6-Siska Alfiati
6-Siska Alfiati
I.
.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laju pertumbuhan padi yang belum
stabil, apabila ditelaah lebih lanjut ternyata
disebabkan oleh masih tergantungnya
sumber pertumbuhan produksi yang berasal
dari peningkatan produktivitas, sementara
luas panen padi cenderung turun. Luas
panen padi tumbuh negatif sebesar 1,06
persen per tahun selama kurun waktu 20002003. Penurunan pertumbuhan luas panen
diduga disebabkan oleh adanya konversi
lahan sawah ke penggunaan non pertanian,
serangan hama penyakit, banjir dan
kekeringan serta adanya respon petani
terhadap perubahan rasio harga padi
2.
Selanjutnya
Irawan
(2004)
mengemukakan bahwa secara agronomis
peningkatan produktivitas padi dapat terjadi
akibat dua faktor yaitu : (1) meningkatnya
penggunaan varietas padi yang berdaya
produksi lebih tinggi, dan (2) meningkatnya
mutu usahatani yang dilakukan petani
seperti cara pengolahan tanah, cara
penanaman,
cara
pemupukan
dan
sebagainya.
Bagaimana
tingkat
efisiensi
penggunaan faktor produksi pada
usahatani padi?
C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan di atas,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk :
1. Menghitung tingkat penggunaan faktor
produksi pada usahatani padi.
2. Menghitung
tingkat
efisiensi
penggunaan faktor produksi pada
usahatani padi
II. KERANGKA PEMIKIRAN
A. Model Pendekatan
Usahatani Padi
Penggunaan Faktor
Produksi
Sumatera
Selatan
merupakan
provinsi penghasil padi terbesar keenam
nasional dan terbesar kedua di Sumatera.
Daerah yang memproduksi padi Sumatera
Selatan tersebar di semua kabupaten/kota
dengan tiga daerah penghasil terbesar yaitu
Kabupaten Banyuasin, OKI, dan OKUT.
Harga benih
Harga pupuk
Harga
pestisida
Upah tenaga
kerja
Luas Lahan
Produksi Padi
Harga Beras
Penerimaan
Biaya Produksi
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini
adalah :
1.
Pendapatan
Usahatani Padi
Efisiensi
Pengguna
an
Faktor
B. Hipotesis
Hartini (2006), dalam penelitiannya
di Kecamatan Kota Agung Kabupaten
Lahat menyatakan bahwa faktor produksi
yang belum efisien penggunaannya dalam
kegiatan usahatani padi sawah yaitu luas
lahan, pupuk urea dan SP 36 sedangkan
penggunaan pestisida tidak efisien. Syafitri
(2006), dalam penelitiannya di OKU Timur
menyatakan
bahwa
nilai
elastisitas
permintaan pupuk terhadap harga pupuk
pada sawah tadah hujan adalah 0,979 yang
elastisitas permintaannya inelastis.
Berdasarkan uraian ini maka dapat
diajukan beberapa hipotesis, yaitu :
1. Tingkat penggunaan faktor produksi
tidak sesuai dengan dosis anjuran
2. Secara ekonomis efisiensi penggunaan
faktor produksi dalam usahatani padi
belum optimal.
III. Metodologi Penelitian
A. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Tebing Suluh dan Bumi Agung Kecamatan
Lempuing, serta Desa Lubuk Seberuk
Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten
Ogan Komering Ilir. Pemilihan lokasi
dilakukan secara sengaja (Purposive)
dengan
pertimbangan
bahwa
dua
kecamatan tersebut merupakan daerah
penghasil padi terbesar di Kabupaten Ogan
Komering Ilir, dan ketiga desa tersebut
termasuk daerah penghasil padi terbesar di
Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode survey
yang digunakan untuk menjangkau fakta
159
ISSN : 2303 - 1158
H0 :
H1
= i
= Pxi
Dengan ketentuan :
NPMxi : i
= Pxi,
Z =
artinya penggunaan faktor produksi efisien.
Keterangan :
= rata-rata penggunaan faktor produksi
= dosis faktor produksi yang dianjurkan
Rumusan masalah yang kedua yaitu
menganalisis efisiensi produksi maka
terlebih dahulu dilakukan analisis faktor
produksi yang mengikuti model fungsi
produksi Cobb-Douglas. Bentuk matematis
fungsi produksi padi dinyatakan sebagai
berikut :
NPMxi : i
< Pxi,
> Pxi,
Ln Y = ln A + 1 ln X1 + 2 ln X2+
3 ln X3+ 4 ln X4 + 5 ln X5
+ 6 ln X6 + 7 ln X7
Keterangan :
Y = produksi beras (kg)
X1 = jumlah benih (kg)
X2 = jumlah pupuk urea (kg)
X3 = jumlah pupuk phonska (kg)
X4 = jumlah pupuk lain (kg)
X5 = curahan tenaga kerja (HOK)
X6 = jumlah pestisida (liter)
X7 = luas lahan (ha)
H0 : k = 1
H1 : k 1
dimana k = indeks efisiensi (NPMxi/Pxi)
Keterangan
Rata-rata
Tingkat
Penggunaan
(kg/ha)
Harga (Rp/kg)
60,87
6.242,00
Dosis
Anjuran
40
No.
1.
2.
Keterangan
Tingkat
Penggunaan
(kg/ha)
Rata-rata
244,16
Dosis
Anjuran
200
1.317,33
Harga (Rp/kg)
161
ISSN : 2303 - 1158
Keterangan
Rata-rata
Tingkat
Penggunaan
(kg/ha)
Harga (Rp/kg)
151,85
2.144,00
Dosis
Anjuran
100
Keterangan
1.
2.
3.
Herbisida
Insektisida
Fungisida
&
Bakterisida
Total
Keterangan
Rata-rata
Tingkat
Penggunaan
(kg/ha)
Harga (Rp/kg)
118,84
1.041,92
Dosis
Anjuran
300
Rata-rata
Penggunaan
(lt/ha/mt)
1,05
0,83
0,39
Harga
(Rp/lt)
Biaya
(Rp/ha/mt)
73.615,26
87.479,39
78.677,84
71.258,76
104.694,32
287.449,92
254.630,92
163
ISSN : 2303 - 1158
2.
3.
Komponen
Biaya Variabel :
- Benih
- Pupuk
- Pestisida
- Tenaga Kerja
Biaya Tetap :
- Penyusutan Alat
Biaya Giling
Biaya Produksi Total
Biaya (Rp/ha/mt)
375.007,44
936.215,10
254.630,92
3.442.685,54
72.480,07
1.434.521,48
6.515.540,55
c. Pendapatan
Pendapatan usahatani padi adalah
selisih antara besarnya penerimaan dengan
biaya produksi yang dikeluarkan dalam
usahatani tersebut. Produksi, penerimaan,
dan pendapatan usahatani padi dapat dilihat
pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. Rata-rata Produksi, Penerimaan,
dan Pendapatan Usahatani Padi
No.
Komponen
1.
2.
3.
4.
5.
Produksi Beras
Harga Jual
Penerimaan
Biaya Produksi
Total
Pendapatan
Variabel Bebas
Koefisien Regresi
Standar Eror
t Hitung
Ket.
1.
Konstanta
3,918
0,658
5,951
2.
Benih (X1)
0,053
0,059
0,899
3.
Urea (X2)
-0,125
0,075
-1,666
4.
Phonska (X3)
-0,048
0,042
-1,142
5.
0,153
0,036
4,258
6.
0,829
0,080
10,318
7.
Pestisida (X6)
0,020
0,045
0,431
8.
-0,094
0,041
-2,302
= 0,877
F hitung = 20,339
F0,05 = 2,147
F0,01 = 2,914
Keterangan
:
A
: nyata pada taraf = 0,01
B
: nyata pada taraf = 0,05
C
: nyata pada taraf = 0,15
D
: nyata pada taraf = 0,30
Untuk
mengetahui
efisiensi
penggunaan faktor produksi dapat dilihat
dari nilai perbandingan antara Nilai Produk
Marginal dengan Biaya Marginal. Hasil
perhitungan rasio Nilai Produk Marginal
terhadap biaya korbanan marginal usahatani
padi untuk masing-masing variabel
disajikan pada Tabel 9 berikut.
Faktor
Produksi
1.
2.
3.
4.
5.
Benih
Urea
Phonska
Pupuk Lain
Tenaga
Kerja
Pestisida
6.
Harga Faktor
Produksi (Px)
6.242,00
1.317,33
2.144,00
1.041,92
30.000,00
Nilai Produk
Marjinal
(NPM)
12.498,11
-7.348,65
-4.159,20
18.479,95
103.689,77
118.227,19
127.026,25
Indeks
Efisiensi
(NPM/Pxi)
2,00
-5,58
-1,94
17,74
3,46
1,07
a.
Kesimp.
Keterangan
K>1
K<1
K< 1
K>1
K>1
B. Efisien
T. Efisien
T. Efisien
B. Efisien
B. Efisien
K=1
Efisien
166
ISSN : 2303 - 1158
b.
167
ISSN : 2303 - 1158
1.
2.
1.
2.
3.
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang
telah
dilakukan
dapat
diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Tingkat penggunaan faktor produksi di
Kabupaten Ogan Komering Ilir yaitu
benih, pupuk urea, pupuk phonska,
pupuk lain, tenaga kerja, dan pestisida
berturut-turut adalah: 60,87 kg/ha/mt,
244,16 kg/ha/mt, 151,85 kg/ha/mt,
118,84 kg/ha/mt, 128,69 HOK, dan
2,26 lt/ha/mt. Penggunaan benih,
pupuk urea, dan pupuk phonska lebih
besar dari dosis anjuran penyuluh
pertanian.
Faktor produksi yang belum efisien
penggunaannya adalah : benih, pupuk
lain, dan tenaga kerja, faktor produksi
yang tidak efisien adalah pupuk urea
dan pupuk phonska, sedangkan
pestisida sudah efisien penggunannya.
B. Saran
Saran yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :
Untuk
meningkatkan
efisiensi
penggunaan faktor produksi, sebaiknya
petani menggunakan faktor produksi
sesuai dengan dosis yang dianjurkan,
terutama dalam penggunaan pupuk
yang juga harus disesuaikan dengan
ketersediaan unsur hara di tanah dan
kebutuhan unsur hara tanaman.
Peranan pemerintah sangat diharapkan
dalam meningkatkan produksi padi
dengan menyediakan sarana dan
prasarana yang cukup.
Bagi peneliti selanjutnya, disarankan
agar dapat menganalisis permintaan
faktor produksi pada dua musim tanam
yang berbeda untuk dapat melihat
pengaruh apabila terjadi perubahan
harga faktor-faktor produksi dan harga
produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Hartini, I.
2006.
Tingkat Efisiensi
Penggunaan Faktor Produksi dan
Kontribusi Pendapatan Usahatani Padi
Sawah Irigasi Sederhana terhadap
Pendapatan Petani di Kecamatan Kota
Agung Kabupaten Lahat. Tesis S2.
Program Pascasarjana Universitas
Sriwijaya. (tidak dipublikasikan).
Irawan, B. 2004. Produktivitas Potensial
dan Mutu Usahatani Padi Sawah di
Jawa
:
Kecenderungan
dan
Konsekuensinya terhadap Upaya
Peningkatan
Produksi
Padi.
ICASERD Working Paper No. 31.
Pusat Penelitian dan Pengembangan
Sosial
Ekonomi
Pertanian.
Departemen Pertanian.
Suryadi., & T.D. Hapsari. 2002. Kebijakan
Produksi Padi pada DaerahSentra
Produksi di Indonesia.
Jurnal
Agribisnis, Volume VI Nomor 1:
hal 25-39.
Syafaat, N., S. Priyanto, S. Mardiyanto &
Suryadi.
2004.
Kinerja Nilai
Tambah dan Produksi Sektor
Pertanian
2000-2003.
Jurnal
Analisis Kebijakan Pertanian. 2(1) :
1-5.
Syafitri, K.
2006.
Analisis Respon
Permintaan Pupuk pada Usahatani
Padi Sawah Irigasi Teknis dan
Tadah Hujan setelah Kenaikan
Harga Pupuk di Desa Triyoso Ogan
Komering Ulu Timur. Skripsi S1.
Universitas Sriwijaya.
(tidak
dipublikasikan).
168
ISSN : 2303 - 1158