HYDROCYCLONE
8.1.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum hydrocyclone ini adalah untuk memisahkan
8.2.
Landasan Teori
Hycrocyclone merupakan classifier atau alat untuk memisahkan mineral-
mineral berharga yang memiliki berat jenis yang berat yang berupa komposisi
dari campuran yang berbentuk padatan yang dicampur cairan ataupun cairan
yang dicampur dengan cairan, hydrocyclone selain memanfaatkan sifat fisik dari
mineral yaitu berat jenis hydrocyclone juga memanfaatkan gaya sentrifugal yang
dapat mempercepat laju pengendapan.
Hydrocyclone yang digunakan pada pabrik pengolahan bahan galian
sekarang material yang dimasukan sebagai feed haruslah memiliki berat input
15% - 45% dari berat padatan serta feed harus memiliki ukuran 3 milimeter
sampai dengan 75 milimeter. Alat hydrocyclone ini memiliki kelebihan
dibandingkan alat classifier lainnya yaitu biaya operasional yang murah, mudah
digunakan pada berbagai industri, serta pemasangan alat yang mudah sehingga
kelasahan dari pemasangan alat dapat di minimalisir, selain kelebihan alat ini
memiliki kekurangan yaitu efisiensi dari pemisahanya yang sangat sensitif
sehingga jika feed yang dimasukan kurang seragam maka akan menyebabkan
efisiensi produksi dan pemurnianya kurang baik.
Prinsip kerja dari alat ini feed dimasukan dari atas spiral yang nantinya
akan mengalir kebawah dengan batuan air dan gaya gravitasi serta gaya
sentrifugal yang mengakibatkan mineral-mineral yang ringan akan keluar dari
pinggiran spiral dan mineral-mineral berat akan terus terbawa sehingga keluar
dari bagian bawah alat. Pada alat ini dibutuhkan air sebagai media untuk
memisahkan mineral berharga yang berat dengan mineral-mineral pengotor yang
ringan. Alat hydrocyclone ini memiliki kapasitas kecepatan yang dapat mencapai
1 2 ton/jam dengan feed pada 25% - 50% dengan ukuran 20#.
Dalam
pengoprasian
hydrocyclone
terdapat
faktor-faktor
yang
tersebut.
Faktor-faktor
ini
harus
diperhatikan
Sumber: ccm.geoscienceworld.org
Gambar 8.1
Hydrocyclone
8.3.
8.3.1. Alat :
Timbangan
Splitter
dalam
pengoprasian
Sumber: www.desert.com
Foto 8.1
Splitter
Alas Plastik
Sendok
Nampan
Kantong Plastik
Lup
Sumber: es.wikipedia.org
Foto 8.2
Lup
Corong
Papan Grain Counting
Pan Pemanas
Foto 8.3
Pan Pemanas
Pemanas
Ember
Foto 8.4
Ember
Gelas Ukur
Sumber: www.rakuten.co.id
Foto 8.5
Gelas Ukur
Stop Watch
Hydrocyclone
Foto 8.6
Hydrocyclone
8.3.2. Bahan:
Sampel mineral kasiterit dan mineral kuarsa seberat 500 gram
Foto 8.7
Sampel
8.4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Prosedur
Lakukan mixing pada mineral kasiterit dan mineral kuarsa
Lakukan coning dan quartering dengan alat splitter
Tentukan kadar dari umpan dengan metoda grain counting
Ukur debit air.
Mixing antara mineral kasiterit dan kuarsa dengan air
Atur penggunaan hydrocyclone, sesuaikan dengan debit air yang masuk
Foto 8.8
Mengatur Air Yang Masuk
Foto 8.9
Memasukan Feed
Foto 8.10
Konsentrat
12. Masukkan konsentrat pada pan pemanas dan panaskan di dalam oven
pada suhu 100C 105C sampai kandungan air nya hilang.
Foto 8.11
Memanaskan Konsentrat
8.5.
Metallurgical Balance
F . f = (C x c) + (T x t)
Keterangan:
F
8.6.
Hasil Percobaan
Tabel 8.1
Tabel Grain Counting Konsentrat Hydrocyclone
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
SnO 2
SiO 2
NO
SnO 2
SiO 2
1
3
2
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
3
1
2
1
3
6
3
0
2
4
3
2
2
1
0
4
6
4
1
2
4
0
0
2
4
2
5
9
5
2
3
1
4
5
2
7
4
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
4
3
3
3
0
2
2
3
2
3
3
7
7
5
7
1
3
4
1
8
5
9
8
3
4
1
1
5
5
2
2
1
1
6
4
2
3
2
10
10
2
3
11
2
3
1
1
2
0
1
140
159
Tabel 8.2
Tabel Berat Dan Kadar Hydrocyclone
Sumber: Data Hasil Percobaan Praktikan
Mineral
Feed (F)
Berat (gr)
Kasiteri
t
Kuarsa
8.7.
50
0
Konsentrat (C)
Kadar
225
45%
275
55%
Perhitungan
Berat (gr)
320,
5
Kadar
224,02
69,9%
96,68
30,1%
Tailing (T)
Berat (gr)
Kadar
0,97
0,54%
178,53
99,46%
179,5
tot
SiO 2
SnO 2
: 2,65 gr/cc
: 7 gr/cc
SnO 2 : 45%
Kadar Feed
SiO 2
: 55%
Konsetrat
K
SnO 2 =
=
n SnO 2 x SnO 2
x 100
140 x 7
x 100
( 140 x 7 ) +(159 x 2,65)
= 69,9%
SiO 2
Berat
SnO 2 :
Berat
SiO 2
69,9
x 320,5
100
= 224,02 gr
Tailing
T=FC
Berat Tailing = 500 320,5 = 179,5 gr
F . f = (C x c) + (T x t)
t = 0,54%
Berat
SiO 2
SnO 2 =
0,54
x 179,5 = 0,97 gr
100
Berat
Recovery
8.8.
R=
C .c
x 100
F .f
R=
(320,5 x 69,9)
x 100
(500 x 45)
= 99,56%
Ratio of Concentration
K=
F
C
K=
500
320,5
= 1,56
Analisa
Dalam pengunaan hydrocyclone perlu diperhatikan faktor-faktor yang
akan menyebabkan efisiensi dari kerja alat hydrocyclone, salah satu faktor yang
mempengaruhi efisiensi kerja dari hydrocyclone ini yaitu kecepatan air, jika
kecepatan air yang digunakan terlalu cepat maka gaya drag dari alat akan
semakin besar yang mengakibatkan material-material berharga atau konsentrat
akan keluar sebagai overflow bersamaan dengan tailing, apabila kecepatan air
yang digunakan terlalu kecil pelan maka gaya sentrifugal akan semakin besar
sehingga menyebabkan tailing yang harusnya mengalir keluar sebagai overflow
akan mengikuti arus dan keluar menjadi underflow bersamaan dengan
konsentrat dan menyebabkan efisiensi dari kerja alat berkurang.
8.9.
Kesimpulan
Dalam praktikum hydrocyclone, dari feed sampel yang diberikan memiliki
berat 500 gram yang terdiri dari 275 gram kuarsa dan 225 gram kasiterit,
didapatkan konsentrat seberat 320,5 gram yang terdiri dari 96,48 gram kuarsa
dengan kadar 30,1% dan 224,02 gram kasiterit dengan kadar 69,9%, dan
didapat pula tailing seberat 179,5 gram yang terdiri dari 178,53 gram kuarsa
dengan kadar 99,46% dan 0,97 gram kasiterit dengan kadar 0,54%. Dalam
sampel yang telah diberikan didapat recovery sebesar 99,56% dan ratio of
concentration sebesar 1,56.
Daftar Pustaka