Anda di halaman 1dari 41

agusrochmat@yahoo.co.

id

KONSEP KESETIMBANGAN
1.
2.
3.

KIMIA

HUKUM KEKEKALAN ENERGI


PENGERTIAN KERJA DAN KALOR
PENGERTIAN SISTEM, LINGKUNGAN, DAN
FUNGSI KEADAAN
4.
HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA
5.
HUKUM KEDUA TERMODINAMIKA
6. ENERGI BEBAS DAN KESETIMBANGAN
7. KONSEP KESETIMBANGAN
8. TETAPAN KESETIMBANGAN
9. PENDUGAAN ARAH REAKSI
10. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN KIMIA
11. KESETIMBANGAN PENGIONAN

agusrochmat@yahoo.co.id

Termodinamika digunakan sebagai alat


untuk meramalkan apakah suatu proses
yang belum diketahui dapat dilaksanakan
atau tidak.
TERMODINAMIKA DAPAT MENJELASKAN :

Proses pertumbuhan dan reproduksi sistem


hayati
Mengapa reaksi fotosintesis dapat berlangsung
Mengapa ikan dapat bernafas dalam air
Mengapa
O2 menjadi
O3
tidak
dapat
berlangsung dengan sendirinya

agusrochmat@yahoo.co.id

6.1 HUKUM KEKEKALAN ENERGI

E total = Ek + Ep = tetap Joule


Energi Kinetik (Ek) = mv2

agusrochmat@yahoo.co.id

Energi Potensial (Ep) = m.g.h.


Ep = 10 unit
Ek = 0 unit

energi
potensial

Ep = 5 unit
Ek = 5 unit

energi
kinetik

6.2 PENGERTIAN KERJA DAN


KALOR
Kerja (w)
Hasil kali antara gaya luar pada suatu benda dengan jarak dimana
gaya tersebut bekerja
w = F (rf - ri)
Kerja untuk mengangkat benda dalam medan gravitasi
Kerja tekanan-volume

kerja mekanik yang dihasilkan apabila suatu


gas ditekan/diekspansi di bawah pengaruh
tekanan luar
w = -Fekst (hf - hi)

agusrochmat@yahoo.co.id

w = m g (hf - hi)

w = -Pekst Ah

Kalor (q)

Energi tidak dapat dimusnahkan maupun diciptakan.


Energi hanya ditransformasikan dari satu bentuk ke bentuk lainnya

Kalor (q): energi yang dipindahkan sebagai akibat


adanya perbedaan suhu
q = m.cs.T

qlogam + qair = 0
Q logam = - qair
agusrochmat@yahoo.co.id

m = Massa (g)
cs = Kapasitas kalor spesifik
(kal K-1 g-1) atau kalor jenis
T = Suhu (K)

CONTOH 6.1

Berapa energi kalor yang dibutuhkan untuk


menaikkan suhu 735 g air dari 21,0 oC ke 98,0 oC?
(anggap kalor jenis air 1,00 kal g-1 oC-1)

Penyelesaian:
q = m x kalor jenis x T
= 735 g x 1,00 kal/g oC x (98,0 21,0) oC
= 5,7 x 104 kal
agusrochmat@yahoo.co.id

CONTOH 6.2

Berapakah kalor jenis timbal jika 150 g timbal (100 oC)


dimasukkan ke dalam gelas piala terisolasi berisi air
50,0 g (22,0 oC), jika suhu timbal-air 28,8 oC ?

Penyelesaian :

q air = 50,0 g x 1,00 kal/g oC x (28,0 - 22,0) oC=


340 kal
qtimbal = - qair = -340 kal
qtimbal = -340 kal / 150 g x (28,8 100) oC
= 3,2 x 10-2 kal g-1 oC-1

agusrochmat@yahoo.co.id

6.3 PENGERTIAN SISTEM, LINGKUNGAN, DAN FUNGSI KEADAAN

Sistem:

Sejumlah materi atau


daerah dalam ruang
yang dijadikan sebagai
objek studi

Batas:

Lingkungan:

Massa atau daerah


yang berada di luar
sistem

Pemisah sistem & lingkungan (nyata/maya)


Batas tetap (fixed boundary)
Batas berubah (movable boundary)
agusrochmat@yahoo.co.id

EMPAT JENIS SISTEM:


Terbuka, Tertutup, Terisolasi, dan Adiabatik.

Pertukaran
Massa
Kalor

Terbuka
+
+

Tertutup
+

Terisolasi
-

Sistem Adiabatik: tidak memungkinkan kalor keluar dari


sistem ke lingkungannya
agusrochmat@yahoo.co.id

Besaran Ekstensif:

Volume, Massa, Energi, Entalpi,


Energi Bebas Gibbs, Energi Dalam,
Kapasitas Kalor, Entropi

Besaran Intensif:

Tekanan, Densitas, Suhu, Viskositas,


Tegangan permukaan, Kalor Jenis

Fungsi Keadaan:
U, H, S, G

agusrochmat@yahoo.co.id

6.4 HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA


bentuk lain dari Hukum Kekekalan Energi
SISTEM TERISOLASI:

U(awal) U(akhir) = U = q + w
Besaran
q (kalor)
w (kerja)

+
energi diserap
sistem

sistem dikenai
kerja
U (energi dalam)
+

agusrochmat@yahoo.co.id

sistem
melepaskan
energi
sistem
melakukan kerja
-

CONTOH 6.3
Jika diketahui 5000 J energi diserap oleh sistem
dan sistem melakukan kerja sebesar 6750 J
terhadap lingkungan. Berapa U sistem?
Penyelesaian:
U = q + w = (+5000 J) + (-6750 J)
= 5000 J 6750 J
= - 1750 J

agusrochmat@yahoo.co.id

Termokimia
Entalpi Reaksi
Hubungan yang melibatkan H
Eksotermik : Kalor dilepaskan oleh reaksi (H negatif)
Endotermik : Kalor diambil oleh reaksi (H positif)

H akan berubah tanda bila arah reaksi berbalik


CO(g) + O2(g) CO2(g)
H = -283,0 kJ/mol
CO2(g) CO(g) + O2(g)
H = +283,0 kJ/mol

agusrochmat@yahoo.co.id

HUKUM PENJUMLAHAN KALOR

Hukum Hess
C(p) + O2(g)
H = -110,5 kJ

C(p,gr) + O2(g) CO2(g)

H1 = -393,5 kJ

CO2(g) CO(g) + O2(g)

H2 = +283,0 kJ

C(s,gr) + O2(g) CO(g) H = H1 + H2 = -110,5 kJ

H = -393,5 kJ

CO(g) + O2(g)

H = +283,0 kJ

CO2(g)
Hukum Hess: Jika dua atau lebih persamaan kimia ditambahkan untuk menghasilkan
persamaan kimia lainnya, masing-masing entalpi reaksinya harus ditambahkan
agusrochmat@yahoo.co.id

Proses Spontan
Reaksi kimia
Atau perubahan lainnya
Spontan

Setimbang

Tidak spontan

Bagaimana?
Mengukur tingkat kespontanan
Mengukur tingkat ketidakspontanan
Menetapkan keadaan setimbang
Entropi (S)
Energi bebas (G)
agusrochmat@yahoo.co.id

Menentukan arah
proses/reaksi

Entropi (S):
besaran termodinamika seperti halnya U atau H
merupakan fungsi keadaan
ukuran kuantitatif tingkat kespontanan suatu proses yang
dinyatakan dalam S total (+), atau sebaliknya

Energi bebas (G):

besaran termodinamika seperti halnya U, H atau S


merupakan fungsi keadaan
ukuran kuantitatif kespontanan suatu proses yang
dinyatakan dalam G sistem (-), atau sebaliknya

agusrochmat@yahoo.co.id

Contoh proses spontan


Keadaan awal

Proses

Keadaan akhir

Parfum menyebar
25oC

25oC

Es meleleh

Penguapan air

75o
Ag
agusrochmat@yahoo.co.id

25o
Ag

Kalor

50o
Ag

50o
Ag

6.5 Hukum Kedua Termodinamika

Rumusan matematika entropi:


Ada sistem menerima kalor dari lingkungan
Sistem & lingkungan tersebut berada dalam sistem yang
lebih besar yg terisolasi

S =

f dqrev

Stotal = Ssis + Slingk


dq = CdT

>0

Contoh 6.4:
1 g es 0oC dimasukkan ke dalam 4 g air 10oC. Diketahui Cair = 1kal/goC
dan kalor lebur es = 80 kal/g.
Apakah proses peleburan spontan ?
agusrochmat@yahoo.co.id

Penyelesaian
Q dilepaskan pada pendinginan air =
4 g x 1 kal/g oC x 10 oC = 40 kal
Jumlah es yang melebur dengan 40 kal =
40 kal x 1g / 80 kal = 0,5 g

Ses = 0,5 x 80 / 273 = 0,1465 kal/K


Sair = C dT/T = -C ln 283/273 = - 0,1439 kal/K
Stotal = Ses + Sair = 0,0026 kal/K = 0,0109 J/K
Stotal > 0 proses peleburan es spontan
agusrochmat@yahoo.co.id

Ssis untuk proses isotermal


S =

f dqrev

dq

T i

Transisi fasa
Sfus =

agusrochmat@yahoo.co.id

Hfus
qrev
=
Tf
Tf

rev

qrev
T

6.6 Energi Bebas (G)


G = H - TS

Gsis < 0 Proses spontan


Gsis = 0 Proses reversibel
Gsis > 0 Proses tak spontan

Pendugaan arah perubahan suatu proses reaksi


G = H T S < 0
No

agusrochmat@yahoo.co.id

H S G

Hasil

Contoh

Spontan semua T

2H2O(g)2H2(g)+O2(g)

Spontan T
spontan T

H2O(c) 2H2O(p)

+ + Spontan T
- Spontan T

+ Spontan semua T

2NH3(g)N2(g)+3H2(g)
3O2(g) 2O3(g)

Transisi fasa, G = H T S = 0
qrev
Htr
Str = T
= T
tr
tr
Tr = transisi (peleburan, pembekuan, penguapan,
kondensasi)
.
agusrochmat@yahoo.co.id

CONTOH 6.5

Sikloheksana, C6H12 memiliki kalor penguapan 360 J/g dengan titik didih
81C. Berapakah perubahan entropi untuk tiap mol penguapan
sikloheksana

PENYELESAIAN
S =

= 84 g/mol x 360/354 J/gK

T
= 85 J /K mol
.

agusrochmat@yahoo.co.id

6.7 KONSEP KESETIMBANGAN

Setimbang
N2O4(g)
A

akhir reaksi

Campuran produk dan reaktan yang tidak


bereaksi dalam jumlah relatif tetap

2NO2(g)
C
%

% Kons
100
98

Kons

100

98

C1
2

Waktu
agusrochmat@yahoo.co.id

C2
2

t1

t2

Waktu

6.8 TETAPAN KESETIMBANGAN

Hukum Empiris Aksi Massa (Guldberg & Waage)


aA + bB

cC + dD

Tetapan kesetimbangan empiris (KC)

KC =

[C]c [D]d
[A]a [B]b

Subskrip C: Reaksi dalam larutan

Reaksi dalam fasa gas .............................

agusrochmat@yahoo.co.id

KP =

[PC]c [PD]d
[PA]a [PB]b

P = Tekanan parsial

Kesetimbangan Reaksi dalam Fasa Gas


3NO(g)

N2O(g) + NO2(g)
G

3NO (PNO)

G1

N2O (P N2O) + NO2 (P NO2)

G = G1 + G +G3

N2O (Pref) + NO2 (Pref)

3NO (Pref)
G2 = G
agusrochmat@yahoo.co.id

G3

-G = RT ln K

CONTOH 6.6

Tulis persamaan kesetimbangan untuk kesetimbangan kimia fasa gas


berikut:
a. 2NOCl(g)
2NO(g) + Cl2(g)
CO2(g)
b. CO(g) + O2(g)

Penyelesaian
a.

(P NO)2 (P Cl2)
(P

b.

NOCl)2

(P CO2)
(P CO) (P O2

agusrochmat@yahoo.co.id

= K

= K

Pangkat 2 berasal dari faktor 2 dalam persamaan


yang balans tersebut

Pangkat pecahan muncul pada persamaan


kesetimbangan setiap kali mereka terdapat dalam
persamaan yang balans

CONTOH 6.7

Hitunglah tetapan kesetimbangan untuk reaksi


N2O4 (g)

2 NO2 (g)

Jika pada saat kesetimbangan terdapat 0,1 mol N2O4


dan 0,06 mol NO2 dalam volume 2 L
Penyelesaian :
K = [NO2]2 / [N2O4] = (0,03)2 / 0,05 = 1,8 x 10-2
agusrochmat@yahoo.co.id

6.9 PENDUGAAN ARAH REAKSI

Kuosien Reaksi (Q)

G = G + RT ln Q
G = -RT ln K + RT ln Q

Q<K
G < 0

Q>K
G > 0

G = RT ln (Q/K)
Jika Q < K, G < 0
Q > K, G > 0

arah reaksi ke kanan


arah reaksi ke kiri
Kesetimbangan
G = 0

agusrochmat@yahoo.co.id

Reaktan murni

Produk murni

CONTOH 6.8

Reaksi H2 + I2
2 HI mempunyai nilai K = 49,5 pada
suhu 440 oC. Jika pada suhu tersebut ke dalam wadah
bervolume 2 L dimasukkan 5 mol H2, 2 mol I2 dan 4 mol
HI, ke arah manakah reaksi berlangsung dan berapa
konsentrasi masing-masing zat pada saat kesetimbangan
tercapai?

Penyelesaian:
Q = (2)2 / (2,5)(1) = 1,6
Q<K
Reaksi berlangsung ke arah kanan
agusrochmat@yahoo.co.id

H2 (g) + I2 (g) 2 HI (g)


Awal
Reaksi
Kesetimbangan

K=

[ HI ]2
[ H2 [ I2 ]

-x
(5-x)

-x
(2-x)

mol / 2L

+2x
(4+2x)

{( 4 2 x ) / 2}2
{( 5 x ) / 2}{( 2 x ) / 2}

X1 = 1,672 mol
[HI] = 3,672 M
[H2] = 1,664 M
[I2] = 0,164 M
agusrochmat@yahoo.co.id

49,5

x2 = 6,29 (tak mungkin)

6.10 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KESETIMBANGAN KIMIA

PRINSIP LE CHATELIER :

Bila suatu sistem dalam kesetimbangan mendapat


gangguan eksternal maka sistem tersebut akan melakukan
perubahan yang mengatasi gangguan tersebut.
1.
2.
3.

Perubahan Konsentrasi
Perubahan Volume dan Tekanan
Perubahan Suhu
mengubah nilai K sehingga Q K

agusrochmat@yahoo.co.id

Pengaruh perubahan konsentrasi


Konsentrasi hasil reaksi

Ke arah reaktan

Pengaruh perubahan volume


N2O4 (g)

2NO2 (g)

V Ke arah reaktan
V Ke arah produk
Pengaruh perubahan suhu, jika suhu
Reaksi eksoterm Ke arah eksoterm
Reaksi endoterm Ke arah endoterm

agusrochmat@yahoo.co.id

Ketergantungan K Terhadap T

-RT ln K = G = H - TS

H negatif eksoterm
H positif endoterm

ln k = -G = S - H
RT

RT

ln K

ln K
Eksoterm
Produk naik

Slope = -H/R

Intersep = -S/R

Endoterm

1/T

Persamaan vant Hoff

( )

Ln

K2
K1

agusrochmat@yahoo.co.id

-H 1
1
R T2 T1

T naik

1/T

Contoh 6.9

Ke arah manakah reaksi di bawah ini bergeser bila pada


suhu yang tetap, tekanan diperbesar (volume
diperkecil)
a. CaCO3 (p) CaO (p) + CO2 (g)
b. PCl5 (g) PCl3 (g) + Cl2 (g)
c. H2 (g) + CO2 (g) H2O (g) + CO (g)
d. N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g)

Penyelesaian:
a. kiri
b. kiri

agusrochmat@yahoo.co.id

c. tidak terjadi
d. kanan

6.11 KESETIMBANGAN PENGIONAN

DERAJAT PENGIONAN ( )
Zat elektrolit mengion dalam larutan dengan
yang berbeda

EFEK ION SENAMA

HUKUM PENGENCERAN OSTWALD


Bila suatu elektrolit lemah diencerkan maka
derajat ionisasinya meningkat Bab 7.
Konsep Asam Basa.

agusrochmat@yahoo.co.id

LATIHAN SOAL-SOAL

Sebanyak 0,505 g suatu contoh hidrokarbon naftalena C10H8, dibakar


sempurna dalam kalorimeter bom. Massa air dalam kalorimeter
1215 g. Reaksi mengakibatkan suhu air naik dari 25,62 ke 29,06C.
Kapasitas kalor dari bom 826 J/C. Berapakah kalor reaksi pada
volume tetap, qv, dinyatakan dalam:
a. J/g C10H8
b. kj/mol C10H8
c. kkal/mol C10H8

2. Sebanyak 2 gram es dimasukkan ke dalam 4 gram air yang suhunya


8oC. Bila kalor spesifik air 1 kal/g dan kalor lebur es 80 kal/g. Apakah
proses tersebut merupakan proses spontan

agusrochmat@yahoo.co.id

3.

Tuliskan rumus tetapan kesetimbangan Kc dan Kp (bila ada) dan hubungan antara Kc dan Kp
untuk reaksi:
(a). 2CO2(g)
CO(g) + O2(g)
(b). 2NO2(g) + 7H2(g)
2NH3(g) + H2O(aq)
(c). 2HgO(p)
2Hg(aq) + O2(g)
(d). 2ZnS(p) + 3O2(g)
2ZnO(p) + 2SO2(g)
(e). 2HCrO4- (aq)
Cr2O72- (aq) + H2O (aq)

4.

Suatu campuran terdiri dari 0,5 mol N2O (g) dan 0,5 mol O2 (g) dimasukkan dalam wadah
bervolume 4 L dan dibiarkan mencapai kesetimbangan menurut reaksi : 2N2O(g) + 3O2(g)
4NO2(g)
Setelah tercapai kesetimbangan jumlah N2O menjadi 0,45 mol/4L
a. Berapakah konsentrasi N2O, O2, dan NO2 saat kesetimbangan?
b. Berapakah nilai Kc reaksi tersebut

5.

Pada suhu 25 oC, reaksi HCl(g)


untuk reaksi: H2(g) + Cl2(g)

agusrochmat@yahoo.co.id

H2(g) + Cl2(g) mempunyai K=4,17x10-34. Berapakah K


HCl(g).

6. Fenol pada suhu 298,15 K, Hf = -3054 kJ/mol, S = 144,0 J/K mol.


Berapakah Gf untuk fenol pada suhu tersebut dan tentukan pula berapa
konstanta kesetimbangannya.
7. Berapakah nilai G pada 298 K untuk reaksi
C(p) + CO2(g) 2CO(g)
Apakah reaksi tersebut akan berjalan secara spontan ke arah pembentukkan
CO pada suhu 298 K? (Gf untuk C, CO2, dan CO berturut-turut adalah 0; 394,38; dan -137,28 kJ/mol)
8. Berapakah entropi penguapan molar standar air pada 100C. Entalpi
penguapan molar standar pada suhu 100C adalah 40,7 kJ/mol.

agusrochmat@yahoo.co.id

9. Pada suhu tertentu terdapat kesetimbangan antara 0,4 mol H2, 0,3 mol I2, dan
0,2 mol HI dalam wadah bervolume 2 liter. Hitunglah tetapan kesetimbangan
reaksi:
H2(g) + I2(g)
2HI(g)
2NO2(g)
10. Reaksi N2O4(g)
Memiliki nilai K = 4,66 x 10-3, jika 0,80 mol N2O4 dimasukkan ke dalam botol 1
liter. Hitung
a. Konsentrasi gas pada kesetimbangan
b. Konsentrasi masing-masing gas bila volume menjadi separuhnya
11. Pada suhu 454 K, Al2Cl6(g) bereaksi membentuk Al3Cl9(g)
3 Al2Cl6(g)
2 Al3Cl9(g)
Dalam percobaan pada suhu ini, tekanan parsial kesetimbangan untuk
Al2Cl6(g) dan Al3Cl9(g) berturut-turut adalah 1,00 atm dan 1,02 x 10-2. Hitung
tetapan kesetimbangan reaksi tersebut.

agusrochmat@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai