Anda di halaman 1dari 54

Luka Tembak

Forensik-Universitas
Tarumanagara

Pendahuluan
Kasus kriminal yang melibatkan pemakaian
senjata api sebagai alat yang dimaksudkan
untuk melukai atau mematikan seseorang.
Peran dokter sebagai orang yang melakukan
pemeriksaan khususnya atas diri korban
mempunyai wewenang dalam melakukan
pemeriksaan seperti yang tercantum pada
pasal 133 ayat (1).
Visum et Repertum, dimana di dalamnya
terdapat penjabaran tentang keadaan korban,
baik korban luka, keracunan, ataupun mati
yang diduga karena tindak pidana.

Pendahuluan
Luka tembak penyebab kematian akibat
kejahatan yang paling umum di Amerika
Serikat.
Luka tembak paling umum dijumpai sebagai
penyebab kematian adalah akibat pembunuhan
dan di beberapa daerah bagiannya adalah
akibat bunuh diri.
Di Amerika Serikat pertahunnya diperkirakan
terdapat sekitar 70.000 jiwa korban luka
tembak dengan kasus kematian sekitar 30.000
jiwa.

Pendahuluan
Dokter harus menjelaskan berbagai hal,
diantaranya:
apakah luka tersebut memang luka tembak,
jenis luka tembak masuk atau keluar,
jenis senjata yang dipakai, jarak tembak, arah
tembakan,
perkiraan posisi korban sewaktu ditembak, berapa kali
korban ditembak dan luka tembak mana yang
menyebabkan kematian.

Interpretasi yang benar mengenai luka tembak oleh


para ahli patologi tidak hanya memberikan
informasi berharga yang dapat menunjang
pelaksanaan hukum selama investigasi, tetapi juga
penting untuk penentuan akhir jenis kematian.

Jenis Senjata dan


Amunisi

Senjata Api
Definisi
Suatu senjata yang menggunakan
tenaga hasil perledakan mesiu, dapat
melontarkan proyektil (anak peluru)
yang berkecepatan tinggi melalui
larasnya.

Jenis-Jenis Senjata Api


Berdasarkan Panjang Laras
Laras pendek :
Revolver
Pistol

Laras panjang :
Senapan tabur
Senapan untuk menyerang

Berdasarkan Alur Laras


Laras beralur (Rifled bore)
Laras tak beralur atau laras licin (Smooth
bore)

Revolver
Mempunyai metal drum (tempat
penyimpanan 6 peluru) yang berputar
(revolve) setiap kali trigger ditarik dan
menempatkan peluru baru pada posisi
siap untuk di tembakkan.

Revolver

Pistol
Peluru disimpan dalam sebuah silinder
yang diputar dengan menarik picunya.
Pistol otomatis dan semi otomatis, peluru
disimpan dalam sebuah magasin, putaran
pertama harus dimasukkan secara manual
ke dalam ruang ledaknya.

Laras Panjang

Senjata ini berkekuatan tinggi dengan daya


tembak sampai 3000 m, mempergunakan
peluru yang lebih panjang.

Senapan Tabur
Senapan tabur dirancang untuk dapat
memuntahkan butir-butir tabur ganda
lewat larasnya, sedangkan senapan
dirancang untuk memuntahkan peluru
tunggal lewat larasnya, moncong senapan
halus dan tidak terdapat rifling.

Senapan untuk menyerang


Senapan ini mengisi pelurunya sendiri,
mampu melakukan tembakan otomatis
sepenuhnya, mempunyai kapasitas
magasin yang besar dan dilengkapi ruang
ledak untuk peluru senapan dengan
kekuatan sedang (peluru dengan kekuatan
sedang antara peluru senapan standard
dan peluru pistol)

Laras beralur (Rifled bore)


Agar anak peluru dapat berjalan stabil dalam
lintasannya, permukaan dalam laras dibuat
beralur spiral dengan diameter yang sedikit
lebih kecil dari diameter anak peluru.
Anak peluru yang didorong oleh ledakan mesiu,
saat melalui laras, dipaksa bergerak maju sambil
berputar sesuai porosnya, dan ini akan
memperoleh gaya sentripetal sehingga anak
peluru tetap dalam posisi ujung depannya di
depan dalam lintasannya setelah lepas laras
menuju sasaran.
Alur laras ini dibagi menjadi dua yaitu, arah
putaran ke kiri (COLT) dan arah putaran ke
kanan (Smith and Wesson).

Senjata api dengan alur ke


kiri
Dikenal sebagai senjata tipe COLT
Kaliber senjata yang banyak dipakai
kaliber 0.36; 0.38; dan 0.45
Dapat diketahui dari anak peluru
yang terdapat pada tubuh korban
yaitu adanya goresan dan alur yang
memutar ke arah kiri bila dilihat dari
basis anak peluru.

Senjata api dengan alur ke


kanan
Dikenal sebagai senjata api tipe SMITH
& WESSON ( tipe SW )
Kaliber senjata yang banyak dipakai
kaliber 0.22;0.36;0.38;0.45; dan 0.46
Dapat diketahui dari anak peluru yang
terdapat pada tubuh korban yaitu
adanya goresan dan alur yang
memutar ke arah kanan bila dilihat dari
bagian basis anak peluru.

Laras tak beralur atau laras


licin (Smooth bore)
Senjata api jenis ini dapat
melontarkan anak peluru dalam
jumlah banyak pada satu kali
tembakan. Contohnya adalah shot
gun.

Arti Klinis Luka Tembak


Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis dan
subkutis.
Jika dilihat dari elastisitasnya, epidermis
kurang elastis bila dibandingkan dengan
dermis.
Bila sebutir peluru menembus tubuh, maka
cacat pada epidermis lebih luas dari pada
dermis.
Diameter luka pada epidermis kurang lebih
sama dengan diameter anak peluru,
sedangkan diameter luka pada dermis lebih
kecil. Keadaan tersebut dikenal sebagai kelim
memar (contusio ring).

Arti Klinis Luka Tembak


Contusio ring ini didapatkan pada luka
tembak masuk dan luasnya tergantung
pada arah peluru pada kulit.
Peluru yang masuk tegak lurus, maka
contusio ringnya akan besar, sedangkan
peluru yang masuknya miring, contusio
ringnya akan lebih lebar dibagian
dimana peluru membentuk mulut yang
terkecil pada kulit.

Arti Klinis Luka Tembak


Peluru juga mengandung lemak
pembersih senjata. Lemak ini juga
akan memberi gambaran pada luka
tembak berupa kelim lemak yang
berupa pita hitam, tetapi kelim lemak
ini tidak selalu terdapat misalnya
pada senjata yang jarang
dibersihkan.

Arti Klinis Luka Tembak


Pada waktu senjata ditembakkan, maka
yang keluar dari laras senjata api adalah:
Api
Mesiu yang sama sekali terbakar (jelaga,
roetneerslag)
Mesiu yang hanya sebagian saja yang terbakar
Mesiu yang tidak terbakar
Kotoran minyak senjata, karatan dan lain
sebagainya
Anak pelurunya sendiri

Mekanisme Luka Tembak


Dengan pengecualian efek perlambatan pada luka
yang disebabkan pada semua trauma mekanik
seperti pukulan, tusukan, atau tendangan, terjadi
karena adanya transfer energi dari luar menuju ke
jaringan.
Ini juga terjadi pada luka tembak. Kerusakan yang
terjadi pada jaringan tergantung pada absorpsi
energi kinetiknya, yang juga akan menghamburkan
panas, suara serta gangguan mekanik yang lainya.
Untuk menjamin transfer energi ke suatu jaringan,
beberapa peluru dimodifikasi akan berhenti atau
menurun kecepatannya sesampainya di tubuh.

Mekanisme Luka Tembak


Anak peluru yang lunak didesain akan segera
menjadi pecahan kecil saat ditembakkan.
Peluru dumdum banyak digunakan pada
muncung roket yang mempunyai ruang udara
pada ujungnya diperuntukkan agar pada saat
benturan akan terjadi pengurangan
kecepatan dan terjadi transfer energi yang
besar dan kerusakan jaringan yang hebat.
Lintasan peluru juga dapat menilai besar dan
kecepatan dari energi yang diberikan pada
suatu target.

Mekanisme Luka Tembak


Jumlah dari energi kinetik yang terdapat pada
proyektil sesuai dari masa dan kecepatan.
Industri militer modern telah mengambil
banyak manfaat untuk pengembangan
senjata dengan dasar masa yang rendah
dengan kecepatan yang tinggi sehingga
menghasilkan energi kinetic yang maksimum
untuk kerusakan jaringan.
Rata-rata kecepatan peluru berkisar 340m/s,
dimana banyak digunakan pada panah,
senapan angin, serta revolver..

Dari system mekanik ini akan mengakibatkan


daya dorong peluru ke suatu jaringan sehingga
terjadi laserasi.
Kerusakan sekunder terjadi kalau adanya rupture
pembuluh darah atau struktur lainnya dan terjadi
luka yang sedikit lebih besar dari diameter
peluru.
Jika kecepatan melebihi kecepatan udara
lintasan dari peluru yang menembus jaringan
akan terjadi gelombang tekanan yang
mengkompresi.
Jika terjadi pada jaringan seperti otak, hati
ataupun otot akan mengakibatkan kerusakan
dengan adanya zona-zona disekitar luka

Mekanisme Luka Tembak


Lesatan peluru dengan kecepatan
tinggi membentuk rongga
disebabkan gerakan sentrifugal pada
peluru sampai keluar dari jaringan
diameter rongga ini lebih besar dari
diameter peluru
Rongga ini akan mengecil sesaat
setelah peluru berhenti, dengan
ukuran luka tetap sama.

Mekanisme Luka Tembak


Organ dengan konsistensi yang
padat tingkat kerusakan lebih tinggi
daripada yang berongga.
Efek luka juga berhubungan dengan
gaya gravitasi.
Pada pemeriksaan harus dipikirkan
adanya kerusakan sekunder seperti
infark atau infeksi.

Deskripsi Luka Tembak


Deskripsi luka yang minimal untuk pasien hidup terdiri dari:

1. Lokasi
jarak dari
puncak
kepala atau
telapak kaki
serta ke
kanan dan
kiri garis
pertengaha
n tubuh
lokasi
secara
umum
terhadap
bagian
tubuh

2. Deskripsi
luka luar
ukuran dan
bentuk
lingkaran
abrasi, tebal
dan pusatnya
luka bakar
lipatan
kulit, utuh
atau tidak
tekanan
ujung senjata

3. Residu
tembakan
yang terlihat
grains
powder
deposit
bubuk
hitam,
termasuk
korona
tattoo
metal
stippling

4.
Perubaha
n
oleh
tenaga
medis
oleh
bagian
pemak
aman

5. Track
penetrasi organ
arah
depan ke belakang (belakang ke
depan)
kanan ke kiri(kiri ke kanan)
atas ke bawah
kerusakan sekunder
perdarahan
daerah sekitar luka
kerusakan organ individu

7. Luka keluar
a. lokasi
b. karakteristik

8.
Penyembuhan
fragmen luka
tembak

6. Penyembuhan
luka tembakan
titik
penyembuhan
tipe misil
tanda identifikasi
susunan

9. Pengambilan
jaringan untuk
menguji residu

Gambaran luka
1. Jarak Tembakan
Efek gas, bubuk mesiu, dan anak peluru
terhadap target dapat digunakan untuk
membuktikan atau menyangkal tuntutan;
untuk menyatakan atau menyingkirkan
kemungkinan bunuh diri;
membantu menilai ciri alami luka akibat
kecelakaan.

luka tembak dapat diklasifikasikan sebagai


luka tembak jarak dekat, sedang, dan jauh.

Gambaran luka.
2. Arah Tembakan
Luka tembak yang tepat lubang
yang sirkuler
Sudut penembakan oblique akan
luka tembak berbentuk elips,
Luka tembak yang disebabkan
shotgun dengan sudut oblique akan
membentuk luka seperti anak tangga.

Pada jarak tembak yang dekat, tembakan


berupa satu bentuk peluru silinder yang besar.
Pada jarak tembak sedang, bentuk
lukanya tidak beraturan dan punya
penampakan moth eaten.
Pada tembakan jarak jauh, tidak terlihat
defek yang besar dan tembakan membuat luka
kecil tunggal.
Deposit tembakan dan kelim tato terjadi
akibat luka tembak pada jarak dekat dan
sedang.

Klasifikasi Luka
Tembak

Luka Tembak
Keluar (Luka
Tembus)

Luka Tembak
Masuk

Luka
tembak
tempel
(kontak)

Luka
tembak
jarak dekat

Luka
tembak
jarak jauh

Klasifikasi Luka Tembak


1. Luka Tembak Masuk
a. Luka tembak tempel (kontak)
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi
bentuk luka yaitu hasil kombinasi antara
gas dan anak peluru:
(1) sejumlah gas yang diproduksi oleh
pembakaran bubuk mesiu;
(2) efektivitas pelindung antara kulit dan
anak
peluru; dan
(3) ada tidaknya tulang dibawah
jaringan yang
terkena tembakan.

(1) sejumlah gas yang diproduksi oleh


pembakaran bubuk mesiu;

jumlah gas yang diproduksi oleh bubuk mesiu


yang terbakar memilik hubungan dengan
kecepatan melontar senjata kecepatan
melontar kecepatan anak peluru.
jumlah gas yang diproduksi suatu prinsip
untuk dorongan terhadap anak peluru.

(2) efektivitas pelindung antara kulit


dan anak peluru
Makin efisien pelindung tersebut makin banyak gas
yang gagal ditiupkan di sekitar moncong senjata
sehingga makin banyak gas yang dapat ditemukan
di jaringan tubuh.

(3) ada tidaknya tulang dibawah jaringan


yang terkena tembakan.
keberadaan lapisan tulang dalam jarak yang
dekat di bawah kulit yang dapat dibuktikan menjadi
pembatas terhadap penetrasi yang masif dan
ekspansi gas menuju jaringan yang lebih dalam.

a. Luka tembak tempel


(kontak)

Ketika senjata ditembakkan dengan menempel


pada kulit pembakaran dan penghitaman
pada dinding luka.
Luka pada kulit tidak bulat, tetapi berbentuk
bintang dan sering ditemukan cetakan/jejas
ujung laras.
Berbentuk bintang disebabkan karena ujung
laras ditempelkan keras pada kulit gas masuk
kedalam dan akan keluar melalui lubang anak
peluru Desakan keluar ini menembakkan
cetakan laras dan robeknya kulit.

a. Luka tembak tempel


(kontak)
Pada umumnya luka tembak masuk
kontak perbuatan bunuh diri.
Cara yang biasa dilakukan:
Ujung laras ditempelkan pada kulit dengan
satu tangan menarik alat penarik senjata.
Adakalanya tangan yang lain memegang
laras supaya tidak bergerak dan tidak
miring.

Sasarannya:
Daerah temporal
Dahi sampai occiput
Dalam mulut, telinga, wajah
dibawah dagu dengan arah yang
menuju otak.

Bila korban menggunakan senjata


api dengan picu, maka picu akan
menimbulkan luka lecet pada kulit
antara ibu jari dan jari telunjuk.
Luka lecet ini dinamakan schot
hand.

luka tembak tempel

b. Luka tembak jarak


dekat
Tanda luka tembak dengan jarak senjata ke kulit
hanya beberapa inci adanya kelim jelaga
disekitar tempat masuk anak peluru.
Luasnya kelim jelaga tergantung kepada
jumlah gas yang dihasilkan,
luasnya bubuk mesiu yang terbakar,
jumlah grafit yang dipakai untuk menyelimuti bubuk
mesiu.

bubuk mesiu bebas dapat ditemukan didalam atau


di sekitar tepi luka dan disepanjang saluran luka.
Kelim tato yang biasa tampak pada luka jarak
sedang, tidak tampak pada luka jarak pendek
kemungkinan karena efek penapisan oleh jelaga.

b. Luka tembak jarak


dekat
Pada umumnya luka tembak masuk
jarak dekat ini disebabkan oleh
peristiwa pembunuhan, sedangkan
untuk bunuh diri biasanya ditemukan
tanda-tanda schot hand.
Jarak dekat disini diartikan tembakan
dari suatu jarak dimana pada sekitar
luka tembak masuk masih didapatkan
sisa-sisa mesiu yang habis terbakar

Luka Tembak Jarak Dekat

c. Luka tembak jarak


jauh
Luka tembak jarak jauh
adalah luka tembak dimana
jarak antara moncong senjata dengan korban
diatas 50 cm, atau diluar jarak tempuh atau
jangkauan butir-butir mesiu.
Terjadi bila jarak antara moncong senjata
dengan tubuh korban di luar jangkauan atau
jarak tempuh butir-butir mesiu yang tidak
terbakar atau terbakar sebagian.
Luka berbentuk bundar atau oval dengan
disertai adanya kelim lecet.
Bila senjata sering dirawat (diberi minyak)
maka pada kelim lecet dapat dilihat
pengotoran bewarna hitam berminyak, jadi ada
kelim kesat atau kelim lemak.

c. Luka tembak jarak


jauh
Tidak ada bubuk
mesiu maupun
gas yang bisa
terbawa hingga
jarak jauh.

Umumnya luka
berbentuk sirkular
atau mendekati
sirkular. Tepi luka
compangcamping.

Pada luka tembak jarak jauh ini hanya ditemukan


luka bersih dengan contusio ring. Pada arah
tembakan tegak lurus permukaan sasaran
(tangensial) bentuk contusio ringnya konsentris,
bundar. Sedangkan pada tembakan miring bentuk
contusio ringnya oval.

Luka Tembak Jarak Jauh

2. Luka Tembak Keluar (Luka


Tembus)
setelah peluru membuat luka
tembak masuk dan saluran luka
tembakan maka akhirnya peluru akan
mengenai kulit lagi dari sebelah dalam
dan kulit terdorong ke luar.
Kalau batas kekenyalan kulit dilampaui,
maka kulit dari dalam menjadi robek
dan akhirnya timbul suatu lubang luka
baru lagi, dan luka baru inilah yang
dinamakan luka tembak keluar.

2. Luka Tembak Keluar (Luka


Tembus)

Berdasarkan ukurannya maka ada beberapa


kemungkinan, yaitu:
a.Bila luka tembak keluar ukurannya > dari luka
tembak masuk sebelum keluar anak peluru telah
mengenai tulang hingga berpecahan dan beberapa
serpihannya ikut keluar. Serpihan tulang ini bisa
menjadi peluru baru yang membuat luka keluar
menjadi lebih lebar.
b.Bila luka tembak keluar ukurannya = luka tembak
masuk, maka hal ini didapatkan bila anak peluru
hanya mengenai jaringan lunak tubuh dan daya
tembus waktu keluar dari kulit masih cukup besar.

Tidak ditemukan kelim lecet pada luka tembak keluar

faktorfaktor yang menyebabkan luka tembak


keluar > dari luka tembak masuk adalah:
Perubahan luas peluru, oleh karena terjadi deformitas sewaktu
peluru berada dalam tubuh dan membentur tulang.
Peluru sewaktu berada dalam tubuh mengalami perubahan
gerak, misalnya karena terbentur bagian tubuh yang keras,
peluru bergerak berputar dari ujung ke ujung (end to end),
keadaan ini disebut tumbling.
Pergerakan peluru yang lurus menjadi tidak beraturan, disebut
yawing.
Peluru pecah menjadi beberapa fragmen. Fragmen-fragmen ini
menyebabkan luka tembak keluar menjadi lebih besar.
Bila peluru mengenai tulang dan fragmen tulang tersebut
turut terbawa keluar, maka fragmen tulang tersebut akan
membuat robekan tambahan sehingga akan memperbesar luka

Pada beberapa keadaan luka tembak


keluar < dari luka tembak masuk, hal
ini disebabkan:
Kecepatan atau velocity peluru sewaktu akan
menembus keluar berkurang, sehingga
kerusakannya (lubang luka tembak keluar)
akan lebih kecil, perlu diketahui bahwa
kemampuan peluru untuk dapat menimbulkan
kerusakan berhubungan langsung dengan
ukuran peluru dan velocity.
Adanya benda menahan atau menekan kulit
pada daerah dimana peluru akan keluar yang
berarti menghambat kecepatan peluru, luka
tembak keluar akan lebih kecil bila
dibandingkan dengan luka tembak masuk.

Beberapa variasi luka tembak keluar


1. Luka tembak keluar sebagian (partial exit wound), hal ini
dimungkinkan oleh karena tenaga peluru tersebut hampir habis
atau ada penghalang yang menekan pada tempat dimana
peluru akan keluar, dengan demikian luka dapat hanya
berbentuk celah dan tidak jarang peluru tampak menonjol
sedikit pada celah tersebut.
2. Jumlah luka tembak keluar lebih banyak dari jumlah peluru
yang ditembakkan, ini dimungkinkan karena :
Peluru pecah dan masing-masing pecahan membuat
sendiri luka tembak keluar.
Peluru menyebabkan ada tulang yang patah dan tulang
tersebut terdorong keluar pada tempat yang berbeda
dengan tempat keluarnya peluru.
Dua peluru masuk ke dalam tubuh melalui satu luka
tembak masuk (tandem bullet injury), dan di dalam
tubuh ke dua peluru tersebut berpisah dan keluar melalui
tempat yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai