Page 2
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun rumusan masalah dalam penyusunan laporan penelitian perancangan anlisa finansial usaha
pembuatan tas laptop multi fungsi ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah usaha ini layak kami jalankan ?
2. Seberapa besar biaya yang harus kami keluarkan untuk membuat usaha ini ?
3. Berapa besar biaya untuk membuat satu produk tas laptop Multi Fungsi ?
1.3 Tujuan
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui layak atau tidak usaha pembuatan produk kami ini
2. Untuk mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membuat usaha ini
3. Untuk mengetahui berapa besar biaya untuk membuat satu produk Bangku Kuliah Multi
Fungsi
Bab 2
Page 4
Tinjauan Pustaka
2.1. Pendahuluan
Perencanaan bisnis merupakan alat yang sangat penting bagi pengusaha maupun pengambilan
keputusan kebijakan perusahaan. Perencanaan bisnis juga merupakan pedoman untuk
mempertajam rencana-rencana yang diharpkan, karena dalam perencanaan bisnis kita dapat
mengetahui posisi perusahaan pada saat ini, arah tujuan perusahaan, dan cara pencapaian sasaran.
Analisa kelayakan merupakan usaha untuk menjamin agar pengeluaran modal, yang
ketersediaannya bersifat terbatas betul-betul mencapai tujuan seperti yang diharapkan. Analisa
tersebut merupakan proyeksi dari kegiatan.
Perencanaan bisnis juga dapat dipakai sebagai alat untuk mencari dana dari pihak ketiga, seperti
perbankan, investor, lembaga keuangan, dsb.
Pentingnya suatu investasi dapat dilihat dari besarnya manfaat yangdapat diperoleh dengan adanya
investasi, diantaranya :
1.
2.
3.
Terdapat 4 hal penting yang harus ada di dalam analisa kelayakan, yaitu :
1.
penjelasan mengenai usaha yang sedang digeluti dan rencana bersifat strategis,
2.
rencana pemasaran,
3.
4.
5.
Penyusunan cashflow,
Evaluasi investasi.
Page 6
Hubungan antara ketiga elemen keunggulan bersaing tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
Potensi keunggulan
bersaing :
-keahlian yg dimiliki
-sumberdaya yg dimiliki
Posisi keunggulan
bersaing :
-customer value
-biaya relative rendah
Kinerja yg dihasilkan :
-kepuasan
-loyalitas
-market share
-profitabilitas
Page 7
(2.1.)
Jika demand lebih besar dari pada supplay, maka masih ada peluang bagi perusahaan untuk
membuka usaha di bidang yang sama, namun jika demand lebih kecil dari pada supplay, maka
tidak ada peluang bagi perusahaan. Sedangkan market share dalah peluang pasar yang dapat
dipenuhi oleh perusahaan.
Digunakan untuk menentukan permintaan efektif dengan cara membagi dalam unsure yang
lebih kecil dari suatu mata rantai urutan atas factor yang berpengaruh terhadap produk yang
bersangkutan. Sebagai ilustrasil, misalnya :
n
NBi (1 i) n
NPV i 1
atau
n
NPV
i 1
NBi
(1 i n)
atau
Page 9
i 1
i 1
B i C i N B i
NPV
Dimana:
NB = Net Benefit = Benefit Cost
B
= Discount Faktor
= Tahun (waktu)
Apabila hasil perhitungan net present value lebih besar dari 0 (nol), dikatakan
usaha/proyek tersebut layak untuk dilaksanakan dan jika lebih kecil dari 0 (nol) tidak layak untuk
dilaksanakan. Hasil perhitnungan net present value sama dengan 0 (nol) berarti proyek tersebut
berada dalam keadaan Break Even Point (BEP) dimana total pendapatan sama dengan total biaya
dalam bentuk present value.
Untuk menghitung NPV dalam sebuah gagasan usaha (proyek), diperlukan data tentang
perkiraan biaya investasi, biaya operasi, dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari proyek
yang direncanakan.
2. Internal Rate of Return (IRR)
Internal Rate of Return adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net present
value sama dengan 0 (nol). Dengan demikian apabila hasil perhitungan IRR lebih besar dari
Social Opportunity Cost of Capital (SOCC) dikatakan proyek tersebut layak, bila sama dengan
SOCC berarti pulang pokok dan dibawah SOCC maka proyek tersebut tidak layak. Formula untuk
IRR dapat dirumuskan sebagai berikut:
NPV1
IRR i1
(i2 i1 )
( NPV1 NPV 2 )
dimana:
i1
i2
3. Profitability Ratio
Profitability Ratio merupakan suatu rasio perbandingan antara selisih benefit dengan biaya
operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi. Nilai dari masing-masing variabel
dalam bentuk present value atau nilai yang telah di discount dengan discount faktor dari Social
Opportunity Cost of Capital yang berlaku dalam masyarakat,dapat ditulis dalam formula sebagai
berikut:
n
PR
Bi OM
i
i 1
i 1
i 1
PBP Tp 1
I i B icp
1
i 1
i 1
Bp
Dimana:
PBP
Tp 1
Bp
Formula yang digunakan untuk menghitung BEP yang menunjukkan waktu pengembalian total
cost, sebagai berikut:
n
BEP Tp 1
TC i B icp
1
i 1
i 1
Bp
Dimana:
BEP
Tp 1
TC i
B icp 1
Bp
Biaya berubah (variabel cost), yaitu biaya yang besarnya tergantung kepada banyaknya
produksi seperti biaya bahan, sebagian besar biaya energi, sebagian besar biaya
perawatan, sebagian sewa-sewa dan upah karyawan lepas. Biaya berubah umumnya
diasumsikan fungsi linear:
y = ax
dimana x = jumlah produksi
Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang besarnya tetap walaupun tidak ada produksi,
seperti gaji karyawan tetap, depresiasi, amortisasi, asuransi, PBB, seluruh atau sebagian
sewa-sewa, sebagian biaya energi, sebagian biaya perawatan.
Biaya tetap merupakan konstanta:
y =b
Total biaya seluruhnya menjadi:
y = ax + b ......................................................(1)
Apabila penjualan perunit produksi diasumsikan konstan maka hasil penjualan juga
merupakan garis lurus:
y = sx .............................................................(2)
Perpotongan antara persamaan (1) dan (2) merupakan titik impas (BEP) yang
ditunjukkan oleh Gambar 1.1.
y
penjualan
Laba
total
Rp
biaya
BE
P
Rugi
biaya berubah
biaya tetap
x
Gambar 1. Grafik Titik Impas (BEP)
Apabila kapasitas produksi lebih kecil dari BEP maka perusahaan akan merugi dan
apabila kapasitas di atas BEP maka perusahaan akan berlaba.
Dilihat dari segi studi kelayakan bisnis, yang disusun merupakan pedoman kerja bagi
pelaksana proyek, baik dalam produksi, pelaksanaan pemasaran hasil produksi, cara dalam
penanaman investasi, bahkan cara dalam menentukan jumlah tenaga kerja serta jumlah pimpinan
yang diperlukan. Layaknya suatu gagasan usaha/proyek untuk dikerjakan, dalam sebuah studi
kelayakan adalah apabila kegiatan usaha/proyek yang dikerjakan berdasarkan pada kegiatan yang
telah diatur dalam kelayakan usaha, dan keadaan ini tidak menjamin kegiatan proyek apabila
dikerjakan tidak selaras dengan kegiatan yang telah ditetapkan dalam sebuah studi kelayakan.
BAB III
PENGOLAHAN DATA
3.1
Izin Usaha Industri (IUI) adalah izin yang harus dimiliki untuk melakukan kegiatan usaha
industri. Izin usaha industri diberikan kepada industri yang berlokasi di kawasan industri/kawasan
berikat atau yang berlokasi di luar kawasan industri/kawasan berikat.
Berdasarkan jenisnya, Izin Usaha Industri dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Izin Usaha Industri melalui tahap persetujuan prinsip ; diberikan kepada perusahaan industri
unutk langsung dapat melakukan persiapan-persiapan dan usaha pembangunan, pengadaan dan
instalasi/peralatan, dan lain-lain yang diperlukan. Izin Usaha Industri ini diberikan kepada
perusahaan industri yang jenis industri dan proses produksinya tidak merusak ataupun
membahayakan lingkungan, serta tidak menggunakan Sumber Daya Alam (SDA) berlebihan atau
perusahaan industri yang tidak berlokasi di kawasan industri.
2. Izin Usaha Industri tanpa melalui persetujuan prinsip ; diberikan kepada perusahaan industri yang
berlokasi di kawasan industri/kawasan berikat yang memiliki izin dan jenis industri atau proses
produksinya tidak merusak ataupun membahayakan lingkungan.
3.1.1.
3.1.2.
4. Setelah formulir diterima secara lengkap dan benar, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari
kerja Kepala Dinas Perindag wajib memberikan persetujuan prinsip dengan menggunakan
formulir.
3.1.3.
3.1.3.4.Persyaratan Permintaan Izin Usaha Industri Tanpa Melalui Tahap Persetujuan Prinsip
Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk permintaan Izin Usaha Industri tanpa melalui tahap
persetujuan prinsip, yaitu :
1. Formulir Permintaan Izin Usaha Industri.
2. Informasi Pembangunan Pabrik dan Sarana Produksi (Proyek).
3. Fotokopi NPWP.
4. Fotokopi Akta Pendirian atau Akta Perubahan.
5. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
3.1.4.
1. Usaha Kecil
2. Usaha Menengah
3. Usaha Besar
3.1.5.
Ketentuan-ketentuan dalam pelaksanaan Izin Usaha Industri atau kewajiban pemegang Izin
Usaha Industri adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang telah memperoleh Izin Usaha Industri wajib menyampaikan informasi industri
secara berkala kepada pejabat yang berwenang memberikan Izin Usaha Industri.
2. Membayar Retribusi Izin Usaha Industri.
3.1.6.
1. Perusahaan Industri yang tidak melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam Izin Usaha Industri
dikenakan sanksi sesuai ketentuan pidana yang tercantum dalam Pasal 24 dan Pasal 27 UU No. 5
Tahun 1984 tentang Perindustrian.
2. Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajiban sehingga merugikan Keuangan Daerah,
diancam pidana yang tercantum dalam Pasal 18 Perda No. 29 Tahun 2001 tentang Retribusi Izin
Usaha Industri.
3.2.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah surat tanda pengesahan yang diberikan oleh Kantor
Pendaftaran Perusahaan kepada perusahaan yang telah melakukan pendaftaran perusahaan.
3.2.1.
Tata cara pendaftaran perusahaan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan No. 37/MDAG/PER/9/2007 pasal 9 yaitu :
1. Pendaftaran perusahaan dilakukan oleh pemilik, pengurus, penanggungjawab, atau kuasa
perusahaan yang sah pada Kantor Pembantu Perusahaan (KPP) Kabupaten/Kota/Kotamadya di
tempat kedudukan perusahaan.
2. Kuasa perusahaan tidak termasuk kuasa untuk menandatangani formulir pendaftaran perusahaan.
3.2.2.
3.2.3.
3.2.4.
No.
Status
Biaya (Rp.)
Proses
1.
BUL
2.500.000,00
14 Hari Kerja
2.
PT
2.500.000,00
14 Hari Kerja
3.
KOPERASI
2.000.000,00
14 Hari Kerja
4.
CV
1.500.000,00
14 Hari Kerja
5.
PO
1.000.000,00
14 Hari Kerja
3.3.
Data AMDAL
Dalam UU No. 32 Tahun 2009, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
mendapat porsi yang cukup banyak dibandingkan instrumen lingkungan lainnya, dari 127 pasal yang
ada, 23 pasal di antaranya mengatur tentang AMDAL. Pengertian AMDAL pada UU No. 32 Tahun
2009 berbeda dengan UU No. 23 Tahun 1997, yaitu hilangnya dampak besar. Jika dalam UU No.
23 Tahun 1997 disebutkan bahwa AMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan, pada UU No. 32 Tahun
2009 disebutkan bahwa AMDAL adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Daru ke-23 pasal tersebut, terdapat pasal-pasal penting yang sebelumnya tidak termuat dalam
UU No. 23 Tahun 1997 maupun PP No. 27 Tahun 1999 dan memberikan implikasi yang besar bagi
para pelaku AMDAL, termasuk pejabat pemberi ijin.
Hal-hal penting baru yang terkait dengan AMDAL yang termuat dalam UU No. 32 Tahun
2009, antara lain :
1. AMDAL dan RKL/RPL merupakan salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau
kerusakan lingkungan hidup.
2. Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun dokumen AMDAL.
3. Komisi penilai AMDAL pusat, propinsi, maupun kabupaten/kota wajib memiliki lisensi AMDAL.
4. AMDAL dan RKL/RPL merupakan persyaratan untuk penerbitan izin lingkungan.
5. Izin lingkungan diterbitkan oleh menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai kewenangannya.
Selain kelima hal tersebut, terdapat pengaturan yang tegas yang diamanatkan dalam UU No.
32 Tahun 2009, yaitu dikenakannya sanksi pidana dan perdata terkait pelanggaran bidang AMDAL.
Pasal-pasal yang mengatur tentang sanksi-sanksi tersebut, yaitu :
1. Sanksi terhadap orang yang melakukan usaha/kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan.
2. Sanksi terhadap orang yang menyusun dokumen AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi.
3. Sanksi terhadap pejabat yang memberikan izin lingkungan tanpa dilengkapi dengan dokumen
AMDAL atau RKL/RPL.
3.3.1.
Dokumen AMDAL
Dokumen AMDAL terdiri dari :
3.3.2.
Fungsi AMDAL
AMDAL digunakan untuk :
3. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan.
3.3.3.
1. Komisi penilai AMDAL, yaitu komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL.
2. Pemrakarsa, yaitu orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Masyarakat yang berkepentingan, yaitu masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses AMDAL.
3.3.4.
3.4.
Tingkat suku bunga bank yang terakhir dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) pada Maret
2014 yaitu sebesar 7,50% (berdasarkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur).
3.5.
perusahaan untuk masuk ke dalam pasar. Peluang pasar ditentukan setelah dilakukan strategi
pemasaran (Segmentation, Targetting, Positioning) untuk produk perusahaan tersebut.
3.5.1 Segmentasi (Segmentation)
Segmentasi yang dilakukan terdiri atas tiga jenis, yaitu :
1. Segmentasi Geografis
Negara
: Indonesia
Kota
2. Segmentasi Demografis
Umur
: Tidak dibatasi
Pendidikan
: Tidak dibatasi
Kebangsaan
: Indonesia
3. Segmentasi Psikografis
Kelas Sosial
: Menengah ke atas
Gaya Hidup
3. Kelas Sosial
: Menengah ke atas
Demand Supply
100%
Demand
1.000.000 750.000
100%
1.000.000
25%
3.6
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pasal 1, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:
1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
3. Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana
dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
Wajib Pajak dalam melaksanakan dan kewajiban perpajakannya.
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pasal 2, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:
1. Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor
Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan
Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.
2. Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat
Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha,
dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pasal 28, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:
1. Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak
badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan.
2. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik
dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya.
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Pasal 34, terdapat beberapa poin yang penting yaitu:
1. Identitas Wajib Pajak meliputi : nama Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak, alamat Wajib
Pajak, alamat kegiatan usaha, merk usaha, dan kegiatan usaha Wajib Pajak.
2. Informasi yang bersifat umum tentang perpajakan meliputi : penerimaan pajak secara nasional,
penerimaan pajak per Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atau Kantor Pelayanan Pajak,
penerimaan pajak per jenis pajak, penerimaan pajak per klasifikasi lapangan usaha, jumlah Wajib
Pajak atau Pengusaha Kena Pajak terdaftar, register permohonan Wajib Pajak, tunggakan pajak
secara nasional, dan tunggakan pajak per Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atau Kantor
Pelayanan Pajak.
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan (PPh), terdapat beberapa poin
penting yaitu :
1. Bagi Wajib Pajak orang pribadi, tarif PPh tertinggi diturunkan dari 35% menjadi 30% dan
menyederhanakan lapisan tarif dari 5 lapisan menjadi 4 lapisan, namun memperluas masingmasing lapisan penghasilan kena pajak, yaitu lapisan tertinggi dari sebesar Rp. 200.000.000,00
menjadi Rp. 500.000.000,00.
2. Bagi Wajib Pajak badan usaha, tarif PPh yang semula terdiri dari 3 lapisan (10%, 15%, dan 30%)
menjadi tarif tunggal 28% di tahun 2009 dan 25% tahun 2010.
3. Bagi Wajib Pajak yang telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dibebaskan dari
kewajiban pembayaran fiskal luar negeri sejak 2009, dan pemungutan fiskal luar negeri dihapus
pada 2011. diharapkan pada 2011, semua masyarakat yang wajib memiliki NPWP telah memiliki
NPWP sehingga kewajiban pembayaran fiskal luar negeri layak dihapuskan.
4. Bagi Wajib Pajak penerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal 21 yang tidak
mempunyai NPWP dikenai pemotongan 20% lebih tinggi dari tarif normal.
5. Bagi Wajib Pajak penerima penghasilan yang dikenai pemotongan PPh Pasal 23 yang tidak
mempunyai NPWP, dikenai pemotongan 200% lebih tinggi dari tarif normal.
6. Bagi Wajib Pajak yang dikenai pemungutan PPh Pasal 22 yang tidak mempunyai NPWP
dikenakan pemungutan 100% lebih tinggi dari tarif normal.
Adapun besar tarif-tarif perpajakan yang berlaku sejak tahun 2009, yaitu :
1. Pajak Penghasilan (PPh)
Tabel 2.3 menunjukkan Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri. Tabel 2.4 menunjukkan Wajib
Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap.
Tabel 2.3. Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
No
Tarif Pajak
5%
15%
25%
> Rp 500.000.000,00
30%
Tabel 2.4. Wajib Pajak Badan Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap
No
Keterangan
Tarif Pajak
Tahun 2009
28%
25%
di bursa efek
4
Masa Manfaat
Metode
Metode
(tahun)
Garis Lurus
Saldo Menurun
Kelompok I
50%
100%
Kelompok II
25%
50%
Kelompok III
12,5%
25%
Kelompok IV
10
10%
20%
Permanen
10
10%
Tidak Permanen
20%
40%
Bukan Bangunan
Bangunan
Mesin
Harga/Unit
(Rp)
2.000.000
Jumlah yang
dibutuhkan
1
Total Harga
2. Cutting
3.000.000
3.000.000
4. Bor Duduk
400.000
400.000
5. Gerinda
tangan
6. Compresor
750.000
750.000
1.500.000
1.500.000
1. Bending Pipa
Total
2.000.000
11.650.000
Tabel 2.7 Peralatan yang digunakan dalam pembuatan tas laptop multifung
No.
Peralatan
Harga/Unit
(Rp)
Jumlah yang
dibutuhkan (Unit)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Mata Bor
Elektroda
Gergaji kayu
Disc Gerinda Tangan
Disk Cutting Wheel
Obeng +
Cutter
Gunting
Spray gun
Selang angin +
connector
15.000
45.000
300.000
15.000
50.000
15.000
10.000
14.000
250.000
130.000
1
1 kg
1
1
1
2
2
2
1
1
15.000
45.000
300.000
15.000
50.000
30.000
20.000
28.000
250.000
250.000
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Meteran
Mistar
Palu Besi
Tang
Sarung tangan Las
Sarung tangan kain
Faceshield protection
Pensil
25.000
8.000
40.000
25.000
40.000
20.000
25.000
2.000
Total
1
1
1
1
2 set
1 lusin
2
1
25.000
8.000
40.000
25.000
80.000
20.000
50.000
2.000
1.253.000
3.8
Komponen yang digunakan dalam pembuatan Bangku Kuliah Multifungsi terdiri atas 3, yaitu
komponen biaya tetap (fixed cost), komponen biaya berubah (variable cost), dan investasi.
3.8.1.
Tabel 2.9 Komponen diluar produk yang mendukung pembuatan Bangku Kuliah Multifungsi
No. Komponen
1.
Banyak
Satuan
Harga
satuan(Rp)
Total Harga
(Rp)
Meter
(100mmx120mm)
15.000
15000
Edging
0.2
I Rol
(20m)
75.000
15000
Busa
0.25
Lembar
100.000
25000
Meter
(100mmx120mm)
50.000
50000
Lem aibon
Buah
10.000
10000
Screw
0.10
Dus ( isi
50screw)
10.000
1000
7.
Dempul besi
0.50
Kaleng (250mg)
15.000
7500
8.
0.30
Kg
45.000
13500
9.
Thinner
0.50
Kg
45.000
22500
2.
3.
4.
5.
6.
3.8.2
Komponen yang termasuk dalam biaya berubah adalah komponen yang menyusun produk
utama maupu di luar produk utana. Dijelaskan dalam table berikut :
Banyak
0.2
5
0.3
0
0.5
0
0.7
6.
inch
Besi pipa 3/8
inch
Besi hollow
30mmx30mmx2m
m
Besi plat 3mm
7.
Slider
5
0.5
0
0.2
0
1
8.
Multipleks
(plywood)
tebal 12mm
Bearing
0.2
5
1
4.
5.
9.
Satuan
Batang
Batang
Harga Satuan
(Rp) 140.000
Total Harga
35000
90.00
0
55.00
27000
0
45.00
0
117.000
33750
1 Pasang
35.00
0
32.50
700
0
32500
Lembar
0
150.000
37500
Batang
Batang
Batang
Batang
Bua
h
45.00
0
27500
58500
45000
Tabel 3.1Komponen diluar produk yang mendukung pembuatan Bangku Kuliah Multifungsi
No. Komponen
Banyak
Satuan
Harga
satuan(Rp)
Total Harga
(Rp)
1.
2.
Meter
(100mmx120mm)
15.000
15000
0.2
I Rol
75.000
15000
(20m)
3.
0.25
Lembar
100.000
25000
Meter
(100mmx120mm)
50.000
50000
Lem aibon
Buah
10.000
10000
Screw
0.10
Dus ( isi
50screw)
10.000
1000
7.
Dempul besi
0.50
Kaleng (250mg)
15.000
7500
8.
0.30
Kg
45.000
13500
9.
Thinner
0.50
Kg
45.000
22500
4.
5.
6.
3.8.3.
Busa
Investasi
Data investasi ini terdiri dari pra operasi, bangunan/gedung dan tanah, mesin dan peralatan,
alat transportasi/kendaraan, inventaris kantor. Data investasi ini dapat dilihat Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Data Investasi
No. Keterangan
1.
Pra Operasi
2.
3.
4.
Mesin (7 unit)
Peralatan
Investasi kantor
Ijin
Konsultan
Kursi (8 unit)
Meja (4 unit)
Rak (2 unit)
Locker (1 unit)
Komputer (1 unit)
Printer (1 unit)
AC (1 unit)
Telepon (1 unit)
Gayung (2 unit)
Ember (2 unit)
Dispenser (2 unit)
Exhaust fan (2 unit)
Total
Harga
1150000
1000000
11650000
1253000
2000000
800000
400000
1000000
3000000
500000
2500000
70000
12000
40000
300000
400000
26075000
Asumsi-asumsi yang digunakan untuk perhitungan dalam pengolahan data adalah sebagai
berikut :
1. Volume produksi per bulan adalah sebesar 200 unit.
2. Jumlah hari kerja per bulan adalah 22 hari kerja.
3. Periode ekonomis dari investasi adalah selama 10 tahun.
4. Karakteristik pasar adalah pasar sempurna, dimana produk yang diproduksi terjual seluruhnya.
5. Laba yang diperoleh sebesar 20%.
3.9
Data bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bangku kuliah multifungsi dapat dilihat
pada Tabel 3.3 Bahan baku ini digunakan untuk memproduksi 1 bangku kuliah multifungsi.
Tabel 3.3 Bahan baku yang dibutuhkan dalam pembuatan 1 unit bangku kuliah multifungsi
No. Komponen
1.
0.25
Batang
Harga satuan
(Rp)
140000
2.
0.30
Batang
90000
27000
3.
0.50
Batang
55000
27500
4.
0.75
Batang
45000
33750
5.
Besi hollow
30mmx30mmx2mm
0.50
Batang
117000
58500
6.
0.20
Batang
35000
7000
7.
Slider
1 Pasang
32500
32500
8.
Multipleks (plywood)
tebal 12mm
0.25
Lembar
150000
37500
9.
Meter
(100mmx120mm)
15000
15000
Bearing
Buah
45000
45000
Lembar
100000
25000
Meter
(100mmx120mm)
50.000
50000
0.10
Dus ( isi
50screw)
10.000
1000
10.
11.
12.
13.
Banyak
Busa
0.25
Satuan
Total harga
(Rp)
35000
394750
Total
Perkiraan Biaya
2000000
2000000
3000000
400000
750000
Compresor
Mata Bor
Elektroda
Gergaji kayu
Disc Gerinda Tangan
Disk Cutting Wheel
Obeng +
Cutter
Gunting
Spray gun
Selang angin + connector
Meteran
Mistar
Palu Besi
Tang
Sarung tangan Las
Sarung tangan kain
Faceshield protection
Pensil
Komputer
Printer
1500000
15000
45000
300000
15000
50000
15000
10000
14000
250000
130000
25000
8000
40000
25000
40000
20000
25000
2000
3000000
500000
14179000
27000
27500
33750
58500
7000
Slider
32500
37500
Bearing
45000
15000
Edging
15000
Busa
25000
50000
Lem aibon
10000
Screw
1000
Dempul besi
7500
13500
Thinner
22500
Total
463250
Jika kapasitas produksi per bulan adalah 200 unit maka biaya variabel per
tahun menjadi = Rp. 463.250 x 200 x 12 = Rp.1.111.800.000,.
Titik pulang pokok (Break Even Point) merupakan suatu titik atau keadaan
dimana perusahaan dalam operasionalnya tidak memperoleh laba dan juga tidak
mengalami kerugian. Ada beberapa kesimpulan dalam Break Even Point :
1. Apabila TR>TC maka memperoleh laba.
2. Apabila TR = TC maka terjadi break even point.
3. Apabila TR<TC maka perusahaan mengalami kerugian
Adapun Rumus untuk menentukan BEP secara umum sebagai berikut:
TR =TC
[Total Penerimaan] = [Total Biaya]
(P)(NBEP) = (TFC)+(VC)(NBEP)
NBEP =
TFC
P VC
= TR-TC
20%.TC
= TR TC
TC( 20% + 1 )
= TR
= TR
= Q.P
1.845.984.000
2400
= Rp769.160
Rp800.000
Diperoleh harga jual produk adalah sebesar Rp. 800.000
Keterangan:
TR
TC
TFC
TVC
TFC
PV
NBEP =
426.520.000
800.000 - 463.250
NBEP = 1.266,58
NBEP 1.267 unit/tahun
Untuk grafik BEP dapat dilihat pada Gambar 3.1.
3.3.2
3.3.1.1.
Depresiasi
Depresiasi dikenakan pada barang-barang yang kelihatan secara fisik seperti
Depresiasi Bangunan
Total Depresiasi
(Rp)
(Rp)
(Rp)
12,406,625
16,625,000
29,031,625
11,077,344
15,793,750
26,871,094
9,858,836
15,045,625
24,904,461
8,778,795
14,330,750
23,109,545
7,816,451
13,649,956
21,466,407
6,959,687
13,001,498
19,961,186
6,196,822
12,383,846
18,580,668
5,517,577
11,795,536
17,313,114
4,912,786
11,235,175
16,147,961
10
4,374,286
10,701,434
15,075,721
Total
3.3.1.2.
212,461,780
Amortisasi
Amortitasi dikenakan pada aset-aset yang tidak tampak (intangible assets),
misalnya nama merk perusahaan. Perhitungan besar amortisasi dengan metode garis lurus
ditunjukkan pada Tabel 3.22
Perhitungan amortisasi per tahun = Rp. 1.150.000/10 = Rp. 115.000/tahun
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Amortisasi
Tahun
Amortisasi (Rp)
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
115.000
10
115.000
Untuk total penyusutan setiap tahun didapat dengan cara menjumlahkan depresiasi
tiap tahun dengan amortisasi tiap tahun. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 3.23
Amortisasi (Rp)
Total (Rp)
29,031,625
115,000
29,146,625
26,871,094
115,000
26,986,094
24,904,461
115,000
25,019,461
23,109,545
115,000
23,224,545
21,466,407
115,000
21,581,407
19,961,186
115,000
20,076,186
18,580,668
115,000
18,695,668
17,313,114
115,000
17,428,114
16,147,961
115,000
16,262,961
10
15,075,721
115,000
15,190,721
3.3.1.3.
adalah penerimaan dikurangi biaya dan pajak. Hasil perhitungan aliran tunai bersih
ditunjukkan pada Tabel 3.6.
TR
= Rp. 1.920.000.000,00
TC
= TFC +TVC
= Rp. 426.520.000+ 1.111.800.000
= Rp. 1.538.320.000,00
= TR - TC - Total depresiasi
= 1,920,00,000 1.538.320.000 29,146,625
= Rp. 325.533.375
Pajak
Laba Bersih
= TR - TC - Total depresiasi
= 1,920,00,000 1.538.320.000 26,986,094
= Rp. 354.693.906
Pajak
= 5% x Rp 354.693.906= Rp 17.734.695,3
Laba Bersih
Laba Kotor
Pajak
Laba Bersih
Total
Penyusutan
29,146,625
352,533,375
17626669
334,906,706
26,986,094
354,693,906
17734695
336,959,211
25,019,461
356,660,539
17833027
338,827,512
23,224,545
358,455,455
17922773
340,532,682
21,581,407
360,098,593
18004930
342,093,663
20,076,186
361,603,814
18080191
343,523,623
18,695,668
362,984,332
18149217
344,835,115
17,428,114
364,251,886
18212594
346,039,292
16,262,961
365,417,039
18270852
347,146,187
10
15,190,721
366,489,279
18324464
348,164,815
TOTAL
3,423,028,807
Dari data tersebut diatas maka besar IRR dapat ditentukan. Untuk memperkirakan
letak IRR, maka dicari harga Annualnya.
A=
A=
A = Rp. 342,302,880
A/P = 342,302,880/26,075,000= 0,1483
Dari tabel bunga uang diperoleh bahwa faktor A/P berada pada i antara 8% dan 9%.
Dengan metode Trial dan Error dicari nilai IRR yang diperoleh jika :
PV
NCF
PVNCF (Present Value Net Cash Flow) merupakan nilai sekarang dari aliran tunai bersih Jika
digambarkan dengan Cash Flow dapat dilihat pada Gambar
Investasi
(Out Cash Flow)
Laba Bersih
3.2.
Gambar 3.9Cash Flow Diagram
Keterangan:
Untuk i = 8%
NPV
= -189,179,000+
273,156,706(P/F,8%, 1) + 275,209,211(P/F,8%, 2) +
285,396,187 (0.5002)
+286,414,815 (0.4632)
= 1,687,102,869
Untuk i = 9%
NPV = -189,179,000+
285,396,187 (0.4604)
+286,414,815 (0.4224)
= 1,604,634,795
Tabel 3.8. Hasil Perhitungan IRR
Persen (P/F)
NPV (Rp)
8%
189,179,000
1,687,102,869
9%
189,179,000
1,604,634,795
IRR adalah nilai discount rate i yang membuat NPV dari proyek sama dengan nol.
Dari Tabel 3.8. dapat dilihat IRR berada diantara 7 % dan 9 %, maka dengan interpolasi
didapatkan:
8% 9%
IRR=
x1,604,634,795 9% 8.80%
1,687,102,869 1,604,634,795
Dari perhitungan diketahui bahwa IRR = 8.80% lebih besar daripada suku bank yang
sebesar 7.50%. Hal ini berarti bahwa usaha ini layak dilakukan ditinjau dari perhitungan IRR
tersebut.
3.2.3.
Perhitungan Pay Back Period
Pada tahun nol nilai cash outflow adalah sebesar nilai dari investasi. Perhitungan pay
back period dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Perhitungan Pay Back Period
Tahun
Laba
Bersih
Depresiasi
Amortisasi
Cash
Proceeds
Cash
Outflow
Saldo
Cash
189,179,000
-189,179,000
273,156,706
29,031,625
115,000
302,303,331
113,124,331
275,209,211
26,871,094
115,000
302,195,305
415,319,636
277,077,512
24,904,461
115,000
302,096,973
717,416,609
278,782,682
23,109,545
115,000
302,007,227
1,019,423,836
280,343,663
21,466,407
115,000
301,925,070
1,321,348,906
281,773,623
19,961,186
115,000
301,849,809
1,623,198,715
283,085,115
18,580,668
115,000
301,780,783
1,924,979,498
284,289,292
17,313,114
115,000
301,717,406
2,226,696,904
285,396,187
16,147,961
115,000
301,659,148
2,528,356,052
10
286,414,815
15,075,721
115,000
301,605,536
2,829,961,588
189,179,000
1
(189,179,000 113,124,331)
1.625
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI
4.1.
Analisis
4.1.1.
mendapatkan izin pendirian tersebut, salah satu persyaratannya yaitu persyaratan yuridis. Persyaratan
yuridis adalah persyaratan berdasarkan aturan-aturan hukum yang berlaku didaerah tersebut. Adapaun
syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk permintaan pendaftaran perusahaan perseorangan, yaitu :
6. Formulir isian (diisi lengkap).
7. Fotokopi Domisili Perusahaan/SIT/UUG.
8. Fotokopi SIUP/Izin Teknis lainnya.
9. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) Penanggung Jawab atau Paspor apabila Penanggung
Jawab adalah Warga Negara Asing (WNA).
10. Fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
4.1.2.
AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia.
Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada
manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak
layak lingkungan. Analisis dampak lingkungan dari perusahaan bangku kuliah multifungsi yang dapat
dilakukan adalah dengan cara :
4.1.3.
Break Even Point (BEP) produksi gantungan kunci adalah sebesar 1,300 unit/tahun. Dengan
harga pokok produk sebesar Rp. 800,000/unit maka pihak produsen mendapat keuntungan 20%. Dari
titik BEP yang dihitung berdasarkan kesamaan dari pengeluaran dengan pendapatan, BEP
menunjukkan titik dimana perusahaan tidak merugi atau berlaba. Untuk itu, dalam setahun pihak
perusahaan harus mampu melakukan penjualan lebih dari 1,300 unit bangku kuliah multifungsi bila
ingin mendapatkan keuntungan.
4.1.4.
tingkat pertumbuhan rata-rata uang yang diinvestasikan. IRR dihitung dari pertumbuhan aliran tunai
bersih. Aliran tunai bersih ini dihitung tingkat pertumbuhannya dan didapatkan IRR sebesar 8,80%.
Usaha produksi bangku kuliah multifungsiini dikatakan layak karena IRR (8,80%) > tingkat suku
bunga (7.50%). Sedangkan untuk pay back period dicapai pada 1 tahun 6 bulan.
4.2.
Evaluasi
4.2.1.
persyaratan yuridis, maka dengan ini perusahaan layak untuk didirikan. Apabila perusahaan ini
nantinya mampu mendapatkan keuntungan seperti yang telah diperhitungkan, maka perusahaan akan
dapat mengembangkan usahanya di masa yang akan datang.
4.2.2.
lingkungan, namu diharapkan perusahaan lebih baik lagi dalam menjaga ktermungkinan limbah yang
tercecer hingga mengganggu pemukiman penduduk yang ada di sekitar. Berdasarkan pertimbanganpertimbangan analisis dampak lingkungan, maka perusahaan ini dapat dikategorikan tidak
memberikan dampak negatif yang berarti terhadap lingkungan.
4.2.3.
Meskipun nilai BEP sudah menunjukkan nilai yang cukup baik, namun masih perlu dilakukan
beberapa langkah untuk membawa usaha ke arah kondisi yang lebih menguntungkan antara lain
dengan:
a. Menekan Total Biaya Tetap (TFC)
b. Menekan Total Biaya Variabel per unit output (TVC)
c. Meningkatkan kualitas, sehingga dapat meningkatkan harga jual produk.
d.
4.2.4.
suku bunga (7.50%). IRR juga menunjukkan tingkat keuntungan atas investasi bersih asalkan setiap
Net Present Value yang diperoleh bernilai positif. Untuk itu, IRR perusahaan harus ditingkatkan,
antara lain dengan jalan:
a. Menekan Total Biaya Tetap (TFC)
b. Menekan Total Biaya Variabel per unit output (TVC)
c. Meningkatkan kualitas, sehingga dapat meningkatkan harga jual produk.
d.
BAB V
5.1.Kesimpulan
Dari perhitungan yang dilakukan sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan analisa
kelayakan sebagai berikut :
1. Investasi awal yang diperlukan untuk pendirian usaha baru adalah sebesar Rp. 189.179.000
2. Total biaya tetap (Total Fixed Cost) yang terdiri dari upah tenaga kerja, biaya listrik, biaya
penerangan, biaya air, biaya perawatan, biaya administrasi, biaya sewa mobil dan pajak (PBB) adalah
sebesar Rp. 251.520.000 per tahun
3. Total biaya berubah (Total Variable Cost) yang terdiri dari bahan-bahan utama untuk
memproduksi satu bangku kuliah multifungsi sebesar Rp. 463.250
4. Produk bangku kuliah multifungsiyang telah diproduksi dijual per unitnya dengan harga Rp.
700.000 dengan laba yang akan diperoleh sebesar 20 %.
5. Break even point (BEP) adalah sebesar 1.840 unit/tahun.
6. Tingkat pertumbuhan uang rata-rata (IRR) adalah sebesar 8,80%, yang berarti tingkat
pertumbuhan lebih besar dari suku bunga bank (MARR) yang ada (7,50%) sehingga usaha dikatakan
layak.
7. Pay Back Period dicapai pada 1 tahun 6 bulan.
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data mengenai spesifikasi mesin dan peralatan sebaiknya dilakukan sedetail
mungkin untuk menghasilkan informasi yang akurat.
2. Sebaiknya praktikum ini mendatangkan konsultan yang ahli di bidang studi kelayakan sehingga
praktikan dapat mengetahui bagaimana penyusunan studi kelayakan yang sebenarnya di lapangan.
3. Sebaiknya ditambahkan beberapa aspek lainnya untuk dipertimbangkan dalam studi kelayakan
misalnya aspek teknis dan teknologis, aspek manajemen dan aspek sumber daya manusia untuk lebih
mendukung penentuan kelayakan suatu usaha.
4. Sebaiknya ditambahkan beberapa perhitungan rasio finansial lainnya untuk lebih mengetahui
kelayakan suatu usaha dari segi ekonomi dan finansial.