Panduan Kampanye Alam 2014
Panduan Kampanye Alam 2014
2. Fokuskan Kampanyemu!
Kampanye yang fokus adalah vital untuk tercapainya sebuah keberhasilan. Kesalahan yang
sering terjadi adalah melakukan sebuah kampanye yang tidak fokus, permasalahan yang
melebar, sehingga hasil yang dicapapun semakin sulit untuk diukur tingkat keberhasilannya.
Ada beberapa pertanyan yang harus dijawab untuk membuat sebuah kampanye yang fokus:
a. Apa permasalahan yang terjadi? Harus dijelaskan secara jelas tentang
permasahan yang ingin dipecahkan
b. Siapa yang akan terlibat? Identidikasi siapa-siapa saja yang bisa diajak untuk
menyukseskan kampanye tersebut. Apakah orang tersebut mempunyai keahlian atau
sesuatu yang bisa menyukseskan kampanye anda?
c. Apa pesan yang ingin disampaikan? Pesan dalam kampanye harus jelas dan
sederhana. Seringkali informasi yang diberikan dalam kampanye tersebut terlalu
banyak dan tidak perlu. Pesan harus cepat ditangkap oleh orang dan mereka mudah
mengingatnya.
d. Jalan apa yang ditempuh untuk menuju perubahan? Sebelum memulai
kampanye,akan lebih baik jika dirancang dulu jalan atau tahapan yang akan
ditempuh dengan mencantumkan tujuan akhir yang ingin dicapai. Campaigner sering
lupa dengan tujuan akhir ini,sehingga kampanye jadi berbelok.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini:
a. Pemilihan isu/masalah
Sangatlah tidak mudah untuk memilih isu atau masalah yang ingin dikampanyekan.
Pemilihan isu ini akan melibatkan faktor internal organisasi/individu dan juga faktor eksternal.
Beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk memilih isu kampanye antara lain;
Level keterancaman satwa
Level kekejaman atau penderitaan satwa
Kemungkinan sukses dari sudut politik
Kemungkinan sukses dari sudut sosial masyarakat
Sumber dana yang potensial
Sumber daya organisasi/individu
Apakah organisasi lain ada yang bekerja di isu tersebut?
Dengan posis kebijakan seperti itu maka dalam kampanye tentang perdagangan satwa liar,
maka tidak tepat jika Profauna menjalin kerja sama dengan asosiasi pedagang atau eksportir
satwa, karena ada perbedaan prinsip yang tajam.
Tujuan kampanye hendaknya SMART:
Specific (spesifik)
Measurable (terukur)
Achievable (bisa tercapai)
Relevant (relevan)
Targeted (ada target yang akan dapat dicapai)
Siapa orang yang mempunyai power secara politik, ketenaran, pengaruh yang bisa
diajak untuk mendukung kampanye?
Apa ketertarikan dari orang tersebut?
Siapa pengambil kebijakan yang penting dalam kasus tersebut? Apakah kepala
BKSDA atau menteri? Atau kepala polisi? Atau DPR?
Siapa orang atau pihak yang akan kontra dengan kampanye anda?
Siapa orang atau pihak yang akan mendukung kampanye anda?
Apakah anda sudah memahami betul peraturan/legislasi yang berkaitan dengan isu
yang akan anda kampanyekan?
Sangatllah penting untuk mengidentifikasi orangatau pihak yang berhubungan dengan isu
yang dikampanyekan, sehingga arah kampanye akan jelas dan menghasilkan sebuah
perubahan yang berarti. Contoh kasus;
kampanye anti perdagangan parrot Profauna di Maluku Utara difokuskan untuk mendorong
agar gubernur mengeluarkan peraturan yang melarang penangkapan burung di Maluku
Utara. Jika peraturan tersebut keluar, maka akan menjadi alat yang baik untuk mengurangi
perdagangan parrot, karena sebagian besar parrot yang dijual di Jawa adalah berasal dari
Maluku Utara. Jika kampanye difokuskan ke kepala BKSDA, maka hasilnya akan jauh lebih
lamadan lebihsulit tercapai, karena sebagian besar burung yang ditangkap adalah bukan
jenis satwa yang dilindungi.
Dengan memahami dan melakukan kampanye ke sasaran seperti pengambil keputusan,
maka akan ada banyak enegri dan sumber daya yang bisa dihemat. Kampanye ke
masyarakat secara langsung itu akan menghabiskan energi besar dan menyedot sumber
daya yang ada (dan juga perlu personel yang banyak).
Banyak campaigner yang mengasumsikan pemberitaan atau publikasi di media adalah
menjadi ukuran suksesnya kampanye. Ini bisa benar, tapi untuk hasil kampanye
jangka panjang, sedangkan hasil yang ingin dicapai dari kampanye tersebut adalah
adanya sebah perubahaan, bukan sekedar publikasi di media.
Seharusnya campaigner memanfaatkan dukungan masyrakat (public) tersebut untuk
mempengaruhi pengambil keputusan, bukan hanya sekedar membuat kontak dengan
masyarakat. Yang dimaksud dengan membuat kontak dengan masyarakat secara langsung
adalah seperti pameran, atau demonstrasi. Kampanye publik tersebut hanya menjadi salah
satu alat untuk menekan pengambil keputusan, bukan sebagai tujuan akhir.
d. Pesan kampanye
Pesan yang ingin disampaikan dalam sebuah kampanye harus memahami beberapa aturan
sebagai berikut:
Tetapkan dulu siapa sasaran yang akan menerima pesan kampanye tersebut
Pesan yang disampaikan harus jelas dan sederhana, namun menggigit
Tonjolkan poin yang penting
Pastikan pesan yang anda sampaikan tersebut selalu konsisten di seluruh media
kampanye anda
Gunakan simbol jika memungkinkan, ini akan membuat orang jadi lebih mudah
mengingat kampanye anda
Gunakan gambar yang bermakna, ingat sebuah gambar akan lebih bisa bercerita
dibanding seribu kata-kata. Pilih gambar yang sesuai dengan tema kampanye anda,
dan gambar harus jelas dan eye catching.
Jangan lupa menambahkan pesan atau seruan yang bisa dilakukan oleh orang di
media kampanye anda
a. Investigasi
Hal pertama yang harus dipahami adalah bahwa hasil investigasi tersebut akan mendukung
tujuan yang akan anda capai dalam sebuah kampanye. Investigasi harus memperkuat
strategi kampanye anda. Hasil investigasi harus bisa lebih mendorong publik untuk
mendukung kampanye anda, dan pada akhirnya pengambil keputusan akan setuju dengan
pesan yang ada sampaikan.
Investigasi tersebut bisa berupa:
Dokumen, foto atau rekaman video yang membuktikan secara nyata praktek
misalnya perdagangan satwa liar
Bukti-bukti adanya hukum atau peraturan yang dilanggar
Untuk mencapai hasil investigasi yang baik, diperlukan seorang investigator yang memiliki
kemampuan dan ketrampilan sebagai berikut;
Memahami bahwa hasil investigasi tersebut akan digunakan untuk memperkuat
strategi kampanye
Memahami prinsip dan kaidah penggunaan kamera foto dan video
Mampu mlakukan introgasi dan interview
Mampu mengkompliasi dan menganalisa data
Mempunyai daya ingat yang baik (kemampuan merekam peristiwa)
Memahami subyek atau topik yang diselidiki
Memahami legislasi yang berhubungan dengan topik tersebut
Fleksibel
Tidak mudah emosi
Untuk lebih lengkapnya lihat paduan investigasi di bagian yang terpisah dari serial panduan
ini.
b.
Material kampanye
Berbagai material kampanye yang berbeda bisa digunakan untuk mendukung kampanye
anda, tergantung kebutuhan dan hasil yang ingin anda capai.
Material atau media kampanye tersebut antara lain:
Paket material edukasi
Paket aksi (action packs) yang berisi informasi lengkap tentang kampanye anda dan
aksi apa yang bisa dilakukan orang untuk mendukung kampanye anda
Laporan
Leaflet
Poster
Badge
c.
Sticker
Boklet
Majalah
T-shirt
Kalendar
Petisi
Video/film
Merchandise yang berisikan pesan kampanye
Spanduk
Taktik kampanye
Taktik adalah kegiatan, event dan komunikasi yng bisa mempengaruhi pengambil keputusan
atau membuat sebuah perubahaan
Contoh-contoh alat yang digunakan sebagai taktik:
Pertemuan dengan pejabat penting yang relevan; kepala BKSDA, menteri kehutanan, dll
Surat-surat lobbying: bisa berupa pujian, ajakan kerja sama atau protes halus
Demonstrasi
Polling
Petisi
Pameran
Informasi di jalanan
Iklan di koran, TV, majalah
Penyebaran leaflet
Spanduk di jalanan
Opini di media dengan menggunakan tokoh masyarakat/agama/budaya/politisi
Membuat even yang mengundang publik
Membuat press release atas adanya berita tentang sebuah kasus menonjol tentang
satwa
Untuk menyusun strategi media perlu diperhatikan hal-hal dasar sebagai berikut:
Setelah memahami hal-hal dasar di atas, maka dibawah ini adalah tip-tip untuk berhubungan
dengan media:
Buat daftar media: Anda perlu membuat daftar media, yang terdiri dari nama media,
kontak person wartawan, alamat, telepon, fax. HP dan email
Pilih juru bicara yang paling tepat di organisasi anda dalam isu tersebut
Juru bicara dalam isu yang sama hendaknya tidak berubah-ubah orangnya
Pahami permasalahan atau berita yang anda kirim dengan baik, sehingga jika media
melakukan wawancara dengan anda maka anda akan benar-benar memahminya
dengan baik.
Jika anda memberikan informasi tentang aksi yang akan anda lakukan, akan lebih
baik jika anda menghubungi contact person di media yang anda punyai
Ingat, setiap hari media itu menerima ratusan press release dan berita, sehingga
anda harus kreatif untuk mendapatkan perhatian media
Pilih waktu yang tepat untuk meluncurkan berita atau aksi anda ke media. Media
yang besar biasanya sudah punya segmen atau berita khusus pada hari-hari tertentu,
misalnya minggu.
Hal yang berkaitan dengan penulisan artikel atau press release bisa dilihat di bagian
Jurnalistik lingkungan dalam panduan ini.
e. Lobbying
Lobbying memang hal yang sulit, namun memainkan peran vital dalam kesuksesan
kampanye. Kampanye tanpa lobbying hanya akan membuat kampanye berjalan di tempat,
kelihatannya kampanye sukses karena banyak mendapat perhatian media, namun goal yang
ingin dicapai ternyata masih jauh dari harapan.
Seharusnya kampanye di level grass root itu bisa digunakan menjadi salah satu senjata
untuk meloby ke pengambil keputusan.
f. Waktu
Kampanye itu berkaitan dengan waktu. Kampanye yang bagus namun pada waktu yang
salah maka hasilnya akan tidak memuaskan. Pastikan jika anda membuat aksi atau event itu
tidak berbenturan dengan kegiatan lain yang mungkin bisa menjadi pesaing anda. Jika anda
berniat bersaing dengan kegiatan lain tersebut, maka pastikan aksi atau event anda itu
benar-benar atraktif dan menarik perhatian media dan masyarakat. Kalau aksi anda hanya
bersifat datar, maka kampanye anda akan lenyap begitu saja seperti kentut.
Waktu juga membatasi kampanye anda. Anda harus punya jadwal yang sistematis tentang
alur kampanye anda. Tahapan-tahapan dari kampanye harus diperhitungkan dengan waktu.
Tujuan kampanye:
Mengehentikan perdagangan daging penyu tersebut dan menggalang partisipasi aktif
masyarakat untuk turut mendukung perlindungan penyu di Bali.
Strategi:
Dalam kampaye penyu ini memakai 3 strategi sebagai berikut:
Pendekatan budaya dan agama: Karena konsumsi daging penyu itu sering
dihubungkan dengan upacara adat dan agama, maka pendekatan dari sudut budaya
dan agama sangat diperlukan. Profauna mengajak pedanda (pendeta) untuk
mengeluarkan opini mereka bahwa pemakaian daging penyu dalam upacar itu bukan
sesuatu yang mutlak dan pemakaiannya bersifat terbatas. Pesan dari Pedanda ini
dimunculkan di media dan VCD yang disebar ke berbagai pihak.
Beberapa material kampanye juga menggunakan bahasa lokal Bali, seperti spanduk
dan iklan di koran. Profauna juga mengadakan pertunjukan seni tradisonal dengan
muatan tentang konservasi penyu.
Pendekatan wisata: Bali sangat tergantung dengan industri pariwisata dan ini
melibatkan wisatawan asing yang datang untuk melihat keindahan budaya dan alam
Bali, salah satunya penyu dan laut. Profauna mengandeng organisasi penyelama
PADI dan biro wisata Eropa untuk menggalang petisi kepada pemerintah indonesia
untuk menghentikan perdagangan penyu di Bali. Perdagangan enyu di Bali hanya
akan mencoreng nama baik Balisebagai tujuan pariwisata, dan jika perdagangan
tersebut masih terus berlangsung maka biro wisata akan menghentikan pengiriman
wisatawan ke Bali. Petisi dibuat secara online dan melibatkan majalah penyelam di
Eropa.
Laporan hasil investigasi tentang perdagangan penyu di Bali yang sarat dengan
kekejaman diluncurkan tahun 1999. Laporan dilengkapi dengan film yang akurat.
b.
Pembuatan material kampanye: leaflet, poster, sticker, VCD, spanduk, t-shirt, petisi, dll
10
c.
Demonstrasi unik (bukan sekedar demo biasa) di pusat keramaian dan pengambil
keputusan (gubernur). Demonstrasi bukan hanya di Bali, tetapi juga di Jakarta untuk
mendapat perhatian media nasional. Demonstrasi bukan hanya sekali, tapi berulang
kali.
d.
Lobbying Departemen Kehutanan, gubernur Bali dan polisi. Lobby juga melibatkan
PADI.
e.
f.
g.
h.
i.
Pertunjukan seni tradisional dengan muatan penyu (even yang mengundang publik)
j.
k.
l.
m.
Hasil:
Tahun 2001 polisi melakukan penyitaan penyu terbesar di Bali yang berhasil menyita
ratusan ekor penyu dan membawa 5 pedagang penyu ke pengadilan.
Pemerintah Daerah Bali mencabut kuota pemanfaatan penyu untuk adat yang
semula diberi kuota 5000 ekor per tahun
Kesadaran aparat penegak hukum semakin tinggi, setelah laporan dan kampanye
Profauna diluncurkan maka polisi dan BKSDA menjadi aktif mengontrol perdagangan
penyu. Setiap tahun terjadi penyitaan terhadap perdagangan penyu.
More info:
rosek@profauna.net, roseknursahid@gmail.com
11