Sejarah
manusia
di
Barat
menunjukkan
kepada
kita
bahwa
dengan
mengenyampingkan agama dan menempatkan ilmu dan akal manusia semata-mata sebagai
satu-satunya ukuran untuk menilai segala-galanya, telah menyebabkan berbagai krisis dan
malapetaka. Dan karena pengalaman itu, kini perhatian manusia kembali pada agama.
Diantaranya adalah karena para ilmuwan yang selama ini meninggalkan agama, kembali
berpaling pada agama sebagai pegangan hidup yang sesungguhnya dan karena
perkembangan sains dan teknologi di abad ini, ternyata tidak mampu memecahkan
berbagai masalah asasi manusia dan kemanusiaan.
Memang, sains dan teknologi telah memudahkan dan menyenangkan kehidupan
manusia, namun bersamaan dengan itu teknologi itu sendiri telah mengancam kehidupan
manusia yang membuatnya. Dengan sains dan teknologi, kehidupan manusia menjadi
senang, tetapi perkembangan sains dan teknologi, terutama perang teknologi,
menyebabkan kehidupan manusia seluruhnya menjadi tidak tenang. Untuk mengendalikan
teknologi itulah, manusia memerlukan pedoman yang sejati, yaitu agama. Dengan panduan
agama, terutama agama yang berasal dari Allah subhanahu wataala, teknologi dapat
dikembangkan dan diarahkan untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat bagi kehidupan,
membawa keselamatan dan kebahagiaan umat manusia.