Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

ANALISISA PENYEBAB MASALAH


IV.1. KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH
Masalah adalah suatu kesenjangan antara keadaan yang diharapkan dengan keadaan
yang dihasilkan atau didapatkan, yang menimbulkan rasa ketidakpuasan 3.
Ciri-ciri masalah adalah :
1.
Menyatakan hubungan dua atau lebih variabel
2.
Dapat diukur
3.
Dapat diatasi
Urutan dalam siklus pemecahan masalah antara lain :

1. Identifikasi / Inventarisasi masalah


Pada tahap identifikasi / inventarisasi masalah ini, didasarkan pada format SPM
(Standard Pelayanan Minimal) yang merupakan suatu standar dengan batas batas
tertentu untuk mengukur kinerja penyelenggaraan kewenangan wajib daerah Kab./Kota
yang berkaitan dengan pelayanan dasar kepada masyarakat yang mencakup jenis
pelayanan, indikator dan nilai. Identifikasi / inventaris masalah ini dilakukan dengan
mengambil data dari beberapa bagian kegiatan pokok, menghitung sasaran dari tiap
indikator kerja, lalu membandingkan hasil pencapaian dengan target yang ditentukan oleh
Dinas Kesehatan Kab. Magelang 2010. Masalah didapatkan pada hasil kegiatan yang
pencapaiannya masih kurang dari 100% 3. Dari daftar masalah dalam SPM tersebut
dilakukan pengkajian yang lebih mendalam terhadap seuatu program/kegiatan yang akan
dipecahkan.
2. Penentuan prioritas masalah

Untuk menentukan prioritas masalah dapat digunakan beberapa metode. Metode


yang umum digunakan adalah metode Hanlon yang terdiri dari Metode Hanlon Kualitatif
dan Kuantitatif. Sedangkan metode yang kami gunakan adalah metode Hanlon
Kuantitatif, dengan menilai dan menghitung besar masalah, tingkat kegawatan masalah,
kemudahan penanggulangan dan PEARL faktor.3
3. Penentuan penyebab masalah
Penentuan penyebab masalah didapat berdasarkan data atau kepustakaan dengan
curah pendapat. Untuk membantu menentukan kemungkinan penyebab masalah dapat
dipergunakan diagram tulang ikan (Fish Bone Diagram) yang terdiri dari input (5M),
Proses (P1, P2, P3) dan Lingkungan. Fish bone diagram untuk menentukan penyebab
masalah berdasar pendekatan sistem. Masalah terletak pada output. 3
4. Memilih penyebab yang paling mungkin
Bertujuan untuk mengurangi faktor-faktor penyebab yang ada, antara lain dengan cara :
a. Penetapan tujuan dan sasaran
b. Mencari alternatif pemecahan masalah
Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari sebab-sebab yang didukung
oleh data atau konfirmasi.3
5. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Seringkali pemecahan masalah dapat dilakukan dengan mudah dari penyebab yang
sudah diidentifikasi. Jika penyebab sudah jelas maka dapat langsung pada alternatif
pemecahan.3
6. Penetapan pemecahan masalah terpilih
Setelah alternatif pemecahan masalah ditentukan, maka dilakukan pemilihan
pemecahan terpilih. Apabila diketemukan beberapa alternatif maka digunakan Hanlon
kualitatif untuk menentukan/memilih pemecahan terbaik. 3
7. Penyusunan rencana penerapan
Setelah pemecahan masalah terpilih ditentukan, langkah selanjutnya adalah
menentukan kegiatan-kegiatan dalam rangka pemecahan masalah. Rencana penerapan
pemecahan masalah dibuat dalam bentuk POA (Plan of Action atau Rencana Kegiatan).
8. Monitoring dan evaluasi
Ada dua segi pemantauan yaitu apakah kegiatan penerapan pemecahan masalah
yang sedang dilaksanakan sudah diterapkan dengan baik dan menyangkut masalah itu
sendiri, apakah permasalahan sudah dapat dipecahkan. 3
IV.2. ANALISA PENYEBAB MASALAH
Analisa penyebab masalah dengan metode fish bone berdasarkan kerangka
pendekatan sistem, seperti gambar di bawah ini :

Proses
P2
P3
P1
MASALAH
Dll
Money
Man
Input

Lingkungan

Gambar 4.2 Diagram Fish Bone3


Hasil cakupan Standar Pelayanan Minimal (SPM) program Puskesmas pada
bulan Januari Desember 2015, yang masih menjadi masalah perlu diupayakan
pemecahannya dengan menggunakan kerangka pikir pendekatan sistem, sebagai berikut :

INPUT
PROSES
OUTPUT
ManFungsi Manajemen (P1,P2,P3) dan
Cakupan
Money
Manajemen Mutu
Kegiatan dan
Method
Mutu
Material
Machine

OUTCOME

IMPACT

LINGKUNGAN
Fisik
Kependudukan
Sosial Budaya
Sosial Ekonomi
Kebijakan

Gambar 4.3 Kerangka Pikir Pendekatan Sistem3


Masalah yang timbul terdapat pada output dimana hasil kegiatan tidak sesuai
standar minimal. Hal yang penting pada upaya pemecahan masalah adalah upaya kegiatan
dalam rangka pemecahan masalah harus sesuai dengan penyebab masalah tersebut,
berdasarkan pendekatan sistem masalah dapat terjadi pada input maupun proses.
IV.3. CAKUPAN PROGRAM YANG MASIH BERMASALAH
Berdasarkan data pencapaian kegiatan program Puskesmas Tempuran mulai bulan
Januari Desember 2015 didapatkan beberapa program yang masih bermasalah karena
skor pencapaiannya kurang dari 100% :
Tabel 4.1 Daftar Masalah Manajemen Program
Puskesmas Tempuran Periode Bulan Januari Desember 2015
(Kurang dari 100%)
No

Masalah

1 Angka kesembuhan (cure rate)


Cakupan balita dg pneumoni yg
2 ditemukan/ditangani (sesuai standar)
Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas
3 kes
4 PSN di sekolah*
Deteksi kasus baru dan lama p2ptm (tidak masuk
5 SPM wajib : Jantung iskemik
6 Gangguan mental
7 Neoplasma
8 Rumah yg mempunyai SPAL
9 Cakupan suspek tb paru*
Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection
10 Rate)
11 Jumlah bumil yg mendapat TT1*
12 Jumlah bumil yg mendapat TT2*

0%

Besar
Masalah
100%

15%

85%

0%

100%

0%

100%

8,9%

91,1%

1,2%
16%
20,62%
27,23%

98,8%
84%
79,38%
72,77%

22,03%

72,77%

42%
45%

58%
55%

Pencapaian

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Penyuluhan P3 NAPZA dan HIV/AIDS di


sekolah
Cakupan pelayanan pra usila dan Usila
T2PM yang memenuhi syarat sanitasi*
Desa UCI
Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra
sekolah
Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi
syarat sanitasi
Jumlah kader terlatih*
Deteksi kasus baru dan lama p2ptm (tidak masuk
SPM wajib : Hipertensi
Cakupan Kunjungan bumil K1*
Cakupan Kunjungan bumil K4
Jumlah dukun bayi yg terlatih
Pelayanan keluarga berencana: jumlah seluruh
peserta aktif
Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang
diperiksa*
Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M)
diperiksa*
Posyandu purnama (indikator 2008)
Jumlah kasus B+L+KK / B *

44,44%

55,56%

65%
66,67%
62%

35%
33,33%
38%

75,87%

24,13%

72,65%

27,35%

69%

31%

68%

32%

95%
89%
94%

5%
11%
6%

98%

2%

91%

9%

98,55%

1,45%

85%
89%

15%
11%

IV.4. TEKNIK PRIORITAS MASALAH


Berdasarkan tabel diatas terdapat beberapa masalah pada manajemen program
Puskesmas Tempuran mulai bulan Januari Desember 2015. Setelah ditemukannya
masalah dengan hasil pencapaian kurang dari 100%, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan prioritas masalah berdasarkan metode Hanlon Kuantitatif 3.
Kriteria penentuan prioritas masalah dengan menggunakan metode Hanlon
Kuantitatif sebagai berikut3:
Kriteria A : Besarnya masalah (nilai 0 10)
Kriteria B : Kegawatan masalah (nilai 1 20)
Kriteria C : Kemudahan dalam penanggulangan (nilai 1 10)
Kriteria D : Faktor PEARL (nilai 0 atau 1)
Rumus Metode Hanlon Kuantitatif :
Rumus :

(A+B) C x D
3

1. Kriteria A: Besarnya masalah


Besarnya masalah dapat ditentukan melalui langkah-langkah berikut:
Langkah 1:
Menentukan besar masalah dengan cara menghitung selisih presentasi pencapaian hasil
kegiatan dengan pencapaian 100%.

Tabel 4.2 Hasil Besar Masalah Puskesmas Tempuran Periode Bulan Januari Desember
2015
No

Masalah

1 Angka kesembuhan (cure rate)


Cakupan balita dg pneumoni yg
2 ditemukan/ditangani (sesuai standar)
Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas
3 kes
4 PSN di sekolah*
Deteksi kasus baru dan lama p2ptm (tidak masuk
5 SPM wajib : Jantung iskemik
6 Gangguan mental
7 Neoplasma
8 Rumah yg mempunyai SPAL
9 Cakupan suspek tb paru*
Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection
10 Rate)
11 Jumlah bumil yg mendapat TT1*
12 Jumlah bumil yg mendapat TT2*
Penyuluhan P3 NAPZA dan HIV/AIDS di
13 sekolah
14 Cakupan pelayanan pra usila dan Usila
15 T2PM yang memenuhi syarat sanitasi*
16 Desa UCI
Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra
17 sekolah
Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi
18 syarat sanitasi
19 Jumlah kader terlatih*
Deteksi kasus baru dan lama p2ptm (tidak masuk
20 SPM wajib : Hipertensi
21 Cakupan Kunjungan bumil K1*
22 Cakupan Kunjungan bumil K4
23 Jumlah dukun bayi yg terlatih
Pelayanan keluarga berencana: jumlah seluruh
24 peserta aktif
Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang
25 diperiksa*
Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M)
26 diperiksa*
27 Posyandu purnama (indikator 2008)
28 Jumlah kasus B+L+KK / B *

0%

Besar
Masalah
100%

15%

85%

0%

100%

0%

100%

8,9%

91,1%

1,2%
16%
20,62%
27,23%

98,8%
84%
79,38%
72,77%

22,03%

72,77%

42%
45%

58%
55%

44,44%

55,56%

65%
66,67%
62%

35%
33,33%
38%

75,87%

24,13%

72,65%

27,35%

69%

31%

68%

32%

95%
89%
94%

5%
11%
6%

98%

2%

91%

9%

98,55%

1,45%

85%
89%

15%
11%

Pencapaian

Langkah 2:

Menentukan kolom/kelas interval dengan Rumus Sturgess :


k = 1 + 3.3 Log n
Keterangan:
k = jumlah kolom/kelas
n = jumlah masalah
masukkan ke rumus : k = 1 + 3.3 log n
= 1 + 3.3 log 28
= 1+4,77 = 5,77 = 6
Langkah 3 :
Menentukan interval kelas dengan menghitung selisih besarnya masalah terbesar dengan
terkecil kemudian di bagi kelas/kolom
Nilai besar masalah : terbesar = 100
terkecil = 1,45
Interva l
:
nilai terbesar nilai terkecil
6
:
= 100 1,45 16,43
6
Langkah 4 :Menentukan skala interval dan nilai tiap interval sesuai jumlah kolom/kelas.
Tabel 4.3. Skala interval
Kolom/Kelas

Skala interval

Nilai

Skala
Skala
Skala
Skala
Skala
Skala

1,45 - 17,87
17,88 34,30
34,31 50,73
50,74 - 67,16
67,17 - 83,59
83,60 - 100,03

1
2
3
4
5
6

1
2
3
4
5
6

Langkah 5 :Besar masalah diklasifikasikan ke d1,alam skala-skala yang telah kita


tentukan sebelumnya sehingga kita mendapat nilai untuk tiap-tiap masalah
Tabel 4.4. Besarnya Masalah terhadap Presentase Pencapaian
No
Masalah

Angka
kesembuhan (cure
rate)
Cakupan balita dg
pneumoni yg
ditemukan/ditanga
ni (sesuai standar)

Besarnya masalah terhadap presentase


pencapaian
1,45- 17,88 34,31
50,74 67,1 83,60
17,8

7 7
34,30 50,73
67,16 83,5 100,0
(1)
(2)
(3)
(4)
9 (5) 3 (6)
X
X

Nilai

6
6

Penyuluhan
NAPZA dan
HIV/AIDS oleh
3 petugas kes
4 PSN di sekolah*
Deteksi kasus
baru dan lama
p2ptm (tidak
masuk SPM wajib
5 : Jantung iskemik
6 Gangguan mental
7 Neoplasma
Rumah yg
8 mempunyai SPAL
Cakupan suspek
9 tb paru*
Penemuan kasus
TB BTA(+) (Case
10 Detection Rate)
Jumlah bumil yg
11 mendapat TT1*
Jumlah bumil yg
12 mendapat TT2*
Penyuluhan P3
NAPZA dan
HIV/AIDS di
13 sekolah
Cakupan
pelayanan pra
14 usila dan Usila
T2PM yang
memenuhi syarat
15 sanitasi*
16 Desa UCI
Deteksi dini
tumbuh kembang
anak balita dan
17 pra sekolah
Tempat-tempat
umum(TTU) yang
memenuhi syarat
18 sanitasi
Jumlah kader
19 terlatih*
Deteksi kasus
baru dan lama
p2ptm (tidak
masuk SPM wajib
20 : Hipertensi
21 Cakupan

X
X

X
X

6
6

X
X
X

6
6
5

3
3

3
2

22
23

24

25

26
27
28

Kunjungan bumil
K1*
Cakupan
Kunjungan bumil
K4
Jumlah dukun
bayi yg terlatih
Pelayanan
keluarga
berencana: jumlah
seluruh peserta
aktif
Jumlah Tempat
Tempat Umum
(TTU) yang
diperiksa*
Tmpt Pengolahan
Makanan &
Penjualan(TP2M)
diperiksa*
Posyandu
purnama
(indikator 2008)
Jumlah kasus
B+L+KK / B *

2. Kriteria B: kegawatan masalah


Kriteria ini dilakukan dengan cara menentukan keganasan, tingkat urgensi, dan
tingkat penyebaran/meluasnya tiap masalah dengan sistem scoring dengan score 1 5.
Keganasan dinilai sbb :
Sangat ganas

= 5

Ganas

= 4

Cukup ganas

= 3

Kurang ganas

= 2

Tidak ganas

= 1

Tingkat urgensi dinilai sbb :


Sangat mendesak

= 5

Mendesak

= 4

Cukup mendesak

= 3

Kurang mendesak

= 2

Tidak mendesak

= 1

Tingkat penyebaran/meluasnya masalah dinilai sbb :


Sangat mudah menyebar/meluas

= 5

Mudah menyebar/meluas

= 4

Cukup menyebar/meluas

= 3

Sulit menyebar/meluas

= 2

Tidak menyebar/meluas

= 1

Kriteria B. kegawatan masalah :


Tabel 4.5 Kegawatan Masalah
Masalah
Angka kesembuhan (cure
rate)
Cakupan balita dg
pneumoni yg
ditemukan/ditangani
(sesuai standar)
Penyuluhan NAPZA dan
HIV/AIDS oleh petugas
kes
PSN di sekolah*
Deteksi kasus baru dan
lama p2ptm (tidak masuk
SPM wajib : Jantung
iskemik
Gangguan mental
Neoplasma
Rumah yg mempunyai
SPAL
Cakupan suspek tb paru*
Penemuan kasus TB
BTA(+) (Case Detection
Rate)
Jumlah bumil yg
mendapat TT1*
Jumlah bumil yg
mendapat TT2*
Penyuluhan P3 NAPZA
dan HIV/AIDS di sekolah
Cakupan pelayanan pra
usila dan Usila

Keganasan
4

Tingkat
urgensi
4

Tingkat
Penyebaran
5

Nilai
13

15

1
4

1
4

1
1

3
9

3
5
3

2
2
3

1
4
3

6
11
9

4
5

4
5

5
5

13
15

10

10

10

T2PM yang memenuhi


syarat sanitasi*
Desa UCI
Deteksi dini tumbuh
kembang anak balita dan
pra sekolah
Tempat-tempat
umum(TTU) yang
memenuhi syarat sanitasi
Jumlah kader terlatih*
Deteksi kasus baru dan
lama p2ptm (tidak masuk
SPM wajib : Hipertensi
Cakupan Kunjungan
bumil K1*
Cakupan Kunjungan
bumil K4
Jumlah dukun bayi yg
terlatih
Pelayanan keluarga
berencana: jumlah seluruh
peserta aktif
Jumlah Tempat Tempat
Umum (TTU) yang
diperiksa*
Tmpt Pengolahan
Makanan &
Penjualan(TP2M)
diperiksa*
Posyandu purnama
(indikator 2008)
Jumlah kasus B+L+KK /
B*

3
1

3
1

3
1

9
3

1
2

1
3

1
3

3
8

3. Kriteria C. kemudahan dalam penganggulangan


Kemudahan dalam penganggulangan masalah di ukur dengan sistem scoring
dengan nilai 1 5 dimana:
Sangat mudah = 5
Mudah

= 4

Cukup mudah = 3
Sulit

= 2

Sangat sulit

= 1

11

Tabel 4.6 Kemudahan dalam Penanggulangan


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

Masalah
Angka kesembuhan (cure rate)
Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ditangani
(sesuai standar)
Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kes
PSN di sekolah*
Deteksi kasus baru dan lama p2ptm (tidak masuk SPM
wajib : Jantung iskemik
Gangguan mental
Neoplasma
Rumah yg mempunyai SPAL
Cakupan suspek tb paru*
Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate)
Jumlah bumil yg mendapat TT1*
Jumlah bumil yg mendapat TT2*
Penyuluhan P3 NAPZA dan HIV/AIDS di sekolah
Cakupan pelayanan pra usila dan Usila
T2PM yang memenuhi syarat sanitasi*
Desa UCI
Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra
sekolah
Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat
sanitasi
Jumlah kader terlatih*
Deteksi kasus baru dan lama p2ptm (tidak masuk SPM
wajib : Hipertensi
Cakupan Kunjungan bumil K1*
Cakupan Kunjungan bumil K4
Jumlah dukun bayi yg terlatih
Pelayanan keluarga berencana: jumlah seluruh peserta
aktif
Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa*
Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M)
diperiksa*
Posyandu purnama (indikator 2008)
Jumlah kasus B+L+KK / B *

Nilai
2
2
4
4
3
4
1
4
3
2
4
4
5
2
3
3
4
2
4
3
3
2
5
5
4
4
4
4

4. Kriteria D. PEARL faktor


Kelompok kriteria D terdiri dari beberapa factor yang saling menentukan dapat
atau tidak nya suatu program dilaksanakan, factor-faktor tersebut adalah:
Kesesuaian (Propriety)
Secara Ekonomis murah (Economic)
Dapat diterima (Acceptability)
Tersedianya sumber ( Resources availability)

12

Legalitas terjamin (Legality)


Bobot nilai :

bila Ya = 1
Bila Tidak = 0
Tabel 4.7 PEARL Faktor

Masalah

Hasil

1
1

1
0

1
1

1
1

1
1

kali
1
0

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1
1
1
1

1
0
1
1
1

1
1
1
1
1

1
1
1
1
1

0
1
1
1
1

0
0
1
1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

1
1
1

o
1

Angka kesembuhan (cure rate)


Cakupan balita dg pneumoni
yg ditemukan/ditangani (sesuai
2 standar)
Penyuluhan NAPZA dan
3 HIV/AIDS oleh petugas kes
4 PSN di sekolah*
Deteksi kasus baru dan lama
p2ptm (tidak masuk SPM
5 wajib : Jantung iskemik
6 Gangguan mental
7 Neoplasma
8 Rumah yg mempunyai SPAL
9 Cakupan suspek tb paru*
Penemuan kasus TB BTA(+)
10 (Case Detection Rate)
Jumlah bumil yg mendapat
11 TT1*
Jumlah bumil yg mendapat
12 TT2*
Penyuluhan P3 NAPZA dan
13 HIV/AIDS di sekolah
Cakupan pelayanan pra usila
14 dan Usila
T2PM yang memenuhi syarat
15 sanitasi*
16 Desa UCI
Deteksi dini tumbuh kembang
17 anak balita dan pra sekolah
Tempat-tempat umum(TTU)
18 yang memenuhi syarat sanitasi
19 Jumlah kader terlatih*
Deteksi kasus baru dan lama
p2ptm (tidak masuk SPM
20 wajib : Hipertensi
Cakupan Kunjungan bumil
21 K1*
22 Cakupan Kunjungan bumil K4
23 Jumlah dukun bayi yg terlatih
Pelayanan keluarga berencana:
24 jumlah seluruh peserta aktif

13

25
26
27
28

Jumlah Tempat Tempat Umum


(TTU) yang diperiksa*
Tmpt Pengolahan Makanan &
Penjualan(TP2M) diperiksa*
Posyandu purnama (indikator
2008)
Jumlah kasus B+L+KK / B *

IV.5. PENILAIAN PRIORITAS MASALAH


Setelah nilai dari kriteria A,B,C dan D didapat, hasil tersebut dimasukan dalam
formula nilai prioritas dasar ( NPD ) serta nilai prioritas total (NPT) untuk menentukan
prioritas masalah yang dihadapi 3 :
NPD = (A+B) x C
NPT = (A+B) x C x D
Tabel 4.8 Urutan prioritas berdasarkan perhitungan Hanlon kuantitatif
No

Masalah
Angka kesembuhan (cure
1 rate)
Cakupan balita dg
pneumoni yg
ditemukan/ditangani
2 (sesuai standar)
Penyuluhan NAPZA dan
HIV/AIDS oleh petugas
3 kes
4 PSN di sekolah*
Deteksi kasus baru dan
lama p2ptm (tidak masuk
SPM wajib : Jantung
5 iskemik
6 Gangguan mental
7 Neoplasma
Rumah yg mempunyai
8 SPAL
9 Cakupan suspek tb paru*
Penemuan kasus TB
BTA(+) (Case Detection
10 Rate)
Jumlah bumil yg mendapat
11 TT1*
Jumlah bumil yg mendapat
12 TT2*
Penyuluhan P3 NAPZA
13 dan HIV/AIDS di sekolah

13

15

6
6

3
9

4
3

1
1

6
6
5

6
11
9

4
1
4

0
0
1

5
5

13
15

3
2

1
1

10

10

NPD

38

NPT

38

Urutan
Prioritas
XXXVIII
0

42

0
LXX

70
36

70
36

45
48
17

45
0
0

56
54

56
54

40

40

56

56

56

56

60

60

XXXVI
XLV

0
0
LVI
LIX
XL
LVI
LVI
LX

14

Cakupan pelayanan pra


usila dan Usila
T2PM yang memenuhi
syarat sanitasi*
Desa UCI
Deteksi dini tumbuh
kembang anak balita dan
pra sekolah
Tempat-tempat
umum(TTU) yang
memenuhi syarat sanitasi
Jumlah kader terlatih*
Deteksi kasus baru dan
lama p2ptm (tidak masuk
SPM wajib : Hipertensi
Cakupan Kunjungan
bumil K1*
Cakupan Kunjungan
bumil K4
Jumlah dukun bayi yg
terlatih
Pelayanan keluarga
berencana: jumlah seluruh
peserta aktif
Jumlah Tempat Tempat
Umum (TTU) yang
diperiksa*
Tmpt Pengolahan
Makanan &
Penjualan(TP2M)
diperiksa*
Posyandu purnama
(indikator 2008)
Jumlah kasus B+L+KK / B

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

26
27
28

3
2

9
3

3
4

1
1

2
2

3
8

4
3

1
1

18

33
36

33
36

20

20

XXXIII
XXXVI
XX
XII

12
20

12
20

30

30

18

18

12

12

40

40

XX
XXX
XVIII
XII
XL
XX

20
1

20
XX

20

20
XVI

16

16

20
20

20
20

XX
XX

IV.6 URUTAN PRIORITAS MASALAH :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Penyuluhan NAPZA dan HIV/AIDS oleh petugas kes (70)


Penyuluhan P3 NAPZA dan HIV/AIDS di sekolah
Rumah yg mempunyai SPAL
Jumlah bumil yg mendapat TT1*
Jumlah bumil yg mendapat TT2*
Cakupan suspek tb paru* (54)
Deteksi kasus baru dan lama p2ptm (tidak masuk SPM wajib : Jantung iskemik

8.
9.
10.
11.

(45)
Penemuan kasus TB BTA(+) (Case Detection Rate) (40)
Jumlah dukun bayi yg terlatih (40)
Angka kesembuhan (cure rate) (38)
PSN di sekolah (36)

15

12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

Desa UCI (36)


T2PM yang memenuhi syarat sanitasi* (33)
Deteksi kasus baru dan lama p2ptm (tidak masuk SPM wajib : Hipertensi (30)
Deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan pra sekolah
Jumlah kader terlatih*
Pelayanan keluarga berencana: jumlah seluruh peserta aktif
Jumlah Tempat Tempat Umum (TTU) yang diperiksa*
Posyandu purnama (indikator 2008)
Jumlah kasus B+L+KK / B
Cakupan Kunjungan bumil K1*
Tmpt Pengolahan Makanan & Penjualan(TP2M) diperiksa*
Tempat-tempat umum(TTU) yang memenuhi syarat sanitasi
Cakupan Kunjungan bumil K4
Gangguan mental
Cakupan balita dg pneumoni yg ditemukan/ditangani (sesuai standar)
Cakupan pelayanan pra usila dan Usila
Neoplasma

16

Anda mungkin juga menyukai