Leaflet Bendusngan
Leaflet Bendusngan
Situ Gintung adalah danau kecil buatan yang terletak Kecamatan Ciputat Timur, Kota
Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Lokasi danau ini berada di sebelah barat daya
kotaJakarta. Danau seluas 21,4 ha (2008) ini telah berubah fungsi, dimanfaatkan
sebagai tempat wisata taman.
Terhitung tahun 2011 Situ Gintung berubah nama menjadi Bendungan Gintung (sesuai
dengan PP No. 37 Tentang Bendungan Tahun 2010).
Situ Gintung
20 May 2015 07:00 am| 215 Pengunjung
Situ adalah danau alam atau danau buatan, kolam penyimpan atau pembendungan
sungai yang bertujuan untuk menyimpan air. Waduk dapat di bangun di lembah sungai
pada saat pembangunan sebuah bendungan atau penggalian tanah atau teknik konstruksi
konvensional seperti pembuatan tembok atau menuang beton. Istilah 'reservoir' dapat juga
di gunakan untuk menjelaskan penyimpanan air di dalam tanah seperti sumber air di bawah
sumur minyak atau sumur air.
Istilah danau juga di gunakan untuk menggambarkan fenomena seperti Danau Eyre, di
mana danau ini kering di banyak waktu dan hanya terisi pada saat musim hujan. Banyak
danau adalah buatan dan sengaja di bangun untuk penyediaan tenaga listrik - hidro,
rekreasi (berenang, selancar angin, dan lain - lain), persediaan air, dan lain - lain.
Berdasarkan proses terjadinya, danau dibedakan :
1.
Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk akibat penurunan muka bumi karena
pergeseran / patahan
2.
Danau vulkanik
gunung berapi
3.
4.
Danau bendungan alami yaitu danau yang terbentuk akibat lembah sungai
terbendung oleh aliran lava saat erupsi terjadi
5.
6.
yaitu
danau
yang
terbentuk
akibat
aktivitas vulkanisme /
Danau karst yaitu danau yang terbentuk akibat pelarutan tanah kapur
Danau glasial yaitu danau yang terbentuk akibat mencairnya es / keringnya daerah
es yang kemudian terisi air
7.
Danau adalah sejumlah air (tawar atau asin) yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup
luas, yang dapat terjadi karena mencairnya glatser, aliran sungai, atau karena adanya mata
air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, olahraga, dan lain lain.
Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang di genangi oleh air bisa tawar atau
pun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan.
Kebanyakan danau adalah air tawar dan juga banyak berada di belahan bumi utara pada
ketinggian yang lebih atas.
Situ Gintung adalah danau kecil buatan yang terletak di Kecamatan Ciputat, Kota
Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Lokasi danau ini berada di sebelah barat daya kota
Jakarta. Danau seluas dua puluh satu koma empat (21,4) ha (2008) Situ Gintung ini telah
berubah fungsi, di manfaatkan sebagai tempat wisata taman.
Awal pembentukan situ (danau) ini adalah sebagai waduk yang berfungsi sebagai tempat
penampungan air hujan dan untuk perairan ladang pertanian di sekitarnya, di gunakan
untuk menyediakan pakan air baku instalasi pengolahan air yang mengirim air minum
melalui pipa - pipa air. Waduk tidak hanya menahan air sampai tingkat yang di butuhkan,
waduk juga dapat menjadi bagian pertama dalam proses pengolahan air. Waktu ketika air
ditahan sebelum dikeluarkan dikenal sebagai waktu retensi.
Sejarah Situ Gintung
tempat wisata taman, menjadi Taman wisata pulau Situ Gintung dengan Suasana
Pegunungan di Tengah Kota. Taman wisata Pulau Situ Gintung merupakan obyek wisata
di Provinsi Banten yang berdekatan dengan Provinsi DKI Jakarta, tepatnya beralamat di JL.
Kertamukti, Pisangan Raya No. 20, Desa Cirendeu-Ciputat Timur, Tanggerang Selatan.
Letaknya tidak jauh dari pusat kota, di lingkungan asri dengan udara segar serasa anda
sedang berada di daerah pegunungan dengan pemandangan danau yang indah
mempesona.
perumahan warga, serta tidak memiliki saluran pintu keluar air baik dan bangunan tanggul
sudah tua, maka hal ini yang menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol.
Selain itu masih terdapat ancaman setelah tanggul Situ Gintung jebol yaitu, hilangnya
sumber resapan air warga sekitar situ dan hilangnya sumber mata pencaharian warga
sekitar yang menjadi penganguran.
Pengelolaan dan Pemanfaatan Situ Gintung dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai
Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dan dikelola langsung oleh pengusaha sekitar Situ Gintung
yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata dengan tidak merubah fungsi Situ.
Setelah terjadinya bencana, bantaran Situ Gintung dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar
sebagai lahan perkebunan sementara seperti perkebunan singkong, timun suri, dan jagung.
Namun masyarakat berharap Situ Gintung dapat segera kembali ke fungsi awal.
Rencana Kebijakan Pemerintah daerah melalui BBWSCC merencanakan akan
membangun kembali tanggul Situ Gintung dan dilaksanakan pada bulan Oktober 2009
hingga Januari 2010.
Hal ini disampaikan oleh Penjabat Sementara (PJS) Walikota Tangerang Selatan (Tangsel)
saat itu , HM Shaleh MT. rencana pembangunan kembali tanggul Situ Gintung yang jebol
tersebut ditetapkan pada awal Desember setelah ia mengadakan pertemuan dengan
beberapa pejabat dan anggota masyarakat yang terkait.
Pertemuan tersebut, diadakan di Internasional Sport Club of Indonesia (ISCI) Ciputat Timur,
Rabu (18/11) malam. Beberapa pejabat terkait yang turut hadir yakni, Kepala Balai Besar
Waduk Sungai Ciliwung Cisadane (B2WSC2), Pitoyo Subandriyo, perwakilan Menteri
Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, Iwan Nursiwan selaku Direktur Jenderal Sumber Daya
Air serta beberapa pejabat pemerintah pusat lainnya. Perwakilan dari pihak masyarakat
peduli Situ Gintung (MPSG) juga turut hadir pada pertemuan ini,.
Dana sebesar kurang lebih Rp 91 miliar ini, sudah termasuk dalam pembebasan tanah milik
masyarakat untuk lahan pintu tanggul Situ Gintung seluas 26 m. Lahan seluas 26 meter
persegi yang akan dibebaskan ini nantinya akan dibuat sebagai daerah aliran air Situ
Gintung yang ke Sungai Pesanggrahan, berikut jogging track dan juga lahan hijaunya.
Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Cidurian-Cisadane saat itu
(Joko Suryanto, ME) menjelaskan, waduk Gintung yang memiliki kapasitas tampung sekitar
2 juta meter kubik, sudah tidak bisa menampung curahan air hujan yang intensitasnya
akhir-akhir ini cukup tinggi. Apalagi, waduk ini juga berfungsi sebagai drainase dari seluruh
wilayah Ciputat .Pemerintah, diakuinya tidak dapat berbuat banyak, karena bendungan dari
waduk ini yang dibangun Pemerintah Belanda tahun 1930, justru berada di atas
permukiman warga., total bangunan yang rusak akibat luapan air Situ Gintung mencapai
250 bangunan, meliputi rumah penduduk, serta fasilitas umum seperti masjid.
Terhitung tahun 2011 Situ Gintung berubah nama menjadi Bendungan Gintung (sesuai
dengan PP No. 37 Tentang Bendungan Tahun 2010).
Dan sekarang Situ Gintung sudah kembali seperti fungsinya semula setelah dibangun
kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum RI, Kita bersama yang wajib ikut serta
menjaganya.