Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Syariah

Secara harfiah, kata syariah dalam bahasa arab berarti jalan yang lurus. Kata itu juga
berarti jalan menuju ke sumber air dan tempat orang yang menikmati air minum. Dengan
demikina, kata itu berarti suatu jalan yang jelas untuk diikuti.
Menurut istilah, perkataan syariat pada mulanya mempunyai arti yang luas tidak hanya
berarti fiqh dan hokum, tetapi mencakup pula aqidah dan segala yang diperintahkan Allah.
Dengan demikian, syariat mengandung arti mengesakan Allah, menaati, beriman kepada RasulRasulNya, kitab-kitabNya, dan hari pembalasan. Pendeknya, syariat mencakup segala sesuatu
yang membawa seseorang menjadi muslim.
Pengertian Fiqih
Dari segi bahasa, perkataan fiqhi berasal dari kata

) yang berarti paham atau

pengetahuan yang menunjukkan sesuatu. Dari sini, dapat ditegaskan bahwa perkataan fiqhi itu
menunjuk kepada pengetahuan tentang hukum-hukum agam, hukum-hukum syariah.
Dari segi istilah, tidak jauh dari pengertian di atas, hanya saja mempunyai cakupan
sempit, sebab fiqhi tidak mencakup ilmu-ilmu agama, Oleh ulama fiqhi sendiri, perkataan fiqhi
diakai denggan pengertian ulmu tentang hokum-hukum syariah yang bersifat amaliyah, yang
diambil dari dalil-dalil terperinci. Dengan demikian, objek fiqhi pada dasarnya ada dua, yakni:
1. Hukum-hukum amaliah (perbuatan jasmaniah)
2. Dali-dalil tentang hokum perbuatan itu
Secari esensial, fiqhi dalam arti pemahaman adalah
Persamaan dan Perbedaan Syariah dan Fiqhi dengan contoh dalam kehidupan sehari-hari
Sumber Syariah Primer
1. Al-Quran
Ialah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa arab
dengan perantara malaikat Jinril, diturunkan secara mutawatir, membacanya adalah ibadah
dimulai dengan surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas.

Sebagai bukti AL Quran adalah perkataan Allah ialah ketidaksanggupan orang-orang


yang membuat tandingannya.
Fungsi Al Quran:
a. Al Hudan Linnas (petunjuk bagi manusia)
b. Al Bayan (penjelas): (Al Quran sebagai)
- Al Quran berfungsi sebagai bacaan
- Al Kitab sebagai pedoman manusia
- Al Furqan sebagai pembeda mana yang haq dan batil
- Adz Dzikri sebagai peringatan
2. Al-Hadits
Ialah ucapan Nabi, segala perbuatan Nabi, segala taqrir (pengakuan) beliau dan seluruh
keadaan beliau.
Fungsinya,
a. Memperkuat hokum yang terkandung dalam Al Quran baik yang global maupun yang
detail
b. Menjelaskan hokum-hukum yang terdapat dalam Al Quran, yakni mentaqyidkan yang
mutlak, mentafshilkan yang mujmaldan mentahsishkan yang am.
c. Menetapkan hukum yang tidak disebutkan dalam Al Quran
Sumber Syariah Sekunder
1. Yang lahir dari ijtihad
Ialah meluangkan kesempatan dalam usaha untuk mengetahui ketentuan-ketentuan hokum
dari dalil syariah, tegasnya mencurahkan hikmah dan kesungguhan untuk mendapatkan
ketentuan-ketentuan hokum dari sumber-sumber yang pokok.
2. Yang dilahirkan ijtihad sebagai sumber syariah sekunder
a. Ijma ialah persepakatan para mujtahid dalam suatu masa sepeninggal Rasulullah SAW
terhadap suatu hokum syari mengenai suatu peristiwa
b. Qiyas berarti menyamakan sesuatu kejadian yang tidak ada nashnya kepada kejadian lain
yang ada nashnya mengenai hokum yang nash telah menetapkan lantaran adanya
kesamaan dua kejadian itu dalam illat hukumnya.
Kandungan syariat Islam terdiri atas ibadah dan muamalah
A. IBADAH

Ibadah ialah melakukan suatu akivitas untuk mendapat keridhaan Allah dan mengharapkan
pahalanya di akhirat.
Urgensi disyariatkannya ibadah diperuntukkan kepada kemaslahatan manusia, sehingga semua
yang diwajibkan Allah SWT hanya Allah lah yang mengtahui yang sebenarnya.
B. MUAMALAH
Muamalah membahas hubungan manusia dengan manusia seperti masalah jual beli, sewa
menyewa, pinjam meminjam,l perkonsian dan riba.
Urgensinya, muamalah dalam pengertian pergaulan hidup tempat setiap orang melakukan
perbuatan dalam hubungannya dengan orang lain, menimbulkan hubungan hak dan kewajiban,
yang merupakan bagian terbesar dalam kehidupan manusia. Nabi mengajarkan, Agama adalah
muamalah
Kebutuhan Pokok Manusia
a. Agama, ia mempersatukan awidah, islam mewajibkan percaya kepada Allah, hari akhir,
kepada malaikat-malaikatNya, dan nabi-nabiNya
b. Jiwa, untuk melestarikan jiwa , Islam mensyariatkan pernikahan. Untuk memelihara jiwa dan
menjamin kelangsungan hidupnya, Islam mensyariatkan hokum qishash/hukuman yang
setimpal.
c. Akal, untuk memelihara akal Islam mensyaratkan haramnya khimar dan setiap yang
memabukkan. Serta memidana orang yang meminumnya
d. Keturunan, untuk memelihara keturunan, islam mensyariatkan hokum dera seratus kali bagi
laki-laki atau perempuan yang berzina.
e. Harta, untuk mendapatkan harta Islam mesyariatkan wajib usaha (bagi hasil). Dan untuk
memelihara harta, Islam mensyariatkan haramnya pencurian dan memberi hukuman potong
tangan kepada pencuri baik perempuan maupun laki-laki.
Asas-asas Penerapan Syariah Islam
a.
b.
c.
d.

Meniadakan kesempitan dan kesukara/tidak memberatkan


Sedikit pembebanan
Bertahap dalam menerapkan hokum
Mewujudkan keadilan

Teistis (Rabbaniyah)

Etis (Akhlaqqiyah)
Realistis (Al Waqiiyah)

Anda mungkin juga menyukai