OLEH :
MUHAMMAD NORAIDI NAFARIN
12484011I04
Oleh :
MUHAMMAD NORAIDI NAFARIN
NPM. 12484011104
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dengan judul Gambaran Kepatuhan Tenaga Teknis
Kefarmasian dalam Pemberian Informasi tentang Lama Penyimpanan Antibiotik
Sirup Kering yang telah di Rekonstitusi Di Apotek Wilayah Banjarmasin Tengah,
oleh Muhammad Noraidi Nafarin (NPM. 12484011104), telah diperiksa dan
disetujui oleh pembimbing, dan akan dipertahankan di hadapan tim penguji pada
Ujian Sidang Karya Tulis Ilmiah Program Studi D.3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin.
Pembimbing 1
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL.................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH ...........................
ABSTRAK................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................
DAFTAR SKEMA....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................
1.1 Latar belakang........................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................
1.5 Penelitian Terkait.....................................................................
1
1
3
4
4
4
6
6
7
9
11
12
15
17
17
18
19
20
22
23
24
25
25
25
26
27
27
28
28
30
31
31
35
36
37
41
42
42
42
DAFTAR RUJUKAN................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
44
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
DAFTAR SKEMA
Hal
Skema 2.1 Kerangka Konsep...................................................................... 24
10
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keterangan Permohonan Bimbingan KTI
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3. Surat Izin Studi Pendahuluan
Lampiran 4. Lembar Konsultasi Pembimbing I
Lampiran 5. Lembar Konsultasi Pembimbing II
Lampiran 6. Surat Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7. Surat Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 8. Lembar Observasi (Pengamatan)
Lampiran 9. Lembar Kuesioner (Pengamatan)
Lampiran 10.Hasil (Lembar Observasi)
Lampiran 11.Hasil (Lembar Kuisioner)
Lampiran 12.Daftar Riwayat Hidup
11
BAB 1
PENDAHULUAN
Sirup kering adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam
bentuk halus bahan dan tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat
yang terdispesi harus halus, tidak boleh cepat mengendap, dan bila dikocok
perlahan-lahan endapan harus terdispersi kembali. Dapat ditambahkan zat
tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi tetapi kekentalan suspensi
harus menjamin sediaan mudah dikocok dan dihitung sehingga pada etiket
1
harus tertera label kocok dahulu dan disimpan dalam wadah tertutup baik
dan di tempat yang sejuk (Anief, 2006). Contoh dari suspensi oral adalah
sirup kering antibiotik oral, yang umumnya mengandung 125 sampai 500
mg zat padat per 5 ml (Ansel, 2008).
Antibiotik adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri,
yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman,
sedangkan toksisitasnya bagi manusia relatif kecil. Turunan zat-zat ini yang
dibuat secara semi-sintetis, juga termasuk kelompok ini, begitu pula semua
senyawa sintetis dengan khasiat antibakteri, para peneliti diseluruh dunia
menghasilkan banyak zat lain dengan khasiat antibiotik. Tetapi berhubung
dengan sifat toksisnya bagi manusia, hanya sebagian kecil saja yang dapat
digunakan sebagai obat. Yang terpenting diantaranya adalah streptomisin,
kloramfenikol, tetrasiklin, neomisin, eritromisin, vankomisin, rifampisin,
gentamisin, bleomisin, doksurabisin, minosiklin dan tobramisin (Tjay &
Rahardja, 2007).
Kebanyakan bahan - bahan antibiotik tidak stabil bila berada dalam larutan,
untuk waktu lama yang diinginkan.Dan oleh sebab itu dilihat dari stabilitas,
bahan obat dengan bentuk tidak larut dalam suspensi berair atau sebagai
serbuk kering untuk dioplos sangat menarik bagi pabrik obat. Suspensi oral
antibiotik juga memberikan cara yang memuaskan dari pemberian sediaan
kepada bayi dan anak anak, sebagaimana juga pada orang dewasa yang
lebih senang memilih sediaan cair daripada bentuk sediaan padat. Banyak
dari suspensi oral yang dimaksudkan terutama untuk bayi dikemas dengan
penetes
yang
berukuran,
guna
membantu
pemberian
dosis
yang
Penyimpanan obat karena beberapa obat tertentu harus disimpan pada suhu
khusus. Obat yang disimpan khusus salah satunya adalah sediaan sirup
kering antibiotik. Penyimpanannya misalnya sirup antibiotik, maksimal 2
Dari teori di atas saya tertarik ingin mengetahui dilapangan secara langsung
peran tenaga teknis kefarmasian. Untuk itu saya melakukan studi
pendahuluan terlebih dahulu diApotek yang ada di Banjarmasin Tengah.
Studi pendahuluan saya lakukan pada tanggal 13 April 2015. Di dapatkan
data, tenaga teknis kefarmasian di Apotek Wilayah Banjarmasin Tengah
bahwa 3 orang patuh 7 orang yang tidak patuh. memberikan informasi
kepada pasien tentang penyimpanan antibiotik sirup keringyang telah
direkonstitusi
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana Gambaran Kepatuhan Tenaga Teknis
1.3
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Gambaran Kepatuhan Tenaga Teknis Kefarmasian Dalam
Pemberian Informasi Tentang Lama Penyimpanan Antibiotik Sirup Kering
Yang Telah Direkonstitusi di Apotek Wilayah Banjarmasin Tengah.
1.4
Manfaat Penelitian
1.4.1
Bagi Peneliti
Untuk menambah pengetahuan, kreatif dalam bepikir
pengalaman
dan
di bangku kuliah.
1.4.2 Bagi Institusi pendidikan
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi dan referensi
penelitian selanjutnya serta dapat memfasilitasi mahasiswa dalam
mencapai kompetensi sesuai standar.
1.4.3 Bagi Tenaga Kesehatan
Memberikan
masukan
bagi
tenaga
kesehatan
dalam
rangka
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepatuhan
2.1.1 Pengertian Kepatuhan
Kepatuhan adalah taat atau tidak taat pada perintah, aturan dan
disiplin.Perubahan sikap dan perilaku individu di mulai dari tahap
kepatuhan, identitas dan internalitas.Pada umumnya kepatuhan
didasarkan karena ingin memperoleh imbalan, mengikuti pimpinannya
karena kelompoknya.Pada dasarnya kepatuhan seperti ini adalah
kepatuhan bersifat sementara.Kepatuhan dimana individu melakukan
sesuatu karena memahami makna, mengetahui pentingnya tindakan
atau keadaan adalah kepatuhan yang di harapkan (Aronson et al.,
2010).
Bahwa perubahan sikap dan perilaku individu diawali dengan proses
patuh, identifikasi, dan tahap terkhir berupa internalisasi. Pada
awalnya individu mematuhi anjuran/instruksi tanpa kerelaan untuk
melakukan tindakan tersebut dan seringkali karena ingin menghindari
hukuman/ sangsi jika dia tidak patuh, atau untuk memperoleh imbalan
yang dijanjikan jika dia mematuhi anjuran tersebut.Tahap ini disebut
tahap kepatuhan (compliance). Biasanya perubahan yang terjadi pada
tahap ini sifatnya sementara, artinya bahwa tindakan ini dilakukan
selama masih ada pengawasan, tetapi begitu pengawasan itu
mengendur/ hilang, perilaku itupun ditinggalkan (Sarwono, 2009).
2.1.2 Faktor Penentu
apoteker
pengelolaan,
peracikan,
pengubahan
bentuk,
peracikan,
pengubahan
bentuk,
pencampuran,
keterjangkauan
sediaan
farmasi
dan
perbekalan
Ikut
bertanggung
jawab
dalam
memberikan
untuk
menambah/meningkatkan
mendapatkan
pengetahuan
kesempatan
baik
melalui
10
dalam
pendidikan
termasuk
pendidikan
Keadilan
adalah
penyelenggaraan
pekerjaan
kefarmasian
harus
tetap
menjaga
keserasian
serta
11
2.3.1.5
2.3.2
Mempertahankan
dan
meningkatkan
mutu
Memberikan
kepastian
hukum
bagi
pasien,
lainnya,
tujuan
yang
ingin
dicapai
mencakup
12
13
2.5.1
14
obatoral, obat tetes mata, salep mata, obat tetes hidung, obat
semprot hidung, tetes telinga, suppositoria dan krim/salep
rektal dan tablet vagina.
2.5.2.4 Efek yang akan timbul dari penggunaan obat, misalnya
berkeringat, mengantuk, kurang waspada, tinja berubah
warna, air kencing berubah wama dan sebagainya.
2.5.2.5 Hal-hal yang mungkin timbul, misalnya interaksi obat
dengan obat lain atau makanan tertentu dan kontraindikasi
obat tertentu dengan diet rendah kalori, kehamilan dan
menyusui serta kemungkinan terjadinya efek obat yang
tidak dikehendaki.
2.5.2.6 Cara penyimpanan obat (KemenKes, 2010).
2.5.3 Beberapa informasi obat yang terdapat dalam kemasan obat, yaitu :
2.5.3.1 Komposisi
Komposisi adalah zat aktif atau berkhasiat yang terkandung
dalam obat.
2.5.3.2
Indikasi
Indikasi adalah kegunaan suatu obat pada kondisi penyakit
tertentu.
15
2.6
Antibiotik
2.6.1 Pengertian
Antimikroba (AM) ialah obat pembasmi mikroba, khususnya mikroba
yang merugikan manusia. Dalam pembicaraan di sini, yang
dimaksudkan dengan mikroba terbatas pada jasad renik yang tidak
termasuk kelompok parasit.
16
2.6.3
Efek Samping
Penggunaan
antibiotik
obat
setelah
digunakan
secara
lokal
dapat
menggunakan
antibiotik
yang
2.6.3.2 Infeksi
tidak
akan
17
antibiotika
broad
spektrum
yang
dapat
untuk
2.7
18
positif
maupun
gram
negatif.Contohnya:
ampisilin,
Golongan Penisilin
2.8.2
Golongan Karbapenem
2.8.3
Golongan Azrtreonam
2.8.4
Golongan Linkomisin
2.8.5
Golongan Sefalosforin
2.8.6
Golongan Aminoglikosida
2.8.7
2.8.8
Golongan Fluorkinolon
2.8.9
Golongan Metronidazol
2.9 Suspensi
2.9.1
Suspensi Oral
Suspensi dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung
partikel obat yang terbagi secara halus (dikenal sebagai suspensoid)
disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan
kelarutan
yang
sangat
minimum.
Beberapa
suspensi
resmi
19
Kering
didenifisikan
sebagai
sediaan
cairan
kental
mengandung sukrosa (gula) tidak kurang dari 50% dan tidak lebih
dari 65% yang belum dikasih air (Farmakope III). Pada sirup dengan
20
kadar gula yang rendah dapat terjadi fermentasi, kadar gula yang
tinggi mempunyai tekanan osmotik yang cukup tinggi sehingga
pertumbuhan bakteri atau fungsi dapat terhambat (Joenoes, 2008).
Kebanyakan sirup-sirup mengandung sebagian besar sukrosa,
biasanya 60%-80%, tidak hanya diserahkan rasa manis dan
kekentalan yang diinginkan dari larutan seperti itu, tetapi juga karena
sifat stabilitas yang berbeda dari sifat larutan encer dari sukrosa yang
tidak stabil. Media gula berair dari larutan sukrosa encer merupakan
suatu
media
makanan
yang
efisien
untuk
pertumbuhan
Pengertian
21
Stabilitas
obat
adalah
kemampuan
suatu
produk
untuk
penyimpanan
dan
penggunaan,
dimana
sifat
dan
22
obat
diperhatikan
untuk
mengurangi
2.12 Rekonstitusi
2.12.1
Pengertian
Rekonstitusi adalah penambahan pengencer pada suatu konsentrat
cairan atau serbuk dengan tujuan untuk menghasilkan suatu
konsentrasi tertentu (Ansel & Prince, 2006).
Etiket
pada
kebanyakan
serbuk
rekonstitusi
biasanya
23
2.13
Apotek
2.13.1 Pengertian
Menurut Keputusan Menteri kesehatan RI No.1332 /Menkes/
SK/X/2002, Apotek adalah salah satu tempat tertentu, tempat
dilakukannya pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan
farmasi dan perbekalan farmasi kepada masyarakat.
Menurut
Keputusan
Menteri
kesehatan
RI
24
2.14
Kerangka Konsep
KepatuhanTenaga
Teknis Kefarmasian
Menyampaikan
Informasi
Penyimpanan < 7
hari
Patuh
Menyampaikan
Informasi
Penyimpanan 7
hari atau tanpa
menyampaikan
informasi
Tidak Patuh
26
26
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode
deskriptif yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan
suatu
fenomena
yang
terjadi
dalam
masyarakat
(Notoatmodjo, 2010).
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah
maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk,
aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan perbedaan
antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2007).
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan
dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada,
pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau
efek yang terjadi atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.
Penelitian
deskriptif
ini
menggambarkan
kepatuhan
tenaga
teknis
26
26
variabel
dapat
diukur
dengan
karakteristiknya
(Hidayat,
Definisi
Instrumen
Parameter
Kepatuhan
Operasional
Kepatuhan
Pemberian
Kategori
Penelitian
Lembar
1. Patuh: bila
tenaga teknis
tenaga teknis
informasi
observasi
informasi
kefarmasian
kefarmasian
tentang
(pengamatan
disampaikan
dalam
dalam
lama
sesuai
pemberian
pemberian
penyimpanan
informasi
informasi
dalam waktu
tentang lama
Tentang
<7 hari
Penyimpanan
Lama
Antibiotik
Penyimpanan
Sirup Kering
Antibiotik
yang telah di
Sirup Kering
Rekonstitusi
yang telah di
dengan
parameter
2. Tidak patuh:
bila
informasi
tidak
disampaikan
sesuai
dengan
Rekonstitusi
parameter
Banjarmasin
Kefarmasian.
Tengah
berjumlah
170
Tenaga
Teknis
27
3.3.2 Sampel
3.3.3
sirup
kering
yang
telah
direkonstitusi
kepada
28
lama
apabila menyampaikan
informasi lama
penyimpanan antibiotik sirup kering <7 hari dan dikatakan tidak patuh
apabila tidak menyampaikan informasi lama penyimpanan antibiotik sirup
kering <7 hari atau menyampaikan 7 hari.
3.4.8
3.7 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
3.7.1 Teknik pengolahan data
3.4.9
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam proses
pengolahan data diantaranya:
3.7.1.1
Editing
3.4.10 Hasil diperoleh atau dikumpulkan dan disunting
terlebih dahulu untuk melihat data yang diperoleh sudah
3.7.1.2
3.7.1.3
3.7.1.4
komputer.
Tabulasi
29
3.4.14
mendeskripsikan
karakteristik
setiap
variabel
penelitian.
F
N x
3.4.23
Keterangan:
3.4.24
P = Persentase
3.4.25
F = Jumlah jawaban yang benar
3.4.26
N = Jumlah soal
3.4.27
3.4.28 3.8 Etika Penelitian
3.4.29 Etika penelitian mencakup perilaku peneliti terhadap subjek
penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat
(Notoatmodjo, 2010). Menurut Hidayat (2008) penelitian dilaksanakan
berpedoman pada etika sebagai berikut:
3.8.1
Informed consent (lembar persetujuan),
merupakan
bentuk
30
3.8.2
3.8.3
pada lembar alat ukur, cukup berupa penelitian yang akan disajikan.
Confidentiality (kerahasiaan), peneliti memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian informasi maupun masalah-masalah
lainnya.
Semua
informasi
yang
telah
dikumpulkan
dijamin
31
3.4.31
BAB 4
3.4.32 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.4.33
dilaksanakan.
4.1.1
Keadaan Geografis
3.4.35
Kota Banjarmasin terletak pada 315' sampai 322' Lintang
Selatan dan 11432' Bujur Timur, ketinggian tanah asli berada pada
0,16 m di bawah permukaan laut dan hampir seluruh wilayah
digenangi air pada saat pasang. Kota Banjarmasin berlokasi daerah
kuala sungai martapura yang bcnnuara pada sisi timur sungai Barito.
Kota ini terletak ditepian timur sungai Barito dan dibelah oleh sungai
martapura yang berhulu dipegunungan meratus kota Banjarmasin
dipengaruhi oleh pasang surut air laut jawa, sehingga berpengaruh
kepada drainase kota dan memberikan ciri khas tersendiri terhadap
kehidupan masyarakat, temtama pemanfaatan sungai sebagai Salah
satu
prasarana
transportasi
air,
pariwisata,
perikanan,
dan
perdagangan.
3.4.36
3.4.37
Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah kota
Banjarmasin
yang
kurang
lebih
98,46
km 2
ini
dapat
32
3.4.42
Sel
3.4.44
Bar
3.4.46
Ti
3.4.48
3.4.49
3.4.50
: 13,37 km2
: 20,18 km2
: 15,25 km2
: 11,54 km2
: 11,66 km2
Banjarmasin Barat
Banjarmasin Selatan
Banjarmasin Utara
Banjarmasin Timur
Banjarmasin Tengah
<http://id.wikipedia.org/wiki/Kota/_Banjarmasin>
Kecamatan
Banjarmasin
Tengah
adalah
salah
satu
33
3.4.53
kelurahan yaitu:
1) Kelurahan Teluk Dalam
2) Kelurahan Kertak Baru Ilir
3) Kelurahan Pasar Lama
4) Kelurahan Kertak Batu Ulu
5) Kelurahan Seberang Mesjid
6) Kelurahan Melayu
7) Kelurahan Gadang
8) Keluranhan Pekapuran Laut
9) Kelurahan Sungai Baru
10) Kelurahan Kelayan Luar
11) Kelurahan Antasan Besar.
12) Kelurahan Mawar
3.4.54
4.1.2 Keadaan Demografi
3.4.55
3.4.60 NAMA
APOTEK
3.4.63 AMANDI
T FARMA
3.4.66 AMIN
SYIFA
3.4.69 ARJUNA
3.4.72 ARIEF
3.4.75 AZZMI
3.4.78 ANDALA
S FARMA
3.4.61 ALAMAT
3.4.64 Jl.Melayu Darat
No.56
3.4.67 Jl.Perintis
Kemerdekaan No
15
3.4.70 Jl.Sudimampir
No.11
3.4.73 Jl. Pasar Baru
Permai Lt.II
No.4C
3.4.76 Jl. Simp.Sungai
Bilu Rt 21 No.34
3.4.79 Jl.Perintis
Kemerdekaan
34
3.4.80
3.4.83
3.4.86
3.4.89
10
3.4.92
11
3.4.95
12
3.4.98
13
3.4.81 AKBAR
FARMA
3.4.84 BARITO
FARMA
3.4.87 BIO
MEDIKA
3.4.90 CHENDR
AWASIH
3.4.93 ERHA 21
3.4.96 FAIHA
ZALFA
3.4.99 FIRDAUS
3.4.102
3.4.101
14
3.4.104
15
3.4.107
16
3.4.110
17
3.4.113
18
3.4.116
19
3.4.119
20
3.4.122
21
3.4.125
22
3.4.128
23
GA
RUDA
ESTETIK
A
3.4.105
GU
ARDIAN
DUTA
MALL
No.13-15 Rt.22
3.4.82 Jl.S.Parman
No.19 Rt.002
Rw.002
3.4.85 Jl.Kinibalu No 5
Banjarmasin
3.4.88 Jl.Cempaka IV
No.21 B.masin
3.4.91 Jl.P.Samudra
No.6
3.4.94 Jl.A.Yani Dumol
Lt Dasar Unit
A/II B
3.4.97 Pasar Baru
Permai Lt.II
No.297-299
3.4.100
Jl.Pasar
Baru Permai
3.4.108
GR
AND EYE
3.4.111HALIM
3.4.114HUSADA
FARMA
3.4.117HASANA
H
3.4.120
HA
SNUR
3.4.123
IN
AYAH
3.4.126
IR
HAMNA
3.4.129
JA
YA
3.4.103
Jl.Veteran
No.53A
Banjarmasin
3.4.106
Jl.A.Yani
Km.2 Lt.I
3.4.109
Jl.H.Anan
g Adenansi No
2A
3.4.112Jl.Brigjen
Katamso No.08
Bjm
3.4.115Jl.Jend A.Yani
No.77
3.4.118Pasar Baru
Permai
3.4.121
Jl.Pasar
Baru Permai Lt.I
No.227
3.4.124
Jl.Pasar
Baru Permai
3.4.127
Jl.Kol
Sugiono No.34
Rt.3
3.4.130
Jl.Pahlawa
n No 77 Rt 8
35
3.4.131
24
3.4.132
KA
3.4.133
Jl.Hariyon
o MT No.125
SIO
3.4.135
3.4.134
25
3.4.137
26
3.4.140
27
3.4.143
28
3.4.146
29
3.4.149
30
3.4.152
31
3.4.155
32
3.4.158
33
3.4.161
34
3.4.164
35
KI
MIA
FARMA
KM.2
3.4.138
KI
MIA
FARMA
CEMPAK
A
3.4.141
KI
MIA
FARMA
S.PARMA
N
3.4.144
KI
MIA
FARMA
VETERA
N
3.4.147
KI
MIA
FARMA
3.4.150
KI
NI BALU
3.4.153
KO
PEGTEL
3.4.156
MA
JOE JAYA
3.4.159
MI
TRA
3.4.162
MO
NZI
3.4.165
MU
JARAB
3.4.168
3.4.167
36
3.4.170
37
NA
SYWA
3.4.171
NA
TASHA
3.4.136
Jl.A.Yani
Km.2 No.136
3.4.139
Jl.Cempak
a No.18
3.4.142
Jl.S.Parma
n No.42
3.4.145
Jl.Veteran
No.51 B
3.4.148
Jl.Mayjen
d Sutoyo S No
176
3.4.151
Jl.Kini Balu
No.41
3.4.154
Jl.H.Anan
g Adenansi
3.4.157
Jl.Pasar
Baru Permai Lt.2
No.179-180
3.4.160
Jl.S.Parma
n No.48
3.4.163
Jl.Perintis
Kemerdekaan
No.7 Rt.22
3.4.166
Jl.Niaga
Utama No 14 rt
18
3.4.169
Jl.Sulawes
i No.12 Rt.14
B.masin
3.4.172
Jl.A.Yani
Km.2 Duta Mall
36
Lt.3
3.4.173
38
3.4.174
3.4.176
39
3.4.177
3.4.179
40
3.4.182
41
3.4.185
42
3.4.188
43
PIA
LA BARU
PU
RI SEHAT
3.4.180
PL
US DUTA
MALL
3.4.183
RA
WASARI
3.4.186
RIT
A
3.4.189
TA
AMIR
3.4.192
Jl.Cempak
a Besar IX No.73
Rt.10
3.4.178
Jl.Jend
A.Yani Km.1
No.31
3.4.181
Jl.A.Yani
Km.2 Komp
Duta Mall Lt.1
3.4.184
Jl.Rawasa
ri RT 54 RW 005
3.4.187
Jl.Mayjen
Soetoyo S Rt.18
3.4.190
Jl.Zafri
zam-zam RT 51
no 43
SA
3.4.191
44
3.4.194
45
3.4.175
RI
MULIA
INDAH
3.4.195
SIN
AR MAS
Jl.Soetoyo
S No.1 Rt.17
3.4.196
Jl.Niaga
No.4 Rt 17
Banjarmasin
3.4.198
3.4.197
46
3.4.200
47
3.4.203
48
3.4.206
49
3.4.209
50
3.4.212
51
3.4.215
52
SU
MBER
BAHAGI
A
3.4.201
SU
MBER
SEHAT
3.4.193
3.4.204
SU
KSES
TE
LUK
DALAM
3.4.210
TA
LITHA
FARMA
3.4.213
TA
SYA
MUKAR
RAMAH
3.4.216
VE
TERAN
3.4.199
Pasar
Baru Permai Lt
II No.22
3.4.202
Jl.Ais
Nasution No.11
Rt.13
3.4.205
Jl.Kampu
ng Melayu Darat
No 30
3.4.207
3.4.208
Jl.Soetoyo
S No.2
3.4.211Jl.Kol.Sugiono
No. 22 Rt.3
3.4.214
Jl.Zafri
Zam-zam RT 23
No.18
3.4.217
Jl.Veteran
No.11 RT 34
37
3.4.218
53
3.4.221
54
3.4.224
3.4.225
3.4.226
4.2.1
3.4.219
ZA
HRA
3.4.222
ZA
MIR
3.4.220
Jl.Kini
Balu No.7 Rt.56
3.4.223
Jl.Niaga
No 20 B Rt 18
Banjarmasin Tengah Tahun 2015 dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut :
3.4.228
3.4.229
Tahun 2015
3.4.232
Responden
3.4.235
3.4.236
(
Frekuensi
%)
3.4.237 3.4.238
Laki- 3.4.239
3.4.240
2
1
laki
13
4,07%
3.4.241 3.4.242
Peremp 3.4.243
3.4.244
7
2
uan
41
5,93%
3.4.246
3.4.247
1
3.4.245
Total
54
00%
3.4.248Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden
3.4.230 3.4.231
Jenis
No
Kelamin
responden
di
Apotek
Banjarmasin Tengah Tahun 2015 dapat dilihat dari tabel 4.4 berikut
:
3.4.251 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur
Responden
3.4.252
3.4.253
38
3.4.254
3.4.255
3.4.256
Ke
N
lompok Umur
o
3.4.262
3.4.263
17
1
25
3.4.266
3.4.267
26
2
34
3.4.270
3.4.271
35
3
42
3.4.274
3.4.277
3.4.257
Responden
3.4.260
3.4.261
(%)
Frekuensi
3.4.264
3.4.265
57,41 %
31
3.4.268
3.4.269
35,19%
19
3.4.272
3.4.273
7,41%
4
3.4.275
Total
3.4.276
100%
54
Berdasarkan tabel 4.4 dapat digambarkan bahwa
4.2.3
responden
di
39
4.3.1
Tenaga
Teknis
Kefarmasian
Dalam
Pemberian
sebagai berikut :
3.4.303
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tentang Gambaran
Kepatuhan Tenaga
1
3.3.9
3.3.6 Patuh
3.3.10 Tidak Patuh
3.3.13 Total
3.3.3 Fre
kuensi
3.3.7 13
3.3.11 41
3.3.14 54
3.3.4
(%)
3.3.8
24,07
3.3.12
75,93
3.3.15
100
3.4.306
3.4.307
3.4.308
3.4.309
3.4.310
3.4.311
3.4.312
3.4.313
3.4.314
3.4.315
3.4.316Tabel 4.6 Menunjukan bahwa dari 54 responden Tenaga
Teknis Kefarmasian didapatkan sebagian besar yaitu 41 responden
40
Tenaga Teknis
41
pembuatan
termasuk
pengendalian
mutu
sediaan
farmasi,
bahwa terdapat 41 orang tenaga teknis kefarmasian yang tidak patuh dalam
pemberian informasi tentang lama penyimpanan antibiotik sirup kering yang
telah direkonstitusi. Hal ini berarti dapat dikatakan bertentangan dengan
Peraturan Menteri Kesehatan nomor: 922/Menkes/Per/X/1993 pasal 11
tentang kewajiban farmasis komunitas dalam pelaksanaan pemberian
informasi obat. Faktor-faktor yang biasanya terjadi dilapangan karena
pendidikan, usia, situasi pelayanan, komunikasi dan sumber daya.
3.4.330
42
3.4.331
obat mempunyai batas waktu, karena lambat laun obat akan terurai secara
kimiawi akibat pengaruh cahaya, udara dan suhu. Akhirnya khasiat obat akan
berkurang. Tanda - tanda kerusakan obat kadang kala tampak dengan jelas,
misalnya bila larutan bening menjadi keruh dan bila warna suatu krim
berubah tidak seperti awalnya ataupun berjamur. Akan tetapi dalam proses
rusaknya obat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk dan baunya
obat tidak berubah, namun kadar zat aktifnya sudah banyak berkurang, atau
terurai dengan membentuk zat zat beracun. Banyak obat setelah digunakan
secara lokal dapat mengakibatkan kepekaan yang berlebihan, kalau obat yang
sama kemudian diberikan secara oral atau suntikan maka ada kemungkinan
terjadi reaksi hipersentitif atau alergi seperti gatal-gatal kulit kemerahmerahan, bentol-bentol atau lebih hebat lagi dapat terjadi syok, contohnya
Penisilin dan Kloramfenikol. Guna mencegah bahaya ini maka sebaiknya
salep-salep menggunakan antibiotik yang tidak akan diberikan secara sistemis
(oral dan suntikan) ((http;// medicastore.com/apotik_online/antibiotika.html)
( tanggal 7 mei 2015)
3.4.333
3.4.334
43
3.4.344
3.4.343
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
3.4.345
5.1 Kesimpulan
3.4.346 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap tenaga teknis
kefarmasian di apotek wilayah Banjarmasin Tengah tahun 2015 didapatkan
sebagian besar tenaga teknis kefarmasian yaitu, sebanyak 41 orang atau
sekitar 75,93% dari total sampel diketahui tidak patuh dalam pemberian
informasi lama penyimpanan antibiotik sirup kering yang telah direkonstitusi
3.4.347
5.2 Saran
5.2.1
Bagi Apotek
43
3.4.348
proses
pelayanan
kefarmasian
dan mematuhi
tentang
5.2.4
dengan
44
3.4.370
3.4.371
3.4.372
3.4.373
3.4.374
3.4.375
3.4.376
3.4.377
3.4.378
3.4.379
3.4.380
3.4.381
DAFTAR RUJUKAN
3.4.382
3.4.383
3.4.384
3.4.385
3.4.386
3.4.387
3.4.388
3.4.389
Anonim.(2002). Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1332/MENKES/SK/X/2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 922/MENKES/PER/X/1993 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Jakarta
3.4.390
3.4.391
Anonim.(2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Apotek. Jakarta, 2004.
3.4.392
3.4.393
Anonim. (2004). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No 1197/MENKES/SK/X/2004. Tujuan pelayanan informasi obat
3.4.394
3.4.395
Anonim.(2009). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian . Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
3.4.396
3.4.397
Anonim. (2009). WHO. (internet). Termuat dalam :
http://repositoy.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25
479/1/ADINA%20siti%20MARYAM%20TALAGO%20%20fkik.pdf (di akses 12 juli 2015)
3.4.398
Anonim.(2011). Resistensi Pada Antibiotic.Jakarta, 2011
3.4.399 http://www.semnasffua.com/pub/2013/prosiding-semnasffua201315-tinjauan-akumulasi-seftriakson.pdf (Diakses 8 Juli 2015).
3.4.400
3.4.401
Anonim. (2014).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2014.Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
3.4.402
3.4.403
Ansel, H.C. (2005). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi 4.
Jakarta. UI Press.
3.4.404
3.4.405
Ansel, H.C.,& Prince, J.S.(2006).Kalkulasi Farmasetik, Panduan
untuk Apoteker. Jakarta: EGC
3.4.406
3.4.407
Ansel, H.C. (2008). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi 4.
Jakarta. UI-Press
3.4.408
Aronson, E., Wilson, T.D., and Akert, R.M.(2010). Sosial Psychology.
Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall, (Online),
3.4.409
http://en.wikipedia.org/wiki/Compliance_%28psychology
%29, (Diakses tanggal 2 juni 2015)
3.4.410
3.4.411Bahfen, F. (2006).Aspek Legal layanan Farmasi komunitas konsep
pharmaceutical Care. Majalah Medisina
3.4.412
3.4.413
Carstenten, J.T., & Rhodes.(2000). Drug Stability. 3rd. ED
3.4.414
3.4.415
Depkes RI. (2006). Pedoman Pelayanan Kefarmasian. Departemen
Kesehatan RI. Jakarta
3.4.416
3.4.417
Hidayat, A.A. (2008). Metodologi Penelitian Keperawatan dan
Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.
3.4.418
3.4.419
Joenoes, N.Z. (2008).Ars Prescribendi Resep Yang Rasional.Edisi
2.Surabaya : Airlangga Uniiversity Press
3.4.420
3.4.421
Katzung, B.G. (1997). Farmakologi Dasar dan Klinik.Edisi
6..Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
3.4.422
3.4.423
KemenKes.(2010). Materi Pelatihan Manajemen Kefarmasian Di
Apotek.Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. Ditjen Bina Kefarmasian Dan
Alat Kesehatan, Ditjen Bina Obat Publik Dan Perbekalan Kesehatan.
3.4.424
3.4.425
Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta.
3.4.426
3.4.427
Nafrialdi, S.R. (2011). Farmakologi dan Terapi. Jakarta. Fakultas
Kedoteran-Universitas Indonesia
3.4.428
3.4.429
Resse, B. &Gumustop.(2000). Handbook of Antibiotics.3rd
Edition.Lippicort Williams & Wilkins. Philadelphia
3.4.430
3.4.431
Sarwono, S. (2009). Psikologi Sosiologi.Indonesia.
University:Jakarta
3.4.432
3.4.433
Sukandar, Y.E., Andrajati, R., Sigit, I.J., Adnyana, K.I., Setiadi,
P.A.A. & Kusnandar. (2009). Iso Farmakoterapi. Jakarta: PT.ISFI
penerbitan
3.4.434
3.4.435
Sukmadinata, N.S. (2007). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosdakarya
3.4.436
Tjay, T.H & Rahardja, K. (2007). Obat obat
Penting.Jakarta: PT. Gramedia
3.4.437
3.4.438
http://medicastore.com/apotik_online/antibiotika/antibiotika.html)
(Di akses tanggal 7 mei 2015))
3.4.439
3.4.440
3.4.441
3.4.442
3.4.443
3.4.444
3.4.445
3.4.446
3.4.447
3.4.448
3.4.449
3.4.450
3.4.451
3.4.452
3.4.453
3.4.454
3.4.455
3.4.456
3.4.457
3.4.458
3.4.459
3.4.460 LAMPIRAN LAMPIRAN
3.4.461
3.4.462
3.4.463
3.4.464
3.4.465
3.4.466
3.4.467
3.4.468
3.4.469
3.4.470
3.4.471
3.4.472
3.4.473
3.4.474
3.4.475
3.4.476
3.4.477
3.4.478
3.4.479
3.4.480
3.4.481
3.4.482
3.4.483
3.4.484
3.4.485
3.4.486
3.4.487
3.4.488
3.4.489
3.4.490
3.4.491
3.4.492
3.4.493
3.4.494
3.4.497
Kepada Yth.
3.4.498
3.4.499
Tenaga
Teknis
Kefarmasian
di
Apotek
Wilayah
Banjarmasin Tengah
3.4.500
3.4.501
Dengan hormat,
3.4.502
3.4.503
3.4.504
NPM : 11104 D3 Fi
3.4.505
Sirup
KeringYang
Telah
dalam
Pemberian
Antibiotik
Sirup
Informasi
KeringYang
tentang
Telah
3.4.507
3.4.508
3.4.509
3.4.510
3.4.512
Judul
penelitian:
Gambaran
Kefarmasian
dalam
LamaPenyimpanan
Pemberian
Informasi
tentang
Bersedia
3.4.517
3.4.518
dalam
Dengan persetujuan ini saya tanda tangani dengan sejujurjujurnya tanpa paksaan dari pihak manapun.
3.4.521
3.4.522
3.4.523
3.4.524
3.4.525
Responden
3.4.526
3.4.527
3.4.528
3.4.529
3.4.531
3.4.532
3.4.533
Inisial
3.4.534
Jenis Kelamin
3.4.535
Tingkat Pendidikan
3.4.536
Usia
3.4.537
3.4.538
3.4.539
3.4.540
3.4.541
3.4.542 Parameter
3.4.543 Ya
3.4.544 Tidak
3.4.545 Pemberian
informasiTentang Lama
Penyimpanan Antibiotik
Sirup Kering <7 hari
3.4.546
3.4.547
3.4.548
3.4.549
3.4.550
3.4.551
3.4.552
3.4.553
3.4.554
3.4.555
3.4.556
3.4.557
3.4.558
3.4.559
3.4.560
3.4.561
3.4.562
3.4.563
3.4.564
3.4.565
3.4.566
Menurut anda, kapan obat antibiotik sirup kering tidak boleh digunakan
lagi?
a 7 hari setelah diberi air
b 7 hari setelah diberi air
3.4.574
3.4.575
Apakah obat antibiotik sirup kering yang digunakan selalu diminum sampai
habis?
a Ya
b Tidak
3.4.576
3.4.577
3.4.578
3.4.579
3.4.580
3.4.581
3.4.582
3.4.583
3.4.584
3.4.585
No.
Responden
3.4.592
1
3.4.595
2
3.4.598
3
3.4.586
3.4.588
3.4.590
Parameter
Lama Penyimpanan
Ya
3.4.591
Tid
3.4.593
ak
3.4.594
3.4.596
3.4.597
3.4.599
3.4.600
3.4.601
4
3.4.604
5
3.4.607
6
3.4.610
7
3.4.613
8
3.4.616
9
3.4.619
10
3.4.622
11
3.4.625
12
3.4.628
13
3.4.631
14
3.4.634
15
3.4.637
16
3.4.640
17
3.4.643
18
3.4.646
19
3.4.649
20
3.4.652
21
3.4.655
22
3.4.658
23
3.4.661
3.4.602
3.4.603
3.4.605
3.4.606
3.4.608
3.4.609
3.4.612
3.4.611
3.4.614
3.4.615
3.4.617
3.4.618
3.4.620
3.4.621
3.4.623
3.4.624
3.4.626
3.4.627
3.4.629
3.4.630
3.4.632
3.4.633
3.4.635
3.4.636
3.4.638
3.4.639
3.4.641
3.4.642
3.4.644
3.4.645
3.4.647
3.4.648
3.4.650
3.4.651
3.4.653
3.4.654
3.4.656
3.4.657
3.4.659
3.4.660
3.4.662
3.4.663
24
3.4.664
25
3.4.667
26
3.4.670
27
3.4.673
28
3.4.676
29
3.4.679
30
3.4.682
31
3.4.685
32
3.4.688
33
3.4.691
34
3.4.694
35
3.4.697
36
3.4.700
37
3.4.703
38
3.4.706
39
3.4.709
40
3.4.712
41
3.4.715
42
3.4.718
43
3.4.721
44
3.4.665
3.4.666
3.4.668
3.4.669
3.4.671
3.4.672
3.4.674
3.4.675
3.4.677
3.4.678
3.4.680
3.4.681
3.4.683
3.4.684
3.4.686
3.4.687
3.4.689
3.4.690
3.4.692
3.4.693
3.4.695
3.4.696
3.4.698
3.4.699
3.4.701
3.4.704
3.4.707
3.4.710
3.4.713
3.4.716
3.4.702
3.4.705
3.4.708
3.4.719
3.4.722
-
3.4.711
3.4.714
3.4.717
3.4.720
3.4.723
3.4.724
45
3.4.727
46
3.4.730
47
3.4.733
48
3.4.736
49
3.4.739
50
3.4.742
51
3.4.745
52
3.4.748
53
3.4.751
54
3.4.754
Total
3.4.757
3.4.758
3.4.759
3.4.760
3.4.761
3.4.762
3.4.763
3.4.764
3.4.765
3.4.766
3.4.767
3.4.768
3.4.769
3.4.770
3.4.725
3.4.728
3.4.731
3.4.734
3.4.737
3.4.740
3.4.743
3.4.746
3.4.749
3.4.752
3.4.755
13
3.4.726
3.4.729
3.4.732
3.4.735
3.4.738
3.4.741
3.4.744
3.4.747
3.4.750
3.4.753
3.4.756
41
3.4.771
3.4.772
3.4.773
No.
Responden
3.4.780
1
3.4.783
2
3.4.786
3
3.4.789
4
3.4.792
5
3.4.795
6
3.4.798
7
3.4.801
8
3.4.804
9
3.4.807
10
3.4.810
11
3.4.813
12
3.4.816
13
3.4.819
14
3.4.822
3.4.774
3.4.776
3.4.778
Parameter
Lama Penyimpanan
Ya
3.4.781
3.4.784
3.4.779
Tid
ak
3.4.782
3.4.785
3.4.787
3.4.788
3.4.790
3.4.791
3.4.793
3.4.794
3.4.796
3.4.797
3.4.799
3.4.800
3.4.802
3.4.803
3.4.805
3.4.806
3.4.808
3.4.809
3.4.811
3.4.812
3.4.814
3.4.815
3.4.817
3.4.818
3.4.820
3.4.821
3.4.823
3.4.824
15
3.4.825
16
3.4.828
17
3.4.831
18
3.4.834
19
3.4.837
20
3.4.840
21
3.4.843
22
3.4.846
23
3.4.849
24
3.4.852
25
3.4.855
26
3.4.858
27
3.4.861
28
3.4.864
29
3.4.867
30
3.4.870
31
3.4.873
32
3.4.876
33
3.4.879
34
3.4.882
35
3.4.826
3.4.827
3.4.829
3.4.830
3.4.832
3.4.833
3.4.835
3.4.836
3.4.838
3.4.839
3.4.841
3.4.842
3.4.844
3.4.845
3.4.847
3.4.848
3.4.850
3.4.851
3.4.853
3.4.854
3.4.856
3.4.857
3.4.859
3.4.860
3.4.862
3.4.863
3.4.865
3.4.866
3.4.868
3.4.869
3.4.871
3.4.872
3.4.874
3.4.875
3.4.877
3.4.878
3.4.880
3.4.881
3.4.883
3.4.884
3.4.885
36
3.4.888
37
3.4.891
38
3.4.894
39
3.4.897
40
3.4.900
41
3.4.903
42
3.4.906
43
3.4.909
44
3.4.912
45
3.4.915
46
3.4.918
47
3.4.921
48
3.4.924
49
3.4.927
50
3.4.930
51
3.4.933
52
3.4.936
53
3.4.939
54
3.4.942
Total
3.4.945
3.4.886
3.4.887
3.4.889
3.4.890
3.4.892
3.4.893
3.4.895
3.4.896
3.4.898
3.4.899
3.4.901
3.4.902
3.4.904
3.4.905
3.4.907
3.4.908
3.4.910
3.4.911
3.4.913
3.4.914
3.4.916
3.4.917
3.4.919
3.4.920
3.4.922
3.4.923
3.4.925
3.4.926
3.4.928
3.4.929
3.4.931
3.4.932
3.4.934
3.4.935
3.4.937
3.4.938
3.4.940
3.4.941
3.4.943
54
3.4.944
3.4.946
3.4.947
3.4.948
3.4.949
3.4.950
3.4.951
3.4.952
3.4.953
3.4.954
3.4.955
3.4.956
3.4.957
3.4.958
3.4.959
3.4.960
3.4.964
A. BIODATA
3.4.965
Nama
3.4.966
3.4.967
Jenis Kelamin
3.4.968
3.4.969
Ayah
3.4.970
Ibu
3.4.971
Agama
3.4.972
3.4.973
3.4.974
Rw. 002
3.4.975
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
3.4.976
3.4.977
2. SMP
3.4.978
3. SMA
3.4.979
4. PT/Akd
3.4.980
3.4.981
3.4.982