Anda di halaman 1dari 52

Kelompok 7 (I-E) :

ISOLASI MIKROBA
Dal
TANAH
am

1. Lailatul Rizky Rachmawati

(1531410113)

2. Masita Maya Sari (1531410059)


3. Novia Gita Andari (1531410033)
4. Zainur Risky Ardiansyah (1531410105)

LATAR
BELAKANG
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme
yang berukuran sangat kecil sehingga untuk
mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel
tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler).
Bakteri tersebar sangat luas baik di tanah, air, dan
udara, bila hendak mengisolasi bakteri dari tanah
atau benda padat yang mudah tersuspensi (terlarut
atau zat cair lain) maka dilakukan serangkaian
pengenceran (dilution series) terhadap zat tersebut.

Tanah adalah bagian kerak bumiyang


tersusun darimineraldan bahanorganik.
Tanah sebagai penyedia unsur hara dan air.
Komposisi tanah terdiri dari materi
nonorganik 45% ( Si, Al, Fe, Ca, Mg, K, Na, P,
dan lain-lain), materi organik 5%
(karbohidrat, protein, lipid, dan lain-lain), air
(25%) dan udara (25%).
Mikroba tanah berfungsi sebagai pengubah
senyawa organik kompleks menjadi senyawa
anorganik.

RUMUSAN
MASALAH

TUJUAN
Mengetahui morfologi bakteri
yang terdapat dalam tanah
Mengetahui morfologi
jamur yang terdapat
dalam tanah

TINJAUAN
PUSTAKA
Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau
memindahkan mikroba tertentu dari
lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni
atau biakan murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel
mikrobianya berasal dari pembelahan dari satu
sel tunggal.
Ada berbagai cara untuk mengisolasi bakteri
dalam biakan murni yaitu, cara pengenceran,
cara penuangan, cara penggesekan atau
penggoresan, cara penyebaran, dan cara isolasi
sel tunggal.

Bakteri memiliki beberapa bentuk dasar sehingga


dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk dasar, yaitu
bacillus (batang), coccus (bulat), dan spirillum (spiral).
Berikut keterangan yang lebih lengkap mengenai
bentuk-bentuk bakteri.

1. Bacillus
Monobacillus (bentuk batang tunggal)

Streptobacillus (bentuk batang berkoloni


membentuk rantai)

2. Coccus
Monococcus (bentuk bola tunggal)

Diplococcus: (bentuk bola berkoloni dua-dua)

Streptococcus (bentuk bola berkoloni membentuk rantai )

Staphylococcus (bentuk bola berkoloni seperti buah anggur)

Sarcina (bentuk bola berkoloni seperti kubus)

3. Spiral
Spirillum (Berupa lengkung lebih dari
setengah lingkaran)

Spirochaeta (bentuk lengkung seperti


kumparan)

Comma (bentuk lengkung setengah


lingkaran, koma)

COLONY
COUNTER
AGAR
MIRING

MEDIA

Pembuatan
Media
Suatu media untuk menumbuhkan mikroba
harus memiliki kriteria yang mendukung
kehidupan makhluk hidup yang tumbuh
didalamnya. Syarat media yang baik adalah
mengandung bahan makanan yang sesuai bagi
mikroba, mengandung oksigen tersedia yang
dibutuhkan,
mengandung
kelembaban
tertentu, PH media harus sesuai, suhu media
harus cocok, media harus steril, dan media
harus terlindung dari kontaminasi.

KOMPOSISI MEDIA
Media yang digunakan adalah NA (Nutrient
Agar) per 1 L media dibutuhkan :
N
o

Bahan

Massa

1.

Daging sapi

3 gram

2.

Agar

15 gram

3.

Pepton

5 gram

PROSES PEMBUATAN MEDIA


1. Timbang bahan sesuai komposisi
2. Buat kaldu dari daging sapi dengan volume 1L
3. Campur kaldu dengan pepton dan agar

Penimbangan agar

Penimbangan
pepton

STERILISA
SIHal terpenting dalam melakukan isolasi mikroba
adalah alat dan bahan yang digunakan harus steril,
untuk mencegah adanya kontaminasi dari mikroba
yang tidak diinginkan. Steril adalah keadaan
dimana semua alat maupun bahan terbebas dari
segala macam bentuk kehidupan, terutama
mikroorganisme.
NO

Alat dan Bahan

Jumlah

Cawan Petri

7 buah

Tabung reaksi

10 buah

Tip pipet mikro

35 buah

Botol + aquades

1 buah

Media
*termasuk media agar miring

250 ml

Sterilisasi dilakukan
menggunakan autoclave.
Sterilisasi ini termasuk
dalam sterlisasi fisika yang
menggunakan konsep
panas uap bertekanan.

PENGENCERAN
Pengenceran suspensi bakteri dari sampel atau sumber isolat dari
lingkungan dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan
kuantitas bakteri dalam jumlah yang dapat terhitung. Selain
mendapatkan kuantitas yang dapat terhitung, pengenceran
suspensi bakteri dari sampel atau isolat juga diperlukan dalam
rangka memudahkan dalam pengamatan koloni. Koloni yang
tumbuh terpisah dalam kuantitas yang dapat dihitung
memudahkan dalam pengamatan. Pengenceran suspensi bakteri
dari sampel pada umumnya dilakukan dengan teknik
pengenceran bertingkat.

PROSES
PENGENCERAN

1. Penimbangan tanah 0,1 gram


2. Sampel tanah kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan
akuades steril sebanyak 10 mL
3. Pengenceran bertingkat ini dilakukan sebanyak 6 kali (10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5,
dan 10-6)

KNIK PENGENCERAN BERTINGKAT

HASIL PENGENCERAN BERTINGKAT

Metode Isolasi Cawan


Tuang

Isolasi metode cawan tuang adalah teknik


inokulasi mikroorganisme di dalam media
agar dengan cara mencampurkan media agar
yang masih cair dengan kultur
mikroorganisme
Kelebihan metode ini adalah mikroorganisme
yang tumbuh dapat tersebar merata pada
media agar
Kekurangan metode ini adalah dianggap
kurang praktis digunakan di lapangan karena
membutuhkan banyak peralatan untuk
mencairkan dan membekukan media agar

Prinsip Kerja Cawan


Tuang
Prinsip kerja dari metode ini adalah mengencerkan
mikroorganisme yang akan ditumbuhkan lalu dengan volume
tertentu sampel biakan dimasukkan dalam cawan petri
kemudian medium agar yang telah dicairkan dan didinginkan
dituang dalam cawan.

TAHAP PENGAMBILAN
SAMPEL MIKROBA

Hasil Isolasi Cawan Tuang

Pengenceran 10-1

Hasil Isolasi Cawan Tuang

Pengenceran 10-3

Hasil Isolasi Cawan Tuang

Pengenceran 10-5

PERHITUNGAN
MIKROBA
Colony Counter
Colony counter adalah alat yang berfungsi untuk
menghitung jumlah mikroorganisme pada cawan
petri atau media lainnya dengan menggunakan
sinar dan lup.
Pada hasil cawan tuang, yang memenuhi syarat
untuk dilakukan penghitungan colony counter
hanyalah cawan dengan pengenceran 10-1. Pada
penghitungan koloni cawan dengan pengenceran 101
menggunakan colony counter didapatkan jumlah
koloni sebanyak 53 koloni.

Hasil Perhitungan
Total mikroorganisme = banyak koloni :
faktor pengenceran
= 53 : 10-1
= 53 x 10
= 530 mikroorganisme / mL biakan

ISOLASI METODE CAWAN GORES


Metode cawan gores (streak-plate) adalah
teknik menumbuhkan mikroorganisme di
dalam media agar dengan cara menggores
(streak) permukaan agar dengan kawat ose
yang telah diinokulasikan dengan kultur
mikroorganisme dengan pola tertentu dengan
harapan pada ujung goresan, hanya sel-sel
mikroorganisme tunggal yang terlepas dari
kawat ose dan menempel ke media.

Koloni pada cawan


tuang pengenceran
10-3 yang
digunakan sebagai
sampel biakan
pada cawan gores

HASIL ISOLASI CAWAN GORES

HASIL ISOLASI CAWAN GORES

HASIL ISOLASI CAWAN GORES

METODE ISOLASI AGAR MIRING


Metode agar miring merupakan metode yang
digunakan untuk mendapatkan koloni dari
mikroorganisme yang akan dibiakkan.
Dalam pembuatan agar miring ini didapat
koloni tunggal dari biakan cawan gores. Dalam
pembuatannya juga diperlukan teknik aseptis
untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi
sehingga harus dilakukan dalam chamber dan
didekatkan pada pembakar spiritus.

PROSES
ISOLASI AGAR
MIRING

PEWARNAA
N

Mikroorganisme terutama bakteri umumnya


tidak memiliki pigmen, sehingga tidak
berwarna dan hampir tidak terlihat karena
tidak kontras dengan media dimana mereka
hidup. Oleh karena itu, perlu dilakukan
pewarnaan agar bakteri tampak jelas bila
diamati dengan mikroskop.

PEWARNAAN
SEDERHANA
Pewarnaan sederhana merupakan pewarnaan yang
paling umum digunakan. Pewarnaan sederhana
dapat diartikan dalam mewarnai sel - sel bakteri
hanya digunakan satu macam zat warna saja.
Prinsip dasar dari pewarnaan sederhana ini adalah
adanya ikatan ion antara komponen selular dari
bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang
disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena
adanya muatan listrik baik pada komponen seluler
maupun pada pewarnanya. Pada pewarnaan
sederhana ini, pewarna yang digunakan adalah
karbolfuchsin dan metilen blue.

PEWARNAAN
PEWARNAAN
SEDERHANA
SEDERHANA
Pembersihan preparat
Penetesan aquadest steril
Pengambilan suspensi
Pencampuran suspensi dan aquadest steril
Fiksasi
Penetesan pewarna
Pembilasan preparat
Pengeringan preparat
Pemberian cover glass
Pengamatan pada mikroskop

Perwanaan carbol fuchsin (400 X)

Perwanaan carbol fuchsin (1000 X)

Pewarnaan Metilen blue (400 X)

Pewarnaan Metilen blue (1000 X)

PEWARNAAN NEGATIF
Pewarnaan negatif adalah pewarnaan yang
dilakukan
pewarnaan

bukan

pada

tersebut

bakterinya

ditunjukan

melainkan
pada

latar

belakang dari sel-sel bakteri. Pewarnaan negatif


memerlukan pewarna asam seperti eosin atau
nigrosin. Pewarna asam memiliki negative charge
kromogen,

tidak

akan

menembus

atau

berpenetrasi ke dalam sel karena negative charge


pada permukaan bakteri. Oleh karena itu, sel tidak
berwarna mudah dilihat dengan latar belakang
berwarna.

TAHAP
PEWARNAAN
TAHAP PEWARNAAN
NEGATIF
NEGATIF
Pembersihan preparat
Pengambilan suspensi
Penetesan pewarna
Penyebaran suspensi +
pewarna
Pengeringan preparat
Pemberian cover glass
Pengamatan pada
mikroskop

Pewarnaan Negatif (400 X)

Pewarnaan Negatif (1000 X)

PEWARNAAN
GRAM
Tujuan dilakukannya pewarnaan gram adalah
untuk mengetahui sifat dari bakteri, apakah
bakteri tersebut merupakan bakteri gram
positif (+) atau gram negatif (-).
Bakteri gram (+) adalah bakteri yang mampu
mempertahankan zat warna ungu atau violet
ketika diberi pewarna gram, sedangkan
bakteri gram (-) adalah bakteri yang
menghasilkan warna merah ketika diberi
pewarna gram karena tidak mampu
mempertahankan zat warna violet.

Perbedaan Membran Sel


Pada Bakteri Gram Positif
dan Negatif

Pewarnaan Gram (400 X)

Pewarnaan Gram (1000 X)

KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Koloni yang didapat adalah koloni bakteri.
2. Koloni bakteri yang diamati dan dipilih untuk isolasi lebih
lanjut (pada pengenceran 10-3) memiliki bentuk berbenangbenang, tepian berlekuk, dan elevasi datar.
3. Jumlah sel bakteri yang didapat dari hasil perhitungan Colony
counter sebesar 5,3 x 106 mikroorganisme / mL biakan.
4. Bakteri dari koloni tersebut memiliki bentuk Streptococcus
dan bersifat gram negatif.
5. Diduga bakteri tersebut adalah Azotobacter.

Anda mungkin juga menyukai