Anda di halaman 1dari 39

ECOTOURISM

PARIWISATA
KEPARIWISATAAN
REKREASI
INDUSTRI PARIWISATA
OBJEK WISATA

ECOTOURISM (EKOWISATA)
Didefinisikan sebagai perjalanan yang

berguna bagi lingkungan alam untuk


mengerti kebudayaan dan sejarah
lingkungan, mengagumi, meneliti dan
menikmati pemandangan yang indah
dan tumbuh - tumbuhan serta binatang
liar, memperdulikan dan bukan untuk
mengubah integritas ekosistem serta
memberikan kesempatan ekonomis
pada daerah konservasi sumberdaya
alam untuk masyarakat lokal (The
Ecotourism Society, 1991

Beberapa Definisi Ecotourism

Ecotourism is responsible travel to natural


areas which conserves the invironment and
improves the welfare of lokal people.
Ecotourism is about creating satisfying a
hanger for nature, about exploiting tourisms
potential for conservation and development
and about averting its negative impact on
ecology, culture and aesthetics.
Ecotourism is a subset of nature tourism in
which conservation and tourists interest
work together to conserve environmental
quality while naturally protecting tourism.

Ekowisata sebagai bentuk usaha atau


sektor
ekonomi
wisata
alam
yang
dirumuskan
sebagai
bagian
dari
pembangunan berkelanjutan (Wood, 2002).
Secara umum ekowisata sebagai kegiatan
perjalanan wisata yang dikemas secara
profesional, terlatih, dan memuat unsur
pendidikan, sebagai suatu sektor atau
usaha ekonomi yang mempertimbangkan
warisan
budaya,
partisipasi
dan
kesejahteraan penduduk lokal serta upayaupaya konservasi sumberdaya alam dan
lingkungan (Iwan, N. 2004)

Ekowisata merupakan wisata alam yang berfokus


didaerah konservasi (protected areas), yang
memberikan
kontribusi
bagi
kesejahteraan
masyarakat lokal, konservasi dan pendidikan.
Ekowisata sbg wisata berbasis alam yang
berkelanjutan dengan fokus pengalaman dan
pendidikan tentang alam, dikelola dengan sistem
pengelolaan tertentu dan memberi dampak negatif
paling rendah pada lingkungan, tidak bersifat
konsumtif dan berorientasi lokal.
Dengan berbagai definisi tersebut menunjukkan
bahwa para peneliti, akademisi dan praktisi belum
memiliki kesepakatan mengenai definisi ekowisata.
Ada enam prinsip dasar ekowisata yang disepakati
untuk membedakan kegiatan ekowisata dg wisata
alam :

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Memberikan dampak negatif yang paling minimum


bagi lingkungan dan masyarakat lokal.
Memberikan kesadaran dan pengetahuan baik pada
pengunjung maupun penduduk lokal.
Berfungsi sbg bhn utk pendidikan dan penelitian
baik utk penduduk lokal maupun wisatawan
termasuk peneliti dan akademisi.
Semuia elemen yg berkaitan dg ekowisata hrs
memberikan dampak positif berupa kontribusi
langsung utk kegiatan konservasi yg melibatkan
semua aktor yg terlibat dalam kegiatan ekowisata.
Memaksimalkan partisipasi masyarakat lokal dalam
proses pengambilan keputusan berkaitan dg
pengelolaan kawasan ekowisata.
Memberi manfaat ekonomi bagi penduduk lokal
berupa kegiatan ekonomi yg bersifat komplemen thd
kegiatan ekonomi tradisional.

Ekowisata harus mengandung bbrp


komponen sbb :

Mampu memberikan kontribusi terhadap


konservasi alam dan keanekaragaman
hayati.
Mampu meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat lokal
Mengikutsertakan
pengalaman
dan
pembelajaran kepada wisatawan.
Menekankan partisipasi masyarakat lokal
dalam kepemilikan dan aktifitas pariwisata
yang dikembangkan.
(UNEP, 2000).

Wisata bahari : kegiatan pariwisata yang


berorientasi pada alam dan menekankan
pada tujuan lingkungan dan budaya yang
ditekankan pada kecintaan atau minat
khusus terhadap laut dan segala sesuatu
yang berkaitan dengan laut.
Wisata bahari : perjalanan yang berguna
bagi lingkungan alam untuk mengerti
lingkungan
pesisir
serta
perairan,
mempedulikan
dan
bukan
untuk
mengubah integritas ekosistem daerah
pesisir, memberikan kesempatan ekonomis
pada daerah konservasi sumberdaya alam
perairan untuk masyarakat lokal.

Lima Manfaat yang dapat diperoleh dari


wisata bahari

Wisata bahari dapat menjadi sumber pemasukan


untuk konservasi keanekaragaman, khususnya
dalam area dilindungi.
Area yang dilindungi dapat menjadi sumber
perekonomian masyarakat lokal.
Alternatif ekonomi untuk masyarakat lokal dapat
mereduksi over ekploitasi pada lingkungan yang
dilindungi dan sumber daya cagar alam.
Wisata bahari dapat memperluas wawasan
konservasi dan keanekaragaman lingkungan
hayatai.
Wisata bahari menjadi daya dorong untuk upaya
konservasi keanekaragaman hayati ekosistem itu
sendiri.

Kreteria ekowisata bahari :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sinar matahari sepanjang tahun


Pantai pasir putih
Kejernihan air
Luas area
Jenis biota
Kepadatan ikan
Aneka terumbu karang

PARIWISATA

Pariwisata : Segala sesuatu yang


berhubungan
dengan
wisata,
termasuk
pengusahaan obyek dan
daya tarik wisata serta usaha-usaha
yang terkait
dibidang tersebut.

Kepariwisataan
sesuatu
hal
dengan
pariwisata.

:
adalah
segala
yang berhubungan
penyelenggaraan

WISATAWAN
Seseorang
yang
terdorong
oleh
sesuatu atau beberapa keperluan
melakukan
perjalanan
dan
persinggahan sementara di luar
tempat tinggalnya untuk jangka
waktu lebih dari 24 jam tidak dengan
maksud untuk mencari nafkah.
Wisatawan
adalah
orang
yang
melakukan kegiatan wisata.

KEPARIWISATAAN

Segala sesuatu yang berhubungan


dengan penyelenggaraan pariwisata.
Usaha Pariwisata adalah kegiatan
yang bertujuan menyelenggarakan
jasa pariwisata atau menyediakan
atau mengusahakan objek dan daya
tarik
wisata,
usaha
sarana
pariwisata, dan usaha lain yang
terkait dibidang tersebut.

Kawasan Pariwisata adalah kawasan dengan


luas tertentu yang dibangun atau disediakan
untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.
Objek Wisata adalah perwujudan dari pada
ciptaan manusia, tata hidup, seni budaya,
serta sejarah bangsa dan tempat atau
keadaan alam yang mempunyai daya tarik
untuk dikunjungi wisatawan.
Objek Wisata alam adalah objek wisata yang
daya tariknya bersumber pada keindahan
sumberdaya alam dan tata lingkungan.
Rekreasi adalah kegiatan aktif atau pasif, yang
dilakukan dengan bebas dan kreatif dalam
waktu senggang sebagai selingan pekerjaan
sehari-hari sesuai dengan bakat dan
kegemarannya.

Kawasan Perlindungan dan pelestarian


satwa (wildlife refuge) adalah daerah
perlindungan
margasatwa
yang
dicadangkan
untuk
tempat-tempat
penghidupan
(habitat)
bagi
jenis
margasatwa
tertentu
didalam
pengelolaan hutan.

Taman Laut adalah kawasan dilaut yang


mempunyai ciri dengan keindahan alam
dan keunikan yang diperuntukkan secara
khusus untuk dibina, dipelihara dan
dimanfaatkan guna kepentingan rekreasi,
pariwisata, pendidikan dan kebudayaan.

Taman Nasional adalah kawasan pelestarian


alam yang terdiri atas zona inti dan zona-zona
lain yang dimanfaatkan untuk tujuan pariwisata ,
rekreasi
dan
pendidikan
serta
sekaligus
berfungsi sebagai penyangga zona inti.
Hutan Suaka Alam ialah kawasan hutan karena
sifatnya yang khas diperuntukkan secara khusus
untuk perlindungan alam hayati dan atau
manfaat lainnya, yaitu :
a. Hutan Suaka Alam yang berhubungan dengan
keadaan alamnya yang khas termasuk alam
hewani dan nabati, perlu dilindungi untuk
keperluan ilmu pengetahuan dan kebudayaan,
disebut Cagar Alam.
b. Hutan Suaka Alam yang ditetapkan sebagai
suatu
tempat
hidup
margasatwa
yang
mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan
kebudayaan serta merupakan
kekayaan dan
kebanggaan nasional disebut Suaka Margasatwa.

INDUSTRI PARIWISATA

adalah sesuatu kegiatan usaha


dengan maksud untuk mencari
keuntungan dalam ruang lingkup
penyediaan dan penyelenggaraan
fasilitas perjalanan berupa angkutan,
akomodasi
restoran
termasuk
catering, hiburan, souvenir, atraksi
kebudayaan, serta fasilitas-fasilitas
lainnya
yang
diperlukan
bagi
wisatawan.

POTENSI SUMBERDAYA ALAM UNTUK


WISATA ALAM (ECOTOURISM)
Ekosistem Darat, Pantai dan Laut
Indonesia
memiliki kekayaan alam yang
melimpah.
Ekosistem
yang spesifik dapat ditemukan
didarat (pegunungan, lembah, ngarai)
Ekosistem
Perairan darat (sungai, danau,
waduk, rawa,)
Ekosistem
Laut dan Pantai (marine dan
submarine serta ekosistem pesisir)
Semua dapat dikembangkan untuk objek wisata
karena hal itu merupakan potensi yang sangat
bagus untuk wisata alam (ecotourisme)

Beberapa Ekosistem di Indonesia


Wilayah / ekosistem
Seluruh wilayah Indonesia
(batas 12 mil laut)
Seluruh Daratan
Seluruh Laut
Laut teritorial (jalur 12 mil)
Perairan
pedalaman/kepulauan
Landas kontinen
(kedalaman 200 m)
ZEE Indonesia
Total garis pantai
Jumlah pulau
Panjang wilayah Indonesia
Hutan tropika

Luas

Keterangan

5 x 106 km2
1,9 x 106
km2
3,1 x 106
km2
0,3 x 106
km2
2,8 x 106
km2
1,5 x 106
km2
2,7 x 106
km2
81.791 km
17.508 buah

62 % dari seluruh
wilayah berupa
ekosistem laut
10 % dari seluruh laut
90 % dari seluruh laut
48 % dari seluruh laut
Ekosistem pantai
Ekosistem daratan
Membentang sepanjang
katulistiwa
Ekosistem hutan
dengan banyak ekotipe

Dari berbagai ekosistem yang dimiliki Indonesia


tsb diatas masih terdapat banyak ekosistem yg
penuh misteri. Ekosistem hutan tropika yg
merupakan 75 % wilayah daratan mempunyai
banyak informasi tentang keanekaragaman
hayati. Pada tahun 1993 telah ditunjuk
kawasan konservasi seluas 15,4 juta ha untuk
mencapai sasaran 18,7 ha. Untuk ini masih
diperlukan
2,7
juta
ha
lagi.
Upaya
pengembangan kawasan konservasi laut juga
diperlukan
untuk
melindungi
ekosistem
perairan, khususnya untuk ekosistem perairan
laut. Pada saat ini yg telah ditunjuk sebagai
konservasi laut adalah 2,7 juta ha dan masih
harus ditetapkan seluas 7,3 juta ha.
Dari
kawasan konservasi laut ini terdapat Taman
Wisata Laut di 8 lokasi seluas 73. 630 ha.

Atraksi Wisata Alam


Ekosistem (Biotik dan Abiotik) merupakan
atraksi wisata yang dapat dikembangkan
untuk objek wisata alam (ecotourism)
Kegiatan wisata alam : - Ecotourism
- Agrotourism
- Villagetourism
- Geotourism
Atraksi wisata alam
Keuntungan Ganda
Atraksi wisata budaya

Tipologi Jenis Wisata


Ekowisata
Wisata Alam
Wisata Etnik
Wisata Budaya
Wisata Sejarah

Konsep Pendekatan Perencanaan Pariwisata

Konsep Pariwisata : Ecotourism Sustainability


Development
- Nasional
- Regional
- Kawasan
Matching and Adjustment
Supply and Demand
- Kuantitas
- Kualitas
- Harga

Pendekatan Keterpaduan Perencanaan


dari bawah dan dari atas (top down and
bottom up planning)
Pendekatan Intersektoral Holistik
(perencanaan comprehenshive)
SWOT analysis
Pendekatan Pariwisata Berkelanjutan
(sustainability)
mengembangkan
pertumbuhan dan pengembangan secara
berkelanjutan

Pentahapan Perencanaan Pariwisata


Tahap 1

Diagnosis Kebijakan yang ada dan Assesment

Tahap 2

Pengembangan Kerangka Umum (Makro)

Tahap 3

Analisis pada tiap Rencana Sektoral Terkait

Tahap 4

Koordinasi Antar Rencana Sektoral Terkait

Tahap 5

Penyusunan Perencanaan dan Pengembangan


Wilayah Kawasan

Tahap 6

Penyusunan Rencana Induk dan Program

Tahap 7

Penyusunan Strategi Implementasi

Prinsip Pengembangan Pariwisata


Keseimbangan
aspek
pelestarian
dan
pengembangan serta berorientasi kedepan
(jangka Panjang)
Penekanan pada nilai manfaat yang besar bagi
masyarakat setempat
Pengelolaan sumberdaya yang tidak merusak
(sosial, budaya, ekonomi)
Keselarasan/sinergis
antara
kebutuhan
wisatawan, lingkungan hidup dan masyarakat
lokal (monitoring yang ketat)
Mampu mengembangkan apresiasi masyarakat
terhadap warisan budaya dan lingkungan hidup.

Pariwisata sebagai Pengembangan Masyarakat


dan Wilayah
Memajukan tingkat hidup masyarakat sekaligus
melestarikan identitas budaya dan tradisi lokal
Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan
kesejahteraan pada penduduk lokal
Berorientasi pada pengembangan wirausaha
(entrepreneurship) dengan daya serap tenaga
kerja, dengan teknologi kooperatif.
Memanfaatkan pariwisata seoptimal mungkin
sebagai agen penyumbang tradisi budaya
dengan dampak negatif yg seminimal mungkin

Penawaran Pariwisata Regional


Regional Situation Analysis

Environment Analysis

Resource Analysis

Analysis the environment


Analysis the region resources
to identify treats and region
and capabilities to identify
and the tourist business strengths, weaknesses,
unit in the region
and distinctive competencies

Pariwisata
Produk yang eksotis
Eksotisme yang ditawarkan pada intinya ingin menggiring
orang kedalam suatu bentuk penjelajahan, petualangan,
dan penemuan baru
Suatu perjalanan wisata selalu terselip pesan sebuah
petualangan untuk menemukan dunia baru
Eksotisme sebuah daerah tujuan wisata(tourism) sering kali
ditampilkan sebagai sesuatu yang masih asli dan membuat
orang yang besangkutan bertambah harga dirinya
Wisatawan berlomba untuk mencari sesuatu yang asli,
setiap penemuan dianggap sebagai sebuah prestasi
tersendiri. Panorama keindahan alam, situs kebudayaan,
sikap hidup dll, yang belum terjamah wisatawan merupakan
hal yang paling dicari
Berwisata
adalah
sebuah
pemenuhan
kebutuhan
(kebutuhan harga diri/esteem). Harga diri muncul dari
keinginan seseorang menaklukkan dan berkuasa atas apa
yang sudah ditaklukkan, sekalipun hal ini terjadi hanya
dalam bayangan atau angan-angan.

Tiga syarat obyek wisata yang menarik


Apa yang dapat dilihat (something to see)
Apa yang dapat dilakukan (something to do)
Apa yang dapat dibeli (something to buy)

+++ Promosi dan informasi

Land capabilities for


tourism infrastructure

Kreteria Kelas Kemiringan Lereng


No.

Besar Sudut
(%)

Kemiringan
Lereng

Har
kat

Kelas

1.

0-2

Datar

Sangat Baik

2.

2-8

Landai

Baik

3.

8 - 30

Miring

Sedang

4.

30 - 50

Terjal

Jelek

5.

> 50

Sangat Terjal

Sangat Jelek

Tingkat Erosi Permukaan


No.

Kriteria

Harkat

Kelas

1.

Tidak ada kenampakan erosi

Sangat baik

2.

Kenampakan erosi ringan

Baik

3.

Kenampakan erosi ringan

Sedang

4.

Kenampakan erosi beret

Jelek

5.

Kenampakan erosi sangat berat

Sangat jelek

Kriteria Kelas Kedalaman Batuan Dasar


No.

Kedalaman

Harkat

Kelas

1.

< 50 cm

Sangat baik

2.

50 100 cm

Baik

3.

100 150 cm

Sedang

4.

150 200 cm

Jelek

5.

> 200 cm

Sangat jelek

Kriteria Tingkat Kelapukan Batuan


No.

Kriteria tingkat kelapukan btuan

Harkat

Kelas

1.

Batu segar, tdk tampak tanda pelapukan batu sesegar


kristal

Sangat baik

2.

Lapuk ringan, pelapukan hanya terjadi pada


diskontinuitas terbuka yang menimbulkan perubahan
warna, dapat mencapai 1 cm dari permukaan
diskontinuitas

Baik

3.

Lapuk sedang, sebagian besar batuan berubah warna,


belum lapuk (kecuali batuan sedimen yg tersemen baik,
diskontinuitas ternoda/terisi bahan lapukan

Sedang

4.

Lapuk kuat, pelapukan meluas keseluruh keseluruh


masa batuan, sebagian besar masa batuan lapuk, tidak
mengkilat, seluruh batuan berubah warna, mudah digali
dg palu geologi

Jelek

5.

Lapuk sempurna, seluruh batuan berubah warna dan


lapuk, kenampakan luar seperti tanah

Sangat jelek

Daya Dukung Tanah


No.

Kriteria Material Permukaan

Harkat

Kelas

1.

Gravel dan tanah bergravel

Sangat baik

2.

Pasir dan tanah berpasir

Baik

3.

Debu dan lempung < 50 %

Sedang

Debu dan lempung > 50 %

Jelek

5.

Tanah organik

Sangat jelek

Kembang Kerut Tanah


Indeks COLE ( Coefisiential of linear extensibility)
No.

Tingkat kembang kerut tanah (nilai COLE)

Harkat

Kelas

1.

Tidak kembang kerut, kandungan montmorilonit


sangat sedikit, dengan nilai COLE < 0,01

Sangat
baik

2.

Sedikit kembang kerut, kandungan montmorilonit


sedikit, dengan nilai COLE 0,011 0,030

Baik

3.

Kembang kerut sedang, tanah dengan kandungan


montmorilonit cukup, nilai COLE 0,031 0,060

Sedang

4.

Kembang kerut kuat, tanah dengan kandungan


montmorilonit banyak, nilai COLE 0,061 0,090

Jelek

5.

Tanah sangat kembang kerut, dengan kandungan


montmorilonit sangat banyak, nilai COLE > 0,090

Sangat
jelek

Drainase Permukaan Tanah


No.

Kriteria drainase permukaan

Harkat

Kelas

1.

Lahan selalu kering, peresapan air kedalam


tanah sangat cepat, tanah tidak pernah jenuh
air.

Sangat
baik

2.

Lahan dengan drainase baik walaupun habis


hujan, peresapan air kedalam tanah cepat,
penjenuhan tanah hanya sebentar.

Baik

3.

Lahan dengan drainase sedang, peresapan air


kedalam tanah tidak begitu cepat, dengan
sedikit terpengaruh oleh air tanah dangkal dan
banjir.

Sedang

4.

Lahan dengan sedikit masalah drainase,


tergenang sementara setelah turun hujan atau
naiknya air tanah dangkal.

Jelek

5.

Lahan dengan drainase jelek, seperti rawa


(selalu tergenang air)

Sangat
jelek

Kedalaman Air Tanah


No.

Kriteria Kedalaman Air Tanah

Harkat

Kelas

1.

Kedalaman muka air tanah


meter

> 3,5

Sangat baik

2.

Kedalaman muka air tanah 3,5 2,5


meter

Baik

3.

Kedalaman muka air tanah 2,5 1,5


meter

Sedang

4.

Kedalaman muka air tanah 1,5 0,5


meter

Jelek

5.

Kedalaman muka air


meter

Sangat
Jelek

tanah < 0,5

Anda mungkin juga menyukai