Anda di halaman 1dari 1

Niken Wasianti Pratami

2011510028
TKK Energi (B)
CARNOT CYCLE

1. Proses 1-2 dinamakan proses Isothermal Expansion. Pada keadaan ini, sistem diberi suhu
tinggi (T1) sehingga sistem menyerap panas. Terlihat pada grafik, sistem mengalami
pemuaian atau mengembang dimana volume semakin meningkat dengan suhu yang
konstan.
2. Proses 2-3 dinamakan proses Adiabatic Expansion. Pada keadaan ini, suhu yang awalnya
tinggi (T1) berubah menjadi lebih rendah atau menuju ke suhu yang lebih rendah (T2).
Pada perjalanan menuju suhu yang lebih rendah, sistem tetap mengalami pemuaian tetapi
tidak secepat ketika suhu tinggi. Tahap ini dikatakan sebagai proses adiabatik
dikarenakan tidak ada pertukaran kalor yang terjadi atau dapat dikatakan terisolasi.
3. Proses 3-4 dinamakan proses Isothermal Compression. Pada keadaan ini, suhu sudah
mencapai suhu rendah (T2) sehingga sistem mengeluarkan panas. Tidak lagi mengalami
pemuaian, tetapi sistem mengalami tekanan. Terlihat pada grafik garis 3 menuju 4,
volume semakin menurun secara cepat dan tekanan semakin tinggi dengan suhu yang
konstan.
4. Proses 4-1 dinamakan proses Adiabatic Compression. Pada keadaan ini, suhu diatur
kembali menuju ke suhu yang lebih tinggi (T1). Dalam perjalanan menuju ke suhu (T1),
sistem mengalami tekanan yang semakin besar dengan perubahan volume yang tidak
secepat sebelumnya. Tahap ini juga dikatakan sebagai proses adiabatik dikarenakan tidak
ada pertukaran kalor yang terjadi atau dapat dikatakan terisolasi. Setelah siklus mencapai
titik 1, maka siklus akan mencapai keadaan semula.
Mesin carnot ini dikatakan reversible yang artinya proses yang dapat dibalik tanpa meninggalkan
jejak pada lingkungan. Terlihat pada siklus carnot yang terdapat pada grafik diatas, jika proses
dibalik dari suhu tinggi menjadi suhu rendah atau sebaliknya, sistem akan menempati lintasan
yang sama.

Anda mungkin juga menyukai