Anda di halaman 1dari 23

IDENTITAS PASIEN

Nama
: Ny.IL
No. RM : 057074
Umur
: 31 tahun
Agama : Islam
Suku
: Makassar
Status Pernikahan
: Sudah menikah
Pendidikan Terakhir : S1
Pekerjaan
:Alamat : Jl. Tarusang, Kel.Monro-Monro, Kec.Binamu, Jeneponto

Masuk RSKD Provinsi Sulawesi Selatan untuk kelima kalinya pada tanggal 8
Desember 2015, diantar oleh kakaknya

ANAMNESIS
A. Alloanamnesis diperoleh dari Ny.RL, kakak kandung pasien

Seorang perempuan dibawa kelima kalinya ke RSKD dengan gelisah sejak 10 tahun yang lalu
dan memberat dalam 3 bulan terakhir. Pasien dibawa dengan sering mondar-mandir dan keluar
rumah tanpa tujuan yang jelas. Pasien sering berbicara sendiri dan senyum-senyum sendiri
tanpa alasan yang jelas. Pasien sering ingin membunuh binatang dan mengurung diri di kamar
bersama kucing. Pasien bicaranya kacau dan tidak beraturan. Pasien sering kali merekam
suaranya sendiri menggunakan handphone miliknya. Pasien selalu menulis setiap hari dibuku
yang isinya tentang Pilkada, Presiden Amerika Serikat, Pangeran Clinton dan Putry Lady Diana.
Pada saat ini, pasien merasa dirinya adalah anak dari Presiden Amerika Serikat yang bernama
Pangeran Clinton dan Putri Lady Diana, yang lahir di Amerika Serikat yang kemudian dibawa ke
Jeneponto oleh Jackie Chan. Pasien mengaku telah menikah dan bercerai karena suaminya
menggauli 9 perempuan dalam satu malam. Beberapa minggu sebelum keluhan memberat,
pasien mengaku sering mendengar bisikan seorang lelaki yang suka sama pasien. Isi bisikan
berupa pujian kepada pasien. Pada saat ini, pasien mengaku sering melihat bayangan berupa
pocong di luar kamar pasien setiap malam. Pada saat dibawa ke RSKD sebulan yang lalu,
pasien tidak mau makan, mandi, dan tidur.

RIWAYAT PSIKIATRI

Keluhan pasien memberat pada tahun 2007 di mana pasien sudah sangat
gelisah dan tidak lagi bisa melaksanakan aktifitas sehari-hari. Pasien dirawat
selama 3 bulan pada tahun 2007 dan mendapat terapi 3 macam obat: obat
berwarna pink, berwarna putih, dan berwarna kuning, hingga sekarang. Namun,
beberapa bulan sebelum gejala memberat pada Desember 2015, pasien tidak
mau meminum obat.

RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA


A. Riwayat Penyakit Terdahulu
Tidak ditemukan adanya riwayat penyakit fisik, seperti infeksi, trauma kapitis, dan kejang

B. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


Tidak ditemukan riwayat merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, dan
pengonsumsian alkohol.

C. Riwayat Gangguan Psikiatri Sebelumnya


Pasien pertama kali dirawat di RSKD Prov. Sulsel pada tahun 2007. Saat itu pasien
dirawat dengan keluhan gelisah, suka mondar-mandir tanpa tujuan yang jelas, suka
berbicara sendiri, ketawa sendiri, dan tidak nyambung bila diajak bicara. Pasien dirawat
kedua kalinya antara tahun 2008 dan 2013 dengan keluhan gelisah, ketiga kalinya pada
tahun 2013 dengan keluhan gelisah, dan keempat kalinya pada tahun 2014 dengan
keluhan gelisah.
Awalnya, perubahan sikap pasien dirasakan sekitar 10 tahun yang lalu, pada saat tingkat
akhir perkuliahan di S1 Fisika Unhas. Pada saat itu, pasien sering menggunakan jilbab
dan baju berlapis-lapis, serta berbicara sendiri .

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


A. Riwayat Prenatal dan Perinatal

Pasien lahir normal di rumah sakit Jeneponto ditolong oleh bidan pada tanggal 21
Agustus 1984. Berat badan lahir normal dan sesuai masa kehamilan. Menurut kakak
pasien, tidak ada gangguan dan kelainan pada saat Ibu mengandung pasien. Pada
saat bayi, pasien tidak pernah mengalam panas tinggi dan kejang, ataupun infeksi
berat.

B. Riwayat Masa Kanak Awal (1-3 tahun)

Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya. Pasien medapatkan susu formula.
Pertumbuhan dan perkembangan pasien pada masa anak-anak awal sesuai dengan
perkembangan anak seusianya. Tidak ada masalah perilaku yang menonjol.

C. Riwayat Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)

Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya dan kakaknya di Jeneponto. Menurut
kakak pasien, pasien cukup pendiam dibanding anak-anak seusianya. Pada saat SD,
pasien adalah anak yang penurut dan paling pintar di antara teman-teman
sebayanya. Pada saat SD, pasien selalu masuk peringkat 3 besar di kelasnya

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


D.

Riwayat Masa Kanak Akhir dan Remaja (11-18 tahun)

Setelah tamat SD, pasien melanjutkan sekolahnya ke salah satu SMP negeri di
Jeneponto. Pada saat SMP, pasien termasuk anak yang pintar yang selalu
mendapat ranking 3 besar, penurut, namun cukup pendiam dan kurang bergaul
dengan teman sebayanya.
Setelah itu, pasien melanjutkan studinya ke salah satu SMA negeri di Jeneponto.
Pasien tetap menunjukkan keunggulannya di bidang akademik yang dibuktikan
dengan prestasi akademik pasien yang konsisten berada di ranking 5 besar
selama 3 tahun, namun cukup pendiam dibanding teman-teman sebayanya.

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


E. Riwayat Masa Dewasa
a. Riwayat Pekerjaan
Setelah tamat SMA, pasien melanjutkan studinya ke S1 Fakultas MIPA, Jurusan Fisika Unhas melalui
jalur prestasi. Selama kuliah, pasien dikenal sebagai pribadi yang cemerlang di bidang akademik dan
mendapat beasiswa hingga meraih gelar sarjana. Namun, pasien tetap dikenal sebagai pribadi yang
pendiam dan kurang bergaul dengan teman sekampusnya.
Pada saat tingkat akhir, tahun 2006, pasien mulai menunjukkan perilaku aneh, yaitu sering
menggunakan jilbab dan baju berlapis-lapis. Pasien juga mulai sering bicara sendiri.
Pada tahun 2007, pasien dirawat di RSKD selama 3 bulan. Selepas itu, dengan bantuan keluarga,
pasien diangkat menjadi guru di sebuah SMP di Jeneponto. Selama bekerja, pasien cukup mahir
sebagai tenaga pengajar.

b. Riwayat Pernikahan
Pasien sudah dua kali menikah. Pertama kali tahun 2006. Namun, cerai pada tahun 2007 setelah
pasien sakit. Pada tahun 2009, pasien menikah kedua kalinya dengan laki-laki pilihannya. Berdasarkan
kakak pasien, suami pasien merupakan orang yang penyabar dan penyayang. Suami pasien tinggal di
Makassar dan tinggal terpisah dengan pasien. Namun, setiap minggu suami pasien menjenguk pasien
di Jeneponto. Pasien belum dikaruniai anak, baik dari pernikahan pertama, maupun pernikahan kedua.

RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI


E. Riwayat Masa Dewasa
c.

Riwayat Agama
Pasien memeluk agama Islam dan menjalankan kewajiban agama dengan

d.

baik.

Riwayat Militer
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan militer.

e.

Riwayat Pelanggaran Hukum


Selama ini, pasien tidak pernah terlibat dengan masalah hukum

g. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak kesepuluh dari sepuluh bersaudara (P, L, L, L, P, P, P, P, P, P). Hubungan
pasien dengan kakak-kakaknya baik. Kakak-kakak pasien sering mengunjungi pasien di
Jeneponto. Tidak ada masalah berarti dalam rumah tangga ayah-ibu pasien dan keluarga
pasien.

PEMERIKSAAN FISIK DAN NEUROLOGIS


A. Status Internus

Keadaan umum tidak tampak sakit, kesadaran komposmentis, tekanan darah


110/80 mmHg, nadi 80 kali/menit, frekuensi pernapasan 18 kali/menit, suhu
tubuh (axilla) 36,5oC, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus, jantung,
paru, dan abdomen dalam batas normal, ekstremitas atas dan bawah tidak ada
kelainan.

B. Status Neurologis

Gejala rangsang selaput otak: kaku kuduk tidak ada, Kernigs sign tidak ada,
pupil bulat isokor 2,5 mm/2,5 mm, refleks cahaya positif, fungsi motorik dan
sensorik keempat ekstremitas dalam batas normal, tidak ditemukan refleks
patologis.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


A. Deskripsi Umum

Pernampilan
Seorang wanita, wajah sesuai umur, memakain baju kaos berwarna hitam dan
sarung kotak-kotak, berambut coklat, perawatan diri cukup.
Kesadaran
Berubah
Perilaku dan Aktifitas Psikomotor
Meningkat
Pembicaraan
Spontan, lancar, intonasi biasa
Sikap terhadap Pemeriksa
Kooperatif

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


B. Keadaan Afektif

Mood
Sulit dinilai
Afek
Meningkat
Empati
Tidak bisa dirabarasakan

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


C. Fungsi Kognitif

Taraf pendidikan
Pengetahuan umum dan kecerdasan pasien sesuai tingkat pendidikannya.
Daya konsentrasi
Mudah beralih
Orientasi
Waktu
: Baik
Tempat : Baik
Orang
: Baik
Daya ingat
Jangka panjang
: Baik
Jangka sedang : Baik
Jangka pendek : Baik
Segera
: Baik
Pikiran abstrak
Tidak terganggu
Bakat kreatif
Tidak ada
Kemampuan menolong diri sendiri
Cukup

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


D. Gangguan Persepsi

Halusinasi
Halusinasi auditorik: Pasien mendengar suara lelaki yang menyukai dirinya
yang isinya memuji pasien beberapa minggu sebelum keluhan memberat
Halusinasi visual: Pasien sering melihat pocong setiap malam di luar kamar
pasien.
Ilusi
Tidak ada
Depersonalisasi
Tidak ada
Derealisasi
Tidak ada

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


E. Proses Berpikir

Arus berpikir
Produktivitas berlebih dengan kesan membanjir, ada flight of ideas, asosias longgar.
Tidak didapatkan hendaya berbahasa
Isi pikir
Preokupasi: Pasien selalu menanyakan tentang pembayaran SPP S2 Hubungan
Internasional UI karena pasien ingin melanjutkan studinya ke sana.
Waham kebesaran: Pasien meyakini bahwa dirinya adalah anak presiden Amerika
Serikat dan Arab Saudi, Pangeran Clinton dan Putri Lady Diana yang kaya raya
Waham Curiga: Pasien meyakini bahwa suaminya berhubungan dengan 9 wanita
tiap malam
Fantasi: Pasien mengaku bahwa dia adalah pengasuh Badan Keuangan Negara,
Pasien mengaku Gubernur Banten yang gajinya 100% dari beasiswa, Pasien
mengaku memiliki anak yang bernama Boboho, Pasien merasa lahir di mesjid
kubah emas.

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL


E. Proses Berpikir

Pengendalian impuls
Tidak terganggu
Daya nilai dan tilikan
Norma sosial
: Terganggu
Uji Daya Nilai
: Terganggu
Penilaian Realitas : Terganggu
Tilikan
Pasien menyangkal bahwa dirinya sakit

F. Taraf dapat Dipercaya


Dapat dipercaya

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Seorang perempuan dibawa kelima kalinya dengan keluhan gelisah sejak 10 tahun yang
lalu dan memberat dalam 3 bulan terakhir. Pasien mondar-mandir dan senyum-senyum
sendiri tanpa alasan yang jelas. Pasien sering berbicara sendiri dan ketawa-ketawa
sendiri. Pasien sering ingin membunuh binatang dan mengurung diri bersama kucing.
Pasien bicaranya kacau, tidak beraturan, dan tidak nyabung, dan sering merekam
suaranya sendiri di handphone miliknya. Pasien pertama kali dibawa ke RSKD pada tahun
2007 dan terakhir pada tahun 2014 dengan keluhan yang relatif sama.
Pada pemeriksaan status mental didapatkan penampilan seorang wanita, wajah sesuai
umur, postur tubuh sedang, kulit sawo matang, memakai baju kaos berwarna hitam dan
menggunakan sarung kotak-kotak, perawatan diri cukup. Kesadaran berubah, psikomotor
hiperaktif, sering menulis selama berjam-jam tanpa berhenti,. Pembicaraan lancar,
spontan, intonasi biasa, sikap terhadap pemeriksa kooperatif.
Mood sulit dinilai, afek meningkat dan serasi, empati tidak bisa dirabarasakan. Taraf
pendidikan sesuai, orientasi waktu, tempat, dan orang baik, daya ingat jangka panjang,
sedang, pendek, dan segera baik. Daya konsentrasi mudah beralih, pikiran abstrak tidak
terganggu, kemampuan menolong diri sendiri cukup.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA


Gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik di mana pasien mendengar suara lelaki
yang pernah menyukainya yang isinya memuji pasien dan halusinasi visual yaitu pasien
selalu melihat pocong setiap malam di luar kamar pasien.
Pada arus pikir, produktifitas berlebih, kesan membanjir, ada flight of ideas, asosiasi
onggar. Terdapat gangguan isi pikir berupa preokupasi, yaitu pasien selalu menanyakan
tentang pembayaran SPP S2 Hubungan Internasional UI karena pasien mengaku ingin
melanjutkan studinya ke sana. Terdapat waham kebesaran di mana pasien meyakini
bahwa dirinya adalah anak presiden amerika serikat, Pangeran Clinton dan Putri Lady
Diana yang dibawa ke Jeneponto oleh Jackie Chan. Didapatkan pula Fantasi yaitu pasien
meyakini dirinya adalah pengasuh Badan Keuangan Negara, gubernur banten yang
gajinya 100% dari beasiswa, memiliki anak yang bernama Boboho, dan pasien lahir di
mesjid kubah emas.
Pengendalian impuls saat dilakukan pemeriksaan tidak terganggu, uji daya nilai
teragnggu, dan penilaian realitas terganggu. Pasien tidak merasa sakit dan secara umum
yang diutarakan oleh pasien dapat dipercaya.

EVALUASI MULTIAKSIAL
A. Aksis I
Berdasarkan alloanamnesis, autoanamnesis, dan pemeriksaan status mental
didapatkan gejala klinis bermakna yaitu perilaku gelisah, mondar-mandir dan keluar
rumah tanpa tujuan yang jelas, sering berbicara sendiri, ingin membunuh binatang,
dan senyam-senyum sendiri. Keadaan ini menimbulkan penderitaan pada pasien dan
keluarga, serta terdapat hendaya pada fungsi psikososial, pekerjaan, dan
penggunaan waktu senggang sehingga dapat disimpulkan pasien mengalami
Gangguan Jiwa.
Pada pemeriksaan status mental, ditemukan hendaya berat dalam menilai realita di
mana pasien menyangkal keadaannya yang sakit dan membutuhkan pertolongan,
hendaya berat dalam fungsi mental berupa adanya halusinasi auditorik dan visual
serta waham serta hendaya berat dalam fungsi sosial berupa ketidakmampuan
membina relasi dengan orang lain sehingga pasien tidak mampu lagi bekerja
sehingga didiagnosis Gangguan Jiwa Psikotik.
Pada pemeriksaan status internus dan neurologik tidak ditemukan adanya kelainan
sehingga kemungkinan adanya gangguan mental organik dapat disingkirkan dan
dapat didiagnosis Gangguan Jiwa Psikotik Non-Organik

EVALUASI MULTIAKSIAL
A. Aksis I
Dari alloanamnesis, autoanamnesis, dan pemeriksaan status mental didapatkan
adanya halusinasi auditorik dam visual, waham kebesaran dan waham curiga serta
fantasi. Pada arus pikir didapatkan kontinuitas kadang irelevan, produktivitas
berlebih dengan kesan membanjir, asosiasi longgar, afek meningkat, aktifitas
psikomotor meningkat, adanya flight of ideas.
Adanya gejala definitif Skizofrenia (F20) berupa halusinasi auditorik yang
berkomentar terus-menerus tentang pasien selama 1 bulan dan gejala afektif berupa
peningkatan afek dan aktifitias psikomotor, adanya flight of ideas, dalam satu
episode penyakit yang sama sehingga memenuhi kriteria diagnososi Gangguan
Skizoafektif (F25) berdasarkan PPDGJ III. Dengan adanya peningkatan afek yang
menonjol, psikomotor yang meningkat, dan flight of ideas, maka diagnosis diarahkan
ke Gangguan Skizoafektif Tipe Manik (F25.0)

EVALUASI MULTIAKSIAL
B. Aksis II
Dari informasi yang didapatkan, pasien termasuk orang yang pendiam, pemalu, dan
tertutup. Pasien sangat jarang terlibat dalam aktifitas sosial. Datang yang
didapatkan mengarahkan pasien ke ciri kepribadian skizoid.

C. Aksis III
Tidak ada diagnosis

D. Aksis IV
Tidak ditemukan stressor psikososial yang jelas

E. Aksis V
GAF Scale:

50-41; gejala berat, disabilitas berat

DAFTAR MASALAH

Psikofarmaka

Risperidone tablet 2 mg, 2x1


Lorazepam tablet 1 mg, 3x1
Lithium Carbonate tablet 200mg, 2x1

Psikoterapi

Ventilasi: memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan


perasaan dan keluhannya sehingga pasien merasa lega.
Konseling: memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien sehingga
dapat membantu pasien dalam memahami penyakitnya dan bagaimana cara
menghadapinya dan menganjurkan untuk berobat teratur.
Sugestif: Menanam kepercayaan dan meyakinkan bahwa gejalanya akan hilang
dengan meningkatkan motivasi diri pasien.
Sosioterapi: memberikan penjelasan kepada pasien, keluarga pasien dan orangorang disekitarnya sehingga mereka dapat memberikan dukungan moral dan
menciptakan lingkungan yang kondusif agar dapat membantu proses
penyembuhan.

DAFTAR MASALAH

Prognosis
Dubia Ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai