Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di Susun Oleh :
Ika Rahayu N
(22020113140083)
Luthfia Pravitakari A
(22020113140088)
(22020113140098)
Siti Nurhidayah
(22020113140100)
Fiorentina
(22020113140101)
Monica Risqi E
(22020113140105)
Zulmiasari
(22020113140109)
A.13.2
Terapi Musik
Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama ini musik dikenal oleh masyarakat, dimulai sejak jaman
prasejarah hingga sekarang. Pada dasarnya, musik tercipta melalui bunyibunyi yang terdengar oleh telinga kita sebagai suatu susunan irama yang
beraturan. Dalam hal ini, semua yang di alam ini secara tidak langsung
bisasebagai alat musik. Selain itu musik merupakan seni budaya hasil
cipta, rasa dan karsa manusia yang di tata berdasarkan bunyi yang indah ,
berirama atau dalam bentuk lagu.
Musik berfungsi untuk menentramkan pikiran dari beban
kemanusiaan dan menghibur manusia. Musik memberi rangsangan
pertumbuhan fungsi-fungsi otak seperti fungsi ingatan, belajar, mendengar,
berbicara, serta analisis intelek dan fungsi kesadaran (Satiadarma, 2004).
Musik memberi nuansa yang bersifat menghibur, menumbuhkan suasana
yang menenangkan dan menyenangkan seseorang, sehingga musik tidak
hanya berpengaruh terhadap kecerdasan berfikir saja tetapi juga
kecerdasan emosi.Beberapa tabib muslim menggunakan musik sebagai
sarana penyembuhan suatu penyakit, baik jasmani maupun rohani (Al
Kinddhy, 1997)
Terapi musik mulai berkembang di Amerika Serikat dan diseluruh
dunia. Hal ini menunjukkan menunjukkan bahwa musik selain memiliki
aspek estetika, juga aspek terapetik, sehingga musik banyak digunakan
untuk membantu panyembuhan, menenangkan, dan memperbaiki kondisi
fisiologis pasien maupun tenaga medis dalam dunia kedokteran disebut
Complementary Medicine ( Halim, 2003).
Terapi musik sekarang digunakan secara komprehensif termasuk
untuk mengatasi rasa sakit, manajemen stres ataupun stimulasi
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Beberapa riset juga menunjukan bahwa musik terapi efektif di
gunakan untuk mengoptimalkan status kesehatan seseorang baik fisik
maupun mental. Jenis musik yang kerap kali digunakan sebagai terapi
adalah jazz, blues, classic, pop dan rock. Namun di Indonesia kebanyakan
menggunakan musik classic dan jazz sebagai terapi.
Terapi Musik
Page 2
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari terapi musik
2. Untuk mengetahui tujuan dari terapi musik
3. Untuk mengetahui sejarah terapi musik
4. Untuk mengetahui aplikasi terapi musik dalam keperawatan
5. Untuk mengetahuai pembahasan terapi musik dalam budaya, agama
dan kesehatan
BAB II
ISI
A. Definisi Terapi Musik
Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental
dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre,
Terapi Musik
Page 3
bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa sehingga tercipta musik
yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Musik memiliki kekuatan untuk mengobati
penyakit
dan
berperan
dalam
membantu
klien.
Diperlukan
pada
Pitch
Tempo
Timbre
Dinamika
Rata-rata hitungan normal dalam setiap ketukan music
hampir sama dengan rata-rata detak jantung manusia
Terapi Musik
Page 4
Terapi Musik
Page 5
endorfin,
hormon
tubuh
yang
memberikan
perasaan
senang
Djohan 2006).
E. Keunggulan Terapi Musik
Menurut Greer (2003) dalam Djohan (2006), keunggulan terapi musik
adalah:
1. Lebih murah daripada analgesia
2. Prosedur invansif, tidak melukai pasien,
3. Tidak ada efek samping,
4. Penerapannya luas, bisa diterapkan pada pasien yang tidak bisa
diterapkan terapi secara fisik untuk menurunkan nyeri.
F. Jenis-jenis musik terapi
1. Musik Jazz
Penelitian
mendapatkan
oleh
hasil
Blaum
bahwa
pada
tahun
2003
setelah
para
siswa
Caldwell,
University
Psikolog
membuktikan
dari
Glasgow
bahwa
Cladenian
siswa
yang
Terapi Musik
Page 6
itu
music
rock
dapat
produtivitasketikasedang
bekerja.
meningkatkan
Beberapa
contoh
sudah
banyak
diketahui
bahwa
efek
Mozart
dapat
membantu
kanker,
dyslexia,
dan
tekanan
darah
tinggi
Terapi Musik
Page 7
Musik, baik dalam betuk tabuhan atau lagu, menjadi bagian yang
hampir selalu ada dalam semua kegiatan yang membutuhkan batuan luar
biasa, termasuk penyembuhan. Orang yang sakit dianggap sebagai korban
serangan mantera dari musuh. Jenis musik yang digunakan akan ditentukan
oleh sifat kekuatan yang menyerang tubuh. Tidak mengherankan jika
seorang entembuh tradisional akan meragkap sebagai musisi, sekaligus
sebagai orang yang sangat dihormati karena dianggap memiliki kemampuan
lebih. Karena itu juga lah, dalam banyak contoh musisi sebuah suku
menduduki tempat penting dalam masyarakatnya.
Mitos dan cerita mengenai kekuatan penyembuhan melalui musik
terdapat pada hampir semua budaya. Dalam mitologi Yunani kuno, Apollo
dianggap sebagai dewa musik sekaligus dewa kesehatan (Bunt,1994 dalam
Djohan, 2006), mencontohkan, Orpheus banyak disebut-sebut sebagai tokoh
mitologi soleh para terapis musik. Dalam mitologi Jawa misalnya, kita juga
mengenal mitologis yang dikaitkan dengan keselamatan dan kesehatan.
Setiap upacara tertentu juga akan diiringi oleh gendhing tertentu. Jika aturan
ini dilanggar, diyakini bahwa yang akan terjadi adalah bencana atau
penyakit.
Meski masih terjadi perdebatan, kekuatan penyembuhan melalui
musik adalah tema umum dalam literature filsafat da teori musik sejak masa
Plato. Berbagai literature kedokteran sejak era Hipcrates mencatat bahwa
pada masa itu, musik belum diakui perannya dalam sejarah kedokteran dan
psikiatri.
Di abad pertengahan, sejumlah asumsi teoritis seputar hubungan
antara musik dan pengobatan mulai berkembang. Beberapa diantaraya
adalah:Teori bahwa tubuh manusia terdiri dari empat cairan tubuh. Maka
kesehatan terjadi ketika ada keseimbangan di antara keempatnya, dan
ketidakseimbangan dapat menyebabkan gangguan mental. Keseimbanga
keempat cairan tubuh ini diyakini dapat dipengaruhi oleh vibrasi musik.
Musik memiliki khasiat dan potensi mempengaruhi pikiran
manusia.Kesadaran
Terapi Musik
(pikiran)
dapat
meningkatkan
Page 8
atau
menggaggu
komponen
terapi
terpenting
dalam
musik,
tanpa
Terapi Musik
Page 9
seseorang menguasai alat dan teori musik. Maka sebaiknya teori yang baik
diikuti dengan riset dan praktik yang baik, sehingga secara otomatis kualitas
pengetahuan dan apa yang dapat dilakukan dapat terus ditingkatkan.
Kebutuhan terhadap pengembangan terapi musik di Indonesia sudah
waktunya diberi perhatian lebih mengingat penderita gangguan fisik,
kognitif, dan emosi dari segala kelompok usia makin lama makin
meningkat. Sejauh ini penanganan secara medis dan kedokteran masih
menjadi jalan keluar yang paling banyak dicari, sehingga sebenarnya masih
sangat terbuka kesempatan untuk mengembangkan terapi alternative dengan
menyertakan seni dan musik sebagai bagian dari sebuah proses
penyembuhan.
H. Aplikasi Terapi Musik
Terapi
Musik
berguna
untuk
mempengaruhi
tubuh
dan
disusun
secara
berurutan
guna
mendukung,
klien
diberi
kesempatan
menghayati
berbagai
aspek
Terapi Musik
Page 10
membantu
klien
mendekonstruksi
kisah
kehidupan
lama
dan
untuk
meminimalkan distraksi.
Untuk
meningkatkan
kualitas
perawatan,
terapi
musik
Page 11
2. Strategi pelaksanaan
a. Alat
1) Sound laptop
2) Lagu khusus
b. Metode
1) Diskusi
2) Sharing persepsi
c. Langkah kegiatn
1) Persipan
a) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai dengan
indikasi: menarik diri, harga diri rendah, dan tidak mau
bicara.
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a) Salam terapeutik
(1) Salam dari terapi kepada klien
(2) Evaluasi/validasi
(3) Menanyakan keadaan klien saat ini
b) Kontrak
(1) Terapis
menjelaskan
tujuan
kegiatan,
yaitu
mendengarkan musik
(2) Terapis menjelaskan aturan main, sebagai berikut:
(a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta ijin dari terapis
(b) Lama kegiatan 45 menit
(c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
c) Tahap kerja
(1) Terapis mengajak klien untuk saling memperkenalkan
diri dimulai dari terapis secara beraturan searah jarum
jam
(2) Setiap kali seorang klien selesai memperkenalkan
dirinya, terapis mengajak semua klien untuk bertepuk
tangan
(3) Terapis dan klien memakai papan nama
(4) Terapi menjelaskan bahwa akan diputar lagu, klien
boleh bertepuk tangan atau berjoged sesuai irama lagu.
Setelah selesai klien akan diminta menceritakan isi lagu
tersebut dan perasaan klien setetlah mendengar lagu
(5) Terapis memutar lagu, klien mendengar, boleh berjoged,
atau bertepuk tangan (kira-kira 15 menit). Musik boleh
Terapi Musik
Page 12
Terapi Musik
Page 13
memelihara,
mengembangkan
mental,
fisik,
dan
darah
e. Musik mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki gerak serta
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
koordinasi tubuh
Musik juga mempengaruhi suhu badan
Musik dapat mengatur hormonhormon yang berkaitan dengan stres
Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran
Musik mengubah persepsi kita tentang waktu
Musik dapat memperkuat ingatan dan pelajaran
Musik dapat meningkatkan produktivitas
Musik meningkatkan asmara dan seksualitas
Terapi Musik
Page 14
m.
n.
o.
p.
pejamkan
mata,
rasakan
kesan
yang
kesehatan
pasiennya.
R.
Saoud
dalam
tulisannya
al-Kindi
sebagai
psikolog
Muslim
pertama
yang
Terapi Musik
sudah
menemukan
adanya
nilai-nilai
Page 15
pengobatan
pada
tertentu.
''Para
ahli
musik
melodi)
di
tertentu
era
Turki
memiliki
Usmani
kegunaan
Terapi Musik
Page 16
meningkatkan mood
dan emosi
secara
dapat
mengobati
demam.
Sedangkan,
jenis
Terapi Musik
Page 17
merasa nyaman dan tidak menghukum, karena syair tidak sesuai akan
membuat tujuan terapi tidak berhasil.
shamanism
yang
dimodifikasi
untuk
Terapi Musik
lama
tidak
terpenuhi,
Page 18
khususnya
pada
praktiknya
terhadap
orang-orang
modern
Jawa
menggerakkan
mendengarkan
mampu
alam
gamelan
mempengaruhi,
sekitar.
Jawa
dapat
Dengan
tercipta
bayi
dalam
kandungan
yang
biasa
Multazam
Terapi Musik
Page 19
dipergunakan
untuk
keberingasan
DAFTAR PUSTAKA
Al Kindhy AFA 1997.Musik dari sudut pandang kosmologis islam,
(online),
(http://www.mkalm.com/capita/musik.htm,
oktober 2015
Terapi Musik
Page 20
di
akses
Stres.
Volume
36.
No.2.
http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/45/35.
23
Oktober 2015.
Djohan. 2006. Terapi music, teori dan aplikasi. Yogjakarta : Galangpress
Halim, S. 2003. Efek Mozart dan Terapi Musik dalam Dunia
Kesehatan. http://www.fkui.com.
http://www.terapimusik.com/terapi_musik_islam.htm
Mubarak, Wahid Iqbal.2009.Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi.
Jakarta : Salemba Medika
Multazam, Isa. 2007. Terapi Gamelan bagi Penderita Gangguan
Kejiwaan.
Richman S. (2010). Stroke Rehabilitation: Music Therapy. Wilson Terrace,
Glendale : Cinahl Information Systems (RU)
Satiadarma, M. P. 2004. Cerdas Dengan Musik. Jakarta: Puspa
Suara.
Suryana, Dayat. 2012. Terapi musik. Jakarta.
Wahyu, Utomo A. Santoso, Agus. 2013. Studi Pengembangan Terapi Musik
Islami
Sebagai
Relaksasi
Untuk
Lansia.
Volume
03.
No.
http://jurnalbki.uinsby.ac.id/index.php/jurnalbki/article/download/7/5
Oktober 2015
Terapi Musik
Page 21
01.
27