Anda di halaman 1dari 14

Limbah PT Sasa Inti Gending

Probolinggo,Jawa Timur
(Limbah Cair Penyedap Rasa)
Teknik Penyehatan Lingkungan Industri

Kelompok 8
Anggota:
Dippos Sianipar

1411205040

Zainul Arifin

1411205041

Pinondang Simanjuntak

1411205043

Made Gabhina Aryayustama

1411205044

Gede Asstaradi Kusuma

1411205045

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai.Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca,Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini,Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang sangat luas dan berada di daerah
khatulistiwa hal ini menyebabkan Indonesia memiliki tanah yang sangat subur,oleh sebab itu
mata pencaharian masyarakat Indonesia mayoritas petani tak heran jika kebutuhan bahan
sembako dapat semua terpenuhi oleh produk lokal. Contohnya di daerah Probolinggo banyak
lahan yang digunakan sebagai lahan pertanian dan banyak macam macam tanaman yang di
tanam di daerah tersebut, antara lain tanaman tebu,padi,jagung, dan tanaman lainnya dan
didaerah Probolinggo ini mayoritas masyarakat menanam tanaman tebu karena terdapat
sebuah pabrik pengolahan pembuatan penyedap rasa atau MSG (Monosodium Glutamate)
yaitu PT SASA INTI GENDING.
Tanaman tebu ini akan diolah menjadi gula dan sisa tetes tebu ini akan diolah dalam
pembuatan MSG (Monosodium Glutamate) proses pengolahan ini akan menghasilkan hasil
sampingan yang berbahaya jika tidak diolah atau dinetralisir seperti limbah terutama limbah
cair . selama ini limbah terkenal karena baunya yang sangat menyengat khususnya didaerah
perindustrian jika limbah suatu industri tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan
pencemaran lingkungan atau kerusakan lingkungan, daerah yang dirusak lebih besar disungai
karena mayoritas pabrik membuang limbahnya disungai akibat yang lain adalah menurunnya
kehidupan didaerah sungai dan pH yang terkandung didalam sungai tidak netral dan air tidak
dapat digunakan oleh masyarakat.
Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai seputar limbah cair terutama dalam
pengukuran kualitas air limbah cair yang dikeluarkan oleh PT SASA INTI GENDING karena
kualitas air limbah cair yang dibuang kesungai sangat berpengaruh bagi masyarakat yang
tinggal disekitar pabrik industri MSG (Monosodium Glutamate) tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja tujuan mengukur kualitas limbah cair?

2. Apa akibat jika pH limbah cair tidak disesuaikan dengan standart pH parameter yang
telah di tetapkan?
3. Bagaimana proses pengolahan limbah cair di PT SASA INTI GENDING?
4. Berapa ukuran kualitas air limbah cair yang dikeluarkan oleh PT SASA INTI
GENDING?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Mengetahui tujuan mengukur kualitas limbah cair.
2. Mengetahui akibat yang ditimbulkan jika pH limbah cair tidak disesuaikan dengan
standar parameter yang telah di tetapkan.
3. Menjelaskan proses pengolahan limbah cair yang ada di PT SASA INTI GENDING.
4. Mengetahui ukuran kualitas limbah cair yang dikeluarkan oleh PT SASA INTI
GENDING.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Limbah

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik. Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada
sampah, ada air kakus, dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya.
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini
terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi
kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan
bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini diperlukan
pengolahan dan penanganan limbah.
Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah
Berdasarkan karakteristiknya limbah industri dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Limbah cair biasanya dikenal sebagai entitas pencemar air. Komponen pencemaran air
pada umumnya terdiri dari bahan buangan padat, bahan buangan organik dan bahan
buangan anorganik
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel

2.2 Parameter Kualitas Pabrik


Pencemaran lingkungan dapat diukur dengan parameter kualitas limbah. Parameter
tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat pencemaran yang sudah terjadi di lingkungan.
Beberapa parameter kimia kualitas air yang perlu diketahui antara lain adalah BOD, COD, DO,
dan pH. Pengukuran fisik dapat dilakukan dengan memperhatikan warna, bau, dan rasa air
sungai, kecepatan laju air dengan bola pingpong, penetrasi cahaya, dalam dan lebar sungai dan
lainnya.
Manakala pengukuran biologi dilakukan dengan menghitung indeks keanekaragaman
dan kelimpahan organisme air seperti plankton, benthos, serangga air, moluska, ikan dan lainnya
sehingga diperoleh data yang valid. Pengukuran ketiga metode (faktor fisik, kimia dan biologi)
merupakan metode paling tepat dan akurat dalam menentukan parameter kualitas perairan.

2.3 PT SASA Inti Gending


Merupakan salah satu perusahaaan industri yang terkenal di Kabupaten Probolinggo,
kecamatan Gending. Perusahaan ini berdiri pada tahun 30 Agustus 1975. Perusahaan ini
merupakan rintisan dari Perusahaan Gedangan yang terletak di Sidoarjo, namun perusahaan
Gedangan ini telah ditutup karena terjebak lumpur lapindo, sekitar tahun 2004. Sehingga
produksi semua di alihkan ke PT SASA Inti. Dahulu PT SASA Inti kekurangan karyawan,
sedangkan produksi yang dituntut banyak, lebih dari kapasitas karyawan, sehingga semua orang
yang berminat bisa menjadi karyawan PT SASA Inti. Akan tetapi kini karyawan PT SASA Inti
semakin banyak, tidak imbang dengan produksi yang akan dihasilkan, seseorang yang berminat
untuk bekerja di PT SASA Inti ini harus melewati beberapa ujian ( semacam test ) agar di terima
menjadi karyawan PT SASA Inti. Setiap karyawan harus menghafal Visi dan Misi PT SASA Inti,
supaya dapat di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada saat bekerja, jika tidak
menghafal perlu ditanyakan loyalitasnya. Karyawan PT SASA Inti masuk bekerja di bagi menadi
beberpa Shift, yakni Shift malam, Shift siang, Shift sore, Shift pagi.
Perusahaan ini memproduksi Vetsin ( penyedap rasa ) , setiap ibu rumah tangga tidak
pernah lepas daribumbu penyedap rasa, karena setiap masakan membutuhkan bumbu itu supaya
masakan lebih gurih dan sedap. Maka dari itu PT SASA Inti memproduksi Vetsin non stop yaitu
selama 12 bulan, sehingga perusahaan ini menampung tetes tebu yang merupakan bahan dasar

pembuatan Vetsin sebanyak 15000 ton tetes tebu. Karena PT SASA INTI ini lokasinya ddekat
dengan pabrik gula maka PT SASA inti, mengambil tetes tebu dari, pabrik gula tsb. Karena
pabrik gula itu giling dan menghasilkan tetes tebu setiap 6 bulan sekali, maka PT SASA Inti
menampung tetes tebu sebanyak 15000 ton kedalam beberapa bak. Hasil produksi di ekspor ke 5
benua namun sebagian besar di ekspor ke benua Eropa. Setiap benua kemasan yang di gunakan
berbeda.
Setiap perusahaan industri pasti menghasilkan limbah, tak terkecuali di PT SASA Inti ini,
namun disini terdapat tempat pengolahan limbah yakni 13 bak pengolahan limbah, dan juga
kolam limbah yang telah di olah dan terdapat ikan yang digunakan sebagai indikator air limbah,
setelah itu limbah yang telah diolah dibuang di di sungai melalui pipa. Sehingga air tersebut
tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai serta tidak
berbahaya bagi biota air.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Metode


Metode penelitian yang kami gunakan adalah metode pustaka yang kami ambil dari
media teknologi (internet) dengan mencari data-data,informasi dari berbagai sumber ilmu seperti
laporan kunjungan industri dan juga masukan yang mendukung makalah kami melalui berbagai
literatur.
3.2 Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat pembuatan makalah ini pada tanggal 1 November 2015 di
Taman Internet Universitas Udayana,Bukit Jimbaran

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tujuan Mengukur Kualitas Limbah Cair


Sebelum limbah cair dibuang/dialirkan ke sungai, limbah dialirkan ke IPAL (Instalasi
Pengolahan Air Limbah), hal ini dilakukan untuk mengolah limbah dan diukur kualitasnya. IPAL
ini tidak pernah berhenti proses , yakni selalu mengolah agar limbah tidak berlimpah. Sesuai
dengan SK No.45 Tahun 2005, limbah harus memiliki parameter sebelum dibuang ke
lingkungan. Tujuannya adalah agar air limbah yang dibuang ke sungai tidak membahayakan
kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai serta tidak membahayakan biota air yang
hidup di air sungai, sehingga PT SASA Inti merupakan perusahaan yang bersih dan bebas dari
pencemaran air.
4.2 Akibat yang Timbul Apabila Parameter pH Limbah Cair Tidak Disesuaikan dengan
Standart yang Telah Ditetapakan
Akibat yang ditimbulkan apabila parameter air limbah tidak disesuaikan dengan standart yang
ditetapkan antara lain :
1. Pencemaran air
Limbah yang tidak diolah akan mencemari kualitas air sungai karena air
sungai tidak dapat menyatu dengan air limbah.
2. Merusak biota air
Pada dasarnya, limbah sangat berbahaya bagi biota air sungai karena
limbah merupakan sisa hasil kegiatan industri yang belum dinetralisir, sehingga
mengakibatkan kerusakan ekosistem biota air.
3. Merusak drainase tanah
Limbah dapat terserap kedalam tanah sehingga merusak drainase tanah
yang seharusnya seimbang.
4. Mengurangi daya ikat air tanah
Daya ikat air sangat penting untuk area pertanian. Jika limbah mencemari
tanah, limbah akan terserap oleh tanah, yang mana air tersebut seharusnya mengalir
ke daerah pertanian. Karena limbah telah diserap oleh tanah maka daya ikat air akan
berkurang. Jika daya ikat air berkurang maka kualitas pertanian juga akan
berkurang.
5. Penyakit ( untuk orang yang MCK di sungai )

Sebagian besar masyarakat sekitar memanfaatkan air sungai untuk


melakukan kebutuhan sehari- hari, seperti mandi, cuci, dan tinja. Jika air sungai
dicemari oleh air limbah yang tidak disesuaikan parameternya maka dapat
menimbulkan penyakit.
6. Menganggu estetika
Air sungai yang telah dicemari dapat mengganggu estetika, karena warna
air sungai yang menyatu dengan air limbah berwarna cokelat kehitaman.
7. Kualitas air bersih menurun
Apabila air sungai dicemari maka akan terjadi kelangkaan air bersih.
Masyarakat sekitar yang kurang mampu dalam segi ekonominya akan
memanfaatkan jasa air sungai, sehingga kualitas air bersih menurun.
4.3 Pengolahan Limbah Cair di PT. SASA INTI
1. Limbah cair ditampung di bak nomor 4 selama 2-3 jam untuk proses sedimentasi.
Limbah cair tersebut berwarna bening karena limbah cair tersebut merupakan air
hujan.
2. Dari bak nomor 4 dialirkan ke bak nomor 3 dan ditampung selama 2-3 jam. Limbah
cair tersebut berupa air aese.
3. Dari bak nomor 3 dialirkan ke bak nomor 2 dan ditampung selama 2-3 jam.
4. Dari bak nomor 2 dialirkan ke bak nomor 1 untuk memisahkan padatan yang ada di
5.

dalam limbah cair, kemudian dialirkan ke bak measuring weir.


Dari bak measuring weir, limbah cair dialirkan ke bak air 1 dan 2 dan ditambah
dengan mikroorganisme. Kemudian limbah cair tersebut diukur dengan alat DO untuk
mengukur kadar oksigen yang larut dalam limbah cair tersebut. Selain itu, limbah cair

tersebut juga diukur kadar pH-nya.


6. Limbah cair tersebut kemudian dialirkan ke kolam ikan untuk mengetahui kualitas air
limbah. Jika ikan yang ada di kolam tersebut tidak mati, maka limbah cair tersebut
akan dibuang ke sungai.
4.4 Ukuran Kualitas Air Limbah Cair yang Dikeluarkan Oleh PT Sasa Inti Gending
Sebelum air limbah diuji kualitasnya dengan menampung air limbah ke dalam 13 bak,
masing-masing bak diuji kualitas limbahnya dengan mengukurnya menggunakan pH meter, pH
meter yang digunakan ada tiga jenis, yaitu BOD, COD, dan DO.

DO (Disolved Oksigen) =4-9 ppm


DO adalah oksigen terlarut yang terkandung di dalam air, berasal dari udara dan
hasil proses fotosintesis tumbuhan air. Pengukurannya dalam waktu 1 jam.
BOD (Biochemical Oxygent Demand) 10 ppm
BOD adalah jumlah oksigen yang digunakan dalam reaksi oksidasi oleh bakteri.
Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air
buangan. Pengukurannya dalam waktu 5 hari.

COD (Chemical Oxygent Demand) 30 ppm


COD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik
yang ada dalam 1 liter sampel air. Pengukurannya dalam waktu 2 jam.

Persamaan dari masing-masing pH meter tersebut adalah untuk mengukur oksigen


terlarut dalam bak air limbah.
Parameter air limbah adalah pH 6-9. Jika pH air limbah mencapai parameter air limbah
tersebut dan oksigen yang terlarut di dalam air limbah meningkat jumlahnya maka air limbah
sudah siap untuk dialirkan ke sungai. Sebelum dialirkan ke sungai, air limbah ditampung di
kolam ikan. Jika ikan yang ada di kolam tersebut tidak mati, maka air llimbah tersebut baik
untuk dialirkan ke sungai

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1. Limbah cair yang dihasilkan oleh PT SASA Inti diolah secara modern dengan beberapa
tahap mulai dari ditampung di 13 bak secara berurutan, diberi bakteri, lalu ditampung di
kolam limbah PT SASA Inti yang telah di beri ikan sebagai indikator, sehingga air limbah
yang dibuang ke sungai aman untuk digunakan kebuuhan sehari-hari.
2.

Untuk mengukur kualitas air limbah di masing-masing bak diperlukan beberapa


pHmeter. pHmeter yang digunakan di PT Sasa Inti Gending terdiri atas 3 jenis, yaitu DO
(Disolved Oksigen), BOD (Biochemical Oxygent Demand), dan COD (Chemical
Oxygent Demand).

3. Tujuan mengukur kualitas air limbah adalah agar limbah yang telah dibuang ke sungai
tidak membahayakan kesehatan manusia yang menggunakan jasa air sungai, sehingga
tidak menimbulkan berbagai penyakit. Serta tidak membayakan dan tidak merusak biota
air sungai.
4. Akibat-akibat yang ditimbulkan apabila parameter air limbah yang di buang ke sungai
tidak sesuai dengan standart yang ditentukan yakni :

Pencemaran air
Merusak biota air
Merusak drainase tanah
Mengurangi daya ikat air tanah
Penyakit ( untuk orang yang MCK di sungai )
Menganggu estetika
Menurunnya kualitas air bersih

5.2 Saran
Dengan demikian, tidak semua limbah itu membahayakan dan dapat mencemari
lingkungan atau bahkan membawa dampak buruk bagi lingkungan. Hal itu kembali pada diri kita
sendiri, bagaimana cara mengolah limbah tersebut sehingga bermanfaat bahkan membawa nilai

ekonomis bagi kita. Jadi, kita tidak perlu khawatir bahwa limbah akan mencemari lingkungan
kita karena saat ini, beberapa perusahaan telah mengolah limbah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke lingkungan. Sebagai contohnya, PT Sasa Inti Gending yang merupakan perusahaan
yang mengolah limbah secara modern dan bertahap. Oleh karena itu, limbah yang dihasilkan
tidak membawa dampak buruk bagi lingkungan, manusia, dan biota air. Sehingga PT Sasa Inti
Gending merupakan perusahaan yang bersih dan bebas dari pencemaran air

DAFTAR PUSTAKA
http://nuruszahro.blogspot.co.id/2012/11/makalah-kunjungan-pt-sasa-inti.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Limbah

Anda mungkin juga menyukai