Anda di halaman 1dari 3

Pemeriksaan Leopold

a. Leopold I ialah untuk menentukan tinggi fundus uteri. Dengan demikian, tua kehamilan
dapat diketahui. Selain itu, dapat pula ditentukan bagian janin mana yang terletak pada
fundus uteri. Bila kepala akan teraba benda bulat dan keras. Sedangkan bokong tidak
bulat dan lunak.
b. Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak
punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan
kepala. Pada letak lintang dapat ditentukan kepala janin.
c. Leopold III dapat ditentukan bagian apa yang terletak di sebelah bawah.
d. Leopold IV, selain menentukan bagian janin mana yang terletak di sebelah bawah, juga
dapat menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas panggul.
Denyut Jantung Bayi
Pergerakkan janin biasanya dirasakan oleh ibu di usia kehamilan 16 minggu
(multigravida) atau 20 minggu (primigravida). Denyut jantung janin dapat terdengar melalui
Doppler (12 minggu) fetoscope (18 20 minggu) atau ultrasound stetjoscope (awal tri semester).
Pemeriksaan USG kehamilan dapat lebih tepat memperkirakan usia kehamilan dan digunakan
apabila tanggal menstruasi terakhir tidak dapat dipastikan atau jika ukuran uterus tidak sesuai
dengan kepastian tanggal menstruasi terakhir. Lokasi untuk mendengar denyut jantung janin
berada disekitar garis tengah fundus 2 3 cm diatas simphisis terus ke arah kuadran kiri bawah.
Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi fundus uteri diatas simphisis pubis digunakan sebagai salah satu
indikator untuk menentukan kemajuan pertumbuhan janin. Pengukuran tinggi fundus uteri juga
dapat dijadikan perkiraan usia kehamilan. Tinggi fundus yang stabil/tetap atau menurun
merupakan indikasi adanya retardasi pertumbuhan janin, sebaliknya tinggi fundus yang
meningkat secara berlebihan mengindikasikan adanya jumlah janin lebih dari satu atau
kemungkinan adanya hidramnion.
Pengukuran tinggi fundus uteri ini harus dilakukan dengan teknik pengukuran yang
konsisten pada setiap kali pengukuran dan dengan menggunakan alat yang sama. Alat ukur ini
dapat berupa pita/tali, atau dengan menggunakan pelvimeter. Posisi yang dianjurkan pada saat

melakukan pengukuran adalah klien berbaring (posisi sipinasi) dengan kepala sedikit terangkat
(menggunakan satu bantal) dan lutut diluruskan. Alat ukur (pita atau pelvimeter) diletakkan
dibagian tengah abdomen dan diukur mulai dari batas atassimphisis pubis hingga batas atas
fundus. Alat ukur tersebut diletakkan mengikuti kurve fundus. Cara pengukuran lain yaitu
dengan meletakkan alat ukur dibagian tengah abdomen dan diukur mulai dari batas simphisis
pubis hingga batas fundus tanpa mengikuti kurve atas fundus. Untuk mendapatkan ketepatan
hasil pengukuran digunakan rumus McDonalds (McDonalds rule). Pengukuran tinggi fundus
uteri ini dilakukan pada usia kehamilan memasuki trisemester kedua dan ketiga.
Vagina Toucher
Colok vagina (Vaginal toucher) dengan dua jari sebelah tangan dan bimanual dengan
tangan lain menekan fundus dari luar abdomen. Ditentukan konsistensi, tebal, arah dan ada garis
miring tidaknya pembukaan serviks. Diperiksa ada tidak kelainan uterus dan adneksa yang dapat
ditemukan. Ditentukan bagian terbawah (jangan lupa selalu palpasi bimanual pada pemeriksan
vagina) pada pemeriksaan diatas 34-36 minggu dilakukan perhitungan pelvimetri klinik untuk
pemeriksaan ada atau tidak disproporsi vetopelvik atau sefalopelvik. Kontra indikasi relatif colok
vagina adalah:
a. Perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan adanya
plasenta previa, dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat (hanya boleh
dilakukan dimeja operasi, dilakukan dengan cara perabaan fornices dengan sangat hatihati).
b. Ketuban pecah dini dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi (korioamnionitis).
Pemeriksaan dalam (vaginal toucher) seringkali tidak dilakukan pada kunjungan
antenatal pertama, kecuali ada indikasi. Umumnya pemeriksaan dalam yang sungguh
bermakna untuk kepentingan obstetrik (persalinan) adalah pemeriksaan pada usia
kehamilan diatas 34-36 minggu, untuk memperkirakan ukuran, letak, presentasi janin,
penilaian serviks uteri dan keadaan jalan lahir, serta pelvimetri klinik untuk penilaian
kemungkinan persalinan norma pervaginam. Alasan lainnya, pada usia kehamilan <36
minggu, elastisitas jaringan lunak sekitar jalan lahir masih minimal, akan sulit dan sakit
untuk eksplorasi.

Referensi

Anonim.

repository.usu.ac.id]

Antenatal

Care.

Universitas

Sumatera

Utara

[Available

At

Anda mungkin juga menyukai