Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG
Di daerah kita tentunya masih banyak orang yang mengisi menara

air secara manual. Dimana mereka harus menghidupkan pompa air ketika
menara air kosong dan mematikan pompa air ketika menara air tersebut
penuh. Selain itu pengisian manual juga akan menyulitkan kita untuk
memantau level air pada menara air tersebut. Hal tersebut sangat tidak
efisien, karena banyak waktu yang terbuang untuk melakukan pengisian
menara air.
Dari permasalahan tersebut munculah sebuah ide yaitu
perancangan kontrol pompa otomatis. Dengan menggunakan kontrol
pompa otomatis maka pengisian menara air di rumah kita akan lebih
mudah. Karena dengan menggunakan kontrol tersebut kita tidak perlu
menghidupkan atau mematikan saklar untuk mengaktifkan pompa. Selain
itu kita juga dengan mudah mengetahui isi dari menara air tersebut.
Kelebihan dari kontrol ini adalah proses pengisiannya yang halus dan
pada saat akan mencapai setpoint putaran pompa menjadi pelan. Selain
itu kita juga bisa mengatur seberapa banyak pompa air harus mengisi
menara air.
Kontrol pompa otomatis terdiri dari beberapa elemen-elemen
penting dintaranya adalah Mikrokontroler, sensor, aktuator dan komponen
pendukung lainnya. Mikrokontroler yang digunakan adalah ATMEGA8535.
1

Mikrokontroler akan mengatur inverter untuk mengatur kecepatan motor.


Kontrol pompa otomatis ini dilengkapi dengan sensor ultrasonic HCSR04.
Sensor ini yang akan memantau ketinggian air pada menara air dan
informasi ketinggian akan dikirim ke mikrokontroler. Pada kontrol ini
menggunakan sebuah metoda yaitu logika fuzzy. Fuzzy adalah teknik/
metode yang dipakai untuk mengatasi hal yang tidak pasti. Misalnya
keadaan pada level air yaitu rendah, sdang dan tinggi. Pompa air akan
mengisi menara air tersebut sesuai dengan input yang diberikan. Ketika
menara air kosong maka putaran pompa akan cepat dan ketika mendekati
penuh putaran pompa akan semakin lambat. Pada kontrol otomatis
pompa ini dilengkapi dengan display untuk mengetahui ketinggian air
tersebut.
Dengan adanya kontrol level menara air ini diharapkan pengisian
menara air tersebut dapat bekerja secara otomatis dan dapat bekerja
dengan stabil sesuai dengan yang kita inginkan. Selain itu juga dapat
memudahkan kita pada saat memantau ketinggian menara air tersebut.
Dengan kontrol otomatis pompa ini kita bisa lebih efisien terhadap waktu
karena dengan kontrol level air otomatis ini kita tidak perlu menekan
saklar untuk menyalakan atau mematikan pompa air serta kita tidak perlu
naik ke menara air untuk melihat ketinggian air.

1.2

BATASAN MASALAH

Batasan-batasan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai


berikut:
1. Menara dibuat dengan bentuk miniatur sehingga ukuran tergolong
kecil.
2. Menggunakan sensor ultrasonic HCSR04.
3. Sensor buka tutup kran menggunakan potensio 100k ohm.
4. Membership fuzzy untuk ketinggian yaitu tinggi, sedang, dan
5.
6.
7.
8.
1.3

rendah. Sedangkan untuk kran yaitu sempit, sedang dan lebar.


Membership untuk output fuzzy yaitu pelan, sedang dan cepat.
Driver pompa menggunakan inverter shihlin.
Menggunakan power supply DC 12V 5A.
Nilai setpoint ditentukan dari program
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang ada pada karya tulis ini dapat

dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:


1. Bagaimanakah menentukan kontrol fuzzy otomatis terhadap motor
pompa air?
2. Bagaimanakah pengaplikasian fuzzy pada kontrol pompa air?

1.4

TUJUAN
Dengan dibuatnya karya tulis ini maka tujuan penulis adalah

sebagai berikut
1. Mengetahui cara menentukan kontrol fuzzy otomatis terhadap
motor pompa air.

2. Mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan metoda fuzzy


sebagai kontrol menara air.

1.5

TAHAPAN PENELITIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pemilihan tema.
Identifikasi masalah.
Identifikasi alat bahan.
Pengadaan alat dan bahan.
Pengumpulan data.
Perancangan.
Analisa hasil.

Anda mungkin juga menyukai