ISOLASI MIKROBA
Dal
TANAH
am
(1531410113)
LATAR
BELAKANG
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme
yang berukuran sangat kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel
tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler).
Bakteri tersebar sangat luas baik di tanah, air, dan
udara, bila hendak mengisolasi bakteri dari tanah
atau benda padat yang mudah tersuspensi (terlarut
atau zat cair lain) maka dilakukan serangkaian
pengenceran (dilution series) terhadap zat tersebut.
RUMUSAN
MASALAH
TUJUAN
Mengetahui morfologi bakteri
yang terdapat dalam tanah
Mengetahui morfologi
jamur yang terdapat
dalam tanah
TINJAUAN
PUSTAKA
Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni
atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel
mikrobianya berasal dari pembelahan dari satu
sel tunggal.
Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri
dalam biakan murni yaitu, cara pengenceran,
cara penuangan, cara penggesekan atau
penggoresan, cara penyebaran, dan cara isolasi
sel tunggal.
1. Bacillus
Monobacillus (bentuk batang tunggal)
2. Coccus
Monococcus (bentuk bola tunggal)
3. Spiral
Spirillum (Berupa lengkung lebih dari
setengah lingkaran)
COLONY
COUNTER
AGAR
MIRING
MEDIA
Pembuatan
Media
Suatu media untuk menumbuhkan mikroba
harus memiliki kriteria yang mendukung
kehidupan makhluk hidup yang tumbuh
didalamnya. Syarat media yang baik adalah
mengandung bahan makanan yang sesuai bagi
mikroba, mengandung oksigen tersedia yang
dibutuhkan,
mengandung
kelembaban
tertentu, PH media harus sesuai, suhu media
harus cocok, media harus steril, dan media
harus terlindung dari kontaminasi.
KOMPOSISI MEDIA
Media yang digunakan adalah NA (Nutrient
Agar) per 1 L media dibutuhkan :
N
o
Bahan
Massa
1.
Daging sapi
3 gram
2.
Agar
15 gram
3.
Pepton
5 gram
Penimbangan agar
Penimbangan
pepton
STERILISA
SIHal terpenting dalam melakukan isolasi mikroba
adalah alat dan bahan yang digunakan harus steril,
untuk mencegah adanya kontaminasi dari mikroba
yang tidak diinginkan. Steril adalah keadaan
dimana semua alat maupun bahan terbebas dari
segala macam bentuk kehidupan, terutama
mikroorganisme.
NO
Jumlah
Cawan Petri
7 buah
Tabung reaksi
10 buah
35 buah
Botol + aquades
1 buah
Media
*termasuk media agar miring
250 ml
Sterilisasi dilakukan
menggunakan autoclave.
Sterilisasi ini termasuk
dalam sterlisasi fisika yang
menggunakan konsep
panas uap bertekanan.
PENGENCERAN
Pengenceran suspensi bakteri dari sampel atau sumber isolat dari
lingkungan dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan
kuantitas bakteri dalam jumlah yang dapat terhitung. Selain
mendapatkan kuantitas yang dapat terhitung, pengenceran
suspensi bakteri dari sampel atau isolat juga diperlukan dalam
rangka memudahkan dalam pengamatan koloni. Koloni yang
tumbuh terpisah dalam kuantitas yang dapat dihitung
memudahkan dalam pengamatan. Pengenceran suspensi bakteri
dari sampel pada umumnya dilakukan dengan teknik
pengenceran bertingkat.
PROSES
PENGENCERAN
TAHAP PENGAMBILAN
SAMPEL MIKROBA
Pengenceran 10-1
Pengenceran 10-3
Pengenceran 10-5
PERHITUNGAN
MIKROBA
Colony Counter
Colony counter adalah alat yang berfungsi untuk
menghitung jumlah mikroorganisme pada cawan
petri atau media lainnya dengan menggunakan
sinar dan lup.
Pada hasil cawan tuang, yang memenuhi syarat
untuk dilakukan penghitungan colony counter
hanyalah cawan dengan pengenceran 10-1. Pada
penghitungan koloni cawan dengan pengenceran 101
menggunakan colony counter didapatkan jumlah
koloni sebanyak 53 koloni.
Hasil Perhitungan
Total mikroorganisme = banyak koloni :
faktor pengenceran
= 53 : 10-1
= 53 x 10
= 530 mikroorganisme / mL biakan
PROSES
ISOLASI AGAR
MIRING
PEWARNAA
N
PEWARNAAN
SEDERHANA
Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan yang
paling umum digunakan. Pewarnaan sederhana
dapat diartikan dalam mewarnai sel - sel bakteri
hanya digunakan satu macam zat warna saja.
Prinsip dasar dari pewarnaan sederhana ini adalah
adanya ikatan ion antara komponen selular dari
bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang
disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena
adanya muatan listrik baik pada komponen seluler
maupun pada pewarnanya. Pada pewarnaan
sederhana ini, pewarna yang digunakan adalah
karbolfuchsin dan metilen blue.
PEWARNAAN
PEWARNAAN
SEDERHANA
SEDERHANA
Pembersihan preparat
Penetesan aquadest steril
Pengambilan suspensi
Pencampuran suspensi dan aquadest steril
Fiksasi
Penetesan pewarna
Pembilasan preparat
Pengeringan preparat
Pemberian cover glass
Pengamatan pada mikroskop
PEWARNAAN NEGATIF
Pewarnaan negatif adalah pewarnaan yang
dilakukan
pewarnaan
bukan
pada
tersebut
bakterinya
ditunjukan
melainkan
pada
latar
tidak
akan
menembus
atau
TAHAP
PEWARNAAN
TAHAP PEWARNAAN
NEGATIF
NEGATIF
Pembersihan preparat
Pengambilan suspensi
Penetesan pewarna
Penyebaran suspensi +
pewarna
Pengeringan preparat
Pemberian cover glass
Pengamatan pada
mikroskop
PEWARNAAN
GRAM
Tujuan dilakukannya pewarnaan gram adalah
untuk mengetahui sifat dari bakteri, apakah
bakteri tersebut merupakan bakteri gram
positif (+) atau gram negatif (-).
Bakteri gram (+) adalah bakteri yang mampu
mempertahankan zat warna ungu atau violet
ketika diberi pewarna gram, sedangkan
bakteri gram (-) adalah bakteri yang
menghasilkan warna merah ketika diberi
pewarna gram karena tidak mampu
mempertahankan zat warna violet.
KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Koloni yang didapat adalah koloni bakteri.
2. Koloni bakteri yang diamati dan dipilih untuk isolasi lebih
lanjut (pada pengenceran 10-3) memiliki bentuk berbenangbenang, tepian berlekuk, dan elevasi datar.
3. Jumlah sel bakteri yang didapat dari hasil perhitungan Colony
counter sebesar 5,3 x 106 mikroorganisme / mL biakan.
4. Bakteri dari koloni tersebut memiliki bentuk Streptococcus
dan bersifat gram negatif.
5. Diduga bakteri tersebut adalah Azotobacter.