Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini penggunaan lampu penyeberangan jalan di
Indonesia masih menggunakan tegangan AC yang berasal dari
PLN sedangkan PLN masih mengunakan bahan bakar
minyak bumi, gas alam, batubara, energi hidro, panas bumi
dan diesel. Dan dapat kita ketahui bahwa minyak bumi, gas
alam, batu bara adalah sumber energi yang semakin menipis
dan mahal. Fakta ini diperkuat dengan banyak jalan di
Indonesia yang masih belum terdapat sistem penyeberangan
jalan. Hal ini tentu akan menghambat parkembangan yang ada
pada tempat tersebut. Dilain pihak, PLN sebagai penyedia
sumber energi listrik di Indonesia masih banyak mengalami
kesulitan dalam menyediakan listrik baru karena beberapa hal
diantaranya pembangkit pembangkit yang kekurangan
bahan bakar sehingga menyebabkan sering adanya
pemadaman bergilir dan untuk penyeberangan jalan umum
masih kurang diperhatikan.
Banyak pemadaman listrik dilakukan di daerah-daerah
secara bergilir. Pemadaman listrik ini dilakukan karena
kapasitas beban sudah melebihi kapasitas yang telah
ditentukan, sehingga pembangkit listrik yang ada tidak
mencukupi walaupun sudah melakukan kerja parallel1.
Pemadaman yang dilakukan secara tiba-tiba akan
menyebabkan terganggunya sistem penyeberangan jalan
karena sistem penyeberangan jalan tersebut juga tidak akan
dapat bekerja, karena selama ini energi listrik yang digunakan
berasal dari PLN.
Menurut Blueprint Pengelolaan Energi Nasional yang
dikeluarkan oleh Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral (DESDM) pada tahun 2005, cadangan minyak bumi di
Indonesia pada tahun 2004 diperkirakan akan habis dalam
1

www.suaramerdeka.com

kurun waktu 18 tahun dengan rasio cadangan/produksi pada


tahun tersebut. Sedangkan gas diperkirakan akan habis dalam
kurun waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun, seperti yang
diperlihatkan Tabel 1.1 di bawah ini.
Tabel 1.1. Cadangan energi fosil.
Cad/Prod
Jenis Energi Fosil
Indonesia

Dunia

Minyak

18 tahun

40 tahun

Gas

61 tahun

60 tahun

Batu bara

147 tahun

200 tahun

Sumber : DESDM (2005), WEC


(2004)2
Rasio antara cadangan dan produksi untuk energi fosil di
dunia diperlihatkan juga dalam tabel tersebut sebagai bahan
rujukan. Perkiraan rasio ini dihitung berdasarkan jumlah
penduduk dan pola konsumsi energi pada saat itu. Apabila
mempertimbangkan laju pertambahan penduduk yang
eksponensial dan konsumsi energi yang terus meningkat,
tentunya kurun waktu tersebut dapat diperkirakan akan jauh
lebih cepat lagi.
Untuk mencegah tidak bekerjanya sistem penyeberangan
jalan yang disebabkan oleh pemadaman energi listrik, maka
diupayakan optimasi manajemen energi listrik yaitu dengan
menggunakan solar cell sebagai penganti energi listrik dari
PLN di waktu pagi dan sore hari yang dilengkapi dengan
backup battery. Karena dengan menggunakan solar cell
sebagai alternatif pengganti energi listrik PLN yang sangat
cocok untuk iklim indonesia yaitu beriklim tropis yang
mempunyai sumber energi matahari yang sangat besar.

Sumber DESDM(2005),WEC(2004)

Pemanfaatan sinar matahari merupakan satu diantara


sumber
energi
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
membangkitkan energi listrik. Selain tersedia secara gratis
pemanfaatan sinar matahari ini sebagai salah satu upaya untuk
mengurangi ketergantungan manusia terhadap energi
batubara, minyak bumi dan gas alam yang pada kenyataanya
sulit untuk diperbaharui.
Walaupun pemanfaatan energi matahari dapat dilakukan di
mana saja, daerah-daerah yang memiliki potensi energi sinar
matahari yang tinggi tetap perlu diidentifikasi agar
pemanfaatan energi sinar matahari ini lebih kompetitif
dibandingkan dengan energi alternatif lainnya. Oleh karena itu
pemanfaatan energi sinar matahari ini sangat tepat dilakukan
guna mengidentifikasi daerah-daerah berpotensi. Sinar
matahari selama ini dipandang sebagai proses alam biasa yang
kurang memiliki nilai ekonomis bagi kegiatan produktif
masyarakat.
1.2 Tujuan
Tujuan dari proyek ini adalah :
Adapun tujuan yang dicapai dalam proyek akhir ini ada
dua, yaitu :
1. Tujuan Umum
Sebagai syarat kelulusan di Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya ITS untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains Terapan ( SST ).
2. Tujuan khusus
a. Mengimplementasikan program PLC Omron type CS1GH untuk mengatur sistem pedestrian pada traffic light
secara otomatis.
b. Mengatur supply energi listrik ke beban pendestrian
dengan menggunakan program PLC.
c. Mengimplementasikan program animasi flash pada
sistem pedestrian dengan kontrol dari PLC.

1.3 Batasan Masalah


Pada proyek akhir ini membahas mengenai perencanaan
dan pembahasan :
a. Membuat program PLC mengenai pedestrian dan
pengaturan sumber energi listrik ke bebannya secara
otomatis.
b. Membuat program animasi,down counter dan push
button untuk pedestrian traffic light.
c. Membuat program Visual Basic untuk pengukuran
Solar Cell menggunakan ADAM-5000.

1.4 Metodologi
Untuk Mencapai tujuan diatas maka ditempuh langkahlangkah sebagai berikut :
1. Studi literatur tentang teori penunjang proyek akhir.
Mengumpulkan dan mempelajari literatur sehubungan
dengan permasalahan yang dihadapi seperti pembuatan
program PLC dan pembuatan Fuzzy logic.
2. Perencanaan sistem
Melakukan perencanaan sistem proyek akhir secara
umum, yaitu perencanaan program PLC dan Fuzzy
Logic.
3. Pengujian alat
Melakukan pengujian dan analisa terhadap hasil
program PLC dan Fuzzy Logic yang telah dirancang
4. Penyempurnaan alat
Perbaikan terhadap kerusakan dan penyempurnaan dari
sistem yang telah dibuat.
5. Penyusunan buku
Menyimpulkan hasil perencanan, dan pengujian alat
dengan hasil pengujian dan analisa sehingga
tersusunlah buku proyek akhir ini.

1.5 Sistematika Pembahasan


Sistematika pembahasan penyusunan proyek akhir ini
direncanakan sebagai berikut:
BAB I

BAB II

BAB III

: PENDAHULUAN
Bab ini membahas pendahuluan yang terdiri dari
latar belakang, tujuan, metodologi, batasan
masalah, sistematika pembahasan proyek akhir
dan tinjauan pustaka.
: TEORI PENUNJANG
Bab ini membahas teori-teori yang menunjang
dan berkaitan dengan penyelesaian proyek akhir,
antara lain teori PLC dan Fuzzy Logic.
: PERENCANAAN DAN PEMBUATAN
Bab ini membahas tahap perencanaan dan proses
pembuatan perangkat keras proyek akhir.

BAB IV

: PENGUJIAN DAN ANALISA


Bab ini membahas secara keseluruhan dari sistem
dan dilakukan pengujian serta analisa pada setiap
percobaan perangkat lunak. Mengintegrasikan
seluruh sistem dan pengujian, kemudian
berdasarkan data hasil pengujian dan dilakukan
analisa terhadap keseluruhan sistem.

BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini membahas kesimpulan dari pembahasan,
perencanaan, pengujian dan analisa berdasarkan
data hasil pengujian sistem. Untuk meningkatkan
hasil akhir yang lebih baik diberikan saran-saran
terhadap hasil pembuatan proyek akhir.

1.6 Tinjuan Pustaka


Padatnya arus pemakai jalan di beberapa kota, menjadikan
lampu lalu lintas traffic light sebuah kebutuhan yang sangat
vital untuk mengatur seluruh aktivitas pemakaian jalan raya
atau lalu lintas. Apabila listrik sebagai sumber dari traffic

light padam maka kondisi arus lalu lintas sangat kacau dan
tidak teratur, bahkan mungkin bisa menimbulkan kecelakaan
khususnya pada Pedestrian(penyebrangan jalan) yang saat ini
banyak menggunakan traffic light sebagai pengontrol
penyebrangan jalan. Perlu diketahui, selama ini traffic light
memanfaatkan listrik dari PLN sebagai main supply. Suplai
listrik yang on grid kedalam jaringan PLN, terkadang
mengalami fluktuasi tegangan. Lebih dari itu, sering terjadi
pemadaman listrik oleh PLN yang beruntun. Hal itu
disebabkan pada saat ini sulitnya mendapatkan energi yang
tidak dapat diperbaharui dari alam untuk menggerakkan
beberapa pembangkit yang banyak menggunakan diesel.
Upaya-upaya pencarian sumber energi alternatif selain
fosil menyemangati para peneliti di berbagai negara untuk
mencari energi lain yang telah dikenal sekarang dengan istilah
energi terbarukan. Energi terbarukan dapat didefinisikan
sebagai energi yang secara cepat dapat diproduksi kembali
melalui proses alam. Energi terbarukan meliputi energi air,
panas bumi, matahari, angin, biogas serta gelombang laut.
Beberapa kelebihan energi terbarukan antara lain: sumbernya
relatif mudah didapat; dapat diperoleh dengan gratis, minim
limbah, tidak mempengaruhi suhu bumi secara gelobal, dan
tidak dipengaruhi oleh kenaikan bahan bakar (Jarass, 1980).
Untuk mengatasi permasalahan yang dikemukakan diatas
banyak solusi yang ditemukan agar traffic light tidak ikut
padam pula pada saat kondisi tersebut. Salah satunya telah
ditemukan traffic light dengan menggunakan sumber dari
Solar Cell sebagai alternatif pengganti listrik dari PLN. Cara
kerja sistem ini Solar Cell menyuplai seluruh beban pada
traffic light, pada siang hari solar cell bekerja untuk menyuplai
beban dan sebagian energinya diisi ke Aki sebagai cadangan
daya pada malam hari. Pada waktu malam hari traffic light
menggunakan sumber dari Aki yang telah diisi sebelumnya
oleh Solar Cell pada waktu siang hari. Sistem ini telah duji
coba oleh Pusat Studi Energi(PSE-UGM) jogja seperti yang
diberitakan pada yaitu sistem ini hanya membutuhkan 960
watt untuk empat titik lampu lalu lintas. Sehingga panel yang

terpasang akan mampu menyediakan suplai listrik 10 hari


tanpa pengisian meskipun dalam kondisi buruk sekalipun.
Akan tetapi sistem ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu
mengenai manajemen supply energi listriknya. Solar Cell
mempunyai bebrapa kelemahan ketika dia bekerja menyuplai
beban dan mengisi ke Aki.
Solar Cell akan lebih banyak menyuplai ke beban yang
mempunyai kebutuhan energi yang besar daripada beban
selainnya, akibatnya apabila daya dalam Aki telah habis maka
energi dari Solar Cell lebih tersupply ke Aki daripada ke
lampu traffic light.

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai