Anda di halaman 1dari 11

Teknik Mesin

Institut Teknologi Kalimantan

COOLER SYSTEM
Tugas MIP
Ibnu Khoirul Fajar
03121008

Cooler System
Di pabrik semen cooler merupakan bagian dari kiln system yang terletak di
bagian ujung discharge Rotary Kiln. Cooler memiliki beberapa fungsi antara
lain :

Mendinginkan clinker yang keluar Kiln dari temperature 1200 oC


menjadi < 200 oC keluar Cooler System, dengan cara mengalirkan
udara dari Cooling Fan secara proporsional.
Pendinginan clinker secara quenching atau secepat mungkin untuk
mendapatkan kualitas clinker yang terbaik (clinker mudah pecah).
Heat recuperation dengan memanfaatkan udara panas hasil
pendinginan clinker yang keluar dari Kiln dan diperoleh dua jenis udara
yaitu udara secondary untuk pembakaran main burner dan udara
tertiary untuk pembakaran di calciner.

Ada beberapa type Cooler dan Grate Cooler, antara lain :


1. Rotary Cooler
Bentuk designnya sederhana seperti rotary Kiln namun pendek
yang dipasang dioutlet Kiln dan didalamnya dipasang lifter-lifter.
Kemiringan Rotary Cooler sama dengan kemiringan Kiln + 3%.
Power consumption kecil namun pendinginan clinker lambat dan
panas recuperation yang diharapkan kurang optimal.
Clinker temperature keluar dari Cooler masih cukup tinggi
>150 oC.

2. Planetory Cooler
Bentuknya seperti Rotary Cooler namun jumlahnya banyak dan kecilkecil mengelilingi shell outlet Kiln yang ikut berputar bersama Kiln
menggunakan Main Drive Kiln. Pemakaian power untuk Cooler tidak
ada karena bebannya jadi satu dengan Kiln drive. Bagian dalamnya
dipasang lifter-lifter untuk mengangkat clinker. Pendinginan clinker

kurang optimal dan temperature clinker yang keluar dari Cooler masih
>150 oC. Jenis ini sudah banyak yang dimodifikasi menjadi Grate
Cooler.

3. Grate Cooler
Grate Cooler lebih banyak dikembangkan oleh pembuat pabrik semen,
karena terbukti sangat effective :
Untuk pendinginan clinker dan menghasilkan udara secondary
dan tertiary yang cukup tinggi. Sehingga bisa membantu proses
udara pembakaran didalam Kiln maupun di Precalciner system.
Temperature udara Secondary yang dihasilkan 950 1100oC dan
temperature clinker yang keluar Cooler < 100 oC.

Pemakaian Power untuk Cooling Fan jenis Grate Cooler ini antara
3 6 kwh/ton clinker.

Grate Cooler terdiri dari baris/ row grate plate tetap dan baris/row plate
bergerak dengan panjang stroke 11 15 cm. Penggeraknya
menggunakan Motor drive atau Hydraulic drive, kecepatan max. 24
stroke/menit.
Dimensi Grate Cooler tergantung dari kapasitas produksi clinker,
kapasitas : 4600 t/d panjang : 36m, lebar : 3,6m. sedangkan kapasitas
8000 t/d, panjang : 36m, lebar : 4,8m.
Grate Cooler dilengkapi dengan clinker crusher untuk menghancurkan
clinker ukuran besar menjadi ukuran < 30mm.
Clinker crusher dipasang antara Grate 2 dan Grate 3, tetapi ada yang
dipasang di outlet Grate 3. Perbedaannya clinker crusher yang
dipasang dioutlet Grate 3 temperature clinkernya lebih tinggi
dibanding yang dipasang ditengah antara Grate 2 & 3.
Ada beberapa type grate plate yang digunakan pada Grate Cooler,
diantaranya :

Type Air Through Grate.


Type CFG ( Controlled Flow Grate ).

Grate Cooler type Air Through dan prinsip kerja

Grate Cooler type CFG dan prinsip kerja

Grate Cooler Operation


Perbedaan operasi type AT dan CFG :

Type AT : pemakaian cooling air flow relatif lebih besar, karena cooling
air sealing chamber menjadi satu dengan cooling fan
grate. Rata-rata pemakaian cooling air flow total Grate 1, 2
dan 3 : > 2,5 Nm3/kg clinker.
Type CFG : cooling air sealing chamber terpisah sehingga pemakaian
cooling air grate lebih kecil dan lebih focus pada pendinginan
clinker diatas grate plate. Rata-rata pemakaian cooling air
flow total grate 1, 2 dan 3 : < 2,3 Nm3/kg clinker.
Pengoperasian kedua type grate diatas sama yaitu menjaga kestabilan
ketebalan clinker diatas grate ( terutama grate 1 ), dengan mengatur
pemakaian udara cooling dan speed grate.
Parameter dan Variabel Kontrol

Tinggi Clinker Bed dan Speed Grate


Tinggi clinker bed harus dikontrol sehingga mendapatkan tinggi bed
yang optimum dan relatif konstan. Tinggi clinker bed ditunjukkan
melalui parameter pressure chamber grate.
Untuk menentukan tinggi clinker bed : Variabel untuk mengontrol
tinggi clinker bed adalah kecepatan/ speed grate, semakin cepat grate
speed makin tipis clinker bed.

Pressure Chamber Grate Cooler


Parameter ini menunjukkan beban klinker terhadap grate.
Bila tekanan pada chamber I naik, menunjukkan bahwa material bed di
lokasi tersebut bertambah.

Harus diperkirakan apakah terdapat coating jatuh atau klinker yang


berlebihan. Pressure yang tinggi mengakibatkan beban cooling fan
menjadi tinggi dan selanjutnya perpindahan panas kurang efektif, serta
temperatur udara secundary yang diharapkan akan menurun.
Hal ini akan mengakibatkan proses di dalam kiln berlangsung kurang
baik termasuk proses pembakaran bahan bakar di burner dan kualitas
kilnker yang dihasilkan.

Pengoperasian Grate Cooler yang Ideal


Quenching Cooling ; pendinginan clinker secepat mungkin.
Heat Recuperation ; menghasilkan panas recupery yang cukup tinggi,
sehingga bisa membantu proses pembakaran didalam Kiln maupun di
Calciner.
Low waste air ; temperature waste air keluar Cooler rendah.
Clinker keluar Grate Cooler temperature rendah < 100 oC.
Rendah power consumption dengan pengaturan cooling fan sesuai
dengan kapasitas produksi clinker.
Cooler Recuperation Efficiency

Heat in hot clinker Q cli = m cli * cp cli * (t cli t ref)


Heat in hot air
Q air = v air * cp air * (t air t ref)
Radiation loss
Q rad = C R * e * A{(t/100)4 (t/100)4)}

Grate Cooler Typical Problems

Red River
Red River adalah clinker halus dan cair oleh
udara pendingan diatas kedua sisi tumpukan
clinker ( seperti air slide ). Bergerak lebih
cepat dibanding tumpukan clinker ditengah
yang bergerak lambat, materialnya lebih
panas dan merambat diatas bagian tengah
clinker yang hitam.
Effect :
Kerusakan pada grate side seal
Menurunkan perpindahan panas recupery

Snowman

Snowman bisa terjadi apabila clinker


panas dan lengket (melting) jatuh ke
Cooler, seringkali clinker cair menetes
pada tempat jatuhnya dan membuat
tumpukan. Apabila tidak segera
dibersihkan (dengan air blaster, dll)
snowman bisa mencapai nose ring dan
harus dibersihkan secara manual.

Effect:
Produksi clinker terganggu
Kiln stop

Anda mungkin juga menyukai