Anda di halaman 1dari 2

DISCUSSION

Infeksi yang terjadi pada ibu hamil dapat membahayakan ibu dan anak, sehingga perlu segera
diberikan perawatan. Perawatan infeksi odontogenik seperti abses selama kehamilan cukup sering
dijumpai. Pada laporan kasus, perawatan ibu hamil dengan infeksi odontogenik abses
mempertimbangkan banyak hal,

harus

karena tindakan perawatan infeksi oral pada ibu hamil dapat

berpotensi bahaya seperti dalam hal pemeriksaan penunjang dan pemberian obat-obatan. Meskipun
demikian, perawatan infeksi oral juga bermanfaat untuk keselamatan dan kenyamanan bagi ibu dan
anaknya. Oleh karena itu, dokter gigi harus mempertimbangkan manfaat dan meminimalisir prosedur
yang membahayakan.
Perawatan penunjang yang dilakukan untuk laporan kasus yaitu radiografi dengan
menggunakan MRI. MRI atau Magnetc Resonance Imaging atau pencitraan resonansi magnetik
merupakan alat pemindai yang memanfaatkan medan magnet dan energi gelombang radio untuk
menampilkan gambar struktur dan organ dalam tubuh. MRI dianggap aman untuk ibu hamil terutama
pada trimester ke dua. Perawatan infeksi yang dilakukan pada ibu hamil pada laporan kasus yaitu
insisi dan drainase abses dalam lokal anestesi, dimana perawatan ini memungkinkan bakteri masuk
melalui luka dan menyebabkan bakteremia. Bakteri merugikan yang masuk dalam tubuh ibu hamil
dapat menyebabkan gangguan kehamilan, seperti kelahiran bayi lahir prematur, lahir dengan berat
badan kurang, kematian pada fetus, memicu terjadinya berbagai komplikasi, serta membahayakan
untuk ibu hamil karena letak dari abses yang dekat dengan saraf-saraf penting, obstruksi saluran
napas, septic shock, gagal ginjal akut, dan lain-lain.
Trimester satu merupakan tahapan vital dalam kehamilan dan dapat menyebabkan kecacatan
permanen atau bahkan abortus spontan apabila kurang berhati-hati dalam penanganan kedokteran
gigi. Pada trimester ini dapat dilakukan peningkatan oral hygiene, pembersihan karang gigi, dan
tindakan darurat. Trimester dua merupakan tahapan yang paling aman dari ke tiga trimester untuk
dilakukan tindakan kedokteran gigi, pada trimester dua dapat dilakukan pembersihan karang gigi dan
kuretase soket, penambalan gigi, perawatan saluran akar gigi, dan pencabutan gigi (dengan
persyaratan khusus). Trimester tiga sebaiknya semua tindakan dokter gigi ditunda hingga melahirkan,
kecuali bila dalam kasus darurat.

Komplikasi berbahaya dapat dicegah dengan memperhatikan beberapa pertimbangan


khusus sebelum melakukan penatalaksanaan terhadap pasien. Penatalaksanaan yang tepat untuk
pasien yaitu pertama yaitu, kunjungan rutin ibu hamil guna mengetahui kesehatan umum dan riwayat
medis pasien serta dapat dikonsultasikan dengan dokter obstetrics dan gynecology yang
menanganinya guna membahas status medis pasien, kebutuhan perawatan gigi, dan tindakan
perawatan gigi yang dianjurkan. Kedua, pengamatan tanda vital untuk mengidentifikasi abnormalitas
yang belum diketahui dan kebutuhan tindakan, serta melakukan pemeriksaan penunjang yang aman

dan disarankan oleh dokter obstetrics dan gynecology. Ketiga, memperhatikan pemilihan waktu untuk
tindakan penanganan yang tepat, yaitu pada trimester kedua serta pemberian medikasi yang tepat
seperti pengguanaan analgesik dan antibiotik profilaksis yang secara aman dapat dikonsumsi oleh ibu
hamil.

Wazir, S., Khan, M., Mansoor, N., Wazir, A., 2013, Odontogenic Fascial Space Infections in
Pregnancy A Study, Pakistan Oral and Dental Journal, 33(1): 17-22.

Anda mungkin juga menyukai