Anda di halaman 1dari 2

Naiknya harga BBM kebutuhan pokok adalah kabar duka cita untuk mereka.

Karena
lagi-lagi mereka tak bisa pulang kampung. Uang receh yang masih dikumpulkan itu,
ternyata masih kurang lagi untuk lebaran tahun ini.
Bapak tidak habis pikir dengan jalan pikiran para pemegang amanah. Pernahkah
mereka sedikit saja menengok orang-orang seperti kita betul-betul dengan mata
hati mereka? Bukan dengan sok menengok karena ingin dianggap perhatian? Bapak
yakin kalau mereka mamu membukanya, kita pasti bisa pulang kampung dari tiga
tahun yang lalu
Bapak memang menomorsekiankan prioritas pulang kampung. yang lebih penting
baginya adalah sekolahku dan logistic harian kami.
Bapak sudah berusia lanjut, tapi tak pernah mau mengentikan langkah untuk terus
menjemput rezeki. Ia berjuang dari pagi bahkan sampai hampir pagi lagi untuk
menyapu taman lalu pergi ke depan kantor walikota, ke depan kantor pajak dan
imigrasi sampai ke depan kompleks elit untuk mengambili sampah-sampah yang ia
sulap menjadi uang.
Tak peduli betapa sesungguhnya Lana bukanlah anak yang bagus dalam pelajaran
bahkan ia tidak pernah mendapat peringkat dikelas, Bapak tidak peduli. Pendidikan
itu wajib.
Semua orang di sekolah tahu bahwa Lana adalah anak dari orang tua kurang
mampu. Lana sering bermasalah dalam hal administrasi. Ia juga tak jarang dihujat
anak orang-orang kaya di sekolah. Yang bapak Lana tau adalah Lana tidak pernah
dapat peringkat. Tapi yang Lana tau ialah bahwa mafia pendidikan ada dimanamana tak terkecuali para orang tua dengan penghasilan selangit itu. dengan uang,
peringkat bisa dibeli. Maka dari itu Lana sama sekali tak mempermasalahkan
peringkat. Ia hanya mempermasalahkan dari mana bapak akan mendapat uang bila
bapak masih bersihkeras ingin menguliahkannya nanti. Berfikir akan perasaan
bapak membuat Lana tak bisa membendung pertahanan air mata. Gadis cuek kelas
kakap semacam Lana, hanya akan luluh oleh bapak dan ibunya.
Lana tidak suka semua yang rasional. Ia benci semua yang simetris dan teratur. Ia
gadis abstrak nun aneh. Itulah yang membuat seseorang ingin sekali menyelami
dunia gadis ini lebih dan lebih dalam lagi. Orang itu adalah Aji.
Ia mengenal baik sosok Lana. Namun tak pernah sedikitpun ia menyentuh Lana
atau bahkan sekedar menyapa. Yang ia yakini, akan ada saat yang tepat. Walaupun

Aji tidak tahu berapa persenkah saat itu bisa datang dengan tepat. Atau dengan
kata lain, ia dapat saja terlambat.

Anda mungkin juga menyukai