Tugas 2 (Interior Bumi)
Tugas 2 (Interior Bumi)
NIM : 12/331313/PA/14584
bersifat padat dengan ketebalan sekitar 1220 km hingga ke titik pusat bumi. Inti bumi
(inner core dan outer core) berkomposisi Fe-Ni (Besi-Nikel). Tetapi, saat ini muncul teori baru
Bumi dimana pada bagian inner core, di dalamnya ada bagian lagi yang disebut inner-inner
core. Teori ini muncul karena adanya anggapan bahwa adanya orientasi berbeda dengan yang
lainnya, sehingga dimunculkan adanya bagian yang berbeda didalam inner core yakni yang
disebut inner-inner core.
Bumi memiliki medan magnet yang diproduksi dari dalam bumi itu sendiri. Dalam
prosesnya disebut Geodinamo, yakni adanya arus konveksi yang mengalir di inti luar bumi
dan terjadi atau terbentuknya medan magnet. Definisi lainnya, yaitu adanya arus atau muatan
yang saling berhimpitan dan membentuk medan magnet yang berfungsi untuk kehidupan
manusia, sebagai contoh untuk menahan diri kita supaya tidak terkena radiasi matahari.
Kontribusi medan magnet bumi juga sangat besar, yaitu wilayah yang terkena gaya itu berasal
dari magnet, menarik atau mendorong benda bermuatan magnetis atau pergerakan benda
bermuatan listrik, kompas bekerja karena bumi adalah magnet besar.
Bumi memiliki fenomena alam akibat pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan
ionosfer sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki bumi dengan
partikel bermuatan yang dipancarkan matahari (angin matahari), yang disebut Aurora.
Terjadinya Aurora akibat atom-atom yang bertumbukan dengan partikel-partikel bermuatan,
terutama elektron dan proton yang berasal dari matahari. Partikel-partikel tersebut terlempar
dengan kecepatan lebih dari 500 mil per detik dan terhisap medan magnet Bumi di sekitar kutub utara
dan selatan. Warna-warna yang dihasilkan disebabkan benturan partikel dan molekul atau atom yang
berbeda. Aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Pada lintang
tertinggi dan terendah di planet, matahari, atmosfer dan magnet bertabrakan melukis langit dengan
kilauan cahaya menakjubkan kadang hijau kadang bercampur dengan pink atau kemerah-merahan.
Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis yang selalu terjadi di
antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal
dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa. Tetapi kadang-kadang aurora muncul di
puncak gunung di iklim tropis.
Komponen bumi yaitu pada permukaan bumi terdiri dari ~30% daratan dan ~70% air.
Permukaan bumi tidak datar, tetapi memiliki topografi. Dengan mengabaikan lautan,
permukaan bumi didominasi oleh 2 perbedaan elevasi: sebagian besar daratan berada 0 2
km di atas permukaan laut dan sebagian besar dasar laut berada 3 5 km di bawah
permukaan laut. Komposisi unsur bumi menggambarkan adanya elemen-elemen yang terlalu
kuat untuk dihembus oleh angin matahari selama pembentukan tata surya. Sebagian besar
unsur yang melimpah, yaitu Fe, O, Si, Mg. Sebagian besar mineral yang terkandung di dalam
bumi mengandung silika (SiO2) bercampur dengan unsur lainnya yaitu Fe, Mg, Al, Ca, K, Na.
Terdiri dari dua yaitu Felsik dan Mafik. Felsik mengandung banyak silika dan rendah Fe/Mg,
juga bersifat asam, biasanya berwarna terang, contohnya Granit. Mafik mengandung rendah
silika tetapi banyak mengandung Fe/Mg, bersifat basa dan biasanya berwarna gelap,
contohnya Gabbro dan Basalt.
2. Mengapa densitas dijadikan pedoman dalam penyusunan interior bumi, karena bumi
memiliki struktur lapisan-lapisan, dan setiap lapisan memiliki densitas yang berbedabeda. Membandingkan densitas rerata Bumi sebesar 5,5 gr/cm3 terhadap densitas
bebatuan yang ada dipermukaan bumi berkisar antara 2,5 hingga 3 gr/cm3 dengan hal ini
para ilmuwan memprediksi bahwa interior bumi tersusun atas material dengan densitas
yang lebih besar dibandingkan dengan yang ada di permukaan. Segmen kerak bumi
berada pada ketinggian tertentu ditentukan dengan ketebalan dan densitasnya, dalam
hal ini prinsip isostasi juga berperan. Semakin tinggi suatu gunung maka semakin dalam
pula bagian yang masuk ke dalam bumi guna menjaga kesetimbangan gunung tersebut,
dikarenakan adanya perbedaan densitas antar keduanya. Dengan hal ini dapat
disimpulkan bahwa dengan melihat densitas dari suatu lapisan atau batuan bawah
permukaan bumi, dapat memprediksikan suatu interior bumi.