Tujuan
Teori
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh adanya arus listrik. Bila
suatu elektrolit (baik larutan atau leburan) dielektrolisis, maka elektrolit tersebut
akan terurai menjadi kation dan anion. Selanjutnya, kation akan menuju
katoda/elektroda (-) dan anion akan menuju anoda/elektroda (+).
Di katoda akan terjadi persaingan antara kation dengan pelarut (molekul air)
untuk mengalami reduksi (menangkap elektron). Nilai EO untuk H2O adalah -0.83
volt, maka kation-kation memiliki EO lebih kecil dari -0.83 volt tidak mengalami
reduksi dari larutannya, karena H2O lebih mudah direduksi. Begitu pula di anoda
terjadi persaingan antara anion dengan pelarut (molekul air) untuk mengalami
oksidasi (melepas elektron), dengan demikian anion-anion yang mempunyai E O
lebih besar dari -0.83 volt tidak mengalami oksidasi dari larutannya, karena H2O
lebih mudah dioksidasi.
Reaksi pada katoda (reduksi terhadap kation)
1. Ion-ion IA, IIA, Al3+, Mn2+
2H2O + 2e 2OH- + H2
2. Ion-ion logam lain
Mn+ + ne M
3. Ion H+ (asam)
2H+ +2e H2
4. Ion-ion pada nomor (1) mengalami reaksi nomor (2) jika yang
dielektrolisis adalah lelehan/leburan/cairannya.
Reaksi pada anoda (oksidasi terhadap anion)
1. Ion-ion SO42+, NO32H2O 4H+ + 4e + O2
2. Ion-ion F-, Cl-, Br-, I2X- X2 + 2e
3. Ion OH- (basa)
4OH- 2H2O + 4e + O2
4. Pada pelapisan/penyepuhan logam, yang digunakan sebagai anoda
adalah logam pelapis.
(Budiman Anwar, 2005)
Reaksi elektrolisisi terdiri dari reaksi katode, yaitu reduksi, reaksi anode,
yaitu oksidasi. Spesi apa yang terlibat dalam katode dan anode bergantung pada
potensial elektrode dari spesi tersebut, dengan ketentuan sebagai berikut :
Katode
Katode
e .i .t
W = e . F = 96.500
Hukum Faraday II
Jika arus listrik yang sama dilewatkan pada beberapa sel elektrolisis, maka zat
yang dihasilkan masing-masing sel berbanding lurus dengan berat ekivalen zat itu
dan tanpa bergantung pada jenis zat yang terlibat dalam reaksi elektrolisis.
W 1 W2
Wn
Persamaan : e 1 = e 2 == en
Keterangan :
W = jumlah zat yang dihasilkan (g)
e = berat ekivalen
F = arus listrik untuk mendapatkan 1
Prosedur Pekerjaan
III.1
Alat dan Bahan
III.1.1 Alat
III.2
Skema Kerja
III.2.1 Pemisahan dan Penentuan kadar ion Cupri
Katod
Dibersihkan
Ditimbang
Dipasang pada alat elektrolisis dan di
lengkapi dengan stirrer magnetic
100 ml sampel + 1 ml asam sulfat pekat + asam
nitrat pekat
Dicampurkan dalam suatu
gelas
kimia
Dielktrolisis pada potensial tetap 1,8
volt selama 45 menit hingga warna
biru hilang
Dihentikan elektrolisis, katoda di
masukkan ke dalam aseton
Di keringkan katoda
Di timbang katoda
Diulangi kembali elektolisis hingga
diperoleh dua data
Endapan Cu yang
terbentuk
4
elektrolisis
percobaan
sebelumnya
Dielektrolisis pada potensial tetap
2,7 volt selama 30 menit
Dihentikan elektrolisis, katoda di
masukkan ke dalam aseton
Di keringkan katoda
Di timbang katoda
Diulangi kembali elektolisis hingga
di peroleh dua data
Endapan Cu yang
terbentuk
Dilarutkan dlaam asam nitrat
IV.
N
o
1
2
3
4
5
6
Cu (Katoda)
Awal
Akhir
(gr)
(gr)
10
10,168
10
10,048
10
10,045
10
10,051
10
10,042
10
10,126
Zn (Anoda)
Awal
Akhir
(gr)
(gr)
10
9,949
10
9,949
10
9,949
10
9,949
10
9,949
10
9,847
Larutan
Waktu
(Menit
)
Potensi
al (Volt)
AgNO3
Cu(NO3)2
Ni(NO3)2
Zn(NO3)2
Fe(NO3)2
Fe(NO3)2
5
5
5
5
5
15
1,8
1,8
1,8
1,8
1,8
1,8
EO =+0,34 volt
EO = 0,76 volt
Zn sebagai anode.
Cu sebagai katode.
Eosel
= Eosel katode
Eosel = Eo Cu
= +0,34
Eosel anode
Eo Zn
( 0,76)
=+0,34 + 0,76
Eosel =+1,10 volt
Reaksi setengah sel di katode : Cu2+(aq) +2e- Cu(s)
Reaksi setengah sel di anode : Zn(s) Zn2+(aq) +2eZn + Cu2+ Zn2+ + Cu
EO =+0,34 volt
EO = -0,76 volt
Eo=+1,10 volt
e .i .t
96.500
= 0,1678 gram
2. W
e .i .t
96.500
64 0.5 300
96.500
= 0,099 gram
3. W
e .i .t
96.500
59 0.5 300
96.500
5. W
= 0,091 gram
4. W
e .i .t
96.500
65 0.5 300
96.500
= 0,101 gram
e .i .t
96.500
56 0.5 300
96.500
= 0,087 gram
6. W
e .i .t
96.500
56 0.5 900
96.500
= 0,261 gram
1
2
3
4
5
6
IV.2
Larutan
Waktu
(Menit)
Arus Listrik
AgNO3
Cu(NO3)2
Ni(NO3)2
Zn(NO3)2
Fe(NO3)2
Fe(NO3)2
5
5
5
5
5
15
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
Pembahasan
katode : Ag+ + e- Ag
x4
x1
V.
V.2 Saran
Percobaan yang dilaksanakan sebaiknya dilakukan dalam suasana kondusif
dan dapat di pahami oleh semua pratikan.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Budiman. 2005. Kimia. Bandung : Yrama Widya
Justiana, Sandri., Muchtaridi. 2009. Kimia 3. Bogor : Yudhistira
Sukardjo. 2002. Kimia Fisik. Jakarta : Rineka Cipta
Purba, Michael. 2006. Kimia 3 untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga.
LAMPIRAN
Pertanyaan pra pratikum
1. Sebutkan deret volta murni dari yang mudah teroksidasi sampai yang
mudah tereduksi!
Jawab :
K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mg-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-H2-Sb-Bi-Cu-Hg-AgPt-Au
2. Sebutkan judul pratikum hari ini!
Jawab :
Pemisahan secara elektrolisis.
EO =+0,34 volt
EO = -0,76 volt