Anda di halaman 1dari 2

[Type the company name]

JAKARTA - Umumnya, sabut kelapa hanya dibuang begitu saja dan dibiarkan menjadi
limbah. Namun, para mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) justru
memanfaatkanya menjadi bahan bakar alternatif atau briket.
Mereka ialah Dewi Purwanti dari program studi (prodi) Kebijakan Pendidikan, Putri Utha
C dari prodi Pendidikan Kimia, serta Erba Firstananda dan Desi Analisa Nababan dari
prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNY.
Menurut Ketua Kelompok Dewi Purwanti, mereka memilih untuk mendaur ulang limbah
sabut kelapa karena beberapa alasan. Salah satunya, mereka ingin mengurangi
pencemaran lingkungan yang bisa berdampak pada kesehatan masyarakat di sekitar.
Masyarakat setempat menjadi merasa tidak nyaman dengan adanya tumpukan sabut
kelapa tersebut. Oleh karena itu, kami buat sabut kelapa menjadi briket, selain
bermanfaat bagi masyarakat juga dapat mengurangi pemakaian gas elpiji untuk
memasak, tutur Dewi, seperti disitat dari situs UNY, Sabtu (1/2/2014).
Putri Utha mengungkap, mereka bekerjasama dengan masyarakat Dukuh Sorogaten II,
Karangsewu, Galur, Kulon Progo untuk melakukan pelatihan pembuatan briket limbah
sabut kelapa sebagai energi alternatif. Dengan pelatihan tersebut, lanjutnya, diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kami memilih dukuh Sorogaten karena Sebagian besar masyarakat
bermatapencaharian sebagai petani. Diharapkan juga masyarakat dapat memanfaatkan
limbah sabut kelapa tersebut untuk kerajinan lain yang bisa menghasilkan manfaat lain,
kata Putri.
Sebagai dukuh yang merupakan penghasil kelapa, beberapa warga masyarakat di sana
menjadi penjual kelapa dan lainnya menjadi pengusaha wingko babat yang
menghasilkan limbah sabut dan tempurung kelapa. Selama ini limbah tempurung dan
sabut kelapa digunakan sebagai pengganti kayu bakar, akan tetapi panas yang
ditimbulkan terlalu tinggi sehingga menyebabkan rusaknya peralatan rumah tangga.
Erba Firstananda mengatakan, briket adalah arang yang diproses sedemikian rupa
sehingga mempunyai daya serap yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan
atau uap.
Briket dapat dibuat dari bahan yang mengandung karbon baik organik maupun
anorganik. Sabut kelapa dapat dijadikan bahan alternatif pembuatan briket karena
mengandung unsur karbon yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi atau bahan
bakar, ungkap Erba.
Sementara itu, Desi Analisa Nababan berbagi cara pembuatan briket limbah sabut
kelapa. Pertama, lanjutnya, siapkan sabut kelapa yang akan dijadikan briket. Kemudian
sabut kelapa tresebut dibakar pada tempat pembakaran berupa drum yang diberi lubang
sebagai tempat keluarnya asap pembakaran.

[Type the company name]

"Alat dilengkapi dengan pipa pendingin untuk proses kondensasi asap menjadi asap air.
Setelah semua bahan terbakar lalu didinginkan selama satu malam, kemudian ditumbuk
agar halus dan diayak," urai Desi.
Sementara itu, buat cairan perekat dari larutan tepung kanji yang telah dipanaskan, lalu
campurkan arang sabut kelapa dengan lem kanji, dengan perbandingan 600 cc lem
perekat dan satu kg arang sabut kelapa. Kemudian cetak adonan sesuai dengan alat
cetak atau dengan pipa paralon dan dijemur selama kurang lebih satu hari. Briket pun
siap digunakan. (mrg)

Anda mungkin juga menyukai