Anda di halaman 1dari 3

Developing Research from Other Research

Untuk sebagian besar, bagian ini merupakan pengembangan ide-ide untuk


penelitian yang merupakan lanjutan dari apa yang baru saja dijelaskan tentang
hubungan timbal balik antara teori dan data, tetapi penelitian yang berasal dari
penelitian lain muncul bahkan ketika pengembangan teori bukan menjadi fokus
utamanya. Terkadang peneliti hanya ingin meneliti beberapa fenomena yang
umum, dapat diketahui hubungan antara variabelnya (untuk menemukan hukumhukum perilaku) dan tidak tertuju pada susunan teorinya.
Sumber yang paling umum dari ide penelitian di bidang psikologi adalah
pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab dari studi yang baru terselesaikan.
Psikolog jarang melakukan eksperimen sendirian; sebaliknya, psikolog
membangun programs of research, suatu rangkaian studi yang saling terkait.
Peneliti terlibat pada bidang tertentu dalam penelitian dan melakukan suatu
rangkaian dari penelitian di bidang yang mungkin berlangsung selama bertahuntahun dan dapat memperpanjang ke berbagai peneliti lain dengan topik yang
menarik. Kesimpulan dari suatu projek selalu mengarah ke yang lain karena
ketika eksperimen menjawab beberapa pertanyaan empirik, mereka juga biasanya
mengangkat hal-hal yang baru. Penelitian dari Festinger bersama rekan dan
muridnya terhadap cognitive dissonance adalah contoh yang baik dari program
penelitian pada abad sekarang ini.

Research Teams and the Whats Next? Question


Jika anda bertanya kepada research psychologist untuk penjelasan mereka tentang
cara kerja mereka setiap harinya, anda akan mendapatkan berbagai macam
jawaban, akan tetapi satu prinsip umum akan muncul: Beberapa peneliti bekerja
sendiri. Tetapi tentu saja, mereka mengerahkan tim peneliti bersama laboratorium
mereka yang beroprasi dengan orang-orang yang magang. (Taylor, Garner, &
Hunt, 1959).
Untuk anda sebagai mahasiswa, salah satu strategi berbuah untuk mendapatkan
ide-ide penelitian adalah mulai membaca beberapa penelitian yang telah

dipublikasikan. Ketika anda mulai membaca artikel jurnal tentang penelitian, anda
akan berpikir istilah Whats next?. Berikut adalah beberapa tips khusus:
-

Bisakah suatu studi tes lanjutan memberi petunjuk yang dibuat pada

bagian diskusi di artikel yang anda baca?


Penulis dari studi yang baru anda baca akan memberikan beberapa jenis
penjelasan terhadap hasil mereka. Dapatkah penjelasan dari studi tes
lanjutan mendirikan suatu studi yang dapat dibandingkan terhadap

beberapa penjelasan yang lain?


Studi yang baru anda baca akan menarik kesimpulan umum tentang
beberapa fenomena, akan tetapi anda akan berfikir terhadap kesimpulan
yang lebih mungkin akan diterapkan ke salah satu jenis tipe seseorang
daripada tipe yang lainnya . Studi selanjutnya anda dapat melihat
kesimpulan dari penelitian yang anda baca hanya berlaku untuk jenis atau

tipe orang-orang tertentu (misalnya, introvert tapi tidak ekstrovert)


Akankah studi lanjutan melanjutkan temuan terhadap kelompok usia lain

atau kelompok ekonomi sosial?


Akankah studi lanjutan melanjutkan temuan terhadap budaya yang

berbeda?
Bisakah prosedur yang digunakan dalam studi yang anda telah baca dapat
disesuaikan untuk jenis lain dari isu penelitian?

Replication and Extension


Sebagai research psychologist biasanya mereka menggunakan istilah replikasi
mengacu pada beberapa studi yang rangkap ataupun semua prosedur dari
beberapa studi sebelumnya. Ekstensi, di sisi lain, menyerupai studi sebelumnya
dan biasanya menjawab bagian dari studi tersebut, tetapi lebih jauh lagi dan
menambahkan setidaknya suatu fitur baru. Selanjutnya, dalam studi ekstensi,
istilah jawaban partial sering digunakan untuk merujuk ke bagian dari studi yang
mereplikasi beberapa bagian dari karya sebelumnya. Kadang-kadang istilah
exact replication atau direct replication digunakan untuk menggambarkan
berbagai poin-poin terhadap beberapa studi lainnya.

Sebuah studi oleh Maria, Werner, Kuhl (1992) merupakan contoh yang baik
tentang bagaimana penelitian dapat mereplikasi dan mengekstensi pada waktu
yang sama. Para peneliti ini tertarik terhadap apakah bayi yang berusia dua bulan
dapat mengkategorikan suara vocal yang berbeda. Penelitian ini merupakan
kelanjutan dari karya sebelumnya yang menunjukkan bahwa usia enam bulan
dapat menggolongkan kategori tersebut. Marean dan yang lainnya bertanya-tanya
apakah kemampuan dapat dikembangkan bahkan lebih awal dari usia enam bulan.
Studi mereka diuji terhadap anak usia dua hingga tiga bulan, dan sebagai partial
replication dari studi sebelumnya, termasuk anak usia enam bulan. Pada dasarnya,
studi menunjukkan bahwa pada awal dua bulan, anak-anak menunjukkan reaksi
yang berbeda untuk dua vokal berbeda yang mereka ucapkan oleh orang yang
sama tetapi tidak bereaksi secara berbeda terhadap dua orang yang berbeda yang
berbicara vokal yang sama. Artinya, mereka mengkategorikan suara vokal secara
umum, tetapi tidak dengan individual acoustic terhadap dua suara yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai