Anda di halaman 1dari 56

Obat-Obat Antivirus

DISUSUN OLEH :
Achmad Hadi Latif
(201310410311087)
Tista Ayu Fortuna
(201310410311097)

Siklus masuknya Virus

Klasifikasi Antivirus
Virus

Antinon
retrovir
us

Antivirus untuk
herpes
Antivirus untuk
influenza
Antivirus untuk HBV
dan HCV

Antiretr
ovirus

Nukleoside reverse
transcriptase inhibitor (NRTI)
Nukleotide reverse
transcriptase inhibitor (NtRTI)
NNRTI(Non- Nukleoside
reverse transcriptase
inhibitor)
Protease Inhibitor (PI)
Viral Entri Inhibitor

Perbedaan Virus RNA


dan DNA

Virus DNA melewatkan DNA


mereka ke dalam inti sel
inang, bukan ke dalam
sitoplasma sel inang.

Pada virus DNA, kode


genetik virus disuntikkan
dalam DNA inang untuk
duplikasi dan
decoding.Sedangkan pada
RNA virus tidak

Replikasi DNA
terjadi di inti
sementara
replikasi RNA
terjadi dalam
sitoplasma.

1.Simplex 1
2.Simplex 2
Herpes

Definisi :
Radang kulit yang ditandai
dengan pembentukan
gelembung2 berkelompok.

Varicella
Zoster

Mekanisme
Asiklovir

Terapi
Farmakologi

Asiklovir trifosfat
menghambat sintesis
DNA virus dengan cara
berkompetisi dengan
2-deoksiguanosin
trifosfat sebagai
substrat DNA
polimerasi virus. Jika
asiklovir (dan bukan
2deoksiguanosin)
yang masuk ke tahap
replikasi DNA virus,
sintesis berhenti

Mekanisme
Asiklovir

Asiklovir
Kontraindikasi :
hipersensitif kehamilan,
ibu menyusui,
netropenia,trombositope
nia.
Indikasi: Herpes
Simplex, Varicellazoster,Sitomegalovirus
Dosis: Untuk herpes genital : 5
kali
sehari
200mg
tablet,
sedangkan untuk herpes zoster
ialah 4 kali sehari 400mg.
Efek samping : Iritasi local, sakit
kepala, diare, mual, muntah,
gangguan fungsi ginjal

Obat yang mekanisme kerjanya


sama dengan asiklovir

Struktur Kimia

Foskarnet

Foskarnet
merupakan analog
organik dari
pirofosfat
anorganik. Obat
ini membentuk
kompleks dengan
DNA polimerase
virus pada tempat
ikatan pirofosfat,
mencegah
pecahnya
pirofosfat dari
nukleosida
trifosfat dan akan
menghambat

Terapi Non
Farmakologi
Meningkatkan
kekebalan tubuh
dengnan cara:
1.Istirahat yang
cukup
2.makan-makanan
bergizi
Melakukan
Akupuntur pada
neuralgia,nyeri
neuropatik, atau
kondisi post
herpestik

Konsultasi pada
dokter kulit dan
kelamin

Definisi :
Penyakit
infeksi
saluran
pernapasan yg ditandai oleh
demam, menggigil, sakit otot,
sakit kepala dan sering disertai
pilek, sakit tenggorok dan batuk
non produktif.

Terapi
Farmakologi

1. Amantadin
dan
Rimantadin

Dosis : Amantadin diberikan


Dalam dosis 200 mg per hari (2
x 100 mg kapsul). Sedangkan
rimantadin
diberikan
dalam
dosis 300 mg per hari (2 x 150
mg tablet).
Indikasi : Pencegahan dan
terapi
awal
infeksi
virus
influenza A (Amantadin juga di
indikasikan untuk terapi penykit
parkinson).
Kontraindikasi:Hipersensitivitas
terhadap
amantadine
dan
rimantadine,
kehamilan
dan
menyusui.

Mekanisme
Amantadin dan
rimantadin

Amantadin dan
rimantadin
merupakan
antivirus yang
bekerja pada
protein M2 virus,
suatu kanal ion
membran yang
diaktivasi oleh PH.
Kanal M2
merupakan pintu
masuk ion ke
virion selama
proses uncoating.
Hal ini
menyebabkan
destabilisasi ikatan
protein-protein
serta proses

2. Inhibitor
Neuraminida
se
(Oseltamivir,
Zanamivir)

Dosis : Zanamivir per inhalasi dengan


dosis 20 mg per hari. Oseltamivir per
oral dengan dosis 150 mg per hari.
Efek samping : Gejala saluran nafas
atas dan gejala saluran cerna, mual,
muntah, nyeri abdomen.
Indikasi : Terapi dan pencegahan
infeksi virus influenza A dan B
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas

Mekanisme
kerja
Inhibitor
Neuraminidas
e
(Oseltamivir,
Zanamivir)
merupakan analog
asam Nasetilneuraminat yg
merupakan
komponen
mukoprotein pada
sekresi respirasi.
Virus berikatan pada
mukus, namun yang
menyebaban
penetrasi virus
kepermukaan sel
adalah aktivitas
enzim
neuraminidase.
Hambatan terhadap
neuraminidase
mencegah terjadinya

3. Ribavirin
Indikasi : Terapi infeksi
RSV pada bayi dengan
resiko tinggi. Ribavirin
digunakan dalam
kombinasi dengan
interfero-a atau pegylated
interferon-a
untuk: terapi
Dosisi
infeksi hepatitis CPer oral dalam dosis
Kontraindikasi
:
800-1200
mg per hari untuk
Hipersensitivi
terapi infeksi HCV; atau dalam
bentuk aerosol (larutan 20
mg/ml).
Efek samping :
Ribavirin aerosol dapat
meyebabkan iritasi konjungtiva
yang ringan, ruam, mengi
(wheezing) yang bersifat
sementara. Ribavirin sistemik
dapat menyebabkan anemia
reversibel yang tergantung
dosis, serta supresi sum-sum
tulang.

Mekanisme
Ribavirin
Ribavirin
merupakan
analog guanosin
yang cincin purinnya tidak lengkap.
Setelah
mengalami
fosforilasi intrasel,
ribavirin trifosfat
menggangu tahap
awal transkripsi
virus, seperti
proses capping
dan elongasi
mRNA, serta
menghambat
sintesis
ribonukleoprotein.

Terapi Non Farmakologi


Istirahat yang cukup dan tidak banyak
beraktivitas.
Untuk membantu meredakan gejala batuk
dan gangguan tenggorokan dapat
menggunakan lozenges, teh hangat atau
sup

Proses
peradangan
pada jaringan
hati

Hepatitis
Tipe
Hepatitis
Tingkat
Keparaha
n

Asimtomati Parah
k

Menyebar
luas dapat
sampai
kronis

Gagal
hepar akut

E
Gagal
hepar
akut

Penyebara Fekal oral


n
melalui
orang lain

Parenter
al,
seksual,
parnatal

Parental
jarang,
seksual,
orang ke
orang,
perinatal

Parental
Fekal
perinatal,
oral
infeksi dari
hepatitis
tipe B

Sumber

Darah,
saliva,
semen,
sekresi
vagina,

Melalui
darah

Melalui
darah

Darah,
feses,saliva
, hepar,
empedu

Darah,
feses,
saliva

Gejala dan
Mekanism
e
penyebara
n

Cara penularan
Hepatitis
1.Transfusi Darah
2.Hubungan
Sexual
3.Tatto atau
akupuntur
4.Jarum Suntik
5. Alat atau
barang-barang
penderita(Sikat
gigi,sendok)
6.Kontak dengan
darah yang ter
infeksi

Orang
yang
beresiko
terkena
Hepatiti
s

1. Bayi baru lahir


yang ibunya telah
terinfeksi
2.Penderita HIV
3.Petugas medis yang
tidak sengaja
terinfeksi akibat alat
yang kurang steril
setelaah digunakan
oleh pasien Herpes

Gejala Pasien Hepatitis

1. Mata Kuning
2. sakit kepala, lemah
3.mual, muntah, demam,
nyeri pada otot,
4.nyeri di perut kanan atas.
5.Urin menjadi lebih cokelat.

1.Lamivu
din
Indikasi :
Infeksi HBV ( wild-type dan precore variants).
Kontraindikasi :
Pasien yang hipersensitif terhadap
Lamivudine, Zidovudine atau bahan pembantu
dalam sediaan. Zidovudine dikontraindikasikan
untuk pasien dengan jumlah neutrofil rendah
(0,75 x 100/L) atau kadar hemoglobin rendah
7,5 g/dL atau 4,65 mmol/L), sehingga obat ini
dikontraindikasikan untuk pasien dengan
kondisi tersebut.
Dosis :

Terapi
Farmakolo
gi

Per oral 100 mg per hari ( dewasa ), untuk anak-anak


1mg/kg yang bila perlu ditingkatkan hingga 100mg/hari
Efek Samping :
Obat ini umumnya dapat ditoleransi dengan baik.
Efek samping yang terjadi seperti fatigue , mual,
muntah, sakit kepala, peningkatan kadar ALT dan
AST dapat terjadi pada 30-40% pasien. Biasanya
peningkatan kadar ALT dan AST berhubungan
dengan munculnya mutan HBV yang resisten
terhadap lamivudin.

Mekanisme
Lamivudin
Merupakan Lenantiomer analog
deoksisitidin. Lamivudin
dimetabolisme di
hepatosit menjadi
bentuk triposfat yang
aktif. Lamivudin bekerja
dengan cara
menghentikan sintesis
DNA, secara kompetitif
menghambat
polymerase virus

2.Adefovir
Indikasi :
Adefovir terbukti efektif dalam terapi infeksi HBV yang
resisten terhadap lamivudin.
Kontraindikasi :
Hipersensitif terhadap acarbose, ketoasidosis diabetic,
Obstruksi usus, parsial ataupun keseluruhan, Radang
atau luka/borok pada kolon, Wasir, Penyakit usus kronis
lainnya atau penyakit-penyakit lain yang akan
bertambah parah jika terjadi pembentukan gas
Dosis :
berlebihan di saluran pencernaan.
Per oral dosis tinggal 10 mg per hari.
Efek samping :
Adefovir 10mg/hari dapat ditoleransi
dengan baik. Setelah terapi selama 48
minggu terjadi peningkatan kreatinin
serum 0,5 mg/dL di atas baseline pada
13% pasien yang umumnya memiliki
factor resiko disfungsi renal sejak awal
terapi.Umumnya pasien melanjutkan
terapi tanpa penyesuaian dosis.

Mekanisme
Adefovir
Adefovir merupakan
analog nukleotida
asiklik. Adefovir
telah memiliki satu
gugus fosfat dan
hanya
membutuhkan satu
langkah fosforilasi
saja sebelum obat
menjadi aktif.
Adefovir merupakan
penghambat
replikasi HBV sangat
kuat yang bekerja
tidak hanya sebagai
DNA chain
terminator, namun
juga meningkatkan
aktivitas sel NK dan
menginduksi
produksi interferon

3. Entekavir

Indikasi :
Infeksi HBV
Kontraindikasi :
Hipersensitivitas
Dosis :
Per oral 0,5 mg/hari dalam keadaan
perut kosong, pada pasien yang
gagal terapi dengan lamivudin,
pemberian entekavir ditingkatkan
hingga 1 mg/hari.
Efek samping :
Sakit kepala, infeksi saluran nafas
atas, batuk, nasofaringitis, fatigue,
pusing, nyeri abdomen atas dan
mual.

Mekanisme
Kerja
Entekavir
Entekavir merupakan
analog deoksiguanosin
yang memiliki aktivitas
anti-hepadnavirus yang
kuat. Entekavir
mengalami fosforilasi
menjadi bentuk trifosfat
yang aktif, yang
berperan sebagai
kompetitor substrat
natural (deoksiguanosin
trifosfat) serta
menghambat HBV
polymerase

Mekanisme
Kerja Interferon
Setelah
berikatan dengan
resseptor selular yang
spesifik, interferon
mengaktivasi jalur transduksi
sinyal JAK-STAT,
menyebabkan translokasi inti
kompleks proteineluler yang
berikatan dengan interferonspesifik response element.
Ekspresi aktivasi transduksi
sinyal ini adalah sintesis lebih
dari dua lusin protein yang
berefek antivirus. Efek
antivirus interveron
dilangsungkan melalui
haambatan penetrasi virus,
sintesis mRNA virus, translasi
protein virus dan atau
assembly dan penglepasan
virus.

4.Interfero
n

Terapi Non-Farmakologi
Terapi tanpa obat bagi penderita adalah diet
yang seimbang, jumlah kalori yang dibutuhkan
sesuai dengan tinggi badan, berat badan, dan
aktivitas. Pada keadaan tertentu, diperlukan
diet rendah protein, banyak makan sayur dan
buah serta melakukan aktivitas sesuai
kemampuan untuk mencegah sembelit,
menjalankan pola hidup yang teratur dan
berkonsultasi dengan petugas kesehatan.Tujuan
terapi diet pada pasien penderita penyakit hati
adalah menghindari kerusakan hati yang
permanen

HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus)
adalah sejenis virus yang menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia dan dapat
menimbulkan AIDS. HIV menyerang salah
satu jenis dari sel-sel darah putih yang
bertugas menangkal infeksi.

Mekanisme Virus
HIV

Terapi
Farmakologis

1. Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor ( NRTI )


Reverse transkripstase (RT) mengubah RNA virus menjadi DNA
proviral sebelum bergabung dengan kromosom hospes. Karena
antivirus golongan ini bekerja pada tahap awal replikasi HIV,
obat obat golongan ini menghambat terjadinya infeksi akut sel
yang rentan, tapi hanya sedikit berefek pada sel yang telah
terinfeksi HIV.
Contoh : Zidovudin, Didanosis, Zalsitabin, Stavudin, Lamivudin,
Emtrisitabin, Abakavir.

Zidofudin

Mekanisme kerja : Target zidovudin adalah enzim reverse


transcriptase (RT) HIV. Zidovudin bekerja dengan cara
menghambat enzim reverse transcriptase virus, setelah
gugus asidotimidin (AZT) pada zidovudin mengalami
fosforilasi.
Indikasi : Infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV
lainnya(seperti lamivudin dan abakafir).
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Dosis : Zidofudin tersedia dalam bentuk kapsul 100mg,
tablet 300 mg dan sirup 5mg/ml. Dosis per oral 600 mg per
hari
Efek samping : Anemia,neutropenia,sakit kepala,mual

Obat
dengan
mekanisme
yang sama
Nama Obat

Indikasi

Kontraindik
asi

Didanosis

Infeksi HIV

Hipersensitivit Tablet &


as
kapsul salut
enteric
peroral 400
mg / hari
dalam dosis
tunngal atau
terbagi.

Zalsitabin

Infeksi HIV,
terutama
pada pasien
HIV dewasa
tingkat lanjut
yang tidak
responsive
terhadap
zidovudin
dalam
kombinasi

Dosis

Diberikan
peroral 2,25
mg / hari(1
tablet 0,75
mg tiap 8
jam).

Efek
samping
Diare,
pancreatitis,
neuripati
perifer

Neuropati
Periver,
stomatitis dan
pankreatitis

Obat
dengan
mekanisme
yang sama
Nama Obat

Indikasi

Kontraindik
asi

Stavudin

Infeksi HIV
Hipersensitivit Per oral 80
terutama HIV as
mg/hari (1
tingkat lanjut,
kapsul 40
dikombinasika
mg, setiap 12
n dengan
jam).
antiHIV
lainnya.

Neuropati
periver,
asidosis
laktat,
peningkatan
enzim
transaminase
sementara,
sakit kepala,
mual dan
ruam

Lamivudin

Infeksi HIV
dan HBV,
untuk infeksi
HIV, dalam
kombinasi
dengan anti
HIV lainnya

Asidosis laktat
dan
hepatomegali
dengan
steatosis,
sakit kepala
dan mual.

Hipersensitif
terhadap
Lamivudine,
Zidovudine
atau bahan
pembantu
dalam

Dosis

Per oral 300


mg/ hari ( 1
tablet 150
mg, 2x sehari
atau 1 tablet
300 mg 1x
sehari).

Efek
samping

Obat
dengan
mekanisme
yang sama
Nama Obat
Indikasi

Kontraindik
asi

Dosis

Efek
samping

Emtrisitabin

Infeksi HIV
dan HBV.
(untuk infeksi
HBV saat ini
sedang
dilakukan
studi klinis
dalam
kombinasi
dengan
Tenokofit
disoproksil
fumarat
dalam tablet
tunggal sekali
sehari).

Hipersensitif,
ekskresi
dalam susu
tidak
diketahui /
kontraindikasi
.

Per oral 1x
sehari 200
mg kapsul.

Nyeri
abdomen
dengan rasa
kram, diare,
kelemahan
otot, sakit
kepala,
lipodistrifi,
mual, ringitis,
pruritus dan
ruam

Abakavir

Infeksi HIV,
dalam

Hipersensitifit
as, kehamilan

Per oral
600mg / hari

Mual, muntah,
diare, reaksi

Terapi
Farmakologis
2. Nucleotide Reverse
Transcriptase Inhibitor
(NtRTI)
Obat ini digunakan dalam
kombinasi dengan obat anti
retrovirus
lainnya.
Tidak
seperti NRTI yang harus
melalui tiga tahap fosforilase
intraselular untuk menjadi
bentuk aktif, NtRTi hanya
membutuhkan
dua
tahap
fosforilase saja. Contoh obat :
Tenofovir disoproksil

Tenofovir
disoproksi
l

Indikasi : Infeksi HIV dalam kombinasi dengan


evafirens, tidak boleh dikombinasi dengan lamivudin
dan abakavir.
Kontraindikasi : Hipersensitifitas, kehamilan
(kategori : D), ekskresi dalam susu tidak diketahui /
kontraindikasi.
Dosis : Per oral sehari 300 mg tablet.
Efek samping : Mual, muntah, Flatulens, dan diare.

Tenofovi
r
disoprok
sil

Mekanisme kerja
:
Bekerja pada HIV
RT (dan HBV RT)
dengan cara
menghentikan
pembentukan
rantai DNA virus.

Terapi
Farmakologis

3. Non-Nucleoside Reverse
Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
Merupakan kelas obat yang
menghambat aktivitas enzim
revers transcriptase dengan cara
berikatan ditempat yang dekat
dengan tempat aktif enzim dan
menginduksi perubahan
konformasi pada situs akif ini.
Contoh obat : Nefirapin, Delavirdin,
Evafirenz.

Nefirapin

Mekanisme kerja : Bekerja pada


situs alosterik tempat ikatan non
subtract HIV-1 RT.
Indikasi : Infeksi HIV-1 dalam
kombinasi dengan anti-HIV,lainnya
terutama NRTI.
Kontraindikasi : Hipersensitifitas,
kehamilan (kategori : C), perempuan
HIV + disarankan untuk tidak
menyusui.
Dosis : Per oral 200mg /hari selama
14 hari pertama ( satu tablet 200mg
per hari ), kemudian 400mg / hari ( 2
x 200 mg tablet ).
Efek samping : Ruam, demam,
fatigue, sakit kepala, somnolens dan
peningkatan enzim hati.

Obat
dengan
mekanisme
yang sama
Nama Obat
Indikasi
Delavirdin

Kontraindik
asi

Dosis

Efek
samping

Infeksi HIV-1, Hipersensitifitas,

Per oral

Ruam,

dikombinasi

1200mg / hari ( 2 peningkatan tes

dengan

tablet 200mg 3 x

fungsi hati,

sehari ) dan

menyebabkan

terutama

tersedia dalam

neutropenia.

NRTI.

bentuk tablet

HIV

anti

lainnya

100mg.
Efavirenz

Infeksi HIV- 1,
dalam
kombinasi
dengan
antiHIV
lainnya
terutama
NRTI dan
NtRTI.

Hipersensitivit
as klinis
signifikan
(misalnya ,
sindrom
Stevens Johnson ,
eritema
multiforme ,

Peroral
600mg/hari
(1Xsehari
tablet
600mg),
sebaiknya
sebelum tidur
untuk
mengurangi

Sakit kepala,
pusing, mimpi
buruk, sulit
berkonsentras
i dan ruam.

Terapi
Farmakologis

3. Protease Inhibitor ( PI )
Semua PI bekerja dengan cara
berikatan secara reversible dengan situs aktif
HIV protease. HIV-protease sangat penting
untuk infektivitas virus dan penglepasan
poliprotein virus. Hal ini menyebabkan
terhambatnya
penglepasan
polipeptida
prekusor virus oleh enzim protease sehingga
dapat menghambat maturasi virus, maka sel
akan menghasilkan partikel virus yang imatur
dan tidak virulen. Contoh : Sakuinavir,
Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir, Amprenavir,
Lopinavir, Atazanavir.

Sakuinavir

Indikasi : Infeksi HIV, dalam kombinasi dengan anti HIV lain


( NRTI dan beberapa PI seperti ritonavir).
Kontraindikasi : Hipersensitivitas (misalnya , reaksi
anafilaksis , sindrom Stevens-Johnson).
Dosis : Per oral 3600mg / hari (6 kapsul 200mg soft kapsul 3 X
sehari ) atau 1800mg / hari (3 hard gel capsule 3 X sehari),
diberikan bersama dengan makanan atau sampai dengan 2 jam
setelah makan lengkap.
Efek samping : Diare, mual, nyeri abdomen.

Obat
dengan
mekanisme
yang sama
Nama Obat
Indikasi

Kontraindik
asi

Dosis

Efek
samping

Ritonavir

Infeksi HIV,
dalam
kombinasi
dengan anti
HIV lainnya
(NRTI dan PI
seperti
sakuinavir)

Hipersensitivit
as terhadap
ritonavir
(misalnya ,
nekrolisis
epidermal
toksik ,
Stevens
Johnson
sindrom).

Per oral
Mual,
1200mg /
muntah ,
hari (6 kapsul diare.
100mg, 2 X
sehari
bersama
dengan
makanan ).

Indinavir

Infeksi HIV,
dalam
kombinasi
dengan anti
HIV lainya
seperti NRTI.

Hipersensitifit
as, kehamilan
(kategori : C),
ekskresi
dalam susu
tidak
diketahui /
kontraindikasi
.

Peroral
2400mg /
hari (2 kapsul
400mg setiap
8jam,
dimakan
dalam
keadaan
perut kosong,

Mual,
hiperbilirubine
mia, batu
ginjal

Obat
dengan
mekanisme
yang sama
Nama Obat
Indikasi

Kontraindik
asi

Dosis

Efek
samping

Nelfinavir

Infeksi HIV,
dalam
kombinasi
dengan anti
HIV lainya
seperti NRTI.

Hipersensitivit
as, kehamilan
(kategori C),
wanita
menyusui
(didistribusika
n dalam ASI).

Per oral 2250


mg / hari (3
tablet 250mg
3 X sehari)
atau 2500mg
/ hari (5
tablet 250mg
2 X sehari )
bersama
dengan
makanan.

Mual, muntah,
peningkatan
kadar
koleterol dan
trigliserida,pe
ningkatan yGT.

Amprenavir

Infeksi HIV,
dalam
kombinasi
dengan anti
HIV lainya
seperti NRTI.

Hipersensitivit
as, kehamilan
(kategori C)
diekskresikan
dalam air
susu tidak
diketahui ;
kontraindikasi

Per oral
2400mg/ hari
(8kapsul 150
mg 2 X
sehari,
diberikan
bersama atau
tanpa

Mual, diare,
ruam,
parestesia per
oral / oral.

Obat
dengan
mekanisme
yang sama
Nama Obat
Indikasi

Kontraindik
asi

Dosis

Efek
samping

Lopinavir

Infeksi HIV,
dalam
kombinasi
dengan anti
HIV lainya
seperti NRTI.

Hipersensitivit
as, kehamilan
(kategori C),
wanita
menyusui
(didistribusika
n dalam ASI).

Per oral 1000


mg/hari (3
kapsul
166.6mg 2 X
sehari, setiap
kapsul
mengandung
133.3mg
lopinavir +
33.3mg
ritonavir).

Mual, muntah,
peningkatan
kadar
koleterol dan
trigliserida,pe
ningkatan yGT.

Atazanavir

Infeksi HIV,
dalam
kombinasi
dengan anti
HIV lainya
seperti NRTI.

Hipersensitivit
as klinis
signifikan
(misalnya,
sindrom
StevensJohnson,
eritema

Per oral 400


mg per hari
(sekali sehari
2 kapsul 200
mg),
diberikan
bersama
dengan

Hiperbilirubine
mia, mual,
perubahan
EKG atau
jarang.

Terapi
Farmakologis

4. Viral Entry Inhibitor


Enfuvirtid merupakan obat pertama
yang masuk ke dalam golongan VIRAL ENTRY
INHIBITOR. Obat ini bekarja dengan cara
menghambat fusi virus ke sel. Selain
enfuvitid ; bisiklam saat ini sedang berada
dalam study klinis. Obat ini bekerrja dengan
cara menghambat masukan HIV ke sel
melalui reseptor CXCR4.

Enfuvirtid

Indikasi : Terapi infeksi HIV-1 dalam


kombinasi dengan antiHIV-lainnya.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, kehamilan
(kategori B), wanita meyusui.
Dosis : Enfuvirtid 90 mg (1ml) 2 kali ssehari
diinjeksikan subkutan di lengan atas bagian
paha enterior atau abdomen. Setiap injeksi
diberikan pada tempat yang berbeda dari
tempat injeksi sebelumnya dimana belum ada
bekas reaksi injeksi dosis sebelumnya.
Efek samping : Adanya reaksi local seperti
nyeri, eritema, proritus, iritasi dan nodul atau
kista.

Terapi non-farmakologi
Menggalakkan orang menggunakan alat
kontrasepsi. Alat kontrasepsi yang sering
digunakan adalah kondom.
Menyarankan agar penderita untuk abstien dan
jika sudah menikah menyarankan penderita
dan pasanganya agar tidak berhubungan seks
denganorang lain(setia)
Untuk pencegahan transmisi vertikal, proses
kealahiran haruslahdilakukan secara
pembedahan yaitu caesarean. Penyusuan bayi
oleh ibu yangmenderia virus HIV harus
dihindari.

Anda mungkin juga menyukai