Anda di halaman 1dari 11

RINGKASAN MATERI KULIAH

PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEGIK


SAP 2

Oleh:
Luh Putu Nirmala Dewi
(1590661002)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS UDAYANA
2016

RINGKASAN MATA KULIAH


MANAJEMEN STRATEGIK
SAP 2
MATERI POKOK
VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN
1. Visi perusahaan
2. Misi perusahaan
Pentingnya misi yang jelas. Sifat misi : berbagai komponen pernyataan misi
3. Pernyataan misi dengan mengakomodir nilai nilai CSR
4. Pernyataan misi dengan mengakomodir nilai nilai THK
5. Menuliskan dan mengevaluasi pernyataan misi
6. Tujuan perusahaan : sasaran jangka panjang
Kriteria sasaran jangka panjang
7. Tujuan perusahaan berdasarkan pendekatan BSC

Visi , Misi dan Tujuan Perusahaan


Manajemen strategik merupakan alat untuk mencapai apa yang diinginkan untuk masa
depan perusahaan. Usaha mencapai masa depan ini bukanlah sesuatu yang mudah, karena
diperlukan upaya-upaya tertentu untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah serta
tingkat persaingan yang diciptakannya. Sebuah perusahaan haruslah memiliki visi, misi serta
tujuan perusahaan. Suatu perusahaan merupakan organisasi yang dibentuk oleh seseorang
atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Pada mulanya perusahaan atau
badan usaha itu dimiliki dan dikelola oleh pemiliknya sendiri atau dengan keluarganya
dengan visi tertentu, misalnya bertanggungjawab pada kesejahteraan masyarakat, dijakankan
untuk tujuan tertentu misalnya mengambil keuntungan.
Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan.
Dengan kata lain, visi dapat dikatakan sebagai pernyataan want to be dari organisasi atau
perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin
kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di
masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi
2

adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produkdan pelayanan
yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani,
nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik :
1)

Imagible (dapat di bayangkan).

2)

Desirable (menarik).

3)

Feasible (realities dan dapat dicapai).

4)

Focused (jelas).

5)

Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan).

6)

Communicable (mudah dipahami).

Visi itu What be believe we can be, yang dimana Visi merupakan suatu gambaran tentang
masa depan, mau jadi apa nanti perusahaan, organisasi ataupun suatu lembaga. Menentukan
visi berarti juga menentukan tujuan serta cita-cita yang ingin diraih. visi merupakan suatu
pernyataan komprehensif tentang segala sesuatu yang diharapkan suatu organisasi pada masa
yang akan datang dan dibuat sebagi pedoman atau arah tujuan jangka panjang organisasi.
Visi yang terumuskan dengan baik setidaknya harus memiliki dua unsur utama, yaitu:

Ideologi inti. Ideologi inti menunjukan karakter abadi dari sebuah organisasi dan
merupakan identitas yang begitu penting, yang bahkan melebihi model manajemen,
siklus hidup barang atau pasar, dan terobosan teknologi sebuah perusahaan. Ideologi
inti memberikan sumbangan yang paling signifikan secara terus menerus kepada siapa
saja yang akan merumuskan sebuah visi. Didalam sebuah visi terdapat dua unsur yang
berbeda yaitu nilai inti dan tujuan inti. Nilai inti merupakan prinsip atau ajaran
organisasi. Nilai inti tidak memerlukan penilaian dari luar organisasi karena sudah
memiliki nilai dan kepentingan intrinsiknya sendiri.berbeda dengan nilai inti, tujuan
inti adalah unsur kedua dari ideologi inti yang merupakan alasan yang paling

fundamental mengenai keberadaan sebuah organisasi


Membayangkan masa depan. Dalam
menggambarkan

masa

depan

pentingnya tujuan yang besar, panjang dan kuat yang mempunyai karakteristik yang
baik pada umumnya memiliki ciri: (1) berorientasi ke depan, artinya memberikan
gambaran yang menyeluruh tentang apa yang diinginkan oleh daerah, (2) inspiratif,
artinya mendorong semua orang menuju imajinasi atau impian yang disepakati, (3)
realistis, artinya berupaya menggambarkan realitas yang paling optimal selama kurun
waktu tertentu.
Menurut Kuncoro (2006) visi dikategorikan menjadi:
3

o Visi dibangun berdasarkan nilai inti, nilai yang diharapkan oleh perusahaan.
o Visi perlu mengelaborasikan tujuan organisasi. Tujuan dapat berorientasi pada
laba atau tidak, besar atau kecil, lokal atau global, perusahaan harus memiliki
tujuan akan keberadaannya.
o Visi perlu memasukan gambaran singkat tentang apa yang dilakukan oleh
organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya.
o Visi perlu merumuskan sasaran umum. Sasaran adalah target dimana semua
organisasi bekerja sama untuk mewujudkannya. Sasaran juga menyatukan
semua anggota organisasi dan unit subbisnisnya mencapai tujuan akhir.
Misi dan visi merupakan sebuah rangkaian filosofi atau tujuan yang ditetapkan suatu
organisasi sebagai arah tujuan kemana organisasi atau berusahaan akan dibawa. Menurut
Wibisono (2006) misi merupakan penetapan sasaran atau tujuan perusahaan dalam jangka
pendek (biasanya 1 sampai 3 tahun). Sedangkan visi merupakan cara pandang perusahaan di
masa depan. Visi biasanya disusun untuk jangka panjang (biasanya 3 sampai 10 tahun).
Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47). Misi merupakan
rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat apa
yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.Misi
masih merupakan sesuatu yang memiliki arti global dan cenderung generik. Oleh karena
itu,beberapa ditentukan beberapa obyektif yang ingin dicapai dalam beberapa hal sehubungan
dengan misi yang dicanangkan tersebut (Indrajit, 2008).
Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan
adalah dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:
1.

Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang

2.
3.

menggambarkan organisasi
Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting
Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraf yang

4.

menggambarkan misi perusahaan


Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan untuk
adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka.

Untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus,
misi tersebut harus:
1.
2.
3.
4.

Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan
Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah
Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan
Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.

Pentingnya visi dan misi bagi organisasi antara lain Pertama, visi dan misi akan menolong
kita untuk menyusun cara mencapai atau strategi menggapainya.Kedua, visi dan misi kita
akan menolong merumuskan prioritas bahkan menghindarkan kita melakukan apa yang tidak
berguna bagi pencapaiannya. Dengan demikian kita hidup dengan efektif dan efisien.
Berbagai godaan dan pilihan yang menyimpangkan kita dari arah kita dapat ditolak karena
kita memiliki kriteria yang jelas.Ketiga, adanya visi dan misi yang jelas akan mempermudah
kita menginspirasikan orang yang ada bersama kita untuk mengejar dan mewujudkannya.
Mereka memiliki kepastian ke mana kita pergi dan kemana kita tidak akan berjalan.Keempat,
adanya visi dan misi menolong kita untuk mengevaluasi diri apakah kita sudah mendekati
atau malah menjauhi visi dan misi tadi. Kita dapat juga mengevaluasi kecepatan gerak kita ke
arah yang kita tuju.
Pernyataan visi formal memiliki pengembalian atas ekuitas pemegang saham dua kali
lebih besar dibandaingkan perusahaan perusahaan tanpa pernyataan misi. Menurut king and
cleland hendaknya organisasi secara cermat dan hati hati mengembangkan sebuah
pernyataan misi tertulis untuk mendapatkan keuntungan keuntungan sebagai berikut :
1. Memastikan kepaduan tujuan dalam organisasi
2. Menyediakan landasan atau standar, untuk mengalokasikan sumber daya
organisasional
3. Membangun iklim organisasional yang padu
4. Menjadi titik fokus bagi individu agar sejalan dengan maksud dan arah organisasi
5. Memfasilitasi translasi dari tujuan menjadi struktur kerja yang melibatkan
pembagian tugas ke elemen elemen yang bertanggung jawab dlam organisasi
6. Menjelaskan maksud maksud organisasional dan mentranslasikan ke berbagai
maksud dan tujuan.
Adapun karakteristik dari pernyataan misi adalah sebagai berikut :

Deklarasi sikap: pernyataan misi lebih dari sekedar pernyataan detail detail
spesifikasi pernyataan misi merupakan deklarasi sikap dan pandangan. Suatu
pernyataan misi perlu luas agar dappat secara efektif merekonsiliasi perbedaan
di kalangan, dan menarik bagi,para pemangku kepentingan, yaitu indivu

individu dan kelompok kelompok individu yang memiliki kepentingan.


Orientasi konsumen : sebuah pernyataan misi yang baik mendeskripsikan
maksud, konsumen, produk atau jasa , pasar, filosofi dan teknologi dasar suatu
organisasi. Pernyataan misi yang baik mencerminkan antisipasi akan

konsumen.
Deklarasi kebijakan sosial : kebijakan sosial memengaruhi pengembangan
pernyataan misi bisnis
5

Adapun komponen pernyataan misi seharusnya memenuhi memasukan semua


komponen pening di bawah ini :
o Konsumen
o Produk atau jasa
o Pasar
o Teknologi
o Fokus pada kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan profitabilitas
o Filosofi
o Konsep diri
o Fokus pada citra publik
o Fokus pada karyawan
Bagi perusahaan/lembaga/organisasi, reputasidan citra korporat merupakan aset yang paling
utama dan tak ternilai harganya. Oleh karena itu segala upaya, daya, kreativitas, dan biaya
dikeluarkan untuk memupuk, merawat, serta membina dan mengembangkannya.
Salah satu aspek penting yang merupakan unsur pembentuk citra adalah tanggung jawab
sosial (CSR) dan penegakan good corporate governance (GCG)Berdasarkan

data

dan

pengalaman
perusahaan yang menjalankan CSR, terbukti berhasil secara positif meningkatkan
performance dan keuntungan dalam perkembangan perusahaannya.
Tanggung jawab

sosial dunia usaha telah menjadi suatu kebutuhan yang

dirasakan bersama antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha sendiri berdasarkan
prinsip prinsip saling menguntungkan (kemitraan). Tanggung jawab
memberikan

implikasi

positif

meringankan

beban pembiayaan,

bagi

sosial perusahaan

peningkatan kesejahteraan

masyarakat,

pembangunan pemerintah, memperkuat investasi

dunia usaha, serta semakin kuatnya jaringan kemitraan, antara masyarakat , pemerintah,
dengan dunia usaha. Konsep awal CSR secara akademisi diperkenalkan oleh Howard R.
Bowen melalui karyanyayang berjudul Social Responsibilities of the BusinessmenBowen
telah memberikan landasan awal bagi pengenalan kewajiban pelaku bisnis untuk
menetapkan tujuan bisnis yang selaras dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat.
Sesungguhnya

substansi

keberlanjutan

perusahaan

keberadaan
itu

sendiri

CSR

adalah

dengan

jalan

dalam rangka
membangun

memperkuat

kerjasama

antar

stakeholder yang difasilitasi perusahaan tersebut dengan menyusun program-program


pengembangan
perusahaan

masyarakat

untuk

dapat

sekitarnya.
beradaptasi

Atau
dengan

dalam

pengertian

lingkungannya,

kemampuan

komunitas

dan

stakeholder yang terkait dengannya, baik lokal, nasional, maupun global.

Dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR), tidak bisa


dilepaskan dari core perusahaan yang tertuang dalam visi dan misi, karena CSR merupakan
penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Departemen atau divisi apapun yang
ada dalam perusahaan, ketika membuat program maupun kegiatan, harus mengacu pada visi
dan misi perusahaan. Keberhasilan sebuah perusahaan hanya bisa tercapai dengan adanya
sinkronisasi nilai yang mengarah pada tujuan yang sama. Begitu juga dengan CSR, program
yang dibuat merupakan penjabaran dari visi dan misi perusahaan, dimana CSR adalah
subsistem yang mendukung tercapainya tujuan dari sistem perusahaan.
Terdapat dua kategori perusahaan dalam menerapkan CSR, dimana kategori tersebut
bisa dijadikan indikator keseriusan perusahaan dalam menjalankan CSR. Pertama,
perusahaan yang menjalankan CSR secara reaktif, tanpa perencanaan, tanpa landasan
kebijakan dan tanpa penganggaran. Melainkan menjalankan CSR sebagai bentuk reaksi
terhadap suatu keadaan. Pada tipe ini, CSR hanyalah pemanis, tempelan atau bentuk kegiatan
yang kemudian diklaim sebagai CSR, seperti pada saat ulang tahun perusahaan, sumbangan
bencana, penghijauan atau program yang sifatnya amal dan insidental. Dana yang digunakan
merupakan dana adhock, tidak khusus dianggarkan untuk CSR.
Kedua, Program CSR perusahaan merupakan penjabaran dari nilai-nilai yang ada
dalam Visi dan Misi perusahaan, kemudian diturunkan kedalam kebijakan, roadmap,
program/kegiatan jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang. Program dibuat dan
dilaksanakan bukan atas dasar reaktif, insidental, melainkan berdasarkan perencanaan dan
pengukuran kebutuhan para stakeholders. Program dan Kegiatan CSR Sudah dirancang mulai
dari tahap analisis kebutuhan, implementasi, monitoring, evaluasi, hingga terminasi.
Sehingga program CSR yang dijalankan bisa dijadikan salah satu indikator berhasil tidaknya
perusahaan, karena CSR telah menjadi subsistem yang mendukung keberlanjutan bisnis
perusahaan.
Penerapan nilai -nilai THK dalam suatu organisasi maupun perusahaan dalam hal
ini pengaruhnya dalam kegiatan bisnis (Windia, dkk, 2005; Dewi dan Ustriyana, 2007;
Riana, 2011; Dalem; 2007, Ashrama; 2005). Filosofi Tri Hita Karanasebagainilai kultur
masyarakat Bali terdiri dari tiga kata yaitu, tri artinya tiga, hita artinya kebahagiaan, dan
karana artinya penyebab. Jadi Tri Hita Karanadapat diartikan sebagai tiga penyebab
kebahagiaan. Ketiga penyebab kebahagiaan tersebut diantaranya parhyangan yang artinya
hubungan yang harmonis antara manuia dan Tuhan, pawongan yang artinya hubungan yang
harmonis antara manusia dan sesamanya, palemahan yang artinya hubungan yang harmonis
antara manusia dan lingkungannya. Ungkapan secara umum Tri Hita Karana dapat dimaknai
7

sebagai konsep harmoni dan kebersamaan (Windia dan Dewi, 2011). Filosofi THK pada
dasarnya merupakan filosofi universal yang pada hakikatnya ada dan dianut oleh masyarakat
lain meskipun tidak beragama Hindu. Hal ini hanya bisa diterapkan secara sadar dan nyata
oleh masyarakat Bali. Filosofi tersebut juga sangat relevan dengan aktivitas usaha/ bisnis
(Dwirandra, 2011). Dari penjelasan di atas, konsep THK ( tri hita karana ) hendaknya
tertuang dalam pernytaan visi dan misi. Karena tidak dapat kita pungkiri bahwa, rencana
rencana strategis organisasi berawal dari visi dan misi, dan organisasi berada di lingkungan
masyarakat sosial.
Visi dan misi merupakan elemen yang dalam organisasi. Lestari (2007) menyatakan
visi dan misi digunakan agar dalam operasionalnya bergerak pada track yang diamanatkan
oleh para stakeholder dan berharap mencapai kondisi yang diinginkan di masa yang akan
datang. Pada saat perumusan visi misi biasanya merupakan proses yang melelahkan bahkan
sering menjadi perdebatan sendiri antar anggota organisasi. Tetapi pada saat visi dan misi
sudah terbentuk, pelaksanaannya menjadi tidak sesuai. Jadi sungguh disayangkan sekali jika
proses perumusan visi misi yang melelahkan pada akhirnya hanya menjadi hiasan dinding
semata. Heru (2006) seperti yang dikutip oleh Lestari (2007) mengungkapkan Sering kali
pernyataan visi misi organisasi kurang tepat menggambarkan tujuan organisasi sehingga
sering di jumpai adanya kesulitan pada saat melakukan deploy visi misi menjadi set of action
yang akan digunakan untuk mengukur kinerja organisasi dengan menggunakan metode
balance scorecard. Tidak ada satu pun pernyataan misi yang paling baik untuk suatu
organisasi, sehingga penilaian yang baik dibutuhkan dalam mengevaluasi pernyataan misi.
Untuk mengetahui apakah visi perusahaan perlu dirubah agar sesuai dengan
kebutuhan masa kini dan masa yang akan datang, visi perusahaan perlu dievaluasi. Berikut
ini disajikan beberapa tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengevaluasi suatu visi
perusahaan (Ancok, 2007):
1. Apakah perusahaan memiliki visi yang jelas?
Bila ada visi yang jelas apakah visi itu tertulis dengan jelas? Seringkali perusahaan tidak
memiliki visi kemana perusahaan akan dibawa. Kalau pimpinan perusahaan ditanya tentang
visi, jawaban yang sering diberikan bukanlah visi tetapi misi dan credo perusahaan. Visi itu
adalah sesuatu yang diharapkan akan terjadi di masa depan.
2. .Bila perusahaan terus mengikuti arah sekarang, akan seperti apakah perusahaan ini
pada dekade yang akan datang?
Apakah arah tersebut cukup baik? Seringkali pimpinan perusahaan terlalu optimistik
mengenai masa depan perusahaannya. Sifat demikian agaknya biasa dimengerti
8

mengingat seorang pimpinan harus memiliki keyakinan tentang apa yang harus
diperbuatnya selaku pimpinan. Sebaiknya pimpinan bersikap terbuka dan banyak
melakukan konsultasi dengan berbagai pihak, seperti para pelanggan, pemegang
saham, dan konsultan ahli di bidang tersebut.
3. Apakah orang-orang yang memegang posisi penting dalam perusahaan memahami
visi perusahaan dan setuju dengan visi tersebut? Agar supaya visi dapat berfungsi
secara efektif di dalam menggairahkan karyawan dalam bekerja, visi harus dipahami
oleh karyawan perusahaan, khususnya karyawan yang memiliki jabatan yang cukup
penting. Agar supaya visi difahami oleh karyawan, maka proses sosialisasi visi
menjadi bagian penting di dalam upaya membangun visi. Jalur komunikasi yang
efektif dan efisien harus diciptakan agar pemahaman terhadap visi dapat
dikembangkan. Walaupun jalur komunikasi dapat diciptakan dengan baik,sukses atau
tidaknya sosialisasi visi pada karyawan sangat tergantung pada kejelasan visi itu
sendiri.
Menurut Ansoff tujuan adalah aturan keputusan yang memungkinkan manajemen
untuk mengarahkan atau memedomani dan mengukur prestasi kearah tujuan. Tujuan
dapat pula didefinisikan sebagai suatu pengukur proses pengubahan sumber.
Suatu tujuan berisikan 3 elemen penting :
1. Atribut tertentu yang di pilih sebagai suatu pengukur efesiensi
2. Ukuran atau skala dengan mana atribut itu di ukur.
3. Sasaran (goal) yaitu nilai tertentu pada skala yang ingin dicari untuk dicapai oleh
perusahaan
Tujuan organisasi dapat digolongkan kedalam tujuan jangka pendek , jangka
menengah dan jangka panjang. Dengan adanya banyak tujuan dalam jangka pendek dan
pada waktu tertentu umumnya di prioritas pencapaian pada beberapa tujuan yang di
pertimbangkan lebih tinggi bobotnya dibandingkan dengn tujuan lain. Pada saat
sekaranng perumusan tujuan perusahaan adalah masalah yang sifatnya komleks dan harus
mempertimbangkan kepentinga semua pihak yang beradaptasi pada perusahaan sehinggan
untuk menyusun tujuan perusahaan harus mempertimbangkan 3 faktor :
1.Realitas lingkungan dan saling berhubungan kekuatan eksternal
2.Realitas sumber-sumber dan saling berhubungan kekuatan internal perusahaan
3.Sistem nilai para eksekutif puncak
9

Tujuan jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang dicoba untuk dicapai oleh
perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya lima tahun. tujuan jangka panjang
lainnya, seharusnya dapat diterima, fleksibel, terukur seiring berjalannya waktu , memotivasi,
sesuai, dapat dipahami, dan dapat dicapai.
Kategori umum untuk tujuan jangka panjang bisnis meliputi :

Profitability (Profitabilitas)
Kemampuan dari suatu perusahaan untuk beroperasi dalam jangka panjang

bergantung pada tingkat laba yang memadai. Perusahaan yang dikelola secara strategis pada
umumnya memiliki tujuan laba, yang dinyatakan dalam bentuk laba persaham.

Employee development (Pengembangan Karyawan)


Karyawan menghargai pendidikan danpelatihan, sebagian karena hal tersebut

mengarah pada kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi. Menyajikan peluang
semacam itu sering kali meningkatkan produktivitas dan mengurangi perputaran karyawan.
Oleh karena itu para pembuat keputusan strategis sering kali memasukan tujuan
pengembangan karyawan kedalam rencana jangka panjang.

Productivity (Produktifitas)
Para manager strategis secara terus mencoba meningkatkan produktivitas sistem

mereka. Perusahaan yang dapat memperbaiki hubungan input-output pada umumnya dapat
meningkatkan profitabilitas. Dengan demikian perusahaan-perusahaan hampir selalu
menyatakan suatu tujuan produktivitas. Tujuan produktivita yang umum digunakan adalah
jumlah barang yang diproduksi atau jumlah jasa yang diberikan perunit input.

Technology leadership (Teknologi Kepemimpinan)


Perusahan harus memutuskan apakah akan menjadi pemimpin atau hanya jadi

pengikut di pasar. Setiap pendekatan dapat berhasil, tetapi masing-masing membutuhkan


postur strategi yang berbeda. Oleh karena itu banyak perusahaan menyatakan suatu tujuan
berkaitan dengan kepemimpinan teknologi

Employee relations(Relasi Pekerja)


Apakah terikat dengan kontrak serikat pekerja atau tidak perusahaan-perusahaan

secara aktif mencoba untuk menggembangkan hubungan baik dengan karyawan. Bahkan
langka-langka proaktif dalam mengantisipasi kebutuhan dan harapan karyawan merupakan
karakteristik dari para manajer strategis. Para manajer strategis yakin bahwa produktivitas
hubungan dengan loyalitas karyawan dan apresiasi atas perhatian manajer terhadap
kesejahteraan karyawan.
10

Competitive position (posisi kompetitif)


Salah satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah salah satu dominasi relatifnya di

pasar. Perusahaan-perusahaan yang lebih besar pada umumnya menetapkan tujuan dalam hal
posisi konpetitif, sering kali menggunakan penjualan total atau pangsa pasar sebagai ukuran
posisi kompetitifnya.

Responsibilities To society(Tanggung Jawab Untuk Masyarakat)


Para manajer memahami tanggung jawab mereka terhadap pelanggan dan masyarakat

secara umum. Bahkan banyak perusahaan mencoba untuk memenuhi tanggung jawab
sosialnya melampaui persyaratan pemerintah. Perusahaan-perusahaan tersebut bukan hanya
bekerja untuk mengembangkan reputasi sebagai produsen dari produk dan jasa dengan harga
yang layak, melainkan menjadi warganegara yang bertanggung jawab.

Daftar pustaka

David, Fried.2012.Manajemen Strategis Buku 1.Jakarta:Salemba Empat


Fahmi,Irham.2013.Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi.Jakarta:Alfabeta

11

Anda mungkin juga menyukai