I. Tujuan Percobaan
Menentukan kadar aspirin dan kafein dalam tablet
II. Dasar Teori
Aspirin atau Acidium Acetylo salicylium ( asam 2-asetilbenzoat) memiliki rumus
kimia yaitu C6H8O4 , yang dapat dibuat dari asam salisilat yang di asetilisasikan dengan
asetil klorida atau anhidrin asam asetat dengan menggunakan katalalis H 2SO4. Sintesis
aspirin termasuk reaksi esterifikasi yakni merupakan reaksi pengubahan dari suatu asam
karboksilat dan alkohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Reaksi
juga sering disebut reaksi esterifikasi Fischer (Jumhari, 1995).
Berikut adalah reaksi pembuatan aspirin:
OH
O-
+ OH-
+ H2O
CH3
CH3
1. Lumpang Porselin
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
secukupnya
1,5 gram
0,5 gram
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
5 ml
20 ml
Secukupnya
1 ml
Secukupnya
2. Erlenmeyer 250 ml
4.Pipet
tetes
3. Pipet Volum
5.Buret
7.Kertas saring
8.Bunsen
9.Gelas Beker
10.Gelas Ukur
11.Labu Ukur
12.Corong
14.Glass Fin
13.Spatula
15.Klem
16.Statif
Erlemeyer 250ml
Dipanaskan
5ml aquades
Ditambahkan
Larutan bubuk
aspirin yang
sudah mendidih
Ditambahkan
Didinginkan
Larutan bubuk
aspirin yang
sudah dingin
Dititrasi
NaOH 0,1 M
Diamati
Perubahan warna
Dicatat
Percobaan diulang 3x
1 tetes PP
25 ml etanol
5 ml H2SO4 10%
Ditambah
Ditambah
Larutan
Diencerkan
Larutan dalam
Labu ukur
Diambil
20 ml larutan
Dimasukan
Erlemeyer 250ml
Dititrasi
Na2S2O3 0,1 N
Diamati
Perubahan warna
Percobaan diulang 3x
Ditambah
Larutan kanji
V. Data Pengamatan
1. Penentuan Kadar Aspirin
V aspirin = 10 ml
Percobaan KeV NaOH 0,1 N (ml)
1
23,2
2
25,0
3
22,2
2. Penentuan Kadar Kafein
V kafein = 10 ml
Percobaan KeV Na2S2O3 0,1 N
(ml)
1
8,0
2
7,6
3
7,5
VI. Pembahasan
Pada percobaan ini, aspirin telah disediakan dalam bentuk bubuk sehingga tidak perlu
dilakukan penggerusan tablet. Dalam memubuat larutan aspirin, pelarut yang digunakan
yaitu etanol karena sifat etanol yang polar sama seperti sifat aspirin, dan tidak digunakan
air karena dalam air aspirin akan terurai menjadi asam asetat dan asam salisilat yang
menyebabkan aspirin tidak stabil. Larutan aspirin dalam erlenmeyer dikocok selama 5
menit agar larutan menjadi homogen dan aspirin melarut sempurna.
Larutan aspirin juga dipanaskan terlebih dahulu sampai mendidih untuk mempercepat
reaksi antara aspirin dan etanol. Hal ini sesuai dengan prinsip laju reaksi karena
peningkatan suhu berbanding lurus dengan kecepatan laju reaksi. dimana energi kinetik
partikel semakin cepat bergerak dan lebih sering terjadinya tumbukan efektif. Disamping
itu, pemanasan juga dapat mempercepat penguapan etanol sehingga larutan menjadi lebih
pekat, oleh karena itu ditmbahkan 5 mL akuades untuk mengencerkan larutan, dan
penambahan indikator PP dilakukan agar ketika larutan aspirin dititrasi dengan larutan
NaOH 0,1 N dan mencapai titik akhir titrasi maka larutan akan berubah warna menjadi
merah jambu.
Pada titrasi larutan aspirin dengan NaOH 0,1 N. Titrasi yang terjadi adalah titrasi
asam-basa, dan reaksi yang terjadi adalah reaksi penetralan, karena NaOH merupakan
larutan basa yang kemudian menetralkan larutan aspirin yang bersifat asam karena
tergolong asam karboksilat. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
O
OH
O-
+ OH-
+ H2O
CH3
CH3
Warna larutan aspirin yang awalnya putih keruh berubah menjadi merah jambu setelah
ditritasi dengan larutan NaOH 0,1 N. Proses perubahan warna ini menandakan tercapainya
titik akhir titrasi.
Volume NaOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menitrasi 10 ml larutan aspirin berturutturut dari percobaan pertama hingga ketiga yaitu 23,2 ml; 25 ml; 22,2 ml. Berdasarkan
perhitungan, dapat diketahui kadar aspirin dari percobaan ini adalah sebesar 84,57%.
Pada penentuan kadar kafein ini, bubuk kafein juga telah disediakan sehingga tidak
perlu dilakukan penggerusan tablet. Dalam memubuat larutan kafein, pelarut yang
digunakan yaitu etanol karena sifat etanol yang polar sama seperti sifat kafein. Larutan
kafein dikocok selama 10 menit agar diperoleh larutan yang homogen (serbuk kafein
melarut semua).
Penambahan H2SO4 10% dalam larutan bertujuan agar larutan dalam suasana asam,
karena ekstraksi kafein ini menggunakan etanol yang lebih optimal dalam suasana asam.
Sedangkan penambahan larutan iod bertujuan untuk mengadisi ikatan rangkap pada kafein
sehingga memudahkan dalam mengetahui kadar atau konsentrasi kafein. Larutan kafein
yang ditambah dengan H2SO4 dan Larutan Iod berwarna coklat kehitaman. Agar larutan
kafein homogen, larutan kafein dikocok dan diamkan selama 10 menit untuk
mengendapkan zat yang tidak diinginkan sehingga terpisah dari larutannya.
Dilakukan penyaringan dengan tujuan untuk memisahkan filtrat dari residunya yang
mengandung zat-zat yang tidak diperlukan untuk analisis. Filtrat hasil penyaringan
ditambahkan larutan kanji sebagai indikator, agar perubahan warna ketika titik akhir titrasi
tercapai mudah diamati. Larutan kanji/amilum digunakan karena adanya penambahan iodin
pada larutan kafein untuk menetukan kadar kafein, Iodin sendiri bersifat sensitif terhadap
larutan kanji dengan memberi warna biru gelap. Titik akhir titrasi tercapai ketika warna
biru gelap berubah menjadi bening.
Volume Na2S2O3 0,1 N yang dibutuhkan untuk menitrasi 10 ml larutan aspirin
berturut-turut dari percobaan pertama hingga ketiga yaitu 8,0 ml; 7,6 ml; 7,5 ml.
Berdasarkan perhitungan, dapat diketahui kadar kafein dari percobaan ini adalah sebesar
37,345%.
VII. Kesimpulan
1. Kadar aspirin yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebesar 84,57%
2. Kadar kafein yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebesar 37,345%
VIII. Daftar Pustaka
Fessenden. 1986. Kimia Organik. Jilid 2. Edisi 3.Jakarta: Erlangga
Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia.Bandung:ITB
Jumhari, A. 1995. Sinsopsis Farmakologi dengan Terapan Khusus di Klinik dan
Perawatan.Jakarta: Hipokrates
Mulyono. 2009. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium.Jakarta: Bumi Angkasa
Sumardjo, D. 2009. Sifat Kafein: Pengantar Kimia.Jakarta:Erlangga
Tim Praktikum Kimia Dasar II. 2015. Modul Praktikum Kimia Dasar II.Surakarta:UNS
IX. Lampiran
1. Perhitungan Kadar Aspirin
2. Perhitungan Kadar Kafein
Lampiran
1. Perhitungan Kadar Aspirin
V rata-rata NaOH
= 23,2 + 25 + 22,2
3
= 23,47 ml