Anda di halaman 1dari 30

KELOMPOK V

ANALISIS KUANTITATIF
KANDUNGAN FITOKIMIA
PADA TANAMAN TRIBULUS
TERRESTRIS

ANGGOTA KELOMPOK V
Dian Fatmawati (J1E112003)
Toni Nurman (J1E112018)
Fairuz Yaumil Afra (J1E112019)
Laila Khairani (J1E112027)
Husin Nafarin (J1E112041)
Maisha Faradilla (J1E112066)
Nanda Rohiatna (J1E112074)
Nadya Agustina(J1E112086)
Nasrullah (J1E112205)
Revani Hardian (J1E112208)

ANALISIS

Terbagi

KULITATIF

KUANTITATIF

Analisis adalah usaha pemisahan suatu


kesatuan materi bahan menjadi komponen
penyusunnya sehingga dapat dikaji secara
langsung (Sudarmadji et al, 1989).

ADA
ANALISIS
KUALITATIF

Hasil
TIDAK ADA

Suatu analisis yang digunakan untuk menetukan ada


atau tidaknya senyawa tertentu pada suatu sampel.
Selain itu juga untuk melakukan uji kandungan senyawa
apa saja yang terdapat pada suatu sampel
Contoh Analisis Kualitatif:
Ingin membuktikan ada atau tidaknya senyawa alkoloid
pada tumbuhan Medang Pirawas
Ingin mengetahui kandungan kimia apa saja yang
terdapat pada tumbuhan Jualing

ANALISIS
KUANTITATIF

Hasil

BERUPA ANGKA,
SEPERTI KADAR

Suatu metode analisis yang bertujuan


untuk menentukan banyaknya, jumlah
maupun kadar dari suatu senyawa yang
yang terkandung pada suatu sampel yang
disajikan berupa angka dan memiliki satuan.
Contoh Analisis Kuantitatif:
Menentukan kadar PCT pada obat merk X
dengan satuan mg

Kajian

Farmakognosi adalah
bahan alam
Bahan Alam

Terkandung
Dilakukan

Uji Farmakologi atau


Uji Fitokimia

Bahan
Kimia Obat

Tanaman tribulus (Tribulus terrestris) merupakan tumbuhan tropis,


tumbuh dan berkembang di dataran rendah sepanjang tahun
(sepanjang musim) sebagai tanaman gulma atau tumbuhan liar yang
tumbuh setinggi 10~50 sentimeter, dengan daun bertolak belakang
berisi 5~8 pasangan dedaunan bulat panjang sepanjang 1 sentimeter
dengan lebar 6 milimeter, dengan bungan kuning yang tumbuh dari
putik pendek dan kapsul melingkar keras dengan 3 sekam berisi
benih. Tanaman ini mempunyai kemampuan untuk tumbuh pada tanah
tandus, kering, berpasir, hingga berbatu, Tanaman yang berkembang
biak melalui biji ini tumbuh menjalar, terdiri dari banyak cabang
dengan daun kecil-kecil yang berpasangan. Batangnya menjalar dan
beruas, rata-rata mencapai panjang 1,5 m. Tribulus memiliki akar
tunggang dan serabut. Bunganya berwarna kuning yang tumbuh
hampir pada setiap ruas batang dan cabang, Sementara buahnya
berduri berukuran kecil, terdiri dari 3 sampai 4 keping biji

CIRI MORFOLOGI DAN


KARAKTERISTIK TRIBULUS
TERRESTRIS

Habitat Tribulus Terrestris


Tanaman ini banyak tumbuh di Cina dan Jepang. Di
Indonesia terdapat 2 jenis tribulus, yakni Tribulus
terrestris dan Tribulus citoides (keduanya telah
dibudidayakan).

Tribulus

terrestris

merupakan

tumbuhan luar negeri yang dibawa ke Indonesia.


Sedangkan Tribulus citoides merupakan tanaman
asli Indonesia yang dapat ditemui pada dataran
rendah kepulauan Bali hingga Nusa tenggara.

Khasiat dari Tribulus terrestris


Meningkatkan

libido
(kemampuan seksual) pria dan
wanita
Pengobatan hati, ginjal, serta
penyakit saluran pencernaan
Astringen, aprodisiaka, diuretika,
tonika, serta hemostatika
Penambah sperma pria serta
untuk gangguan ginjal

Buah Tribulus mengandung


linoleic acid, minyak esensial,
tannin, phylloerytrin, glycoside,
phlobaphenes, dan peroxidase.
Tribulus dapat membantu
problem seksual karena memiliki
komponen yang disebut
protodioscin.

Analisis Fitokimia Buah Tribulus


Terrestris
Penelitian buah Tribulus Terrestris telah
dilakukan dari 6 kota di india yaitu
(Patiala, Delhi, Meerut, Muzaffarnagar,
Baghput dan Haridwar) dari India Utara
diantara September 2006-november
2006) terkait
kandungan
saponin,
COMPARATIVE, QUALITATIVE
QUANTITTIVE CHEMOTYPIC
alkaloid danANDflovanoid.
Dimuat pada
CHARACTERIZATION AMONG
jurnal farmasiNORTH
internasional
dengan
INDIAN TRIBULUS
TERRESTRIS
peneliti Dr. Ashwani
Kumar yang
berjudul :

Metode yang diterapkan pada penelitian ini:


Preparasi

Preparasi Sampel

Analisis Kualitatif
a. Alkaloid

b. Saponin

c. Flavonoid

Analisis Kuantitatif
a. Alkaloid

b. Saponin

c. Flavonoid

Gambar Hasil dari Uji Kuantitatif


Flavonoid dengan Alat
Kromatografi Lapis Tipis

Hasil dari saponin, alkaloid


dan flovanoid yaitu
flavanoid adalah
konstituen terbanyak
didalam Tribulus Terrestris
di Delhi dan Baghpat
(0.90%), Haridwar (1.0%),
Meerut Muzaffarnagar
(1.25%), Patiala (1,10%)
tanin mentah
Muzaffarnagar (1,25%).

Flavonoid yang sama juga diidentifikasi


dengan minimum 3 titik (gambar.1) Delhi,
meerut dan sampel patiala (0.16-quercetin,
0,75-rutin dengan standar dan 0.58Kaempferol diidentifikasi dari data
sebelumnya).
Kromatogram dari pemisahan alkaloid
didalam Tribulus Terrestris dari semua
kultivar menunjukkan persentasi maksimum
3 titik cerah mempunyai nilai Rf sebesar
0.08, 0.16, dan 0.41

Gambar Hasil dari Uji Kuantitatif Saponin


dengan Alat Kromatografi Lapis Tipis

Pemisahan dari furostanol saponin


ditemukan didalam sampel
Muzaffarnagar. Persentasi dari
maksimum 7 titik noda pink
mempunyai nilai Rf yaitu 0.03, 0.08,
0.30, 0.41, 0.50, 0.66 dan 0.76
sedangkan minimum 2 titik saponin
diteliti di ekstrak Delhi dengan nilai Rf
0.08, 0.66 . Sehingga kandungan
minimun dari saponin dan alkaloid
terdapat di Delhi (0,50% 0,40%).

Gambar Hasil dari Uji Kuantitatif Alkaloid


dengan Alat Kromatografi Lapis Tipis

TLC kromatogram dari obat mentah


dalam semua kultivar menunjukkan
persentasi dari 2-4 titik mempunyai
nilai Rf sebesar 0.10, 0.25, 0.39 dan
0.50. Sehingga Muzaffarnagar
(0,85% dan 0,75%)

Diagram Hasil Uji Analisis Kuantitatif


Fitomikima Senyawa Alkoloid, Flavonoid, dan
Saponin pada Buah TT

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai