Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas karunia dan rahmat-Nya, makalah ini dapat diselesaikan dengan
sebaikbaiknya.Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah
PeraturanStatutori (Statutory Regulations).
Makalah ini berjudul Flage of Convenience (FOC) yang berisi tentang
Pengertian dari FOC sendiri, negara-negara yang menjadi anggota dari FOC, serta
dampak dengan adanya peraturan Flag of Convenience terhadap sektor maritim
dunia.
Tidak lupa, penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ir. Hesty Anita
Kurniawati, M.Sc. selaku dosen kami dan pihak-pihak lain yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih ada kekurangan
yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan oleh kami untuk lebih baik ke depannya. Dan
semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan dapat berguna untuk
pembaca.

Surabaya, 15 Februari 2015

Penyusun

FLAG OF CONVENIENCE

Page 1

Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
Daftar Gambar........................................................................................................iii
Daftar Tabel.............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II FLAG OF CONVENIENCE.......................................................................2
2.1 Latar Belakang dibentuknya Flag of Convenience........................................2
2.2 Pengertian dari Flag of Convenience (FOC)..................................................3
2.3 Dampak dari Flag of Convenience.................................................................5
2.4 Open Registry dan Close Registry.................................................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
Daftar Pustaka........................................................................................................10

FLAG OF CONVENIENCE

Page 2

Daftar Gambar
Gambar II.1 Kondisi ABK salah satu kapal anggota FOC.....................................3
Gambar II.2 Kapal Jepang dengan register kepulauan Marshall ..........................6
Gambar II. 3 Salah satu kapal anggota FOC...........................................................6

FLAG OF CONVENIENCE

Page 3

Daftar Tabel
Tabel II.1 Daftar negara anggota FOC4

FLAG OF CONVENIENCE

Page 4

BAB I
PENDAHULUAN

Luas lautan dibandingkan luas daratan di dunia mencapai kurang lebih 70 berbanding 30,
sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi negara-negara di dunia yang memiliki kepentingan laut
untuk memajukan maritimnya. Seiring perkembangan lingkungan strategis, peran laut menjadi
signifikan serta dominan dalam mengantar kemajuan suatu negara. Kekuatan inilah yang
merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian dari masing-masing negara maritim
dunia.
Potensi ini yang dikembangkan oleh pemerintah negara-negara maritim melalui sektor
pelayaran dengan menerbitkan beberapa kebijakan sebagai mana semestinya yaitu membatasi izin
penggunaan kapal berbendera asing dengan maksud untuk mendorong dan memberikan kesempatan
kepada pengusaha pelayaran nasional dari masing-masing negara. Terutama kapal-kapal untuk
mengangkut barang-barang impor, ekspor, kargo, dan penunjang kegiatan usaha migas lepas pantai
negara-negara berkembang sebagian besar masih dikuasai oleh perusahaan pelayaran asing. Dalam
kaitannya dengan dunia pelayaran intrenasional, kapal-kapal niaga diminta mengikuti peraturan
Internasional (IMO Conventions) yang sudah diratifikasi bersama. Salah satu peraturan yang
diterapkan yaitu adanya Flag of Convenience (FOC), peraturan ini dimaksudkan untuk mengurangi
biaya operasi kapal atau menghindari peraturan-peraturan pemerintah tertentu, dengan kelonggarankelonggaran yang diberikan oleh negara penganut sistim FOC antara lain dalam hal standar
keselamatan. Kapal-kapal berbendera negara kemudahan didelegasikan penuh pada biro klasifikasi
yang diakui oleh negara bendera mengkelaskan kapal tersebut. Pemeriksaan di pelabuhan (Port
State Control) juga demikian, minimum menggunakan peraturan yang sama dan bisa lebih dari itu
berdasarkan pertimbangan kelestarian lingkungan perairan dari negara pelabuhan yang dikunjungi
oleh kapal itu sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan konvensi-konvensi IMO.

BAB II
FLAG OF CONVENIENCE

FLAG OF CONVENIENCE

Page 5

2.1

Latar Belakang dibentuknya Flag of Convenience


Saat ini Seksi Perikanan ITF bekerja sama dengan FAO, IWC (International Whaling

Commission), ILO (International Labor Organization) dan IMO (International Maritime


Organization) memerangi kapal-kapal ikan FoC. Kapal yang menggunakan bendera FOC hanya
menguntungkan si pemilik kapal dan negara yang mengeluarkan FOC. Banyak sekali yang tidak
memperlakukan pelaut secara manusiawi dengan mengikuti standar internasional. Juga tidak
memenuhi standar internasional mengenai aspek-aspek teknis kapal. Saat ini terdapat 34 negara
yang mengeluarkan FOC. Sejarah adanya FOC tidak terlepas dari terjadinya perang antarnegara di
Eropa pada tahun 1600-an. Agar perdagangan tetap jalan kapal milik negara yang sedang berperang
menggunakan bendera dari negara yang tidak ikut berperang, sehingga tidak dirampok, ditembak,
dirampas, atau ditenggelamkan oleh negara yang sedang berperang. Kemudian FOC yang
berkembang sampai saat ini dimulai tahun 1922. Waktu itu kapal bendera Amerika Serikat (AS)
dilarang membawa alkohol dan jadi tempat berjudi. Pemilik kapal, warga negara AS, tidak
menggunakan bendera AS, melainkan bendera negara lain, sehingga bebas membawa alkohol dan
tempat berjudi. Kemudian pada 1947, Yunani khawatir bila kapal-kapalnya jatuh ke komunis
sehingga menggunakan FOC. Berkembanglah negara lain seperti Liberia, Panama, dan Cyprus
mengeluarkan FOC.
Sebetulnya pada 1920-an di AS, sudah ada gerakan anti-FOC. ITF sendiri berjuang antiFOC yang didiskusikan di ILO pada 1933. Pada 1978, ILO mengeluarkan Konvensi 147 memerangi
FOC. Yang terakhir keluar Konvensi 2007 tentang perikanan. Para pekerja industri pelayaran, baik
yang bekerja di atas kapal maupun di pelabuhan, sering melakukan aksi. Pada Desember 2006, ITF
di seluruh dunia melakukan pekan aksi. Pihak ITF telah menempatkan inspektur di 174 pelabuhan
di dunia untuk memeriksa standar kerja pelaut dan standar keselamatan pelayaran. Biasanya
pelanggaran terjadi di kapal-kapal FOC. Banyak negara telah memerangi kapal-kapal FOC.
Syaratnya berilah kemudahan kapal yang kembali menggunakan bendera negara pemiliknya (return
back), seperti Belanda. Bahkan Presiden Argentina, pada 2004 berkonsultasi dengan serikat pekerja
di sektor industri pelayaran untuk menggiring kapal milik pengusaha Argentina kembali
menggunakan bendera negaranya. Indonesia sendiri ikut memerangi kapal FOC melalui paket
november tertanggal 21 november 1988 yang kemudian dikenal dengan Paknov 21 untuk
melindungi industri pelayaran nasional. Antara lain diterapkan asas cabotage, yakni kapal yang
mengangkut barang Indonesia harus menggunakan kapal bendera Indonesia. Tetapi, ada celahnya

FLAG OF CONVENIENCE

Page 6

sebab tidak menyebutkan pendirian perusahaan pelayaran harus menggunakan kapal berbendera
Indonesia.

2.2 Pengertian dari Flag of Convenience (FOC)


Pada bab ini dijelaskan bahwa Flag of Convenience merupakan bendera dari negara-negara
tertentu yang sudah terdaftar dalam ITF (International Transport Workers Federation) sebagai
negara-negara yang dapat memudahkan secara hukum untuk berlayar dengan bendera anggota FoC.
Sebuah kapal dikatakan mengibarkan bendera Flag of Convenience (bendera kemudahan) apabila
kapal tersebut oleh pemiliknya didaftarkan di negara yang bukan negara tempat domisili pemiliknya
(didaftarkan di negara asing yang menganut system Flag of Convenience).

Gambar II.1 Kondisi ABK salah satu kapal anggota FOC

Total anggota negara yang memakai sistem FOC berjumlah 34 yaitu :


34 Negara yang terdaftar sebagai FoCs oleh ITF
1. Antigua and Barbuda

18. Jamaica

2. Bahamas

19. Lebanon

3. Barabados

20. Liberia

4. Belize

21. Malta

5. Bermuda (UK)

22. Marshal Islands (US)

6. Bolivia

23. Mauritius

7. Cambodia

24. Moldova

8. Cayman Islands

25. Mongolia

9. Comoros

26. Myanmar

10. Cyprus

27. Netherlands Antilles

FLAG OF CONVENIENCE

Page 7

11. Equatoriual Guinea

28. North Korea

12. Faroe Islands

29. Panama

13. French International Ship Register (FIS)

30. Sao Tome and Principe

14. German International Ship Register (GIS)

31. St. Vincent & the Gradines

15. Georgia

32. Sri Lanka

16. Gibraltar (UK)


17. Honduras

33. Tonga
34. Vanuatu
Tabel II.1 Daftar negara anggota FOC

Hukum internasional mengharuskan setiap kapal niaga terdaftar di suatu negara.


Kapal yang sudah terdaftar dalam suatu negara tertentu maka disebut negara benderanya, dan
negara bendera kapal terdaftar dapat memberikan hak untuk berlayar.
Sebuah negara bendera kapal yang sudah terdaftar dapat memegang hak penuh untuk
melakukan kontrol regulasi atas kapal dan selalu melakukan pemeriksaan secara teratur, sertifikasi
peralatan kapal dan kru, serta masalah keamanan dan dokumen

pencegahan pencegahan

lingkungan. Penciptaan dan pemanfaatan FOC dapat menjadi suatu pemanfaatan dan celah bagi
pengusaha perkapalan serta owner ship yang dapat menghindari suatu peraturan ketat yang terus
dikembangkan oleh negara-negara lain. Kekhawatiran utama dari pihak terkait antara lain makin
mudahnya pendaftaran suatu kapal niaga mendapatkan suatu negara bendera karena kapal tersebut
bisa memakai regulasi yang ada di peraturan anggota FOC. Yang kedua adalah keuntungan menjadi
anggota FOC adalah pajaknya rendah karena anggota FOC merupakan negara yang tidak
mengandalkan sektor maritim dalam pemasukan devisa. Ketiga adalah pengurangan biaya operasi
untuk anggota FOC serta terakhir adalah kontrol penuh dari negara maju kepada anggota FOC yang
tidak lain adalah negara-negara berkembang. Penciptaan dan pemanfaatan FOC dapat menjadi suatu
pemanfaatan dan celah bagi pengusaha perkapalan serta owner ship yang dapat menghindari suatu
peraturan ketat yang terus dikembangkan oleh negara-negara lain.

2.3

Dampak dari Flag of Convenience


Dari penjelasan di atas penggunaan Flag of Convenience untuk negara-negara tersebut

merupakan suatu keuntungan dikarenakan nantinya akan banyak kapal akan melakukan pendaftaran
bendera negara ke anggota FOC. Selain itu negara-negara anggota FOC mendapatkan keuntungan
pendapatan dari pajak yang bisa di ambil dari negara bendera suatu kapal. Namun fakta di lapangan
FLAG OF CONVENIENCE

Page 8

menyatakan bahwa dampak buruk dari penggunaan FOC ini ternyata lebih banyak terjadi, contoh
yang banyak terjadi misalnya owner ship menghindari pajak yang harusnya dibayarkan, kemudian
menghindari peraturan-peraturan keselamatan pelayaran serta penggajian ABK yang bisa di bawah
standar yang sudah ditentukan ITF hal ini bertentangan karena apabila memakai regulasi negara lain
contohnya Amerika Serikat serta Jepang maka standar mengenai penggajian ABK akan lebih tinggi.
Hal ini yang harusnya menjadi pemikiran bersama mengenai evaluasi regulasi tersebut. Untuk itu,
suatu negara harus berpikir ulang ketika melakukan pendaftaran menjadi anggota Flag of
Convenience, meskipun terlihat akan banyak mendapatkan pendapatan dari sektor pajak, namun
resiko kehilangan pendapatan juga akan besar. Untuk itu, suatu negara harus menentukan menganut
sistem register tertentu yaitu open registry dan close registry.
Bendera kemudahan itu adalah kapal yang menggunakan bendera kebangsaan negara yang tidak
sama

dengan

kebangsaan

dari

pemilik

kapal

tersebut.

Contoh sebuah kapal yang menggunakan bendera kemudahan itu adalah bila pemilik kapal adalah
warga negara Indonesia akan tetapi kapalnya didaftarkan di Panama, jadi kapal tersebut mempunyai
register Panama.

Gambar II.2 Kapal Jepang dengan register kepulauan Marshall

Ada beberapa hal yang penting perlu diketahui mengapa banyak kapal yan mencari bendera
kemudahan itu dikarenakan :
1)
2)
3)
4)

Pemilik kapal dengan sengaja menghindari Pajak Nasional.


Menghindari peraturan-peraturan keselamatan pelayaran.
Menghindari adanya standar pelatihan dan sertifikasi untuk para pelaut.
Menghindari peranan Organisasi Pelaut dalam melindungi tenaga kerja pelaut.

FLAG OF CONVENIENCE

Page 9

5) Membayar Upah Pelaut dibawah standar ITF (International Transport workers Federation).

Gambar II. 3 Salah satu kapal anggota FOC

2.4

Open Registry dan Close Registry


Open registry (pendaftaran terbuka) adalah suatu sistem pendaftaran kapal di bawah bendera

suatu negara yang terbuka untuk semua kapal tanpa memperhatikan kebangsaan asal kapal-kapal
tersebut

dan

kepemilikannya.

Negara-negara yang menganut sistem open registry ini adalah negara yang potensi maritimnya tidak
terlalu besar misalnya Panama, Liberia, St.Vincent, Bahamas, Honduras, dan bendera kapal dari
anggota negara yang disebut Flag of Convenience. Kapal-kapal dari negara lain misalnya kapal
yang dimiliki oleh seorang owner ship di daftarkan Panama akan mengibarkan bendera Panama.
Karena kapal memakai bendera Panama maka hukum yang berlaku diatas kapal itu adalah hukum
Panama.
Close registry (pendaftaran tertutup). Artinya kapal yang dapat mengibarkan bendera negara
tertentu adalah kapal yang didaftarkan di negara tersebut dan hanya dilakukan secara terbatas
kepada kapal-kapal yang dimiliki oleh perseorangan atau pemilik tunggal serta penganut close
registry yang lain dari badan hukum Indonesia. beberapa keuntungan dan kerugian dari sistem close
registry antara lain :
Keuntungan :
1.
2.

Total tonase kapal yang terdaftar benar-benar dari aset nasional


Mudah melakukan pengawasan dan penegakan hukum karena pemilik kapal

3.

berkedudukan di Indonesia.
Kapal berbendera Indonesia tidak dianggap oleh negara lain sebagai kapal yang
substandard seperti kapal-kapal yang terdaftar di negara yang menganut sistem

FLAG OF CONVENIENCE

Page 10

pendaftaran terbuka (open registry) yang biasa disebut negara bendera kemudahan (Flag
4.

of Convenience).
Dalam keadaan darurat atau perang semua kapal berbendera Indonesia dapat dengan

5.

mudah dimobilisasi karena semuanya benar-benar asset nasional.


Iuran yang harus dibayar sebagai anggota IMO yang besarnya sesuai dengan total tonase

6.

kapal yang terdaftar di Indonesia benar-benar untuk kapal milik nasional.


Setiap kebijaksanaan pemerintah untuk kapal berbendera Indonesia yang berupa subsidi
insentif, harga BBM dan biaya pelabuhan betul-betul dinikmati oleh kapal milik
nasional.

Kerugian :
1.

Jumlah kapal berbendera Indonesia di pelayaran internasional tidak signifikan, karena


kapal-kapal milik WNI/BHI sebagian besar hanya berlayar didalam negeri dan sekitar
asia tenggara, sehingga kapal berbendera Indonesia tidak begitu dikenal dalam pelayaran

2.

internasional.
Tidak bisa membuka lebih banyak kesempatan bagi pelaut Indonesia untuk bekerja
dikapal Indonesia.

BAB III
FLAG OF CONVENIENCE

Page 11

PENUTUP

Flag of Convenience merupakan bendera dari negara-negara tertentu yang sudah terdaftar
dalam ITF (International Transport Workers Federation) sebagai negara-negara yang dapat
memudahkan secara hukum untuk berlayar dengan bendera anggota FOC. Sebuah kapal dikatakan
mengibarkan bendera Flag of Convenience (bendera kemudahan) apabila kapal tersebut oleh
pemiliknya didaftarkan di negara yang bukan negara tempat domisili pemiliknya. Flag of
Convenience memiliki sekitar 34 anggota untuk saat ini. Dalam peraturan tentang Flag of
Convenience dibagi menjadi dua yaitu, open registry

dan close registry.

Open registry

(pendaftaran terbuka) adalah suatu sistem pendaftaran kapal di bawah bendera suatu negara yang
terbuka untuk semua kapal tanpa memperhatikan kebangsaan asal kapal-kapal tersebut dan
kepemilikannya.
Negara-negara yang menganut sistem open registry ini adalah negara yang potensi
maritimnya tidak terlalu besar misalnya Panama, Liberia, St.Vincent, Bahamas, Honduras, dan
bendera kapal dari anggota negara yang disebut Flag of Convenience. Close registry (pendaftaran
tertutup) artinya kapal yang dapat mengibarkan bendera negara tertentu adalah kapal yang
didaftarkan di negara tersebut dan hanya dilakukan secara terbatas kepada kapal-kapal yang dimiliki
oleh perseorangan atau pemilik tunggal. Penganut close registry salah satunya adalah Indonesia.

Daftar Pustaka

FLAG OF CONVENIENCE

Page 12

Baker,Brian.(2010).Flag of Convenience and the Gulf Oil Spill : Problems and Proposed
Solution.England : Brian Baker corp.
Kurniawati,Hesty Anita,M.Sc..(2013). Statutory Regulations Volume II.Surabaya.
http://www.shipbreakingplatform.org/problems-and-solutions/flags-of-convenience/.

Diunduh

tanggal 14 Februari 2015.


http://kapal-pelaut.blogspot.nl/2012/01/flag-of-convenience-sertifikat-kapal.html. Diunduh tanggal
14 Februari 2015.
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4d9188a2cc3ef/kepemilikan-flag-of-convenience-berdayakan-perusahaan-pelayaran-nasional-broleh--pieter-batt. Diunduh tanggal 15 Februari 2015.

FLAG OF CONVENIENCE

Page 13

Anda mungkin juga menyukai