Anda di halaman 1dari 2

Tabel 1.

1 Bahan Baku Dalam Satu Kali Produksi


Bahan baku
Jumlah
Tepung
1 kwintal
Bumbu dalam bentuk cair
1 liter
- Bawang putih secukupnya
- Trasi secukupnya
- Garam secukupnya
- Air (1 liter)
- Penyedap rasa secukupnya
Bahan yang di gunakan adalah tepung sebanyak 1 kwintal dan bumbu
(bawang putih, trasi, garam, air, penyedap rasa) dalam bentuk cair 1 liter, satu liter
ini untuk tepung 1 kwintal. Tepung ini berufngsi dalam pemekaran tepung, tepung
yag digunakan berkualitas baik dengan syarat tidak berbau apek, berwarna putih
dan tidak menggumpal. Bumbu (bawang putih, trasi, garam, penyedap rasa)
ditambahkan untuk penambah aroma, menambah cita rasa dan memperkuat
ikatan-ikatan struktur jaringan lempengan adonan. Pada proses yang pertama
adalah dicampurkan bumbu dan dicairkan dengan air dalam satu liter. Air
berfungsi untuk proses pencampurang tepung dan juga bumbu, jika air yang
dicampurkan kurang maka adonan tidak dapat tercampur dengan sempurna,
sehingga mengakibatkan adonan dicetak dengan tekstur kerupuk agak renggang,
jika terlalu banyak adonan sulit di cetak. Kemudian dibuat adonan jenang/ bubur
kerupuk dengan campuran tepung. Setelah itu dilanjutkan dengan penggilingan,
dalam mesin penggilingan hanya cukup 0,5 kwintal jadi dilakukan 2x. Setelah
penggilingan, pencetakan kerupuk dalam mesin pencetakan, dengan alat silinder
berukuran panjang 25 30 cm dan diameter 4 5 cm. Pencetakan alat dengan
bentuk melingkar, daya tampung mesin ini sebesar 5 kg adonan dengan kapasitas
kerja 15 kg/jam. Adonan dimasukan kedalam pencetak berbentuk silinder yang
bagian bawahnya tertutup lempengan dengan 1-2 buah lupang dan bergaris tengah
1-2 mm. Selanjutnya penekanan dilakukan sehingga adonan keluar dan lubang
tersebut dan ditampung dalam piring kecil yang digerakan oleh pekerja secara
melingkar. Setelah itu dilakukan pengukusan pada suhu 100 oC, pada suhu ini
benar benar dijaga agar menghasilkan kerupuk yang baik. Jika kurang atau lebih
dari suhu tersebut akan menghasilkan kerupuk yang lembek dan kualitas kurang
baik. Kemudian dilanjutkanproses pengeringan, proses pengeringan ini bisa

dilakukan secara manual yaitu dengan panas sinar matahari dan dengan pengering
buatan. Pada saat musim hujan menggunakan pengering buatan yaitu dengan
disalurkan uap panas dibawah kerupuk, suhu yang digunakan 60-70 oC selama 7-8
jam. Kemudian setelah pengeringan dilanjut dengan penggorengan. Penggorengan
ini menggunakan 2 wajan. Satu wajan yang berisi minyak tidak panas dan satunya
wajan berisi minyak yang sangat panas. Pertama-tama adalah masukan krupuk
mentah dalam wajan yang berisi minyak tidak terlalu panas, ditunggu sampai
mengembang dengan ditambah minyak dari wajan yang sangat panas sedikitsedikit. Setelah mengembang dimasukan dalam wajan dengan minyak sangat
panas, setelah itu penirisan. Tujuan dengan 2 wajan agar mendapatkan kerupuk
yang mengembang dengan baik dan tidak mengkerut.

Anda mungkin juga menyukai