Anda di halaman 1dari 26

PEMBERIAN NUTRISI

KDM_Nutrisi

Dhina Widayati, S.Kep., Ns


PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES KARYA HUSADA PARE
2009

1. Nutrisi Oral
JENIS

2. Nutrisi Enteral
3. Nutrisi Parenteral

PERORAL

Nutrisi yg diberikan melalui jalur


normal
Tdk tdp KI pd sal. pencernaan

NUTRISI ENTERAL

Diberikan mll GIT dg selang nasogastrik,


jejunum, lambung
Indikasi : tdk mampu mengunyah, tp digesti &
absorbsi msh ok.
Kelebihan : mengurangi sepsis, menumpulkan
respon hipermetabolik pd trauma, memelihara
fungsi intestinal.
Selang : mll hidung (nasogastrik,
nasointestinal), pembedahan ( gastostomi,
jejunostomi), endoskopi

Lanjutan
Komplikasi : 1. Aspirasi
2. Diare
3. Konstipasi
4. Oklusi selang
5. Pengosongan lambung
yg
lambat.

NUTRISI PARENTERAL

Pemberian mll IV (vena sentral)


Indikasi : digesti & absorbsi tdk ok
Cairan : >10% tdr dr dextrose,
hipertonik
Komplikasi : sepsis, emboli, trombosis,
oklusi, hipoglikemi, hiperglikemi

TERAPI DIET DALAM MANAJEMEN


PENYAKIT

TUKAK PEPTIK
menghindari makanan yang dapat
meningkatkan keasaman perut
ex : kafein, rokok, alkohol, lada, cabe,dll
GLOMERULONEFRITIS
pembatasan cairan, garam & protein t/u
jika terjadi edema, uremia & oliguri

Prosedur Pemasangan NGT


(Naso Gastric Tube)

Definisi :
memasukkan slang / pipa makanan ke
dalam lambung mll hidung
Tujuan :
- Memenuhi kebutuhan nutrisi klien
- u/ pengobatan kasus ttt

Sasaran :
- Klien tdk sadar
- Klien dgn terapi khusus
- Bayi dgn BBLR
- Klien yang tidak dapat makan / kesulitan
u/ menelan

Persiapan alat

Pipa lambung ssi/


ukuran
Jelly
Stetoskop
Spuit 10 cc
Bengkok
Handuk

Penutup pipa
lambung
Kom steril berisi air
Kantong penampung
plastik
Plester, gunting
Senter
Tissue / kassa

Sikap
- Hati2
- Tanggap terhadap reaksi klien
Persiapan klien & lingkungan
- IC dr klien & keluarga
- Memberitahu klien
- Gunakan sketsel u/ menjaga privasi klien
- Mengatur posisi klien (terlentang dgn
kepala extensi / fowler dgn bantal
dibelakang & Bahu

Pelaksanaan :
1. Jelaskan prosedur secara lengkap serta
tujuan dari tindakan
2. Perawat cuci tangan
3. Susun semua peralatan disamping TT
4. Mengatur posisi klien
5. Letakkan handuk mandi di atas dada klien
6. Minta klien u/ rileks & bernafas secara
normal saat menutup satu lubang hidung
kemudian ulangi prosedur u/ lubang hidung
yang lain, pilih salah satu dgn aliran udara
yang paling besar

7. Tentukan panjang selang yang akan


dimasukkan & tandai dgn plester
Cara : ukur jarak dr hidung sampai daun
telinga hingga prosesus xifoideus
8. Beri jelly pd selang nasogastrik 10 20 cm
9. Memasukkan pipa lambung kesalah satu
lubang hidung dgn cara :
- pd awalnya posisi kepala sedikit
extensi, bila pipa sudah masuk sampai
orofaring kepala flexi

- bila klien batuk2, hentikan


memasukkan pipa lambung, klien
dianjurkan nafas dalam setelah itu
lanjutkan memasukkan pipa
lambung
10. Masukkan selang tiap kali klien
menelan sampai panjang yang
diinginkan
11. Jangan dorong paksa selang, jika terjadi
tahanan & klien sianosis hentikan & tarik
selang kembali

12. Periksa letak selang


- Sambungkan letak spuit pd ujung
selang nasogastrik,letakkan difragma
stetoskop di atas kuadran kiri atas
abdomen klien tepat di bawah garis
kosta, suntikkan 10 20 ml udara saat
auskultasi abdomen
- Aspirasi dgn perlahan cairan lambung
- Ujung pipa dimasukkam ke dalam com
berisi air

13. Fiksasi dgn plester


14. Menutup pipa lambung agar udara tdk
masuk
15. Klien dirapikan & alat2 dibereskan
16. Perawat cuci tangan

MEMBERIKAN MAKANAN MLL


NGT

DEFINISI
Memberikan makanan dalam bentuk cair /
minuman / obat mll pipa lambung / NGT
TUJUAN
agar klien mendapatkan makanan / minuman /
obat pada waktunya ssi/ kebutuhan

SASARAN
1. Klien yang tidak sadar
2. BBLR
3. Klien dgn kasus tertentu
SIKAP
- Hati2
- Tanggap terhadap reaksi klien

Persiapan klien & lingkungan


- Memberitahu klien
- Menutup tabir
- Mengatur posisi tidur klien
Sadar semifowler / fowler
Tidak sadar terlentang dgn satu bantal

Persiapan alat
Baki beralas berisi :
1. Corong / glass spuit ssi/ kebutuhan
2. Makanan cair yang suhunya ssi/ dgn
suhu tubuh
3. Obat cair / obat yang sudah digerus
4. Air putih matang u/ bilas
5. Tissue
6. Bengkok

Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Alat2 didekatkan ke klien
3. Serbet dipasang di bawah ujung pipa
lambung
4. Memasukkan makanan ke dalam spuit
5. Ujung pipa lambung ditekuk, kemudian tutup
pipa lambung dibuka

6. Spuit yang telah berisi makanan dipasang


pada pipa lambung, kemudian makanan
dimasukkan dgn perlahan2 / dibiarkan
kosong dgn sendirinya
7. Bila makanan telah habis, bilas pipa
lambung dgn air putih matang sampai bersih
8. Ujung pipa lambung ditekuk, cabut spuit dr
pipa lambung
9. Pipa lambung ditutup
10. Klien dirapikan, alat2 dibereskan, perawat cuci
tangan

Catatan :
- Observasi reaksi klien selama & sesudah
pemberian makanan
- Catat jumlah makanan / minuman yang telah
masuk
- Bila selama pemberian, klien batuk segera
hentikan. Bila batuk sudah reda, pemberian
bisa dilanjutkan lagi, bila klien muntah, pemberian
dihentikan tunggu bbrp saat, bila muntahnya sdh berhenti
pemberian dilanjutkan, bila muntahnya terus menerus
pemberiannya dihentikan

- Pada pemberian dgn menggunakan corong,


penutup pipa lambung dibuka ( sebelumnya
ujung pipa lambung ditekuk ), ujung pipa lambung
disambungkan dgn corong. Corong diisi dgn
makanan cair kemudian ujung pipa yang ditekuk
dibuka / diluruskan, posisi corong dibuat lebih tinggi
dr posisi klien
- Pemberian pada bayi, penghisap spuit dilepas dulu.
Cara pemberian seperti pemberian dengan
menggunakan corong. Pemberian tidak boleh dgn
disemprotkan / didorong

Anda mungkin juga menyukai