Anda di halaman 1dari 4

Arisuryanti, A., Handayani, N.S.N., Daryono, B.S.

2007
XI. PETA KROMOSOM
Peta kromosom adalah gambar skema sebuah kromosom yang dinyatakan sebagai
sebuah garis lurus yang memperlihatkan lokus setiap gen yang terletak pada kromosom
tersebut. Jarak antara satu gen dengan gen lainnya yang berangkai pada sebuah
kromosom dinyatakan dengan Unit Peta dan 1 Unit Peta (map unit) = 1% Pindah
Silang. Selain dinyatakan dengan Unit Peta (Map Unit), maka jarak antara gen-gen yang
berangkai dinyatakan pula dengan Unit Morgan untuk mengenang Morgan yang
menemukan adanya gen-gen yang berangkai. Satu Unit Morgan menggambarkan 100%
pindah silang, maka 1% pindah silang = 1 centimorgan (1cM) = 1 Unit Peta (Map
Unit).
Sebagai contoh :
Pindah silang gen a b = 5%, artinya jarak antara gen a b adalah 5 Unit Peta
atau 5 cM.
Jarak antara gen satu dengan gen lainnya yang berangkai disebut Jarak Peta.
Adapun peta kromosom tanpa menunjukkan letak sentromer disebut Peta Relatif. Untuk
membuat peta kromosom harus menggunakan individu trihibrid yang berangkai yang
diujisilang. Umumnya pembuatan peta kromosom banyak dilakukan pada organismeorganisme yang cepat menghasilkan keturunan, mudah dipelihara, dan memiliki jumlah
kromsom sedikit, misalnya pada lalat Drosophila melanogaster.
XI.1. Pembuatan Peta Kromosom-Autosom
Contoh pembuatan peta kromosom pada lalat Drosophila melanogaster. Pada
lalat ini terdapat gen-gen yang berangkai pada autosom yaitu :
C = gen yang menentukan sayap lurus (normal)
c = gen yang menentukan sayap berlekuk
S = gen yang menentukan tubuh tidak bergaris (normal)
s = gen yang menentukan tubuh bergaris
E = gen yang menentukan tubuh hitam
e = gen yang menentukan tubuh kelabu
Persilangannya adalah sebagai berikut :
P

cse
cse
(sayap berlekuk,
tubuh bergaris,
tubuh hitam)

F1

CSE
CSE
(sayap lurus,
tubuh tidak bergaris,
tubuh kelabu)

CSE
cse
(sayap lurus, tubuh tidak bergaris,
tubuh kelabu)

F1 diujisilang
P2

CSE
cse

cse
cse

79

Arisuryanti, A., Handayani, N.S.N., Daryono, B.S. 2007


menghasilkan keturunan sebagai berikut :
786 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
753 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
107 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
97 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
86 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
94 lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
1
lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
2
lalat sayap lurus, tidak bergaris, tubuh kelabu
Langkah-langkah yang dilakukan untuk pembuatan peta kromosom adalah sebagai
berikut :
1. Hasil uji silang dinyatakan gen-gennya dan diurutkan mana saja yang berasal dari
gamet tipe parental dan gamet tipe rekombinasi baik hasil pindah silang tunggal
maupun ganda
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

CSE
cse
Cse
cSE
CSe
csE
CsE
cSe
Jumlah

786
753
107
97
86
94
1
2
= 1926

tipe parental (PAR)


tipe rekombinasi pindah silang
tunggal (PST)

tipe rekombinasi pindah silang


ganda (PSG)

2. Mencari urutan letak gen yang sebenarnya dari parental (P2), maka letak gen-gen
tipe PAR dengan PSG ditulis dan selanjutnya diperhatikan dengan seksama
apakah sudah letak gen pada tipe PAR sudah benar.
Tipe PAR
Tipe PSG
CSE
CsE
cse
cSe
Dari hasil di atas memperlihatkan bahwa letah gen-gen pada tipe PAR sudah
benar
3. Menghitung jarak antara gen-gen tersebut, yaitu dengan menghitung prosentase
pindah silang anatara gen-gen tersebut berdasarkan tipe PAR yang benar. Caranya
sebagai berikut :
Jarak antara gen c s

Jarak antara gen s e

= (cSE) + (Cse) + (CsE) + (cSe) x 100%


1926
= 97 + 107 + 1 + 2 x 100%
1926
= 10,75% = 10,75 unit peta (map unit = mu)
= (CSe) + (csE) + (CsE) + (cSe) x 100%
1926
= 86 + 94 + 1 + 2 x 100%
1926
= 9,50% = 9,50 unit peta (map unit = mu)

4. Menggambar peta kromosom dalam bentuk garis linear sebagai berikut :


10,75 mu
9,50 mu

c
s
e
80

Arisuryanti, A., Handayani, N.S.N., Daryono, B.S. 2007


5. Menentukan nilai Koefisien Koinsidens (KK) dan Interferensi (I)
Koefisien koinsidens merupakan perbandingan antara frekuensi pindah silang
ganda yang diperoleh terhadap frekunsi pindah silang ganda atas dasar kalkulasi
(yang diharapkan) yaitu :
KK = banyaknya PSG yang diperoleh
banyaknya PSG yang diharapkan
I = 1 KK
Pada contoh di atas, maka nilai KK dan I sebagai berikut :
PSG yang diperoleh = 1 + 2 = 0,0016
1926
PSG yang diharapkan = 0,1075 x 0,095 = 0,0102
KK = 0,0016 = 0,16
0,0102

I = 1 0,16 = 0,84

XI.2. Pembuatan Peta Kromosom Kelamin-X


Pada prinsipnya pembuatan peta kromosom-X sama dengan pembuatan peta
kromosom autosom, namun yang perlu diperhatikan bahwa karena pada pewarisan
kromosom kelamin selain melihat fenotip juga melihat jenis kelamin, maka individu
betina trihibrid disilangkan dengan individu jantan normal dan keturunan yang dihasilkan
semua individu betina akan normal, namun pada individu-individu yang jantan akan
mempunyai fenotip yang bermacam-macam. Oleh karena itu dalam pembuatan peta
kromosom kelamin-x difokuskan pada pengamatan individu-individu jantan. Contohnya
adalah sebagai berikut :
Pada lalat Drosophila melanogaster terdapat gen-gen yang berangkai pada kromosom
kelamin, yaitu :
W = gen yang menentukan mata merah (normal)
w = gen yang menentukan mata putih
Y = gen yang menentukan tubuh kelabu
y = gen yang menentukan tubuh kuning
F = gen yang menentukan bulu tak bercabang
f = gen yang menentukan bulu bercabang
Persilangan antara lalat jantan normal dengan lalat betina trihibrid
P

WYF
x
wyf
menghasilkan keturunan sebagai berikut :

(W Y F)
w Y F *)
WYf
w y f +)
wYf
WyF
wyF
W Y F +)
W y f *)

310
2
9
87
50
46
4
98
4
Jumlah 300

merah, kelabu, tak bercabang


putih, kelabu, tak bercabang
merah, kelabu, bercabang
putih, kuning, bercabang
putih, kelabu, bercabang
merah, kuning, tak bercabang
putih, kuning, tak bercabang
merah, kelabu, tak bercabanf
merah, kuning, bercabang

WYF
>

81

Arisuryanti, A., Handayani, N.S.N., Daryono, B.S. 2007


Tipe PAR
WYF
wyf

Tipe PSG
wYF
Wyf

Dari data di atas tampak bahwa ada ketidaksesuaian letak gen w antara tipe PAR dengan
tipe PSG. Gen w tersebut seharusnya letaknya ditengah jadi urutan gennya adalah y w f
atau f w y.
Jarak y w

Jarak w f

= (y W F) + (Y w f) + (y W f) + (Y w F) x 100%
300
= 46 + 50 + 4 + 2 x 100%
300
= 34% = 34 mu
= (Y W f) + (y w F) + (y W f) + (Y w F) x 100%
300
= 9 + 4 + 4 + 2
x 100%
300
= 6,33% = 6,33 mu

Gambar peta kromosom =


34 mu
6,33 mu
X
y
w
f

82

Anda mungkin juga menyukai