OLEH
AGUNG HIDAYAT
NPM. 14232014
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perbedaan hasil produksi nanas panen kedua yang
diberi Pupuk Kotoran Ayam dan Pupuk LCN dengan aplikasi Karbit pada
tanaman nanas.
2. Untuk mengetahui pada pemupukan manakah yang memberikan hasil
produksi lebih baik antara pemupukan menggunakan Kotoran Ayam dan
LCN dengan aplikasi Karbit.
D. Asumsi dan Batasan Penelitian
1. Asumsi
Asumsi dalam penelitian ini adalah:
a. Tanaman Nanas (Ananas comocus) yang dijadikan sampel dalam penelitian
sama, yaitu Nanas Quen. Nanas ditanam di kebun sendiri di Desa Nuggalrejo
Kec. Punggur Kab. Lampung Tengah.
b. Hasil panen yang diambil datanya adalah hasil panen kedua dari tanaman
Nanas Quen yang ditanam di kebun pribadi berupa Berat Nanas dan
Kandungan Vitamin A, yang mana pemanenan pertama telah dilakukan pada
bulan April 2015.
c. Variasi pupuk yang digunakan dalam penelitian adalah pupuk organik LCN
dan Kotoran Ayam. LCN yang merupakan limbah cair hasil pengolahan
Nanas yang difermentasi oleh bakteri indigen dan limbah cair ini merupakan
limbah cair nanas terbaik dalam hal kandungan unsur haranya.
d. Aplikasi karbit yang dimaksud disini adalah perlakuan terhadap tanaman
nanas, dimana pada tanaman nanas sebagian diberi karbit dan sebagian tidak.
Pemberian karbit dilakukan sekali sebelum bunga muncul, dengan cara
menaburkan bubuk karbit pada bagian tengah tanaman nanas.
2. Batasan
Pada penelitian ini terbatas pada hasil produksi buah nanas panen kedua yaitu
berat buah (gram) pertanaman yang diukur menggunakan neraca atau timbangan
serta kandungan vitamin A yang terkandung di dalam buah nanas yang di analisis di
Laboratorium.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori yang Berkaitan dengan Variabel Bebas
1.
Variasi Pupuk
a. Limbah Cair Nanas (LCN)
Atlas dan Droste (dalam Sutanto 2011:151) menyatakan bahwa:
Salah satu masalah industri nanas adalah limbah cair nanas memiliki rerata
kandungan bahan organik (BOD, Biological Oxygen Demand) tinggi yaitu
338 mg/l sehingga belum memenuhi Baku Mutu Standart Limbah Industri.
Limbah cair nanas dengan kandungan bahan organik tinggi tidak mampu
diuraikan oleh bakteri diperairan atau sungai secara alami, karena volume
dan kadar limbah yang tinggi, serta jumlah dan jenis bakteri yang tidak
memadai diperairan, untuk itu kualitas LCN harus memenuhi baku mutu.
Salah satu teknologi pengolahan air limbah yang aman dan berwawasan
lingkungan adalah menggunakan bakteri yang berpotensi pengurai. Secara
alamiah untuk memperoleh bakteri yang berpotensi sebagai pengurai dapat
dilakukan dengan mengisolasi limbah itu sendiri (bakteri indigen).
Limbah nanas banyak mengandung sukrosa, glukosa dan nutrisi-nutrisi
lainnya, limbah nanas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon pada
proses fermentasi yang dapat menghasilkan Protein Sel Tunggal. Protein Sel
tunggal adalah istilah yang digunakan untuk protein kasar atau murni yang berasal
dari mikroorganisme bersel satu atau banyak yang sederhana , seperti bakteri,
khamir (yeast) , jamur , ganggang dan protozoa (Pawignya, 2011).
b. Pupuk Organik Kotoran Ayam
Menurut Syekhfani, 2000 (dalam Supardi, 2011:2) bahwa Pupuk kandang
memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah, menyediakan unsur
makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan belerang) dan mikro (besi,
seng, boron, kobalt, dan molibdenium). Selain itu pupuk kandang berfungsi
untuk meningkatkan daya menahan air, aktivitas mikrobiologi tanah, nilai
kapasitas tukar kation dan memperbaiki struktur tanah.
Menurut Odoemena, 2006 (dalam Luthfyrakhman dan susila, 2013:120)
pupuk kandang ayam merupakan sumber yang baik bagi unsur-unsur hara
makro dan mikro yang mampu meningkatkan kesuburan tanah serta menjadi
substrat bagi mikroorganisme tanah dan meningkatkan aktivitas mikroba,
sehingga lebih cepat terdekomposisi dan melepaskan hara. Aplikasi pupuk
kandang ayam juga diyakini memperbaiki sifat fisik tanah dan
meningkatkan daur hara seperti mengerahkan efek enzimatik atau hormon
langsung pada akar tanaman sehingga mendorong pertumbuhan tanaman.
Unsur makro dan mikro pada kotoran ayam terdiri dari : N (1,72%), P
(1,82%), K (2,18%), Ca (9,23%), Mg (0,86%), Mn (610%), Fe (3475%), Cu
(160%), Zn (501%) (Anonim, 2011(dalam Susilowati, 2013).
2.
Karbit (CaC2)
Karbit atau kalsium karbida adalah senyawa kimia CaC2 bila terkena air
atau uap yang mengandung air akan menghasilkan gas etilen. Pernyataan di atas
dapat dijelaskan dengan reaksi kimia sebagai berikut :
CaC2 + H2O Ca(OH)2 + C2H2 (Astusi, 2013:3).
Menurut Rahardi, 2007:72-73 menyatakan bahwa:
Penggunaan NAA umtuk mempercepat pembungaan, telah dilakukan di
perkebunan nanas sejak taun 1950an. Pembungaan nanas juga bias
dilakukan dengan gas etilen dari asap ataupun karbit. Para pekebun nanas
biasanya menarug butiran karbit seberat 250 mg di pucuk tanaman nanas
yang daunnya sudah berjumlah 20-30 helai pada malam hari. Ketika
terkena embun, karbit tersebut akan larut ke dalam air dan membentuk gas
etilen. Gas inilah yang berfungsi sebagai hormon untuk memicu keluarnya
bunga nanas secara serempak.
B. Kajian Teori yang Berkaitan dengan Variabel Terikat
1.
Buah Nanas
Klasifikasi buah Nanas menurut Prihatman, 2000:1-2 adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr
Menurut Collins, 1960 (dalam Irfandi, 2005) menyatakan bahwa:
bagian -bagian tanaman nanas meliputi akar, batang, daun, tangkai buah,
buah, mahkota dan anaka n. Tanaman nanas berupa herba tahunan atau dua
tahunan dengan tinggi 50 -100 cm, daun berbentuk pedang, panjang daun
sampai 1 m, lebar daun 5-8 cm. Pinggir daun berduri dan ada juga yang rata,
ujung daun lancip, bagian atas daun berdaging, tersusun spiral, pangkalnya
memeluk poros utama.
Nans banyak mengandung Vitamin A dan C sebagai antioksidan, Vitamin
B12, Vitamin E, kandungan air 90%. Juga mengandung kalsium, fosfor,
magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa, Iodium, Sulfur,
Khlor, Asam, Biotin dan Enzim bromelin (Atikofianti, 2010 (dalam
Irwan,2014:98)).
2.
Vitamin A
Vitamin adalah komponen organik yang diperlukan dalam jumlah kecil,
namun sangat penting untuk reaksi-reaksi metabolik di dalam sel, serta diperlukan
Parameter
Lingkungan
SAT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
C
N
P
K
Ca
Mg
Na
Fe
Zn
Mn
S
NO3
NH4
C/N
%
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
Ppm
0,01-0,28
1,45-77,20
3,96-88,53
15,23-689,18
5,70-234,65
2,40-27,40
32,70-3220,00
2,76-92,29
0,06-0,80
0,21-13,60
1,89-2452,00
0,75-16,87
0,14
26,17
31,78
134,08
39,53
7,47
474,00
16,26
0,47
3,30
238,59
3,94
Ppm
-
1,12-26,51
3,76-207,30
13,62
105,53
KC
KB
15
bakteri/
10
5 bakter/
a,b,c,d,e,f,
bekteri/
g,h,i,j,k,l,
a,b,c,d,e
a,b,c,d,e,f,
Uji Laboratorium untuk melihat
m,n,o
g,h,i,j
KA
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dimana penelitian ini
bertujuan untuk membandingkan hasil panen nanas kedua dengan variasi pupuk
(pupuk LCN dan pupuk kotoran ayam) dan aplikasi karbit, parameter yang digunakan
untuk mengukur hasil panen nanas (Ananas comosus) adalah berat buah nanas dan
kandungan vitamin A pada buah nanas. Penelitian ini dilakukan di kebun pribadi di
Desa Nunggalrejo Kec. Punggur Kab. Lampung Tengah. Skema rancangan penelitian
dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini.
A
Keterangan:
(n-1) (2-1) 15
(n-1) (1) 15
n-1
15
n 16
Dari hasil perhitungan sampel penelitian yang digunakan, maka jumlah
sampel tiap perlakuan adalah 16 tanaman nanas (Ananas comosus). Sehingga jumlah
data sampel penelitian seluruhnya yaitu 16 x 2 = 32 tanaman.
C. Definisi Operasional
1. Tanaman Nanas
Nanas merupakan tanaman buah berupa semak dengan daging buah berwarna
kuning dan hidupnya menahun. Bagian penting dari tanaman nanas yaitu buahnya
yang banyak dikonsumsi masyarakat luas karena banyak mengandung gizi serta
vitamin yang cukup tinggi. Namun di beberapa daerah daun nanas sudah dapat diolah
untuk digunakan sebagai bahan pemintalan benang.
2. Pupuk Limbah Cair Nanas (LCN)
Pupuk limbah cair nanas (LCN) merupakan pupuk organik yang terbuat dari
limbah cair nanas yang merupakan limbah hasil sisa pengolahan nanas yang
difermentasi oleh beberapa bakteri dimana prosesnya terjadi secara alami tanpa ada
tambahan atau bantuan bahan kimia. Pupuk limbah cair nanas (LCN) yang sudah
diproses atau dikelola secara fermentasi dengan menggunakan bakteri indigen
mengandung unsur-unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan tanaman. Pupuk limbah cair nanas
(LCN) diproduksi sendiri oleh bapak Agus Sutanto dan diberikan pada tanaman
nanas sebagai salah satu perlakuan untuk melihat hasil panen buah dan kandungan
vitamin A yang terdapat pada nanas.
3. Pupuk Kandang Kotoran Ayam
Pupuk kandang kotoran ayam adalah pupuk organik yang memanfaatkan
kotoran ayam yang sudah dikeringkan dan kemudian dihancurkan dengan cara
ditumbuk agar menjadi halus sehingga tanaman akan mudah menyerap unsur hara
yang terdapat dalam pupuk. Pemilihan pupuk kandang kotoran ayam dikarenakan
dari beberapa pupuk kandang, pupuk kandang yang berasal sdari kotoran ayam ini
paling tinggi kandungan unsure hara makro maupun mikro yang sangat dibutuhkan
tanaman dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta pembentukan buah.
4. Aplikasi Karbit
Karbit atau kalsium karbida adalah senyawa kimia CaC2 bila terkena air atau
uap yang mengandung air akan menghasilkan gas etilen. Gas etilen ini lah yang
secara fisiologis menghambat kerja hormon auksin sehingga pertumbuhan berhenti
dan pembentukan bunga dimulai. Pemberian karbit dilakukan sekitar bulan agustus
dengan cara meletakkan potongan karbit atau serbuk karbit pada bagian tengah
tanaman nanas.
5. Produksi Nanas
Proses pemanenan nanas kedua dilaksanakan apabila pada waktunya yaitu
berkisar antara bulan September - Oktober. Hasil produksi yang diamati dan diukur
adalah berat buah (gram) pertanaman serta kandungan vitamin A dari masing
masing buah nanas yang diberi perlakuan pupuk dengan aplikasi karbit.
D. Teknik Pengumpulan Data
1
2
3
Dst
X
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbandingan pada
hasil panen nanas kedua dengan variasai pupuk dan aplikasi karbit dengan prasyarat uji
t karena pada dasarnya penelitian dalam perbandingan ini memiliki data rasio yang
artinya data yang akan diperoleh memiliki titik nol yang mutlak, sehingga data termasuk
ke dalam parametrik. Sebagai uji prasyarat yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
hipotesis terlebih dahulu. Apabila data yang didapat tidak memenuhi syarat kenormalan
maka dalam analisis data menggunakan uji statistika nonparametrik.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal atau tidak (Sudjana, 2005:466). Adapun langkahlangkahnya sebagai berikut:
a. Pengamatan x1, x2, x3, xn dijadikan angka baku z1, z2, z3 zn dengan
rumus:
( dan s masing-masing merupakan rata-rata
dan simpangan baku sampel).
b. Untuk tiap angka baku ini menggunakan daftar distibusi normal baku,
kemudian menghitung peluang F (z1) = P (z < zi).
c. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, z3 zn yang lebih kecil atau sama
dengan zi jika proporsi ini dinyatakan oleh S (zi), maka:
d. Hitung selisih F(zi)-S(zi) kemudian menentukan harga mutlak.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga mutlak elisih tersebut. Dengan
kriterianya:
Dk
1
2
3
K
Jumlah
Keterangan: n= data keSumber: Sudjana (2005:262)
3. Penguji Hipotesis
Uji Hipotesis menurut Sudjana, 2005:239-241):
H0 : 1= 2 (tidak ada perbedaan hasil panen nanas kedua dengan variasi pupuk
dan aplikasi karbit).
t hit
__
X1 X 2
Sg
1
1
n1 n2
Dengan
S g2
( n1 1) S12 (n2 1) S 22
n1 n 2 2
= 0,05
Keterangan:
__
X1
Rata-rata hasil panen nanas kedua dengan pupuk LCN dan aplikasi
Karbit.
__
X2
Rata-rata hasil panen nanas kedua dengan pupuk kotoran ayam dan
aplikasi karbit.
n1 = Jumlah sampel hasil panen nanas kedua dengan pupuk LCN dan
aplikasi Karbit.
n2 = Jumlah sampel hasil panen nanas kedua dengan pupuk kotoran ayam
dan aplikasi karbit.
S1 = Standar deviasi hasil panen nanas kedua dengan pupuk LCN dan
aplikasi Karbit.
S2 = Standar deviasi hasil panen nanas kedua dengan pupuk kotoran ayam
dan aplikasi karbit.
Sg = Standar deviasi gabungan.