Asisten :
Tito Prasetyo
G1A013003
oleh :
Kelompok 1
Karina Zata Amani
Anisa Dinda Nurliana
Ziyan Bilqis Amran
Safina Firdaus
Nadya Hasna Rasyida
Walida Fadillah D.
Intan M. Ulla
G1A014001
G1A014002
G1A014003
G1A014004
G1A014005
G1A014006
G1A014007
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM ANESTESI UMUM
oleh :
Kelompok1
Karina Zata Amani
Anisa Dinda Nurliana
Ziyan Bilqis Amran
Safina Firdaus
Nadya Hasna Rasyida
Walida Fadillah D.
Intan M. Ulla
G1A014001
G1A014002
G1A014003
G1A014004
G1A014005
G1A014006
G1A014007
Titp Prasetyo
G1A013003
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................
Lembar Pengesahan...............................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
Pendahuluan...................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Tujuan.......................................................................................................
C. Manfaat.....................................................................................................
Tinjauan Pustaka............................................................................................
A. Definisi Anestesi.....................................................................................
B. Mekanisme Obat Anestesi.......................................................................
C. Medikasi Pra Anestesi.............................................................................
D. Klasifikasi Obat Anestesi........................................................................
E. Jenis Obat Anestesi Umum.....................................................................
Metode Praktikum..........................................................................................
Hasil dan Pembahasan....................................................................................
Kesimpulan.....................................................................................................
Daftar Pustaka................................................................................................
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anestesi merupakan suatu hal yang wajib dilakukan sebelum
melakukan tindakan yang menyebabkan rasa nyeri yang amat sangat. Anestesi
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Anestesi
Anestesi berarti suatu keadaan dengan tidak ada rasa nyeri.Anestesi
umum ialah suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya persepsi terhadap
semua sensasi akibat induksi obat.Dalam hal ini, selain hilangnya rasa nyeri,
kesadaran juga hilang. Obat anestesi umum terdiri atas golongan senyawa kimia
yang heterogen, yang mendepresi SSP secara reversibel dengan spektrum yang
hampir sama dan dapat dikontrol. Obat anastesi umum dapat diberikan secara
Sumber ?
2.3 Medikasi Pra Anestesi
Tujuan dari medikasi pra anestesi adalah untuk mengurangi
kecemasan
mengurangi
menjelang
kegawatan
pembedahan,
akibat
memperlancar
anestesi,
selain
induksi,
itu
akan
a. Barbiturat
Walaupun terdapat beberapa barbiturat dengan masa kerja ultra
singkat, tiopental merupakan obat yang dipergunakan untuk induksi anestesi
dan banyak dipergunakan untuk induksi Anestesi dan banyak dipergunakan
dalam bentuk kombinasi denganan estetik inhalasi lainnya. Setelah
pemberian anestesi intravena, tiopental akan melewati sawar darah otak
secara cepat dan, jika diberikan pada dosis yang mencukupi akan
menyebabkan hipnosis dalam satu waktu sirkulasi. Efek yang sama akan
terlihat pada pemberian barbiturat dengan masa kerja ultra singkat lainnya
seperti tiamilal dan methoheksital. Pada semua barbiturate tersebut,
keseimbangan plasma otak cepat terjadi (kira-kira 1 menit) karena kelainan
lemak yang tinggi.Tiopental cepat berdifusi kelur otak dan jaringan lain yang
sanagat vaskuler serta akan didistribusikan kedalam otot, lemak dan seluruh
jaringan tubuh. Hal ini karena ia cepat dikeluarkan dari jaringan otak
sehingga pemberian dosis tunggal tiopental mempunyai masa kerja ultra
singkat (Craig, 2003).
Metabolime tiopental sangat lambat dan akan didistribusikan ke hati.
Kurang dari 1% dari tiopental yang diberikan akan diekskresikan melalui
ginjal dalam bentuk utuh. Tiopental, seperti barbiturat lainnya mendepresi
pusat pernafasan dan menurunkan sensitivitas pusat pernafasan terhadap
karbon dioksida. Tiopental dapat menrunkan aliran darah hati dan laju filtrasi
glomerulus, tetapi tidak mengganggu fungsi hati dan ginjal (Craig, 2003).
b. Benzodiazepin
Benzodiazepin yang digunakan sebagai anestesia ialah diazepam,
lorazepam, dan midazolam. Dengan dosis untuk induksi anestesia, kelompok
obat ini menyebabkan tidur, mengurangi cemas, dan menimbulkan amnesia
anterograd. Tetapi tidak berefek analgesik. Benzodiazepin digunakan untuk
menimbulkan sedasi untuk tindakan yang tidak memerlukan analgesia
Halotan
Merupakan anestetik golongan hidrokarbon yang merupakan anestetik
kuat dengan analgesia lemah.Cairan tidak berwarna, bau enak, tidak iritatif,
mudah menguap, tidak mudah terbakar.Halotan merupakan anestetik dengan
kekuatan 4-5 kali eter atau 2 kali kloroform (Zunilda, 2009).
Keuntungan (Zunilda, 2009):
a. Induksi cepat dan lancar
b. Tidak mengiritasi jalan nafas
c. Bronkodilatasi
d. Pemulihan cepat
e. Proteksi terhadap syok
f. Jarang menyebabkan mual muntah
Kerugian (Zunilda, 2009):
a. Sangat poten
b. Relatif mudah terjadi OD
c. Analgesi dan relaksasi yang kurang (harus kombinasi)
d. Mahal
e. Menimbulkan hipotensi
f. Aritmia
g. Meningkatkan TIK
h. Menggigi pasca anestesi dll.
Dosis induksi 2-4 % dan pemeliharaan 0,5-2 % (Zunilda, 2009).
2. Enfluran
Enfluran adalah anestesi eter berhalogen yang tidak mudah terbakar
dengan fase induksi anestesi yang relative lama.Anestesi inhalasi kuat yang
Juga digunakan untuk anestesi persalinan. Memiliki daya relaksasi dan
analgesi otot yang baik untuk melemaskan otot uterus pada kadar 0,25-1,25.
Tidak begitu menekan SSP. Induksi cepat dan lancar serta pemulihan yang
cepat (Zunilda, 2009).
Pemberian enfluran 1 % bersama N2O dan O2 dapat menurunkan
tekanan introkular yang berguna untuk operasi mataEfek samping enfluran
pasca pemulihan bisa terjadi seperti menggigil, hipotermia, gelisah, delirium
dan lain-lain (Zunilda, 2009).
3. Isofluran
Merupakan eter berhalogen yang tidak mudah terbakar, berbau tajam
dan dalam kadar tinggi dalam nafas membuat pasien menahan nafas dan
terbatuk. Isofluran merelaksasikan otot rangka dengan baik dan meningkatkan
efek pelumpuh otot depolarisasi daripada enfluran (Katzung, 2012).
Keuntungan: irama jantung stabil dan tidak terangsang oleh adrenalin
serta induksi dan masa pulih anestesi cepat (Katzung, 2012)
4. Sevofluran
Turunan eter berhalogen yang paling disukai untuk induksi
inhalasi.Induksi cepat dan nyaman terutama pada anak.Tetapi tidak stabil
secara kimiawi, sehingga kedudukannya sebagai anestesi inhalasi belum jelas.
(Katzung, 2012).
5. Eter
Cairan tidak berwarna, mudah menguap, berbau khas dan mengiritasi
saluran nafas, mudah terbakar/meledak dan dapat terurai oleh cahaya atau
udara.Eter merupakan obat anestesi yang sangat kuat sehingga pasien dapat
memasuki setiap tingkat anestesi.Dapat digunakan dengan berbagai metode
anestesi (Katzung, 2012).
Eter
menyebabkan
mual
dan
muntah
terutama
pada
masa
neuroleptic dengan kedua obat ini dan diberikan bersama N 2O keadaan ini
digunakan
pada
sistoskopi,
bronkoskopi,
kateterisasi
jantung
dan
1. Bahan
a.
b.
c.
d.
:
Pernapasan
Penurunan kesadaran
5
10
15
Tak teratur
Teratur
-
+
++
-
4.2 Pembahasan
Anestesi yaitu hilangnya rasa nyeri
baik dengan kesadaran atau tanpa kesaadaran.
stadium
ini
pasien
seringkali
mengalami
delirium
dan
dari
stadium
analgesik
hingga
stadium
depresi
medua
anestesi yang sangat kuat, tetapi sangat toksik serta dapat mengiritasi saluran
pernafasan sehingga sekarang secara klinis sudah tak digunakan lagi.
APLIKASI KLINIS
1. Laparoskopi apendiktomi
Laparoskopi apendiktomi merupakan operasi pengangkatan apendix
yang dilakukan dengan teknik bedah laparoskopi.Laparoskopi adalah bagian
dari teknik endoskopi(Namir et al., 2013).Sebelum operasi dimulai, pasien
menjalani puasa selama kurang lebih enam jam sebelum operasi dimulai dan
diberikan Petidin per IM guna mengurangi rasa nyeri saat pembedahan
dan Midazolam per IV. Pada saat induksi, pasien akan diberikan Propofol per
IV
dan Succinylcholine
per
IV.
Propofol diberikan pada pasien dewasa dan pasien anak anak usia lebih dari
3 tahun dengan dosis 2-2,5 mg/kgBB (200mg/20cc) dengan awitan aksi 40
detik, dengan efek puncak 1 menit dan lama aksi 5-10 menit. Dosis induksi
memiliki efek tidak sadar untuk pasien, dimanapropofol dalam dosis yang
kecil dapat menimbulkan efek sedasi, tanpa disertai efek analgetik, dan
pemulihan kesadaran berlangsung cepat.Succinylcholine adalah salah satu
obat
untuk
relaksan
otot
skelet
depolarisasi
beraksi
ultrapendek.
(Katzung, 2007).
3. Nyeri Ginjal Akut dan Kolik Bilier
Dibutuhkan agonis opioid guna menghilangkan nyeri pada keadaan akut nyeri
gagal ginjal dan kolik bilier yang parah.Tetapi, obat yang sering digunakan
dapat menimbulkan peningkatan tonus otot polos yang dapat menimbulkan
peningkatan
paradoksal
pada
nyeri
sekunder
akibat
peningkatan
BAB V
KESIMPULAN
1. Senyawa Eter merupakan senyawa kuat untuk anestesi umum yang cara
pemberiannya melalui inhalasi.
2. Senyawa Eter memberikan efek anestesi yang sangat cepat. Pada setiap
tahapan anestesi dapat dilalui hanya beberapa waktu saja dan sampai pada
tahap akhir anastesi yang dapat menyebabkan paralisis medulla oblongata
sehingga dapat menyebabkan kematian.
3. Oleh karena senyawa Eter merupakan senyawa kuat, maka penggunaan
senyawa Eter untuk anastesi umum manusia sudah tidak diperbolehkan.
DAFTAR PUSTAKA