Artikel
Artikel
1
2
3
Y.
Z.
AA.
AB.
AC.
AD.
AE.
AF.
AG.
AH.
AI.
AJ.
AK.
AL.
AM.
AN.
AO.
AP.
AQ.
AR.
AS.
AT.
AU.
AV.
AW.
Gambar 4.7 Peta Lokasi Wisata Situ Ciburuy
AX. Sumber: DISHBUDPAR Kabupaten Bandung Barat.
AY.
AZ.Situ Ciburuy sendiri sampai saat ini
mengatakan, Hal ini disebabkan karena saat ini
sebenarnya sudah memiliki beberapa atraksi
Situ Ciburuy hanya mengandalkan air hujan
dan fasilitas pendukung yang dapat dinikmati
untuk memenuhi volume airnya. Sedangakan
oleh wisatawan yang berkunjung kesana.
hulu sungai yang dahulu menjadi salah satu
Semua atraksi wisata dan fasilitas pendukung
sumber air Situ Ciburuy telah mengalami
di Situ Ciburuy adalah milik warga sekitar Situ
pendangkalan karena endapan lumpur,
Ciburuy. DISBUDPAR sebagai pengelola
sehingga tidak dapat menyumbangkan airnya
hanya mendapatkan pemasukan dari penjualan
ke Situ Ciburuy.
tiket bagi pengunjung yang ingin masuk ke
BB.Sedangkan untuk fasilitas pendukung
Situ Ciburuy. Namun demikian, pengelola di
wisata dan aksesibilitas yang ada di dalam Situ
Situ Ciburuy terkadang tidak meminta
Ciburuy sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari
pembayaran untuk tiket masuk Situ Ciburuy
beberapa uraian yang ada di bawah ini.
dikarenakan
pengelola
tidak
dapat
a Akses di dalam Situ Ciburuy yang sudah
membedakan antara wisatawan dengan warga
baik
sekitar Situ Ciburuy yang masuk melewati
BC.
Akses jalan disekitar Situ
gerbang Situ Ciburuy setiap harinya.
Ciburuy peneliti rasakan sudah cukup
BA.
Kondisi Situ Ciburuy saat ini
baik, hal ini dikarenakan jalan di
sangat memprihatinkan terutama di bulan
sekitar Situ Ciburuy yang sudah
kemarau. Di saat bulan kemarau, tinggi air di
menggunakan aspal. Hal ini dapat
Situ Ciburuy hanya mencapai 2 meter dari
terlihat di gambar 4.10 yang ada di
kedalaman awal yang mencapai 5 meter. Hal
bawah ini.
ini membuat Situ Ciburuy terlihat sangat kering
BD.
dan Situ Ciburuy tidak dapat bekerja
BE.
sebagaimana
semestinya.
Bapak
ali
BF.
BG.
BH.
BI.
BJ.
BK.
BL.
BM.
BN.
BO.
BP.
BQ.
BR.
BT.
BU.
b
Perahu Kayu
BZ.
Perahu kayu biasanya disewakan
menggunakan jasa pendayung yang merupakan
warga sekitar Situ Ciburuy. perahu dayung
berkapasitas mulai dari 4 sampai 6 penumpang.
Perahu dayung disewakan seharga Rp 50.000
BX.
Perahu Bebek
BY.
Perahu bebek adalah salah satu
perahu yang dapat di sewa oleh para
pengunjung yang ingin mengelilingi
Situ Ciburuy dengan pasangan atau
anggota keluarga yang ikut berwisata
ke Situ Ciburuy. perahu ini dapat
disewa kepada warga yang memiliki
perahu tersebut dengan harga sebesar
Rp 15.000 hingga Rp 30.000 perjam.
Namun sayang, biasanya perahu jenis
ini hanya disewakan disaat volume air
di Situ Ciburuy cukup banyak.
Sedangkan di bulan kemarau, perahu
jenis seperti ini biasanya tidak
disewakan karena alasan baling-baling
penggerak perahu tersebut dapat
tersangkut tanaman air yang ada di Situ
Ciburuy.
CA.
CB.
CC.
D. Analisis SWOT
E. Menurut
Fredy
Rangkuti
SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor
secara
sistematis
untuk
merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada hubungan
atau interaksi antara unsur-unsur
internal,
yaitu
kekuatan
dan
kelemahan,
terhadap
unsur-unsur
eksternal, yaitu peluang dan ancaman.
1. Faktor Internal yang Terdapat di Situ
Ciburuy
F. Menurut Fred. R David (2009)
faktor internal mencangkup kekuatan
dan kelemahan dari suatu perusahaan,
adapun faktor internal di Kawasan
Wisata Situ Ciburuy yaitu :
a. Kekuatan (Strength)
1. Lokasi yang strategis
G. Lokasi Situ Ciburuy sangat
strategis dikarenakan tidak jauh dari
perkotaan. Letak Situ Ciburuy yang
strategis juga membuat Situ Ciburuy
dijadikan pilihan bagi pengunjung
yang ingin melepaskan penat atau
sekedar jalan-jalan di sekitar Situ
Ciburuy. Hal ini terbukti di saat
peneliti melakukan penelitian, Seorang
pengunjung bernama Ali mengatakan
bahwa beliau memilih Situ Ciburuy
sebagai tempat melepaskan penat
dikarenakan lokasinya yang mudah
dijangkau karena tidak jauh dari
tempat tinggalnya. Mengingat Lokasi
adalah salah satu faktor yang
menentukan demi kemajuan suatu
kawasan.
Maka
Situ
Ciburuy
seharusnya dapat berkembang kembali
dengan tidak melupakan factor yang
lainnya.
2. Aksesibilitas baik sehingga mudah di capai
H. Seperti yang peneliti sudah
jelaskan
sebelumnya
mengenai
aksesibilitas menuju Situ Ciburuy
menggunakan kendaraan pribadi atau
kendaraan umum. Akses yang baik dan
3.
b.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
a.
1.
2.
3.
X.
26. 2
.
9
7
25. Total
27. Kelemahan
(weakness)
28.
31. 1. Kurangnya
Atraksi
32.
0
36.
0
35. 2. Peranan
Pemerintah
39. 3. Kurangnya
Kerjasama
43. 4. Banyaknya
Sampah
40.
0
44.
0
48.
0
52.
0
29.
30.
34. 0
.
5
4
38. 0
.
8
42. 0
.
8
46. 0
.
3
6
50. 0
.
4
2
54. 1
.
7
7
56. 4
.
6
9
33.
3
37.
4
41.
4
45.
4
49.
3
53.
3
55. Total
57. Sumber: Hasil penelitian, 2015
58.
59. Matriks External Factors Evaluation (EFE)
61.
B
obo
t
62.
R
ati
ng
63.
S
k
o
r
65.
66.
67.
69.
0
70.
4
71.
1
.
6
4
73.
0
.33
74.
3
78.
3
75.
0
.
9
9
79.
0
.
7
5
81.
3
80. Total
.
3
8
83.
87.
0
.41
86. 1. Kurangnya Kesadaran
Wisatawan
91.
0
90. 2. Kurangnya Kesadaran
Terhadap Kebersihan
.16
95.
0
.41
84.
88.
3
92.
3
96.
2
85.
89.
1
.
2
3
93.
0
.
4
8
97.
0
.
8
2
99.
2
98. Total
.
5
3
100.
101.
102.
Untuk melihat faktor-faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh Situ Ciburuy,
dapat dilihat pada tabel 4.11 dan 4.12.
103.
Tabel 4.11
104.
Internal
105.
1. Strengths
2. weakness
3. Lokasi yang strategis
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
112.
Tabel 4.12
External
Opportunity
Kebutuhan Berwisata
118.
119.
Sedikitnya pesaing bagi Situ
Ciburuy
121.
Banyaknya
yang berminat
Situ Ciburuy
116.
investor
terhadap
Threats
Y Opportunity
123.
Sumber : Diolah Peneliti, 2015
Turn Around
Progresif
124.
125.( -,+)
Berdasarkan Matriks IFE
dapat
diketahui
posisi
sumbu X dengan rumus sebagai
( +,+)
5
Kuadran
berikut : II
Kuadran I
4
126.
X = total kekuatan total kelemahan
127.
X = 2.97 4.69 = -1.72 3
128.
Berdasarkan
-1.72 dan
matriks
0.85 EFE dapat diketahui posisi sumbu Y dengan rumus sebagai
berikut :
2
Weakness
129.
Y = total peluang total ancaman
Strength
130.
Y = 3.38 2.53 = 0.85 1
X
131.
Berdasarkan matriks
posisi pada
-1 IFE dan matriks EFE di atas, dapat diketahui
sumbu X terletak pada titik -1.72 dan posisi sumbu Y terletak pada titik 0,85. Positioning
pengembangan atraksi wisata air di Situ Ciburuy disajikan dalam bentuk grafik yang
ditunjukkan pada gambar 4.1
Kuadran III
132.
Kuadran IV
Defensif
( -,-)
133.
Diversifikasi Strategi
( +,-)
Threat
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
157.
160.
156.
Gambar 4.19 Diagram SWOT
Sumber : Diolah Peneliti, 2015
158.
159.
Matriks TOWS/SWOT
161.
Matriks SWOT/TOWS adalah alat untuk menyusun faktor-faktor strategis
organisasi yang dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi organisasi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya. Berikut matrik TOWS untuk pengembangan atraksi wisata air di kawasan Situ
Ciburuy dapat dilihat pada tabel 4.17.
162.
163.
Tabel 4.17
164.
Matriks TOWS
165.
166.
Kekuatan
171.
Kelemahan (weakness)
(Strenght)
1. Kurangnya atraksi wisata
167.
1. Lokasi yang
yang tersedia
strategis
2. Kurangnya peranan
168.
2. Aksesibilitas baik
pemerintah
sehingga mudah di capai
3. Kurangnya kerjasama
169.
3. Banyaknya SDM yang
masyarakat dalam menjaga
tersedia
kebersihan Situ Ciburuy
170.
4. Banyaknya sampah yang
berserakan
5. Air yang terdapat di Situ
Ciburuy keruh
6. Harga produk yang ada di
Kawasan Wisata Situ
Ciburuy tidak semestinya.
172.
Peluang
(Opportunity)
1. Kebutuhan berwisata
2. Sedikitnya pesaing bagi
Situ Ciburuy
3. Banyaknya investor
yang berminat terhadap
Situ Ciburuy
173.
176.
Ancaman
(Threats)
1. Kurangnya
minat
wisatawan
2. Kurangnya kesadaran
akan
pentingnya
menjaga
kebersihan
Situ Ciburuy
3. Atraksi wisata milik
perorangan
177.
174.
Strategi S-O
1. Melakukan
pengembangan
atraksi wisata yang
ada di Situ Ciburuy,
sehingga
dapat
menjadi
kawasan
wisata alam berbasis
air di Kabupaten
Bandung Barat.
2. Melakukan
kerja
sama dengan investor
yang
berminat
mengembangkan Situ
Ciburuy kearah yang
lebih
baik
peruntukannya
sehinngga
dapat
menjadi
alternatif
bagi
para
calon
wisatawan yang ingin
berlibur
tetapi.
memiliki waktu yang
terbatas.
3. Menambahkan
atraksi wisata dan
fasilitas pendukung
yang ada di Situ
Ciburuy,
sehingga
dapat
memberikan
lapangan perkerjaan
bagi
masyarakat
sekita Situ Ciburuy.
178.
Strategi S-T
1. Pengelola harus ikut
menyediakan atraksi
wisata yang ada di
Kawasan Wisata Situ
Ciburuy,
sehingga
pemerintah mendapat
masukan lebih untuk
pengembangan
Kawasan Wisata Situ
Ciburuy.
2. Melakukan
penyuluhan
bagi
masyarakat
sekitar
agar
menjaga
kebersihan
Situ
Ciburuy
demi
1.
2.
3.
4.
5.
175.
Strategi W-O
Pengelola
dapat
menambahkan atraksi wisata
yang lebih berfariasi demi
daya tarik Situ Ciburuy.
Memberikan
papan
peringatan di sekitar Situ
Ciburuy akan pentinggnya
menjaga kebersihan Situ
Ciburuy
demi
menjaga
kenyamanan dan keaslian
Situ Ciburuy.
Pengelola harus ikut turut
serta dalam pengembangan
Situ Ciburuy.
Pengelola dapat bekerja sama
dengan
investor
yang
bersedia
turut
serta
mengembangkan Kawasan
Wisata Situ Ciburuy
Melakukan penyuluhan bagi
pemilik lahan usaha yang ada
di Situ Ciburuy akan
pentingnya menjaga harga
dengan selayaknya. Karena
harga yang mahal ditambah
atraksi wisata yang kurang
menarik dapat membuat
wisatawan nggan untuk
dating kembali.
179.
Strategi W-T
1. Melakukan perbaikan atraksi
dan fasilitas pendukung yang
ada di Situ Ciburuy sehingga
dapat mengembalikan minat
wisatawan untuk berkunjung.
2. Menambahkan infrastruktur
yang ada di kawasan Situ
Ciburuy
sehingga
pengunjung merasa nyaman.
3. Masyarakat dan pengelola
dapat bekerjasama untuk
melakukan pembersihan Situ
Ciburuy dari sampah yang
ada.
4. Pengelola
dapat
menambahkan
tempat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
B. Rekomendasi
189.
Berdasarkan
dari
hasil
penelitian yang telah dilakukan,
maka
penulis
mengajukan
beberapa rekomendasi yaitu :
1. Pengelola
hendaknya
memberikan
penyuluhan kepada warga guna bekerja
sama
dengan
pengelola
dalam
mengembangkan Kawasan Wisata Situ
Ciburuy kearah yang lebih baik lagi..
2. Pengelola
hendaknya
memberikan
penyuluhan bagi masyarakat sekitar
mengenai pentingnya menjaga kebersihan
dari Situ Ciburuy.
3. Pengelola seharusnya mengkaji ulang
mengenai pembangunan di Situ Ciburuy
yang sangat tidak beraturan.
4. Masyarakat
hendaknya
menyediakan
daerah tertentu di Situ Ciburuy yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
192.
Inskeep,
Edward
(1991).
Tourism Planing. New York: Van
Nostrand Reinhold.
193.
Kantor Kepala Desa Ciburuy
(2015). Profil Desa Ciburuy 20112013. Bandung:
194.
Kantor Kepala Desa Ciburuy
195.
Kodhyat, H. (1983). Sejarah
Pariwisata dan Perkembangannya
di
Indonesia.
Jakarta:
PT.
Gramedia Pustaka Utama.
196.
Kusmayadi
dan
Endar
Sugiarto.2000.
Metodologi
Penelitian dalam Bidang
197.
Kepariwisataan.
Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
198.
Marpaung, H., dan Bahar, H.
(2000). Pengantar Pariwisata.
Bandung: Alfabeta.
199.
Marpaung, Happy. (2002).
Pengetahuan
Kepariwisataan.
Bandung: Alfabeta.
200.
Moleong, Lexy J. (2011).
Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
201.
Musanef, MBA, Drs. (1996).
Manajemen Usaha Pariwisata
Indonesia. Jakarta.
202.
Nazir.
(2005).
Metode
Penelitian. Yogyakarta : BPFE
203.
Pendit, N.S. (2003). Ilmu
Pariwisata Sebuah Pengantar
Perdana. Jakarta: Pradnya
204.
Paramita.
205.
206.
Pitana dan Diarta. (2006).
Pengantar
Ilmu
Pariwisata.
Yogyakarta: Andi.
207.
Poerwadarminta,
W.J.S.
(1984). Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
208.
Rangkuti, F. (2008). Analisis
SWOT Teknik Membedah Kasus
Bisnis. Jakarta: PT.
209.
Gramedia Pustaka Utama.
210.
Sugiyono. (2013). Metode
Penelitian Pendidikan, Bandung :
Alfabeta
211.
Sugiyono. (2013). Metode
Peneletian Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
212.
Umar, Husein (2003). Metode
Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis
Bisnis. Jakarta:
PT. Gramedia
Pustaka
213.
Undang-Undang No. 5 tahun
1990 Tentang Wisata Alam.
214.
Undang-undang No. 9 Tahun
1990 Tentang Kawasan Wisata.
215.
Undang-undang No. 10 Tahun
2009 Tentang Kepariwisataan.
216.
Yoeti,
Oka
A.
(1993).
Perencanaan dan Pengembangan
Pariwisata.
Jakarta:
Pradnya
Paramita.
217.
Yoeti,
Oka
A.
(1985).
Pengantar
Ilmu
Pariwisata.
Bandung: Angkasa
218.
Yoeti,
Oka
A.
(1996).
Pemasaran Pariwisata. Bandung:
Angkasa
219.
Yoeti,
Oka
A.
(2007).
Perencanaan & Pengembangan
Pariwisata.Jakarta:
Pradnya
Paramita.
220.
Online:
221.
Anonim. (2014). Situ ciburuy
intan yang terus memudar.
(Online)
222.
Tersedia:
sumber:
http://jabar.tribunnews.com/2014/0
4/05/situ-ciburuy-intan-yang-terus
memudar?page=2, diakses 23
maret 2015
223.
224.
225.