Indikasi ekstraksi
1. Gigi dengan karies besar dan tidak
dapat di rawat secara konservasi/
endodontik
2. Gigi goyang/mobility
3. Gigi yang merupakan kausa infeksi dari
jaringan sekitar
4. Gigi yang dianggap sebagai fokus
infeksi
5. Untuk keperluan orthodontic
6. Untuk keperluan protetik.
7. Gigi dengan granulom yang besar lebih
1/3 panjang akar.
8. Gigi supernumerary.
9. Gigi yang supraklusi.
10.Gigi yang tidak dapat di rawat lagi
secara orthodontik.
11.Gigi dengan fraktur akar.
12.Gigi yang impaksi.
13.Gigi yg terletak pd grs fraktur
14.Gigi yang menyebabkan trauma pada
jaringan sekitarnya
15.Alasan sosial, pendidikan,ekonomi
Tang Incisivus/Caninus RA
Tang Premolar RA
Berbentuk s
Tang Molar Kanan
RA
Tang Bayonet
Rahang Bawah
Tang Incisivus RB
Tang Caninus RB
Tang Premolar RB
Tang Molar Ke 3
Elevator
Bein
Cryer
Crane Pick
Indikasi
memecah gigi.
Fungsi
Alat Lain
Knabel Tang
Bone File
Periapical Currete
membuka
dinding socket pd waktu
mengambil sisa akar
mengambil
fragmen gigi.
berparuh seperti gunting
membuang
tulang/meratakan tulang
pada alveolektomi.
Needle & Needle Holder
Suture Scissor
1.
Raspatorium
Untuk memisahkan
mukoperiosteum
Prosedur Ekstraksi Gigi
Tahap Persiapan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Anamnesa
Pakai Masker
Cuci tangan
Pakai Handscoon
Pemeriksaan Intra Oral
Inform Consent
Evaluasi Pra-Anestesi
Prosedur Anestesi
Pemilihan Alat Ekstraksi sesuai
Teknik Manipulasi
Posisi Pasien
1. Rahang Atas
- Punggung dan kepala pasien berada pada satu garis lurus
- Membentuk sudut 1100 terhadap lantai
- Mulut pasien kira-kira setinggi bahu operator
2. Rahang bawah
- Kepala dan punggung pasien berapa pada satu garis lurus
- Membentuk sudut 1100 terhadap lantai
Posisi Operator
A:
Ekstraksi
Rahang
Atas
(kanan
depan)
A.
B:
Ekstraksi
Rahang
bawah
kuadran
kiri
(kanan
depan)
C.
B.
D.
E.
C:
Ekstraksi
Rahang
bawah
kuadran
kanan
(belakang
)
F.
Gigi
molar
premolar
atas
kanan
Gigi
anterior
atas
Gigi
molar
premolar
atas kiri
Gigi
posterior
kanan
bawah
Gigi
anterior
bawah
Gigi
molar
dan
premolar
bawah
kiri
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
Aneste
si
Incisivus 1 &
2
Satu, bulat
Infiltrasi
Caninus
Satu, kadangkadang
bengkok ke
lateral, bentuk
segitiga
Infiltrasi
Premolar 1
&2
2, Satu bukal,
Satu palatinal
atau
Satu terbelah
diujung
Infiltrasi
Molar 1 & 2
Molar 3
3 (2bukal, 1
palatinal)
Arah divergen
Divergen
Fused
Infiltrasi
Blok N
Palatinus
Mayor
Infiltrasi
Blok N.
Palatinus
Mayor
Geraka
n
Rotasi, bila
perlu luksasi
Tang
Incisive
Perhat
ian
Gerakan
luksasi >>
labial
Karena tulang
labial >> tipis
Kombinasi
rotasi dan
luksasi
Incisive
Luksasi
Luksasi
Luksasi dan
rotasi
s forming
premolar
Molar
Hati-hati
dekat sinus
maksilaris
Perluasan
sinus
maksilaris
Tulang bukal
>> tebal
Bayonet
Premolar Atas
Molar Atas
Bein
Tuberositas
maksila rapuh
perdarahan
banyak
Rahang Bawah
RB
Incisivus 1 &
2
Satu, Gepeng
Satu, gepeng
Aneste
si
Infiltrasi atau
Blok Fischer
Infiltrasi atau
Blok Fischer
Geraka
n
Tang
Luksasi ke
labial
Incisive
bawah
Tulang
interdental
tipis
kegoyangan
gigi tetangga
Luksasi dan
rotasi
Incisive atau
premolar
Tulang
alveolar bukal
tipis sering
terbawa
ketika
ekstraksi
Akar
gigi
Perhat
ian
Caninus
Premolar 1
Molar 1,2&3
&2
Sat, bulat
- Dua, mesial dan distal
- Kadang-kadang ada akar
distolingual (biasa pada M1)
- Bentuk lebar gepeng
- Ujung akar sering bengkok ke
distal
Infiltrasi atau
Blok fischer ditambah infiltrasi
Blok Fischer
bukal atau blok N.
Buccinatorius
Luksasi dan
Luksasi (bukal-lingual)
rotasi
Premolar
Molar
Ada sisa fragmen gigi, tulang, granulama dsb? Bila ada diangkat dengan kuret
(granuloma), Knabel tang (fragmen gigi)
- Palpasi Tulang (septum interadikuler), diambil dengan cryer, dihaluskan dengan
bonefile
- Irigasi soket dengan betdine + NaoCl
- Spoeiling Nacl fisiologis bila perlu
- Pijit retraksi tulang dengan gusi (agar tertutup)
- Tutup luka bekas operasi dengan tampon
- Lakukan penjahitan bila luka besar atau mencabut beberapa gigi sekaligus
4. Perhatikan pada pencabutan RA, bila saat kumur setelah operasi keluar darah atau air dari
hidung maka ada perforasi sinus maksilaris