Analisis Fungsi Produksi Bambang
Analisis Fungsi Produksi Bambang
Dumais, Sudarti)
ABSTRACT
This study aimed to determine the efficiency of production factors of land, seed fertilizer, and labor in
rice farming. The experiment was conducted in the village of North Mopuya, sub district of North
Dumoga, District of North Bolaang Mongondow with consideration of rice production center, which lasted for three months from September to November 2010. Data obtained from 33 farmers on land strata.
The model used in this study the Cobb-Douglass production function, then the data is processed and analyzed using SPSS. The economic efficiency of use of each factor is calculated by using the ratio of the
value of marginal product of input Xi with input prices.
The results showed the production factors of land, seed fertilizer, and labor, the effects together or
partial significantly to rice production in the village of North Mopuya. The use of production factors of
land, fertilizer and inefficient labor, the addition of the production factors of land, fertilizer and labor can
still be made, while the use of seed production factors are not efficient, to increase the use of reduced seed
production by planting 1-3 seeds per planting hole.
Keywords: Efficiency, Rice, Production factors
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Program peningkatan ketahanan pangan
diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat di dalam negeri dari produksi
pangan nasional. Berbagai upaya telah ditempuh
pemerintah melalui kegiatan pengamanan lahan
sawah di daerah irigasi, peningkatan mutu
intensifikasi serta optimalisasi dan perluasan areal
pertanian. Salah satu bahan pangan nasional yang
diupayakan ketersediaannya tercukupi sepanjang
tahun adalah beras yang menjadi makanan pokok
bagi sebagian besar penduduk Indonesia (Sahara
dan Idris, 2006).
Upaya menyediakan kebutuhan pangan
khususnya beras serta peningkatan kesejahteraan
petani padi, dapat dilakukan dengan upaya
peningkatan
produksi
dan
produktifitas.
Peningkatan produksi usahatani khususnya padi,
dapat dilakukan dengan pengembangan dan adopsi
38
Tabel 1. Luas Lahan, Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Padi
Sawah di Kecamatan Dumoga Utara Tahun 2009
Tumokang Baru
Luas
Lahan
(ha)
255,5
Luas
Tanam
(ha)
766,5
Luas
Panen
(ha)
766,5
Mopugad Utara
745
2.235
Mopugad Selatan
415
Mopuya Utara
No.
Desa
Produktivitas
(ton GKP/ha)
Produksi
(ton GKP)
4.599
2.235
6,5
14.528
1.245
1.245
7.470
415
1.245
1.245
6,7
8.342
Mopuya Selatan
445
1.335
1.335
6,4
8.544
Dondomon
210
630
630
3.780
Bonawang
100
200
200
5,5
1.100
Tapadaka Utara
312
936
936
5.616
Tapadaka Satu
420
1.260
1.260
7.560
10
Konarom
610
1.220
1.220
6,3
7.686
11
Osion
366
732
732
5,5
4.026
12
Dumara
351
702
702
5,6
3.931
13
Ikuna
245
490
490
5,5
2.695
Jumlah
4889,5 12.996,5
Ket: GKP = Gabah Kering Panen
Sumber: BP3K Dumoga Utara, 2010
12.996,5
6,1
79.876,2
39
Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada.....(Benu Olfie L. Suzana, Joachim N.K. Dumais, Sudarti)
Luas Lahan
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga)
bulan dari persiapan sampai penyusunan laporan
yaitu mulai bulan September s/d Nopember 2010.
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara
sengaja, yaitu di Desa Mopuya Utara Kecamatan
Dumoga Utara Kabupaten Bolaang Mongondow
dengan pertimbangan merupakan daerah sentra
produksi padi sawah.
Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan
secara stratifikasi random sampling berdasarkan
strata luas lahan garapan petani, sebanyak 33
petani dari 305 petani padi sawah di Desa Mopuya
Utara. Strata luas lahan hanya untuk mendapatkan
sampel tetapi bukan merupakan salah satu faktor
pembeda, begitu pula dengan penggunaan varietas
benih serta cara tanam baik tanam pindah maupun
tanam benih langsung dianggap sama.
Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan meliputi data primer
dan data sekunder. Data primer dikumpulkan
melalui wawancara langsung dengan responden
menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disediakan.
Data sekunder diperoleh dari
instansi/lembaga yang berkaitan dengan tujuan
penelitian meliputi : Kantor Desa Mopuya Utara,
Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan
Kehutanan (BP3K) Kecamatan Dumoga Utara dan
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Bolaang Mongondow.
1)
dimana:
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis regresi berganda dan analisis
efisiensi harga. Produksi adalah hasil pengaruh
bY .PY
X
PX
41
Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada.....(Benu Olfie L. Suzana, Joachim N.K. Dumais, Sudarti)
Dimana:
bY .PY
X
b
Y
X
PY
PX
elastisitas produksi
produksi rata-rata
faktor produksi rata-rata
harga produksi rata-rata
harga faktor produksi rata-rata
Pendidikan Petani
Tingkat pendidikan seorang petani turut
memberikan pengaruh terhadap pengelolaan
usahatani. Semakin tinggi tingkat pendidikan
petani diharapkan semakin mudah terjadi proses
adopsi. Tingkat pendidikan petani responden dapat
dilihat pada Tabel 4.
Umur Petani
Umur petani merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat kemampuan petani dalam
pengelolaan usahataninya. Hal ini apabila ditinjau
menurut kemampuan fisik untuk mengetahui umur
petani responden dapat dilihat pada Tabel 8. Pada
Tabel 8 menunjukkan bahwa jumlah responden
terbanyak umur 41 50 tahun berjumlah 12 orang
(36,37%), menyusul umur 31 40 sebanyak 9
orang (27,27%) dan yang paling kecil jumlahnya
adalah umur 61- 65 tahun.
Tabel 3. Jumlah Petani Responden
menurut
Kelompok Umur di Desa Mopuya Utara
Umur
Jumlah
Persentase
(tahun)
(orang)
(%)
1
20 30
3
9,09
2
31 40
9
27,27
3
41 50
12
36,37
4
51 60
7
21,21
5
61 65
2
6,06
Jumlah
33
100
Sumber: Diolah dari data primer, 2010
No.
42
Tingkat
Jumlah Persentase
Pendidikan
(jiwa)
(%)
1
Tidak tamat SD
4
12,13
2
Tamat
9
27,27
SD/sederajat
3
SLTP/sederajat
11
33,33
4
SLTA/sederajat
9
27,27
Jumlah
33
100
Sumber: Diolah dari data primer, 2010
No.
Pengalaman Berusahatani
Pengalaman petani dalam menjalankan
usahataninya merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi keberhasilannya. Semakin
lama petani
bekerja pada kegiatan tersebut
semakin banyak pengalaman yang diperoleh
berkaitan dengan usahataninya.
Gambaran
mengenai pengalaman petani padi sawah di lokasi
penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.
Lahan
Luas lahan yang diusahakan petani bervariasi
antara 0,25 3 ha, dan lahan yang dikelola petani
responden merupakan lahan milik sendiri dengan
rata-rata luas lahan 1,23 ha. Jumlah petani menurut
strata luas lahan sepeti terlihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah Petani Responden menurut Strata
Luas Lahan di Desa Mopuya Utara
Luas Lahan
Jumlah
Persentase
(ha)
(orang)
(%)
1
< 0,5
7
21,21
2
0,51 - 1
10
30,31
3
1,01 - 1,50
5
15,15
4
1,51 - 2
9
27,27
5
>2
2
6,06
Jumlah
33
100
Sumber: Diolah dari data primer, 2010
No.
43
Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada.....(Benu Olfie L. Suzana, Joachim N.K. Dumais, Sudarti)
2).
Benih
Benih yang digunakan petani umumnya dari
hasil panen sendiri ataupun petani lain yang
merupakan hasil terbaik untuk benih. Pemilihan
benih dilakukan menggunakan larutan abu atau
larutan garam sebanyak 2 sendok makan per liter
air, benih yang tenggelam adalah benih yang baik.
Kisaran benih yang digunakan petani antara 20
100 kg/ha dengan rata-rata 64,32 kg/ha, varietas
yang digunakan antara lain varietas Cigeulis,
Serayu dan Sultan. Penanaman padi sawah petani
responden menerapkan sistem tanam pindah dan
tanam benih langsung. Untuk sistem tanam pindah
dilakukan persemaian benih terlebih dahulu, luas
persemaian untuk keperluan 1 ha adalah 400 m 2
(4% dari luas pertanaman). Kurang lebih umur 20
hari bibit ditanam di pertanaman dengan jarak
tanam 20 x 20 cm.
3).
Pupuk
Semua responden melakukan pemupukan
dengan pupuk buatan terutama pupuk Urea, SP36
dan Phonska, dimana jumlah takaran pupuk masih
beragam yakni pupuk Urea 150 300 kg/ha atau
rata-rata 206,17 kg/ha, SP36 antara 57,14 200
kg/ha atau rata-rata 109,26 kg/ha dan Pupuk
Phonska 5 45,71 kg/ha atau rata-rata 14,44 kg/ha.
Jumlah penggunaan ketiga macam pupuk antara
268,57 520 kg/ha atau rata-rata 329,88 kg/ha.
Pemupukan N dilakukan tiga kali yaitu pada umur
7 10 hari setelah tanam (HST) bersamaan dengan
pupuk P dab K sebagai pupuk dasar, pemupukan N
yang kedua pada stadia anakan aktif umur 21 28
HST dan pemupukan N ketiga pada stadia
primordia (35 50 HST).
4).
Tenaga Kerja
Kegiatan usahatani padi sawah antara lain
pengolahan tanah, pencabutan bibit, dan
penanaman pada umumnya dikerjakan oleh tenaga
borongan terutama bagi petani dengan lahan luas
44
12.828
Derajat
bebas
4
0.075
12.903
28
32
Jumlah
Kuadrat
Kuadrat
F-hitung
tengah
3.207 1191.8
Taraf
Signifikan
0.000
0.003
Koefisien
Regresi
5.276
0.303
-0.045
0.089
0.678
Standard
Error
T-hitung
0.474
0.100
0.025
0.063
0.110
11.141
3.036
-1.793
1.420
6.162
Taraf
Signifikan
0.000
0.005
0.085
0.167
0.000
dimana:
Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi pada.....(Benu Olfie L. Suzana, Joachim N.K. Dumais, Sudarti)
Tabel 10. Analisis Efisiensi Alokasi Faktor Produksi Padi Sawah di Desa Mopuya Utara
Variabel
Lahan
Benih
Pupuk
Tenaga Kerja
Ket : (Xi*)
Y
PFMxi
PY
NPMxi
Rata-rata
variabel
(Xi*)
0.303
1.23
-0.045
78.94
0.089
404.85
0.678
123.88
= rata-rata geometrik
Elastisitas
(bi)
PFMxi
PY
NPMxi
1893.84
-4.38
1.69
42.08
3100
3100
3100
3100
5870915- 2000000a
2.94
13586
10000b
-1,36
5239
2500c
2.10
d
130436
50000
2.61
a = Sewa lahan per musim per ha
NPMxi/ P X
PX
= Harga faktor produksi rata-rata
Sumber: Analisis data primer n = 33
46
PX
47