Selain yang telah dijelaskan diatas, ada juga pendapat lain yang mengatakan
bahwa kata kabuki ini berasal dari kata kabuki , kabuku , kabukan
, atau kabuke yang ditulis dengan karakter kanji katamuku ().[2]
Karakter kanji katamuku yang dibaca kabuku ini secara harfiah berarti
cenderung, condong, miring atau tidak sama dengan pemikiran umum (Kira-kira
sama dengan kata iyou yang ditulis dengan kanji , yang berarti aneh, asing,
atau tidak sama dengan keadaan masyarakat disekitarnya pada waktu itu). Kata
ini digunakan untuk menyebutkan orang-orang yang cenderung atau condong ke
arah duniawi, dan orang-orang yang berpakaian dan bertingkah laku aneh.
Pendapat yang mengatakan penamaan kabuki berasal dari kata katamuku ini
dikarenakan pada saat kabuki pertama kali diperkenalkan oleh Okuni, seorang
Miko (pendeta wanita) dari daerah Izumo, Okuni memakai kostum laki-laki
dengan membawa pedang dan mengenakan aksesoris-aksesoris yang tidak
lazim pada zaman tersebut, seperti rosario yang dikenakan di pinggang bukan
digantungkan dileher. Ceritanya pun berkisar tentang seorang laki-laki yang
pergi bermain-main ke kedai teh untuk minum-minum bersama para wanita
penghibur. Hal ini kemudian diasosiasikan dengan kumpulan orang-orang yang
berpakaian dan bertingkah-laku aneh serta tidak lazim yang muncul pada saat
itu, yang dikenal dengan nama kabukimono .