prasarana
transportasi
air,
pariwisata,
perikanan,
dan
perdagangan.
Menurut data statistik 2001 dari seluruh luas wilayah kota
Banjarmasin yang kurang lebih 98,46 km2 ini dapat dipersentasikan
bahwa peruntukan tanah saat sekarang adalah lahan tanah pertaniaan
3.111,9 ha, perindustriaan 278,6 ha, jasa 443,4 ha, pemukiman
3.029,3 ha, dan lahan perusahaan seluas 336,8 ha. Perubahan dan
perkebangan wilayah terus teijadi seiring dengan pertambahan
kepadatan penduduk dan kemajuan tingkat pendidikan Serta
penguasaan ilmu pengetahuan teknologi.
Tabel 4.1 Batas Batas Wilayah Kota Banjarmasin
Utara
Selatan
Barat
Kuala)
Kabupaten Banjar ( Kecamatan Tanah Bumbu)
Sungai Barito ( Seberangnya kecamatan Tamban, Kabupaten Barito
Timur
Kuala)
Kabupaten Banjar ( Kecamatan Sungai Tabuk dan Kertak Hanyar )
4.1.1.1
4.1.1.2
4.1.1.3
4.1.1.4
4.1.1.5
Banjarmasin Barat
: 13,37 km2
Banjarmasin Selatan : 20,18 km2
Banjarmasin Utara
: 15,25 km2
Banjarmasin Timur
: 11,54 km2
Banjarmasin Tengah
: 11,66 km2
Umur
18-23
24-29
30-35
35-41
Jumlah
Sumber Data Primer
Frekuensi
86
15
7
5
113
Persentase
76
13
6
4
100
Pendidikan
Frekuensi
Persentase
SMF
83
73
D-3
30
27
Jumlah
113
100
Sumber Data Primer
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa pendidikan responden yang terbanyak
adalah SMF yang berjumlah 83 responden atau 73%.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin
No.
1.
2.
Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
P
89
79
L
24
21
Jumlah
113
100
Sumber Data Primer
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa jenis kelamin responden yang terbanyak
adalah Perempuan yang berjumlah 89 responden atau 79%.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Tenaga Teknik Kefarmasinan Tentang
Pemberian Informasi Obat Antibiotik Cefixime Suspensi Kering Di Apotek
Wilayah Banjarmasi Tengah.
No.
1.
2.
Kategori
Frekuensi
Persentase
Patuh
15
13
Tidak Patuh
98
87
Jumlah
113
100
Sumber Data Primer
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang terbanyak adalah
responden yang masih tidak patuh tentang pemberian informasin obat antibiotik
cefixime suspensi kering yaitu 98 responden atau 87%.
Patuh
Umur
18-23
24-29
30-35
30-35
Jumlah
8
5
1
1
15
7
4
1
1
13
Tidak Patuh
F
%
78
10
6
6
98
69
9
5
5
87
Jumlah
F
%
86
15
7
7
113
77
13
6
6
100
Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa responden terbanyak dengan umur 18-23 berjumlah
78 orang atau 69% cenderung tidak patuh tentang Pemberian Informasi Obat
Antibiotik Cefixime Suspensi Kering
4.2.3 Tabulasi Silang Kepatuhan Tenaga Teknik Kefarmasian Berdasarkan
Karakteristik Pendidikan
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan
No
Pendidika
Patuh
Tidak Patuh
Jumlah
.
1.
2.
n
SMF
D-3
Jumlah
F
6
9
15
%
5
8
13
F
77
21
98
%
68
19
87
F
83
30
113
%
73
27
100
Jenis
Kelamin
P
L
Jumlah
Patuh
F
10
5
15
9
4
13
Tidak Patuh
F
%
79
19
98
70
17
87
Jumlah
%
89
24
113
79
21
100
Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa responden terbanyak dengan Jenis
Kelamin Perempuan berjumlah 79 orang atau
2.
3.
4.
5.
6.
Pertanyaan
Apakah
anda
memberikan
penjelasan kepada pasien bahwa
penggunaan
obat
cefixime
suspensi kering diminum 3 kali
sehari
Apakah anda menjelaskan kepada
pasien bahwa penggunaan jangka
waktu pengobatan minimal 3 hari
dan maksimal 7 hari
Apakah anda menjelaskan kepada
pasien cara penyimpanan obat
boleh lebih dari 7 hari setelah
ditambahkan air
Apakah anda menjelaskan kepada
pasien bahwa cefixime suspensi
kering dapat berinteraksi dengan
antasida
Apakah anda menjelaskan kepada
pasien bahwa efek samping
suspense
kering
dapat
menimbulkan diare
Apakah anda menjelaskan kepada
pasien tentang makanan dan
minuman yang harus dihindari
selama terapi seperti jeruk yang
akan menurunkan efektifitas
antibiotik
Benar
Salah
81
72
32
28
111
98
75
66
38
34
19
17
94
83
58
51
55
49
44
39
69
61
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa masih banyak responden yang tidak patuh
dalam menyampaikan informasi obat antibiotik cefixime suspensi kering dengan
jumlah 111 responden (98%).
4.3 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2014 untuk mengetahui Gambaran
Kepatuhan Pemberian Informasi Obat Oleh Tenaga Teknik Kefarmasian
Kepada Pasien Tentang Obat Antibiotik Cefixime Suspensi Kering Di Apotek
Wilayah Banjarmasin Tengah dengan jumlah sampel 113 orang dari 157
populasi,
menggunakan
teknik
penelitian
accidental
sampling
yaitu
dimana terdapat 2 soal negatif (-) dan dan 4 soal positif (+), yang terdiri dari
2 pilihan yaitu Ya dan Tidak, dari 6 pertanyaan tersebut responden harus
menjawab semua pertanyaan dengan benar karena kategori penilaian yang
digunakan adalah, patuh dikatakan apabila semua pertanyaan dijawab dengan
benar dan tidak patuh dikatakan apabila semua pertanyaan terdapat jawaban
yang salah, setiap pertanyaan memiliki point terpenting yang berhubungan
dengan gambaran kepatuhan pemberian informasi obat oleh tenaga teknik
kefarmasian kepada pasien tentang antibiotik cefixime suspensi kering oleh
sebab itulah semua pertanyaan harus dijawab benar.
Dari tabel 4.5 diatas dapat diketahui tentang kepatuhan tenaga teknik
kefarmasian berdasarkan tujuan penelitian tentang gambaran kepatuhan
pemberian informasi obag oleh tenaga teknik kefarmasian kepada pasien
tentang obat antibiotik suspensi kering, dari data diatas diperoleh hasil
penelitian yaitu dari 113 responden diketahui, 98 responden (87%) yang masih
tidak patuh dalam pemberian informasi obat antibiotik cefixime suspensi
kering dan terdapat 15 responden (13%) yang patuh dalam memberikan
informasi obat antibiotik cefixime suspensi kering.
Penilaian yang dilakukan berdasarkan tentang pemberian informasi obat
antibiotik cefixime suspensi kering harus disampaikan oleh tenaga teknik
kefarrnasian kepada pasien karena penggunaan antibiotik cefixime suspensi
kering tidak sesuai efek texapi dapat menyebabkan resistensi. Permasalahan
resistensi pada pengguna antibiotik merupakan salah satu masalah yang
2008 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif