Anda di halaman 1dari 3

NAMA : KARINA ISMUROSSA

NIM

: 201310170311312

KELAS

: AKUNTANSI 4F

Kebijakan Pemerintah Tentang Ekonomi Pada Pemerintah Orde


Baru
A. Program pembangunan, yakni
program penyelamatan, program stabilisasi, dan rehabilitasi
Pada masa pemerintahan orde baru, kebijakan ekonominya
berorientasi kepada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan ekonomi tersebut
didukung oleh kestabilan politik yang dijalankan oleh pemerintah. Hal
tersebut dituangkan kedalam jargon kebijakan ekonomi yang disebut dengan
Trilogi Pembangunan. Yaitu stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi yang
stabil dan pemerataan pembangunan.
Kebijakan ekonomi pada masa itu dituangkan pada Rencana Anggaran
Pendapatandan Belanja Negara (RAPBN), yang pada akhirnya selalu disetujui
oleh DewanPerwakilan Rakyat
untuk disahkan menjadi APBN.APBN pada masa pemerintahan Orde Baru, dis
usun berdasarkan asumsi perhitungan dasar. Yaitu laju pertumbuhan ekonomi
, tingkat inflasi, hargaekspor minyak mentah Indonesia, serta nilai tukar rupia
h terhadap dollarAmerika. Asumsi asumsi dasar tersebut dijadikan sebagai
ukuran fundamental ekonomi nasional
Format APBN pada masa Orde baru dibedakan dalam penerimaan dan
pengeluaran.
Penerimaan terdiri dari penerimaan rutin dan penerimaan pembangunan sert
a pengeluaran terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan.
Sirkulasi anggaran dimulai pada 1
April dan berakhir pada 31Maret tahun berikutnya. Kebijakan yang disebut ta
hun fiskal ini di terapkan sesuai dengan masa panen petani, sehingga
menimbulkan kesan bahwa kebijakan ekonomi nasional memperhatikan
petani. APBN pada masa itu di berlakukan atas kebijakan prinsip berimbang,
yaitu anggaran penerimaan yang di sesuaikan dengan anggaran pengeluaran
Sehingga terdapat jumlah yang sama antara penerimaan dan pengelu
aran. Hal perimbangan tersebut sebetulnya sangat tidak mungkin, karena pa
da masa itu pinjaman luar negeri selalu mengalir. Pinjaman luarnegeri inilah y
ang digunakan pemerintah untuk menutup anggaran yang defisit. Oleh karen
a itu, pada dasarnya APBN pada masa itu selalu mengalami defisit anggaran.
Namun prinsip berimbang ini merupakan kunci sukses pemerintah pada mas
a itu untuk mempertahankan stabilitas, khususnya di bidangekonomi. Karena
pemerintah dapat menghindari terjadinya inflasi, yang sumber pokoknya kare

na terjadi anggaran yang defisit. Sehingga pembangunanpun terusdapat berj


alan

1. KELEBIHAN :
a. Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun1968 hanya
AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000,

b. Pemerintahan pada masa orde baru slalu stabil


c. Dapat mengurangi tingkat inflasi yang ada di Indonesia
d. Indonesia sebagai pengimpor beras terbesar di ASIA
2. KEKURANGAN :
a. Terlalu banyak hutang
b. Selalu mengalami deficit dalan APBN
c. Pembangunan terus berjalan

REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)


Awal masa orde baru menerima beban berat dari buruknya
perekonomian orde lama. Tahun 1966-1968 merupakan tahun untuk
rehabilitasi ekonomi. Pemerintah orde baru berusaha keras untuk
menurunkan inflasi dan menstabilkan harga. Dengan dikendalikannya inflasi,
stabilitas politik tercapai yang berpengaruh terhadap bantuan luar negeri
yang mulai terjamin dengan adanya IGGI. Maka sejak tahun 1969, Indonesia
dapat memulai membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana
Pembangunan Lima Tahun (REPELITA).
a. REPELITA I (1969-1974)
Mulai berlaku sejak tanggal 1 April 1969. Tujuan yang ingin dicapai
adalah pertumbuhan ekonomi 5% per tahun dengan sasaran yang
diutamakan adalah cukup pangan, cukup sandang, perbaikan prasarana
terutama untuk menunjang pertanian. Tentunya akan diikuti oleh adanya
perluasan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
b. REPELITA II (1974-1979)
Target pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 7,5% per tahun. Prioritas
utamanya adalah sector pertanian yang merupakan dasar untuk
memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan merupakan dasar
tumbuhnya industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
c. REPELITA III (1979-1984)
Prioritas tetap pada pembangunan ekonomi yang dititikberatkan pada
sector pertanian menuju swasembada pangan, serta peningkatan industri
yang mengolah bahan baku menjadi bahan jadi
d. REPELITA IV (1984-1989)

Adalah peningkatan dari REPELITA III. Peningkatan usaha-usaha untuk


memperbaiki kesejahteraan rakyat, mendorong pembagian pendapatan
yang lebih adil dan merata, memperluas kesempatan kerja. Priorotasnya
untuk melanjutkan usaha memantapkan swasembada pangan dan
meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin-mesin industri
sendiri.
e. REPELITA V (1989-1994)
Menekankan bidang transportasi, komunikasi dan pendidikan. Jika ditarik
kesimpulan maka pembangunan ekonomi menurut REPELITA adalah
mengacu pada sector pertanian menuju swasembada pangan yang diikuti
pertumbuhan industri bertahap.

A. KELEMAHAN :
1. Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
2. Pembangunan Indonesia yang tidak merata
3. Bertambahnya kesenjangan sosial
4. Perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin

B. KELEBIHAN :
1. Adanya kenaikan pendapatan perkapita
2. Dapat menjadi Negara swasembada pangan
3. Sukses memerangi buta huruf
4. Adanya pertumbuhan industry
5. Adanya perluasan tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai