Anda di halaman 1dari 5

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik Bahasan: Tanda bahaya kehamilan


Tempat

: BPS Ny. Rina Sri Mulyaningsih

Penyuluh

: Supriyanti

Waktu

: 15 menit

Sasaran

: Ny. K

Hari/tanggal

: Senin, 25 Mei 2010

A. Tujuan
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu dapat mengetahui dan memahami tentang
tanda bahaya kehamilan.
2. Tujuan Pembalajaran Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkanNy. K dapat :
a. Menyebutkan tanda-tanda bahaya kehamilan
b. Menyebutkan sikap yang harus dilakukan bila mengalami salah satu tanda
bahaya dalam kehamilan
B. Pokok Bahasan
1. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
2. sikap yang harus dilakukan bila mengalami salah satu tanda bahaya dalam
kehamilan
C. Kegiatan Penyuluhan
No.
1.

Tahap
Pembukaan

Waktu

Kegiatan penyuluh

2 menit 1. Memberi salam


2. Menyapa ibu
3. Memperkenalkan

2.

Penyajian materi

10

diri
1. Menyebutkan

Kegiatan
peserta
1. Menjawab

Metode
Lisan

salam
2. Membalas
3. Membalas
1. Mendengar

Ceramah

menit

macam-macam

kan

tanda bahaya
kehamilan
2. sikap yang harus
dilakukan bila

2. Mendengar
kan

mengalami salah
satu tanda bahaya
3.

dalam kehamilan
3 menit 1. Memberikan

Penutup

evaluasi berupa

1. Menjawab

Tanya

pertanyaan

jawab

pertanyaan secara
lisan pada Ny. K
2. Menutup
penyuluhan

2. Mendengar
kan dan
menjawab
salam

D. Media
E. Evaluasi
Jenis

: lisan

Soal

1. Sebutkan macam-macam tanda bahaya kehamilan ?


2. Bagaimana sikap yang harus dilakukan bila mengalami salah satu tanda bahaya
dalam kehamilan ?

MATERI

1. Macam-macam tanda bahaya dalam kehamilan

a. Abortus
Adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang berlangsung sebelum
mencapai umur 28 minggu atau berat janin sekitar 500 gram.
Macam-macam abortus :
1) Abortus imminen (abortus yang mengancam) dengan tanda dan gejala : uterus
sesuai umur kehamilan, kram perut bawah, uterus lunak, servik tertutup dan
perdarahan bercak hingga sedang.
2) Abortus insipien (abortus yang sedang terjadi) dengan tanda dan gejala :
uterus sesuai umur kehamilan, kram perut bawah, servik terbuka, perdarahan
sedang hingga banyak, dan hasil konsepsi belum keluar.
3) Abortus inkomplit, dengan tanda dan gejala : uterus lebih kecil dari umur
kehamilan, sedikit nyeri, servik terbuka, perdarahan banyak hingga sedang
dan hasil konsepsi keluar sebagian.
4) Abortus komplet, dengan tanda dan gejala : uterus lebih kecil dari umur
kehamilan, sedikit nyeri, servik terbuka/tertutup, perdarahan bercak hingga
sedang dan hasil konsepsi keluar seluruhnya.
b. Perdarahan antepartum
Adalah perdarahan yang terjadi pada kehamilan berumur diatas 22
minggu. Perdarahan pada kehamilan merupakan penyebab utama kematian
maternal dan perinatal karena kejadiannya sebagian besar mendadak dan sering
terlambat dirujuk sehingga terjadi kematian diperjalanan.
Macam-macam perdarahan antepartum adalah :
1) Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada bawah
uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Ciriciri plasenta previa : tidak nyeri, uterus normal, warna darah segar.

2) Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya pada korpus uteri
sebelum janin lahir. Ciri-ciri solusio plasenta : disertai nyeri perut, didahului
oleh trauma(jatuh, terpeleset), uterus sangat tegang, warna darah kehitaman.
c. Persalinan prematur
Adalah persalinan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau
berat janin kurang dari 2500 gram. Faktor yang menimbulkan persalinan
premature : dari ibu (penyakit ginjal, hipertensi, kelainan uterus) dan gaya hidup
wanita (merokok dan minum minuman keras), pertumbuhan janin yang kurang
baik, terdapat pemicu persalinan premature (solusio plasenta dan plasenta previa),
factor khusus servik incompetent (kehamilan ganda, hidramnion).
d. Ketuban pecah dini
Adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa disertai tanda inpartu
dan setelah satu jam tetap tidak diikuti dengan proses inpartu sebagaimana
mestinya. Sebagian besar pecahnya ketuban secara dini terjadi sekitar usia
kehamilan kurang dari 37 minggu
Sebab-sebab terjadinya ketuban pecah dini :
1) Faktor social (perokok, peminum alcohol, keadaan social ekonomi rendah)
2) Faktor keturunan (kelainan genetic, factor rendahnya vitamin C dan ion Cu
dalam serum)
3) Faktor obstetric (kehamilan kembar, hidramnion)
4) Tidak diketahui penyebabnya

2. sikap yang harus dilakukan bila mengalami salah satu tanda bahaya dalam
kehamilan

Bila ibu mengalami salah satu dari tanda bahaya yang disebutkan diatas, ibu harus
segera datang ke tenaga kesehatan terdekat seperti bidan praktek swasta, puskesmas.

Sumber : Manuaba. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta : EGC; 2007.

Anda mungkin juga menyukai