Sap 4
Sap 4
Penyuluh
: Supriyanti
Waktu
: 15 menit
Sasaran
: Ny. K
Hari/tanggal
A. Tujuan
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, ibu dapat mengetahui dan memahami tentang
tanda bahaya kehamilan.
2. Tujuan Pembalajaran Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkanNy. K dapat :
a. Menyebutkan tanda-tanda bahaya kehamilan
b. Menyebutkan sikap yang harus dilakukan bila mengalami salah satu tanda
bahaya dalam kehamilan
B. Pokok Bahasan
1. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
2. sikap yang harus dilakukan bila mengalami salah satu tanda bahaya dalam
kehamilan
C. Kegiatan Penyuluhan
No.
1.
Tahap
Pembukaan
Waktu
Kegiatan penyuluh
2.
Penyajian materi
10
diri
1. Menyebutkan
Kegiatan
peserta
1. Menjawab
Metode
Lisan
salam
2. Membalas
3. Membalas
1. Mendengar
Ceramah
menit
macam-macam
kan
tanda bahaya
kehamilan
2. sikap yang harus
dilakukan bila
2. Mendengar
kan
mengalami salah
satu tanda bahaya
3.
dalam kehamilan
3 menit 1. Memberikan
Penutup
evaluasi berupa
1. Menjawab
Tanya
pertanyaan
jawab
pertanyaan secara
lisan pada Ny. K
2. Menutup
penyuluhan
2. Mendengar
kan dan
menjawab
salam
D. Media
E. Evaluasi
Jenis
: lisan
Soal
MATERI
a. Abortus
Adalah terhentinya proses kehamilan yang sedang berlangsung sebelum
mencapai umur 28 minggu atau berat janin sekitar 500 gram.
Macam-macam abortus :
1) Abortus imminen (abortus yang mengancam) dengan tanda dan gejala : uterus
sesuai umur kehamilan, kram perut bawah, uterus lunak, servik tertutup dan
perdarahan bercak hingga sedang.
2) Abortus insipien (abortus yang sedang terjadi) dengan tanda dan gejala :
uterus sesuai umur kehamilan, kram perut bawah, servik terbuka, perdarahan
sedang hingga banyak, dan hasil konsepsi belum keluar.
3) Abortus inkomplit, dengan tanda dan gejala : uterus lebih kecil dari umur
kehamilan, sedikit nyeri, servik terbuka, perdarahan banyak hingga sedang
dan hasil konsepsi keluar sebagian.
4) Abortus komplet, dengan tanda dan gejala : uterus lebih kecil dari umur
kehamilan, sedikit nyeri, servik terbuka/tertutup, perdarahan bercak hingga
sedang dan hasil konsepsi keluar seluruhnya.
b. Perdarahan antepartum
Adalah perdarahan yang terjadi pada kehamilan berumur diatas 22
minggu. Perdarahan pada kehamilan merupakan penyebab utama kematian
maternal dan perinatal karena kejadiannya sebagian besar mendadak dan sering
terlambat dirujuk sehingga terjadi kematian diperjalanan.
Macam-macam perdarahan antepartum adalah :
1) Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal, yaitu pada bawah
uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. Ciriciri plasenta previa : tidak nyeri, uterus normal, warna darah segar.
2) Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya pada korpus uteri
sebelum janin lahir. Ciri-ciri solusio plasenta : disertai nyeri perut, didahului
oleh trauma(jatuh, terpeleset), uterus sangat tegang, warna darah kehitaman.
c. Persalinan prematur
Adalah persalinan dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu atau
berat janin kurang dari 2500 gram. Faktor yang menimbulkan persalinan
premature : dari ibu (penyakit ginjal, hipertensi, kelainan uterus) dan gaya hidup
wanita (merokok dan minum minuman keras), pertumbuhan janin yang kurang
baik, terdapat pemicu persalinan premature (solusio plasenta dan plasenta previa),
factor khusus servik incompetent (kehamilan ganda, hidramnion).
d. Ketuban pecah dini
Adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa disertai tanda inpartu
dan setelah satu jam tetap tidak diikuti dengan proses inpartu sebagaimana
mestinya. Sebagian besar pecahnya ketuban secara dini terjadi sekitar usia
kehamilan kurang dari 37 minggu
Sebab-sebab terjadinya ketuban pecah dini :
1) Faktor social (perokok, peminum alcohol, keadaan social ekonomi rendah)
2) Faktor keturunan (kelainan genetic, factor rendahnya vitamin C dan ion Cu
dalam serum)
3) Faktor obstetric (kehamilan kembar, hidramnion)
4) Tidak diketahui penyebabnya
2. sikap yang harus dilakukan bila mengalami salah satu tanda bahaya dalam
kehamilan
Bila ibu mengalami salah satu dari tanda bahaya yang disebutkan diatas, ibu harus
segera datang ke tenaga kesehatan terdekat seperti bidan praktek swasta, puskesmas.