Anda di halaman 1dari 33

REFERAT

RETINOPATI
REZKY PRATAMA
2011730159
PEMBIMBING
DR. HJ. HASRI DARNI, SP. M.

Lapisan Retina

RETINOPATI

Retinopati adalah suatu kelainan pada retina yang


bukan merupakan peradangan

Klasifikasi berdasarkan penyebabnya:


- retinopati diabetikum
- retinopati hipertensi
- retinopati anemia
- retinopati leukimia

1. Retinopati Diabetikum

Merupakan komplikasi kronis dari diabetes


melitus berupa mikroangiopati progresif yang
ditandai oleh kerusakan mikro vaskuler pada
retina dengan gejala penurunan penglihatan
secara perlahan

Kelainan ini bisa terjadi pada penderita


diabetes yang mendapatkan insulin maupun
yang tidak

Prevalensi

Diabetes Melitus adalah penyebab


utama kebutaan pada orang dewasa
berusia antara 20 hingga 74 tahun dan
dapat mempengaruhi seluruh struktur
jaringan okuli. Telah diteliti bahwa
penderita diabetes memiliki potensi
kebutaan sebesar 20-30 kali daripada
orang non-diabetes yang berusia sama.

Patofisiologi Retinopati DM

Hiperglikemia memicu reactive oxygen intermediate


dan advanced glycation endproducts merusak
perisit dan endotel pembuluh darah + merangsang
pelepasan vasoaktif memperparah kerusakan.

Hiperglikemia aktivasi jalur poliol glikosilasi dan


ekspresi aldose reduktase meningkat akumulasi
sorbitol merusak endotel pembuluh darah

Mikroaneurisma dan
perdarahan

Keadaan hiperglikemia penebalan membran basal


endotel kapiler dan berkurangnya jumlah perisit
kapiler membentuk kantung-kantung kecil menonjol
seperti titik-titik mikroaneurisma permeabilitas
dinding pembuluh darah meningkat kapiler pecah
perdarahan (titik/bercak)

Soft Exudates

Oklusi kapiler retina kegagalan perfusi dilapisan


serabut saraf retina iskemia retina hambatan
transportasi aksonal terjadi akumulasi debris akson
Soft Exudates Cotton wool patches

Hard Exudates

Hiperglikemia gangguan permeabilitas endotel


kapiler barier darah dengan retina rusak
kebocoran molekul besar infiltrasi lipid ke dalam
retina hard exudates

Neovaskularisasi

Hiperglikemia hipoksia proliferasi sel endotel


pembuluh darah pembuluh darah tampak berkelok
kelok ireguler Neovaskulariasi tanda
patognomonik PDR

Klasifikasi

Retinopati diabetik:

Retinopati Nonproliferatif
(retina bagian sensoris)

Retinopati Proliferatif
(mencakup neovaskularisasi dan
proses sekuelnya)

Klasifikasi retinopati diabetes:

- Derajat I Terdapat mikroaneurisma


dengan atau tanpa eksudat lemak

- Derajat II Terdapat mikroaneurisma,


perdarahan bintik dan bercak dengan atau
tanpa eksudat lemak

- Derajat III Terdapat mikroaneurisma,


perdarahan bintik dan bercak terdapat
neovaskularisasi dan proliferasi

Retino Non-Proliferatif
Tanda khas :
Menghasilkan

peningkatan
permeabilitas kapiler,

Mikroaneurisma,
Hemoragi

intraretinal,

Eksudat

keras (deposit lipid) dan


eksudat halus (cotton-wool spot),

Edema

makular.

Gejala

visus jarang

Tanda

awal:

Dilatasi

vena dan titik merah kecil


(mikroaneurisma kapiler) di kutub
posterior.

Tanda

yang lebih lanjut:

Titik

dan bintik perdarahan retinal,


eksudat keras, dan cotton-wool eksudat
(eksudat halus).

Retinopati Proliferatif
Tanda khas :

Neovaskularisasi
preretina,
muncul
pada permukaan vitreus-retina
menyebar
ke
dalam
vitreus

perdarahan

Jaringan fibrotik pelepasan lapisan


retina.

Neovaskularisasi

glaukoma
neovaskular
(glaukoma
sudut
tertutup sekunder).

Visus menurun dan titik hitam atau


kilatan
cahaya
di
lapangan
pandang penderita.

Pendarahan vitreus

Ablasio retina

Penatalaksanaan
Kontrol

diabetes dan tekanan

darah
retinopati

Edema
macular

Laser
fotokoagulasi

Nonproliferatif

makular berat Injeksi


kortikosteroid intravitreal atau
periokuli

Edema

Prognosis buruk:
Iskemia

retina berat

Neovaskularisasi
Pembentukan

fibrotik

luas
jaringan

2. Retinopati Hipertensi
Kelainan retina & pembuluh darah retina akibat
tekanan darah tinggi. Dengan arteri yang
besarnya tidak teratur, eksudat pada retina
edema dan perdarahan retina
Joint National Committee 7 :
Normal

: <120/80 mmHg

Prehipertensi

: 120-139/80-89 mmHg

Hipertensi

Derajat 1 : 140-159 mmHg (sistole) atau 90-99 mmHg


(diastole)

Derajat 2 : 160 mmHg (sistole) 100 mmHg


(diastole)

Patomekanisme
tekanan darah
vasokonstriksi
ireversibel
pembuluh darah retina

Peningkatan

Arteriosklerosis

pembuluh darah menebal

dinding

Bila kelainan berupa sclerosis dapat tapak sebagai :

Flame-shapped

Tahap pembentukan eksudat kerusakan


pada sawar darah-retina perdarahan di
dalam lapisan superfisial retina bagian dalam
mengikuti alur akson serabut saraf
bentuk lidah api flame shapped

Refleks Copper Wire

Hipertensi sistemik arteriosklerosis pada


PD retina terjadi peningkatan ketebalan
dinding PD sklerosis PD + hyalinisasi PD
mengakibatkan refleks cahaya menjadi difus
dan kurang terang arteriol retina menjadi
merah kecoklatan copper wiring.

Refleks Silver wire

Sklerosis yang lebih lanjut pada pemb. Darah


retina peningkatan densitas optik pada
dinding PD menjadi lebih opak pada
dinding PD gambaran pembuluh darah
Silver wiring

Mild Hypertensive
Retinopathy

Nicking AV
putih)
penyempitan
arterioler
hitam) (A).

(panah
dan
focal
(panah

Terlihat AV nicking
(panah hitam) dan
gambaran
copper
wiring pada arterioles
(panah putih) (B)

Moderate Hypertensive
Retinopathy

AV
nicking
(panah
putih) dan cotton wool
spot (panah hitam) (A).

Perdarahan
retina
(panah
hitam)
dan
gambaran cotton wool
spot (panah putih) (B)

Accelerated

Multipel cotton wool spot


(panah
putih)
dan
perdarahan retina (panah
hitam) dan papil edema.

Tanda Khas
Penyempitan
Penurunan

arteriol.

kaliber pembuluh

darah
Perdarahan
Eksudat

bentuk lidah api

keras, titik cottonwool, dan edema retina

Derajat

I : Konstriksi arteriol

Derajat

II :Konstriksi vaskuler
berat dan tanda Gunns crossing
arteriovenosa

Derajat

III :Perdarahan retina,


eksudat keras, cotton-wool spot,
edema retina

Derajat

IV : Derajat III ditambah


Papilledema

Penatalaksanaan
Kontrol

Tekanan darah <140/90

mmHg
Perubahan

fundus akibat
arteriosklerosis tidak dapat
diperbaiki

3. Retinopati Anemia
Dapat

terlihat perubahan perdarahan


dalam dan superfisial, termasuk edema
papil.
anoksia berat infark retina
bercak eksudat kapas.

Anemia

4. Retinopati leukemia

Merupakan

neoplasma ganas sel


darah putih yang sebabnya tidak
diketahui dapat berjalan akut
(granulositik,
limfositik,
mielomonositik)
dan
kronik
(granulositik).

Leukimia

dapat
mengenai
seluruh struktur jaringan mata.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai