Kencing Anakku Merah
Kencing Anakku Merah
Klarifikasi Istilah
Demam: keadaan dimana suhu
tubuh di atas >37,2oC oleh adanya
ketidakseimbangan antara produksi
panas dan pengeluarannya
Kencing berwarna merah: warna
merah pada urin yang bisa
disebabkan karena
darah(hematuria), makanan(buah
bit, buah naga), obat-
Penetapan Masalah
Anak pr, 7 tahun
Nyeri menelan dan
panas7
hari
Demam, mata sembab, kepala pusing, kencing
berwarna merah
3 hari
Rumah
Sakit
Pemeriksaan Fisik:
Tenggorokan
hiperemis
BB 28kg
Suhu 38oC
Frek nafas 30x/menit
Frek nadi 98x/menit
Tensi 170/120 mmHg
Edema pretibia
Anamnesis
Glomerulonefritis
Akut
Analisis Masalah
Anatomi, Histologi, Fisiologi
PrognosisGinjal
Etiolog
i
Definis
i
Komplikasi
Tata Laksana
GLOMERULONEFRITIS
AKUT
Diagnosis
Banding
Penegakkan
Diagnosis Gejala
Klinis
Epidemiologi
Faktor Resiko
Patofisiologi
Learning Objectives
Learning Issues
Diagnosis Banding
Tata laksana
Komplikasi
Prognosis
ANATOMI
Korpus Malphigi
- Berisi glomerulus dikelilingi
kapsula bowman
- Glomerulus adalah anyaman
kapiler yang terletak
didalam kapsula bowman
- Menerima darah dari arteriol
aferen dan meneruskan ke
arteriol eferen selanjutnya
ke sistem vena
- Juxtaglomerular complex:
- macula densa
- extraglomerular mesangial
- granular cells
HISTOLOGI
Korteks Ginjal
Medula Ginjal
Korpus malphigi
Glomerulus ditutupi lapisan
visceral, kapsula bowman
ditutupi lapisan parietal
diantaranya terdapat ruang
untuk filtrat
Lapisan parietal terdiri atas
selapis epitel pipih, lamina
basalis dan serat retikulin
Lamina visceral, sel epitel
menjadi sel podosit dengan
tonjolan (processus) primer
dan sekunder (pedikel)
Pedikel selang seling
membentuk celah filtrasi
kapiler glomerulus memiliki sel
mesangial sebagai makrofag
Glomerulus :
- Kapiler fenestrata
(berlubang) untuk
filtrasi darah
- Membran basal :
untuk filtrasi protein
- Pedikel dan podosit
Foot
process
us
Membr
anbasa
lis
fenestra
ta
Apparatus juxtaglomerular
- Extraglomerular mesangial
cells: sekresi hormone
eritropoietin
- Granular cells: sekresi renin
- Macula densa cells: mengatur
tekanan osmotik darah
Apparatus juxtaglomerular
mengandung banyak RE
dan golgi
Ansa Henle
Sel pada segmen tebal pars
desenden mirip dengan
tubulus kontortus proksimal
Segmen tipis AH: epitel
selapis gepeng, tidak ada
brush border, fungsi
pemekatan urin, tidak
berkelok
Sel segmen tebal pars
asenden mirip dengan
tubulus kontortus distal
Duktus Koligens
Membentuk
ductus papillaris
Epitel selapis
kubis
Epitel berbatas
tegas
Absorpsi air
(ADH)
Filtrasi
Terjadi di glomerulus
Menyaring air, garam, gula, urea, zat molekul
besar (protein & sel darah)
Dihasilkan urin primer / ultrafiltrat
Reabsorbsi
dalam tubulus kontortus proksimal zat dalam
urin primer yang masih berguna akan
direabsorbsi yang dihasilkan filtrat tubulus
(urin sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
Sekresi
dalam tubulus kontortus distal,
pembuluh darah menambahkan zat lain
yang tidak digunakan dan terjadi
reabsorbsi aktif ion Na+ dan Cl- dan
sekresi H+ dan K+. Selanjutnya akan
disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis
renalis.
GLOMERULONEFRITIS
Definisi Glomerulonefritis
Glomerulonefritis merupakan penyakit ginjal
dengan suatu inflamasi dan proliferasi sel
glomerulus.
Peradangan tersebut terutama disebabkan
mekanisme imunologis yang menimbulkan
kelainan patologis glomerulus dengan
mekanisme yang masih belum jelas.
Pada anak kebanyakan kasus glomerulonefritis
akut adalah pasca infeksi, paling sering infeksi
streptokokus beta hemolitikus grup A.
Etiologi
Streptococcus -hemolyticus Group A
Serotype 12 : Infeksi tenggorok
Serotype 49 : infeksi kulit
Pioderma
Tipe 49
galur 53,55,56,57 dan 58 dapat berimplikasi
Proses Imunologis
respon
Patofisiologi
32
Patofisiologi
PATOFISIOLOGI
Pada GNAPS terjadi reaksi radang pada glomerulus yang menyebabkan filtrasi
glomeruli berkurang sedangkan aliran darah ke ginjal biasanya normal.
Ini akan menyebabkan filtrasi fraksi berkurang sampai di bawah 1% dan
menyebabkan reabsorbsi di tubulus proksimalis berkurang yang akan
mengakibatkan tubulus distalis meningkatkan proses reabsorbsinya,
termasuk Na, sehingga akan menyebabkan retensi Na dan air.
Retensi Na dan air didukung oleh keadaan :
1. Faktor-faktor endothelial dan mesangial yang dilepaskan oleh proses radang
di glomerulus.
2. Overexpression dari epithelial sodium channel.
3. Sel-sel radang interstitial yang meningkatkan aktivitas angiotensin
intrarenal.
Faktor-faktor inilah yang secara keseluruhan menyebabkan retensi Na dan air,
sehingga dapat menyebabkan edema dan hipertensi.
Efek proteinuria yang terjadi pada GNAPS tidak sampai menyebabkan edema
lebih berat, karena hormon-hormon yang mengatur ekpansi cairan
ekstraselular seperti renin angiotensin, aldosteron dan anti diuretik hormon
(ADH) tidak meningkat.
Edema yang berat dapat terjadi pada GNAPS bila ketiga hormon tersebut
meningkat.
DM
Alkoholisme
HIV
Pemakai obat IV
Keganasan
Jenis kelamin
Usia
Sosio-ekonomi
Manifestasi Klinis
Diawali infeksi saluran napas atas dengan nyeri
tenggorok atau infeksi pada kulit
Spesifik :
Hematuria
Hipertensi
Oedem
Oligouria
Azotemia
Proteinemia
Tidak spesifik :
Malaise
Demam
Nyeri abdomen
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
Identitas
Keluhan utama
RPS :
apakah ada bengkak sekitar mata?
Pusing?
Batuk pilek?
Nyeri menelan?
Berdebar-debar?
Sesak napas?
Mual muntah?
BB yang menurun atau meningkat?
Nafsu makan?
BAK?
RPD :
Sebelumnya pernah merasakan sakit yang sama?
Sebelumnya pernah Batuk pilek? Demam?
Penyakit ginjal?
RPK :
- DM? Hipertensi? Penyakit Ginjal? Penyakit Jantung?
Pekerjaan orang tua?
Lingkungan ?
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Urinalisis :
warna seperti air cucian daging (gross hematuria)
Proteinura : antara +1 +2 (100mg/dl), jika >2g/hr
menunjukkan sindrom nefrotik pada 2-5%
penderita GNAPS
Eritrosit
Albumin +
Silinder leukosit +
Darah
Anemia
C3 menurun, pada fase akut : 20-40 mg/dl
(normal 50-140 mg/dl)
ASTO meningkat >200 unit
Anti Dnase B
Antihialuronidase
Swab Tenggorok
Biopsi , apabila C3 menurun >6-8mgu
Biopsi ginjal
Tidak diindikasikan
Dipertimbangkan apabila:
Gangguan fungsi ginjal berat khususnya bila
etiologi tidak jelas (berkembang menjadi gagal
ginjal atau sindrom nefrotik).
Tidak ada bukti infeksi streptokokus
Tidak terdapat penurunan kadar komplemen
Perbaikan yang lama dengan hipertensi yang
menetap, azotemia, gross hematuria setelah 3
minggu, kadar C3 yang rendah setelah 6 minggu,
proteinuria yang menetap setelah 6 bulan dan
hematuria yang menetap setelah 12 bulan.
DIAGNOSIS BANDING
Henoch-Schonlein purpura
IgA nephropathy
MPGN
SLE
ANCA-positive vasculitis.
Diagnosis banding
Tatalaksana
Antibiotik: untuk eredeksi organisme
& mencegah penyebaran
1. Benzathine penisilin 50.000 IU/KgBB
2. Iretromisin Oral 40 mg/KgBB/Hari
selama 10 hari bila alergi penisilin
. Diuretik: meningkatkan volume urin
1. Furosemid 2 Mg/Kg/BB 1-2x/hari bila
BB tidak berkurang
Anti hipertensi:
a. Hipertensi ringan (130/90 mmHg):diobservasi tanpa diberi terapi
b. Hipertensi sedang (140 150/100 mmHg): pemberian hidralazin oral
atau intramuskular, nifedipin oral atau sublingual
c. Hipertensi berat(150-180/101-120mmhg):
Komplikasi
1.60% mengalami hipertensi
2.10% ensepalopathy
3.Gagal jantung
4.Kejang
5.Uremia
Prognosis
Ad vitam
: bonam
Ad sanationam : bonam
Ad functionam : bonam