PENGERTIAN
Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah tersebut persatuan luas
terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang bidang geser dalam tanah yang dimaksud
(Braja M.Das,1985). Jadi dapat dikatakan bahwa kuat geser tanah adalah kemampuan tanah
untuk menahan gaya dari sekitarnya agar tidak terjadi pergerakan tanah.
Dengan dasar pengertian ini, bila tanah mengalami pembebanan, akan ditahan oleh
(Hardiyatmo, 2002) :
1. Kohesi tanah yang bergantung pada jenis tanah dan kepadatannya, tetapi tidak
tergantung dari tegangan normal yang bekerja pada bidang geser,
2. Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus dengan tegangan
normal pada bidang gesernya.
Coulomb (1776) mendefinisikan ;
= c + tg
dengan ;
= kuat geser tanah (kN/m2)
= tegangan normal pada bidang runtuh (kN/m2)
c = kohesi tanah (kN/m2)
= sudut gesek dalam tanah (derajat)
= c + tg
Faktor yang mempengaruhi kuat geser tanah ( pada saat pengujian di laboraturium )
Metode pengujian
Gangguan terhadap contoh tanah
Kadar air
Tingkat regangan
Parameter kuat geser tanah ditentukan dengan uji laboratorium terhadap sampel tanah asli
(undisturbed), tanah tersebut diambil dengan hati-hati agar tidak berubah kondisinya (kadar
air, susunan butiran), karena hal ini bisa berakibat fatal pada sampel.
Ada beberapa cara menentukan kuat geser tanah adalah ;
a. Uji kuat geser langsung (direct shear test)
b. Uji triaksial (triaxial test)
c. Uji tekan bebas (unconfined compression test)
d. Uji geser kipas (vane shear test)
b. Uji Triaksial
1). Uji Unconsolidated undrained (UU) adalah uji cepat (quick-test), mula-mula sample
diberi tegangan kekang (3), kemudian diberi tegangan normal melalui tegangan deviator
() sampai terjadi keruntuhan. Selama pengujian air tidak diizinkan keluar dari benda uji
(katup drainase ditutup). akibatnya beban normal tidak ditransfer kebutiran tanah dan terjadi
kelebihan tekanan air pori. Nilai kuat geser yang rendah terjadi pada uji (UU), tanah lempung
jenuh air nilai sudut gesek dalam () nol, sehingga yang ada hanya nilai c saja. Kondisi
undrained dapat dilakukan dengan pengujian cepat pada tanah permeabilitas rendah (agar
konsolidsi tidak terjadi).
2). Uji Consolidated undrained (CU) atau uji terkonsolidasi cepat, benda uji dibebani
tekanan sel dengan mengizinkan air keluar dari benda uji sampai selesai. Sesudah itu
tegangan deviator diterapkan dengan katup drainase tertutup sampai benda uji runtuh. Karena
katup tertutup maka tidak terjadi perubahan volume dan terjadi kelebihan tekanan air pori
dapat diukur selama pengujian berlangsung.
3). Uji Consolidated drained (CD), mula-mula tekanan sel diterapkan pada benda uji
dengan katup terbuka sampai konsolidasi selesai. Sesudah itu dengan katup tetap terbuka,
tegangan diviator diterapkan dengan kecepatan rendah sampai runtuh (kecepatan yang rendah
agar tekanan air pori nol selama pengujian). Pada kondisi ini seluruh tekanan pengujian
ditahan oleh gesekan antar butiran tanah.
Dalam mempersiapkan benda uji terutama untuk tanah yang peka harus hatihati untuk
menghindari terganggunya struktur asli dari tanah tersebut.
3. Benda uji buatan (dipadatkan). Contoh tanah harus dipadatkan pada kadar air dan berat isi
yang dikehendaki. Pemadatan dapat dilakukan pada cincin pemeriksa atau pada tabung
pemadatan.
4. Tebal minimum benda uji kira-kira 1,3 cm tapi tidak kurang dari 6 kali diameter butiran
maksimum.
5. Perbandingan diameter terhadap tebal benda uji harus minimal 2:1 untuk benda uji yang
berbentuk segi empat atau bujursangkar perbandingan lebar dan tebal minimum 2:1 untuk
tanah lembek pembebanan harus diusahakan agar tidak merusak benda uji.