Anda di halaman 1dari 16

eJournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (2): 336-350

ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


Copyright 2015

ANALISIS KOMPARATIF ANTARA MEMBELI DAN


MENYEWA DUMP TRUCK PT. GLOBAL DAYA
MANUNGGAL DI SANGATTA
Theresia Ocnalica Barbara 1
Abstrak
Analisis komparatif antara membeli dan menyewa dump truck pada PT.
Global Daya Manunggal di Sangatta ini bertujuan untuk membandingkan
alternatif mana yang lebih menguntungkan antara membeli dump truck secara
kredit bank atau menyewa dump truck pada PT. Global Daya Manunggal. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu : Metode Net Present Value,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dalam pemilihan alternatif
membeli atau menyewa dump truck mayoritas lebih menguntungkan untuk
membeli melalui kredit bank dibandingkan dengan menyewa dump truck melalui
sewa guna usaha dengan selisih nilai total PV arus kas keluar sebesar Rp
12.917.911 dimana hasil tersebut merupakan selisih dari selisih nilai tunai arus
kas keluar antara alternatif kredit bank sebesar Rp 507.125.911 dan alternatif
menyewa dengan sewa guna usaha sebesar Rp 494.208.000 Dengan demikian,
membeli merupakan pilihan lebih baik karena total secara keseluruhan biaya
yang dikeluarkan lebih rendah dibandingkan menyewa.
Kata Kunci : Komparatif, Membeli dan Menyewa
Pendahuluan
Pekerjaan konstruksi jalan raya merupakan salah satu proyek konstruksi
yang sangat penting bagi pembangunan, karena dengan tersedianya jalan akan
sangat mendukung perkembangan sektor-sektor produksi, seperti : pertanian,
industri, pertambangan, pariwisata, perdagangan, dan sebagainya. Dengan
bertambahnya jumlah penduduk yang seiring dengan bertambahnya populasi
kendaraan, maka pemerintah membangun jalan-jalan baru disamping
memperbaiki jalan-jalan yang sudah ada.
Kebijakan pengadaan dump truck dengan cara membeli (investasi)
memiliki beberapa keuntungan dan kelemahan. Keuntungan cara membeli sendiri,
diantaranya adalah ketersediaan alat terjamin saat dibutuhkan, biaya peralatan
tidak tergantung pihak lain, kondisi alat terkontrol, dan dalam jangka panjang
dana yang dikeluarkan relatif kecil. Sedang kerugian cara membeli, diantaranya
adalah harus menyediakan dana yang besar untuk untuk investasi, sehingga mahal

Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: tocnabar@gmail.com

Analisis Komparatif Antara Membeli dan Menyewa Dump Truck (Theresia)

untuk investasi jangka pendek, menanggung biaya perawatan dan operasi lebih
besar.
Mengkaji keuntungan dan kelemahan kebijakan pengadaan dump truck
dengan cara membeli (investasi), perlu kiranya mempertimbangkan alternatif
lainnya, yaitu dengan cara sewa, karena banyak perusahaan-perusahaan besar
yang dulunya menginvestasikan dananya untuk membeli kendaraan operasional
beralih dengan cara menyewa, tentunya hal itu dilakukan dengan terlebih dahulu
mempertimbangkan dampak dari masing-masing alternatif. Alternatif kebijakan
pengadaan dump truck dengan cara sewa tersebut, juga memiliki beberapa
keuntungan dan kelemahan. Keuntungan cara sewa, diantaranya adalah
perusahaan tidak perlu dana besar untuk investasi, tidak terbebani biaya
pemeliharaan. Sedang kerugian cara sewa , diantaranya adalah ketergantungan
pada pihak lain, dalam jangka panjang dana yang dikeluarkan besar serta tidak
ada jaminan tersedia truck ketika dibutuhkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji
nilai efisiensi pengadaan dump truck mana yang lebih menguntungkan bagi
perusahaan, sehingga perusahaan dapat menggunakan sumber pendanaan secara
optimal dalam memperoleh keuntungan.
Pada penelitian ini, objek yang akan dipilih adalah PT. Global Daya
Manunggal di Sangatta, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
kontruksi yang menawarkan pelayanan total kepada kliennya, mulai dari proses
perencanaan sampai dengan pelaksanaan dengan kualitas terbaik. PT. Global
Daya Manunggal dipercayakan untuk membangun sebuah proyek perbaikan jalan
poros di Sangatta, dan untuk menunjang kelancaran proyek. Adapun alasan
pengadaan barang tersebut didasari oleh adanya peningkatan target produksi
karena dump truck yang dimiliki oleh perusahaan sebelumnya tidak mampu
mencapai target produksi tersebut, maka perusahaan berniat menambah dump
truck dengan cara membeli atau menyewa.
Namun, untuk melaksanakan rencana investasi tersebut memerlukan
pertimbangan yang matang sebab keputusan mengenai investasi merupakan
keputusan yang penting, yang akan berpengaruh secara langsung terhadap
rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu berikutnya.
Keputusan investasi akan menentukan keseluruhan jumlah aktiva perusahaan,
komposisi dari aktiva-aktiva tersebut, beserta tingkat resiko usahanya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengambil judul
Analisis Komparatif Antara Membeli dan Menyewa Dump Truck Pada PT.
Global Daya Manunggal di Sangatta.
Kerangka Dasar Teori
Pengertian Manajemen Keuangan
Husnan (2004 : 4) mengatakan bahwaa : manajemen keuangan sebagai
suatu bidang ilmu memberikan wawasan masalah keuangan yang ada pada
umumnya dialami oleh setiap perusahaan dan menyediakan beberapa alat analisis
337

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 336-350

untuk mengetahui kedudukan dan tingkat keseriusan masalah keuangan yang


terjadi sekaligus memberikan alternatif pemecahannya.
Sutrisno (2008:3) dalam bukunya berjudul Manajemen Keuangan. Teori,
Konsep dan Aplikasi berpendapat bahwa : manajemen keuangan atau sering
disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya
yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut
secara efisien.
Pengertian Biaya Modal
Tampubolon (2005:170) adalah sebagai tingkat pengembalian (rate of
return) berdasarkan nilai pasar dari suatu korporasi yang dilihat dari saham yang
beredar.
Astuti (2004:127) ada beberapa alasan mengapa perlu mengetahui
besarnya biaya modal dari modal yang kita pakai, yaitu sebagai berikut :
a) Memaksimumkan nilai perusahaan, manajer harus meminimumkan
biaya dari semua masukan termasuk biaya modal. Agar dapat
meminimumkan biaya modal, kita harus terlebih dahulu dapat
mengukur modal itu sendiri.
b) Manajer keuangan memerlukan estimasi dari biaya modal agar dapat
mengambil keputusan tepat bagi rencana investasi jangka panjang.
c) Berbagai macam keputusan lain yang berkaitan dengan biaya modal
seperti keputusan leasing, keputusan penambahan modal kerja dan
lain-lain.
Pengertian Investasi
Suratman (2001:9) memberikan pengertian investasi sebagai berikut :
Investasi penanaman modal didalam perusahaan tidak lain adalah menyangkut
penggunaan sumber-sumber yang diharapkan akan memberikan imbalan
(pengambilan) yang menguntungkan di masa yang akan datang.
Mulyadi (2001:284) memberikan pengertian investasi sebagai berikut :
investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk
menghasilkan laba di masa yang akan datang.
Biaya Relevan
Menurut Halim dan Supomo (2009:76) Biaya relevan adalah yang
berbeda dalam suatu kondisi dibandingkan dengan kondisi-kondisi yang lain.
Menurut Hansen dan Mowen (2003:71) Biaya relevan merupakan biaya
masa yang berbeda pada masing-masing alternatif. Semua keputusan
berhubungan dengan masa depan karena itu hanya biaya masa depan yang dapat
menjadi relevan dengan keputusan.
Biaya Tidak Relevan (Irrelevent Cost)
Menurut Halim dan Supomo (2009:77), pengertian dari biaya relevan
adalah sebagai berikut :
a. Biaya masa lalu, atau
b. Biaya masa yang akan datang yang sama diantara alternatif
338

Analisis Komparatif Antara Membeli dan Menyewa Dump Truck (Theresia)

Menurut Hansen dan Mowen (2003:271) Biaya tidak relevan (Irrelevant


cost) terjadi apabila biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif,
maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan.
Biaya Tertanam Atau Biaya Yang Hilang (Sunk Cost)
Pengertian biaya tertanam (sunk cost) menurut Garrison dan Noreen
(2007:331) Biaya tertanam (sunk cost) adalah biaya yang telah terjadi dan tidak
dapat dihindari, apapun keputusan oleh manajer.
Menurut Atkinson dan Kaplan (2009:250) Biaya yang hilang (sunk cost)
adalah biaya sumber daya yang telah terikat dan tidak dapat dipengaruhi oleh
aktivitas keputusan yang dibuat saat ini.
Biaya Peluang (Opportunity Cost)
Menurut Kamaruddin (2005:123) Biaya peluang (opportunity cost)
diartikan sebagai keuntungan yang luput (hilang) karena ditolaknya alternatif
tindakan yang kadarnya di bawah tindakan terbaik.
Menurut Garrison dan Noreen (2007:350) Biaya peluang (opportunity
cost) adalah biaya yang tidak tercatat dalam buku besar umum perusahaan karena
menunjukan pengeluaran biaya yang sesungguhnya terjadi, tetapi menunjukan
manfaat ekonomis yang hilang sebagai akibat diambilnya tindakan tertentu.
Sistem Perhitungan Bunga
Menurut Kasmir (2005:140), ada beberapa metode pembebanan bunga
yang sering dipraktekkan oleh perbankkan dan perusahaan leasing dalam rangka
pembiayaan suatu investasi, yaitu :
1. Sliding Rate
Sliding berarti menurun. Dalam metode sliding rate perhitungan bunga
dilakukan setiap akhir pembayaran angsuran. Pada perhitungan ini, biaya
kredit dihitung dari saldo akhir setiap bulannya sehingga bunga yang
dibayar debitur setiap bulannya semakin menurun. Dengan demikian
jumlah angsuran yang dibayar debitur setiap bulannya akan semakin
mengecil. Jadi sliding rate adalah cara perhitungan bunga terhadap pokok
pinjaman yang semakin menurun setiap periode sesuai dengan pokok
pinjaman yang juga semakin turun.
2. Flate Rate
Flat artinya rata. Dalam metode flat rate, besarnya bunga yang harus
dibayar debitur selama jangka waktu yang diperjanjikan tidak akan
berubah. Dengan demikian apabila pada saat perjanjian kredit telah
ditetapkan suku bunga 17% maka selama jangka waktu yang diperjanjikan
suku bunga yang berlaku tetap 17%. Jadi flat rate adalah suatu cara
perhitungan bunga yang bersifat tetap sepanjang periode pembayaran,
walaupun pokok pinjaman semakin berkurang.
3. Floating Rate
Floating berarti mengambang. Floating rate adalah suatu penentuan
tingkat suku bunga yang tidak tetap sebagaimana dua cara sebelumnya,
namun ditambahkan dengan tingkat suku bunga yang berlaku dipasar
339

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 336-350

uang + spread yang tertuang dalam perjanjian. Misalnya dengan


mengikuti tingkat suku bunga yang berlaku pada LIBOR (London
Interbank Offered Rate) SIBOR (Singapore Interbank Offered Rate).
Dengan demikian, apabila suku bunga yang disepakati pada awal
perjanjian adalah sebesar 12% maka selama jangka waktu kredit suku
bunga dapat turun menjadi 10% atau bahkan naik menjadi 15%.
Definisi Konsepsional
Berdasarkan uraian dari latar belakang dan dasar teori yang ada, penulis
meras perlu ada batasan pada penulisan ini sehingga dapat diperoleh arah dan
pengertian yang jelas. Sesuai dengan judul skripsi yaitu pembelian atau
penyewaan alat berat pada PT. Global Daya Manunggal maka penulis
memberikan batasan pembahasan dan mengemukakan definisi konsepsional yang
berkaitan sebagai berikut:
Yang dimaksud dalam penulisan skripsi ini adalah membandingkan
antara pembelian alat berat dan menyewa dengan membandingkan hasil akhir dari
Net Present Value (NPV). Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara
pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskonkan dengan menggunakan social
opportunity cost of capital sebagai diskon faktor, atau dengan kata lain
merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang
didiskonkan pada saat ini. Untuk menghitung Net Present Value (NPV)
diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaan
serta perkiraan manfaat dari proyek yang direncanakan.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah bersifat kuantitatif, yaitu suatu jenis penelitian
yang didasarkan oleh ilmu yang valit, ilmu yang dibangun dari empiris dan
menggunakan logika matematika.
Dalam hal ini penelitian menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif
yang berusaha menggambarkan objek secara nyata dan apa adanya guna
mengetahui nilai suatu variabel.
Definisi Operasional
1. Indikator Biaya Differensial :
a. Biaya differensial proses pengambilan keputusan
b. Faktor kualitatif dan faktor kuantitatif non financial yang berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan.
c. Konsep-konsep biaya yang lain yang berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan.
d. Laba sebelum dan sesudah menggunakan biaya differensial dalam
pengambilan keputusan membeli atau menyewa alat berat.
2. Biaya-biaya

340

Analisis Komparatif Antara Membeli dan Menyewa Dump Truck (Theresia)

a. Biaya relevan adalah biaya-biaya yang berbeda dari beberapa alternatif


yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh PT. Global Daya
Manunggal.
b. Biaya differensial adalah biaya masa akan datang yang berbeda di antara
alternatif keputusan membeli atau menyewa alat berat bulldozer pada
PT. Global Daya Manunggal.
c. Dump Truck adalah salah satu jenis alat berat yang digunakan oleh PT.
Global Daya Manunggal, fungsinya adalah mengangkut material.
d. Beban pajak adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh PT. Global Daya
Manunggal dalam pengoperasian alat berat yang dimilikinya.
e. Beban pemeliharaan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT. Global
Daya Manunggal untuk mempertahankan (menjaga) alat berat agar
senantiasa dalam kondisi baik dan dapat menjalankan fungsi normalnya.
f. Beban perbaikan mesin adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh PT.
Global Daya Manunggal untuk memperbaiki mesin-mesin agar
kondisinya selalu baik sehingga tidak memperlambat
pekerjaan
perusahaan.
g. Beban penyusutan adalah penurunan aktiva tetap (bulldozer) secara
sistematis dialokasikan menjadi biaya setiap periode akuntansi selama
masa manfaatnya di PT. Global Daya Manunggal.
h. Nilai buku aktiva tetap adalah nilai perolehan dari alat berat pada PT.
Global Daya Manunggal yang mengalami penyusutan selama umur
ekonomisnya.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, kegiatan pengumpulan data dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
1) Penelitian Lapangan (Field Work Research)
Yaitu dengan menggunakan data primer dan sekunder. Data primer disini
adalah data yang dikumpulkan atau diperoleh melalui wawancara
langsung kepada pimpinan dan beberapa karyawan PT. Global Daya
Manunggal. Data sekundernya adalah data yang diperoleh dari catatan
atau dokumen perusahaan.
2) Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Untuk melengkapi data lapangan diatas maka digunakan pula data
kepustakaan dengan menggunakan literatur-literatur yang mempunyai
hubungan dengan penelitian ini.
Teknik Analisis Data
Untuk menghitung modal dan biaya-biaya relevan membeli alat berat yang
ditaksir mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun, digunakan perhitungan
nilai waktu uang dimasa sekarang (present value) dari masa manfaat alat berat
dimasa yang akan datang sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Nilai waktu uang sekarang untuk umur ekonomis 5 tahun dapat dihitung

341

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 336-350

dengan menggunakan discount factor dari jumlah biaya modal rata-rata


tertimbang dengan rumus :
Discount factor
=
Tingkat Bunga Bank (1-pajak bank)
PV
=
Keterangan :
PV
C

=
=

Present Value / Nilai sekarang


Aliran kas (Cash Flow) masuk atau

keluar
i
=
Tingkat bunga
n
=
jangka waktu
Lebih dahulu dihitung nilai sekarang dari harga beli dan biaya-biaya
relevan yang berhubungan dengan membeli alat berat dengan umur ekonomis.
Nilai sekarang dihitung dengan menggunakan discount factor berdasarkan modal
perusahaan.
Nilai tunai atau nilai sekarang dari membeli dan biaya-biaya relevan
dibandingakan dengan biaya sewa alat berat dalam jangka waktu tertentu yang
dikeluarkan perusahaan kemudian dianalisis dalam tabel.
Tabel Analisis Pengambilan Keputusan Membeli atau Menyewa
Keterangan
Membeli
Menyewa
Perbedaan
Selisih
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(%)
Modal Membeli /
Menyewa
Biaya-biaya
Relevan
Selisih
Menguntungkan
(NPV)

Rp xxx
Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Rp xxx

Tabel Alat Pengambilan Keputusan Membeli atau Menyewa


Keterangan

Modal
Membeli
menyewa

Membeli

Menyewa

Perbedaan

Selisih

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(%)

Rp. xxx
/

Biaya-biaya
relevan:
Biaya sewa

342

Rp. xxx
Rp. xxx

Analisis Komparatif Antara Membeli dan Menyewa Dump Truck (Theresia)

Biaya Kredit Bank

Rp. Xxx

Biaya Bunga Bank

Rp. xxx

Biaya
pemeliharaan

Rp. xxx
Rp. xxx

Biaya depresiasi
Pajak Kendaraan
Jumlah biaya

Rp. xxx

Rp. xxx

Rp. xxx

Sumber : Abdul Halim & Bambang Supomo, 2009


Tabel Perhitungan Nilai Sekarang Biaya-biaya Relevan
Tahun

Arus Biaya

DF %

Rp. xxx

Rp. xxx

Rp. xxx

Rp. xxx

Rp. xxx

Rp. xxx

Rp. xxx

Rp. xxx

PV Biaya
Sumber

Nilai Sekarang
Biaya

Rp. xxx
: Sutrisno, 2009

Hasil Penelitian
Analisis Data
Tabel biaya yang harus di bayar debitur dalam peminjaman dana kredit
No.

Biaya Bank

Jumlah (Rp)

Biaya Provisi (1%)

9,680,000

Biaya administrasi

500,000

Biaya notaris

2,000,000

Biaya materai

60,000

Biaya asuransi

1,000,000

343

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 336-350

Jumlah biaya

13,240,000.00

Sumber data : Jaffar, Relationship Supervisor, Bank BRI


Berikut adalah perhitungan angsuran Kredit Usaha Bank BRI dengan tingkat
bunga 14% :
Tabel Perhitungan Angsuran dan Bunga Kredit Bank BRI tahun pertama.
pokok
cicilan
bunga
angsuran
saldo pokok
tahun pinjaman
pokok
14%
perbulan
pinjaman
1

301,500,000 8,375,000

4,020,000

12,395,000

293,125,000

293,125,000 8,375,000

3,908,333

12,283,333

284,750,000

284,750,000 8,375,000

3,796,667

12,171,667

276,375,000

276,375,000 8,375,000

3,685,000

12,060,000

268,000,000

268,000,000 8,375,000

3,573,333

11,948,333

259,625,000

259,625,000 8,375,000

3,461,667

11,836,667

251,250,000

251,250,000 8,375,000

3,350,000

11,725,000

242,875,000

242,875,000 8,375,000

3,238,333

11,613,333

234,500,000

234,500,000 8,375,000

3,126,667

11,501,667

226,125,000

10

226,125,000 8,375,000

3,015,000

11,390,000

217,750,000

11

217,750,000 8,375,000

2,903,333

11,278,333

209,375,000

12

209,375,000 8,375,000

2,791,667

11,166,667

201,000,000

100,500,000 40,870,000 141,370,000


Sumber data : diolah dari hasil penelitian
Tabel Perhitungan Angsuran dan Bunga Kredit Bank BRI Tahun Kedua
Tahun

pokok
pinjaman

201,000,000 8,375,000

344

cicilan
pokok

bunga
14%

angsuran
perbulan

saldo pokok
pinjaman

2,680,000

11,055,000

192,625,000

Analisis Komparatif Antara Membeli dan Menyewa Dump Truck (Theresia)

192,625,000 8,375,000

2,568,333

10,943,333

184,250,000

184,250,000 8,375,000

2,456,667

10,831,667

175,875,000

175,875,000 8,375,000

2,345,000

10,720,000

167,500,000

167,500,000 8,375,000

2,233,333

10,608,333

159,125,000

159,125,000 8,375,000

2,121,667

10,496,667

150,750,000

150,750,000 8,375,000

2,010,000

10,385,000

142,375,000

142,375,000 8,375,000

1,898,333

10,273,333

134,000,000

134,000,000 8,375,000

1,786,667

10,161,667

125,625,000

10

125,625,000 8,375,000

1,675,000

10,050,000

117,250,000

11

117,250,000 8,375,000

1,563,333

9,938,333

108,875,000

12

108,875,000 8,375,000

1,451,667

9,826,667

100,500,000

100,500,000 24,790,000 125,290,000


Sumber data : diolah dari hasil penelitian
Tabel Perhitungan Angsuran dan Bunga Kredit Bank BRI Tahun Ketiga
pokok
cicilan
bunga
angsuran
saldo pokok
Tahun pinjaman
pokok
14%
perbulan
pinjaman
1

100,500,000

8,375,000

1,088,750

9,463,750

92,125,000

92,125,000

8,375,000

998,021

9,373,021

83,750,000

83,750,000

8,375,000

907,292

9,282,292

75,375,000

4
5

75,375,000

8,375,000

816,563

9,191,563

67,000,000

345

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 336-350

67,000,000

8,375,000

725,833

9,100,833

58,625,000

58,625,000

8,375,000

635,104

9,010,104

50,250,000

50,250,000

8,375,000

544,375

8,919,375

41,875,000

41,875,000

8,375,000

453,646

8,828,646

33,500,000

33,500,000

8,375,000

362,917

8,737,917

25,125,000

10

25,125,000

8,375,000

272,188

8,647,188

16,750,000

11

16,750,000

8,375,000

181,458

8,556,458

8,375,000

12

8,375,000

8,375,000

90,729

8,465,729

100,500,000 7,076,875 107,576,875


Setelah mendapatkan perhitungan angsuran kredit bank selama 3 tahun,
maka dapat dihitung biaya bunga kredit bank yang dihitung dengan nilai present
value yang menggunakan tingkat discount factor berdasarkan hasil perhitungan
biaya modal rata-rata tertimbang.
WACC =
WACC =
WACC = 14 %
maka kita dapat menhitung biaya kredit bank yang di present value dengan
tingkat discount factor 14%.
Tabel Nilai Present Value Angsuran Kredit Bank
Present Value
Keterangan
Jumlah (Rp)
D. F 14%
(Rp)
Biaya Kredit Bank
Total Angsuran Tahun 1
Total Angsuran Tahun 2
Total Angsuran Tahun 3
Nilai PV Biaya Bunga Kredit Bank
Sumber data : diolah dari hasil penelitian

346

13,240,000

13,240,000

141,370,000

0.877

123,981,490

125,290,000

0.877

109,879,330

107,576,875

0.769

82,726,617
329,827,437

Analisis Komparatif Antara Membeli dan Menyewa Dump Truck (Theresia)

Setelah mendapatkan biaya kredit bank, maka selanjutnya menghitung biaya


depresiasi dengan rumus :
Depresiasi =
Depresiasi =
= Rp.73.300.000 Per Tahun
Dari perhitungan di atas maka di dapat hasil biaya depresiasi dump truck per
tahun adalah senilai Rp 73.300.000. Setelah mendapatkan nilai biaya depresiasi
selanjutnya menghitung biaya pemeliharaan.
Tabel Nilai Present Value Biaya Depresiasi
Tahun
Jumlah (Rp)
D. F (14%)
Present Value (Rp)
1
2
3

73,300,000
73,300,000
73,300,000

PV Biaya Depresiasi Dump Truck

0.877
0.769
0.675

64,284,100
56,367,700
49,477,500
170,129,300

Sumber Data : Diolah dari hasil penelitian


Setelah dihitung biaya depresiasi dengan konsep nilai sekarang (present
value), maka diketahui jumlah biaya depresiasi secara keseluruhan dengan jangka
waktu 3 tahun adalah Rp 170.129.300.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak PT. Global Daya
Manunggal yang termasuk biaya pemeliharaan yang dilakukan tiap tahun
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Biaya pergantian oli mesin
Rp 13.560.000
2. Biaya pergantian oli hidrolic
Rp 14.400.000
3. Biaya gemok
Rp 9.960.000
4. Biaya perawatan mesin
Rp 15.000.000
5. Biaya lain-lain
Rp 6.000.000
Total biaya pemeliharaan
Rp. 58.920.000
Setelah mendapatkan perhitungan perkiraan nilai biaya pemeliharaan,
kemudian nilai tersebut di present value kan dengan tingkat discount factor 14%
Tabel Nilai Present Value Biaya Pemeliharaan Selama 3 Tahun
Tahun
Jumlah
D.F 14 %
Present Value (Rp)
1
58,920,000
0.877
51,672,840
2
58,920,000
0.769
45,309,480
3
58,920,000
0.675
39,771,000
PV Biaya Sewa Dump Truck
136,753,320
Sumber data : diolah dari hasil penelitian

347

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 336-350

Berdasarkan perhitungan maka nilai biaya pemeliharaan yang di present value


selama 3 tahun adalah Rp 136.753.320. Setelah menghitung biaya pemeliharaan,
selanjutnya menghitung nilai pajak pengoperasian dump truck. Berdasarkan hasil
wawancara dengan pihak PT. Global Daya Manunggal Pajak Kendaraan Dump
Truck adalah senilai Rp 3.050.000,00 per tahun.
Berikut adalah perhitungan pajak pengoperasian alat berat yang di present value
dengan tingkat discount factor 14%
Tabel Nilai Present Value Pajak Kendaraan Dump Truck Selama 3 Tahun
Tahun
Jumlah (Rp)
D. F (14%)
Present Value (Rp)
1
2
3

3,050,000
3,050,000
3,050,000

0.877
0.769
0.675

2,674,850
2,345,450
2,058,750

PV Biaya Pajak Kendaraan Alat Berat

7,079,050
Sumber data : diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan perhitungan maka nilai pajak kendaraan yang di present value
selama 3 tahun adalah senilai Rp. 7.079.050
Untuk perhitungan biaya sewa, perhitungan dibuat sesuai umur ekonomis
aktiva tetap yaitu 3 tahun dan dihitung dengan menggunakan konsep nilai
sekarang (present value) dengan tingkat discount factor 14%. Pembayaran
dilakukan dengan sistem pembayaran secara per bulan. Oleh karena itu biaya
sewa adalah selama 3 tahun. Tarif sewa per bulan adalah senilai Rp. 10.000.000
jadi selama 1 tahun biaya sewa yang harus dikeluarkan adalah senilai Rp.
120.000.000
Tabel Nilai Present Value Biaya Sewa Dump Truck
Tahun
Jumlah
D.F 14 %
Present Value (Rp)
1
120,000,000
0.877
105,240,000
2
120,000,000
0.769
92,280,000
3
120,000,000
0.675
81,000,000
PV Biaya Sewa Dump Truck
Sumber data : diolah dari hasil penelitian
Analisis Biaya Relevan
Tabel Alat analisis untuk pengambilan keputusan
Keterangan
Membeli (Rp)
Menyewa (Rp)
Modal
65,000,000
Membeli/ Menyewa

348

278,520,000

Perbedaan (Rp)

Analisis Komparatif Antara Membeli dan Menyewa Dump Truck (Theresia)

Biaya-biaya Relevan
:
278,520,000

Biaya Sewa
Biaya Kredit Bank

13,240,000

Biaya Pemeliharaan

136,753,320

Biaya Depresiasi

170,129,300

Pajak Kendaraan

7,079,050

Nilai Buku

(146,600,000)

Jumlah Biaya
245,601,670
Sumber data : diolah dari hasil penelitian

278,520,000

(32,918,330)

Penutup
Berdasarkan hasil penelitian dan telah dilakukan analissis dan
pembahasan mengenai biaya-biaya dalam pengadaan dump truck melalui
alternatif kredit bank dan sewa guna usaha (leasing) dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
Bahwa hasil analisis dapat disimpulkan pemilihan alternatif membeli
dump truck akan lebih menguntungkan/efisien bagi perusahaan jika dibandingkan
dengan menyewa dump truck dengan selisih nilai total PV arus kas keluar, yakni
sebesar Rp 32.918.330, Dimana hasil tersebut merupakan selisih dari nilai tunai
arus kas keluar, jika mengambil alternatif kredit bank sebesar Rp 245.601.670
sedangkan alternatif menyewa dengan sewa guna usaha sebesar Rp 278.520.000
Dengan dilakukannya analisis biaya differensial terhadap setiap alternatif
yaitu alternatif membeli atau menyewa, pengeluaran-pengeluaran besar dapat
ditekan dimasa yang akan datang. Dengan alternatif membeli akan menghemat
biaya sebesar Rp 32.918.330
Berdasarkan analisis menggunakan pendekatan Present Value (PV) dan
dari kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis berikan Untuk PT. Global
Daya Manunggal dalam melakukan pengambilan keputusan di masa yang akan
datang adalah sebagai berikut:
Sebaiknya perusahaan mengadakan analisis komparatif sebelum
memutuskan membeli atau menyewa alat berat, untuk dapat mengetahui mana
yang lebih efisien.
Sebaiknya pengadaan dump truck yang akan dilaksanakan PT. Global
Daya Manunggal mengambil alternatif membeli daripada menyewa karena

349

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 2, 2015: 336-350

dengan keputusan membeli perusahaan lebih efisien/ mengurangi arus kas keluar
daripada menyewa.
Daftar Pustaka
Adi Saputra, Gunawan dan Marwan Asri, 1993, Anggaran Perusahaan,
Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi, UGM, Yogyakarta.
Agus Sabardi, 1994, Manajemen Keuangan Jilid I, Edisi Pertama,
Cetakan Pertama, UPP AMP-YKPN, Yogyakarta.
Alex S. Nitisemito, 1997, Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Revisi,
Cetakan Kelima, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Bambang Riyanto, Dasar-Dasar 1995, Pembelanjaan Perusahaan, Edisi
Keempat, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta.
Husein Umar, SKB. 2003, Teknik Menganalisis Kelayakan Rencana Bisnis
Secara Komprehensif, Edisi Kedua, Cetakan Keenam, Gremedia
Pustaka Utama, Jakarta.
J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, 1994, Manajemen Keuangan,
Jilid I, Ahli Bahasa Yohanes Lamartu, Edisi Kesepuluh, Erlangga,
Jakarta.
J. Fred Weston & Eugene. F. Brigham, 1991, Managerial Finance, Alih Bahasa
Djoerban Wahid, Edisi Ketujuh, Erlangga, Jakarta.
Kadariah, 2001, Evaluasi Proyek Analisis ekonomis, Edisi 2001, FEKONUI, Jakarta.
Lukman Syamsuddin, 1995, Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi
Baru, Cetakan Keempat, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Marwan Asri Suryawijaya, 1996, Pembelanjaan, Edisi Kedua, Cetakan
Keempat, Bina Rupa Aksara, Jakarta.
Siswanto Sutojo, 2000, Studi Kelayakan Proyek (Konsep, Teknik &
Kasus), Cetakan Pertama, PT. Damar Mulia Pustaka, Jakarta.
Suad Husnan dan Suwarsono, 1994, Studi Kelayakan Proyek, Edisi
Revisi, Cetakan Pertama, UPP-AMP YKPN, Yogyakarta.
Suad Husnan, 1994, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapannya,
Edisi Ketiga, Cetakan Kedua, BPFE, Yogyakarta.
Suratman, 2001, Studi Kelayakan Proyek (Teknik dan Prosedur
Penyusunan Laporan), Edisi Pertama, Learning J&J, Yogyakarta.
Sutrisno, 2000, Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi,
Cetakan Pertama, Ekonisia, Yogyakarta.

350

Analisis Komparatif Antara Membeli dan Menyewa Dump Truck (Theresia)

351

Anda mungkin juga menyukai