DAERAH GORONTALO
RESOR GORONTALO
I.
PENDAHULUAN
1. Umum
a.
Bag Renmin adalah unsur pembantu pimpinan dan pelayanan staf pada Sat.Sabhara
Polres Gorontalo yang berada di bawah Kapolres Gorontalo.
b. Urtu merupakan bagian dari bag Renmin yang bertugas melayani administrasi tata usaha
di lingkungan Satuan Sabhara.
c.
Tata usaha adalah tempat atau ruangan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan tulis
menulis dan dilengkapi dengan fasitilas penunjang.
d. Bag Renmin dalam pelaksanaan tugasnya juga dibantu oleh Subbag Ren, Subbag Min,
Urtu dan Urkeu.
2. Dasar-dasar Kebijaksanaan.
a.
b. Keputusan Presiden Nomor 70 tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
c.
Keputusan Kapolri No. Pol : Kep / 37/ X / 2008 tanggal 27 Oktober 2008tentang
Penjabaran Program Kerja Akselerasi Transformasi Polri menuju Polri yang mandiri,
profesional dan dipercaya masyarakat.
d. Perkap Nomor 22 Tahun 2010 tanggal 28 September 2010 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Kepolisian Daerah.
3. Maksud dan Tujuan
a.
Maksud
Maksud pembuatan SOP ini untuk dijadikan pedoman bagi pelaksana, menjadi alat
komunikasi dan pengawasan Urtu dalam memberikan pelayanan secara internal maupun
eksternal.
- 2 b. Tujuan
Memberikan arahan dan petunjuk kepada anggota dan atau pimpinan untuk dapat
mengerjakan tugasnya dengan baik, sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah, cepat, dan
dapat diukur keberhasilannya.
4. Ruang Lingkup
Pada hakikatnya, administrasi tata usaha adalah kegiatan melakukan pencatatan untuk segala
sesuatu yang terjadi di Satuan Sabhara untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi
pimpinan.
5. Tata Urut
II.
I.
PENDAHULUAN
II.
PRINSIP-PRINSIP DASAR
III.
TAHAP PERENCANAAN
IV.
TAHAP PELAKSANAAN
V.
PENUTUP
PRINSIP-PRINSIP DASAR
1. Pedoman
Adalah suatu rangkaian metode yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu
pekerjaan yang telah menjadi pola tetap dalam melakukan suatu pekerjaan yang merupakan
suatu kegiatan, atau serangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan secara kronologis dalam
rangka menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
2. Pelayanan
Adalah suatu tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan oleh seseorang maupun
sekelompok orang untuk mengerjakan sesuatu yang bersifat membina, membangun dan
mengembangkan sehingga mendatangkan hasil yang baik (konstruktif).
3. Administrasi
Merupakan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud
menyediakan keterangan serta memudahkan untuk memperoleh kembali baik sebagian
maupun menyeluruh.
4. Obyektif
Memberikan pelayanan kepada anggota tidak memihak atau membedakan asal usul, agama,
golongan dan latar belakang.
- 3 5. Akuntabel
Memberikan pelayanan dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan kepada PimpinanPolri
maupun anggota itu sendiri.
1. Program rencana kegiatan yang telah dibuat baik rencana harian, mingguan, bulanan dan
tahunan tersebut kemudian dilaksanakan oleh Urtu dibawah kendali Kabag Renmin.
2. Urtu melaksanakan tugas kesekertariatan dan administrasi umum, tata naskah, rapat dan
pengarsipan yang meliputi :
a. Penelitian naskah dinas, tata naskah dan registrasi naskah dinas ;
b. Pelaksanaan urusan kepanitiaan, rapat dan risalah serta urusan reproduksi dan distribusi
naskah dinas.
c. Pengarsipan yang meliputi pemeriksaan dan klasifikasi serta pemeliharaan dan
penyimpanan naskah dinas.
d. Pengiriman, penerimaan dan penyaluran surat-menyurat.
e. Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan dokumentasi.
f. Mengurus kesekertariatan tata naskah di lingkungan Sat. Sabhara Polres Gorontalo, antara
lain melayani pemberian nomor dan mencatat naskah dinas dalam buku verbal.
g. Menyelenggarakan pencatatan dan penataan buku-buku kepustakaan di lingkungan
Sat.Sabhara Polres Gorontalo.
- 4 Inti dari kegiatan-kegiatan tata usaha mencakup 6 pola perbuatan (fungsi), yaitu:
a. Menghimpun : yaitu kegiatan-kegiatan mencari data, mengusahakan tersedianya segala
keterangan yang tadinya belum ada, sehingga siap untuk dipergunakan bilamana
diperlukan.
b. Mencatat : yaitu kegiatan membutuhkan dengan berbagai peralatan tulis keterangan yang
diperlukan sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan. Dalam
perkembangan teknologi modern, maka dapat termasuk alat-alat perekam suara.
c. Mengolah : bermacam kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud
menyajikan dalam bentuk yang lebih berguna.
d. Menggandakan : yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat.
e. Mengirim : yaitu kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan alat dari satu pihak
kepada pihak lain.
f. Menyimpan : yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu
yang aman.
3. Kaurtu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibantu oleh Pama dan beberapa bintara staf.
4. Para Kaurtu melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kasat dan dilanjutkan kepada
Kapolres gorontalo.
V.
PENUTUP
Demikian Standar Operasional Prosedur (SOP) Urmintu Satuan Sabhara Polres Gorontalo
ini dibuat untuk dipedomani oleh setiap anggota Urmintu dalam pelaksanaan tugas sehari-hari di
Satuan Sabhara Polres Gorontalo.
Limboto,
Januari 2016
a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR GORONTALO
KASAT SABHARA
TTD
PENGATURAN
SATUAN SABHARA POLRES GORONTALO
I. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Pengaturan kepolisian merupakan kegiatan kepolisian dalam rangka memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat guna mewujudkan rasa aman
baik fisik maupun psikis, terciptanya kamtibmas bebas dari rasa kekhawatiran
sehingga masyarakat dapat melaksanakan seluruh kegiatan / aktivitas dengan tertib dan
lancar.
b. Rasa aman merupakan kebutuhan yang hakiki bagi setiap orang dalam menyelenggarakan
aktivitas sehari-hari dan berinteraksi satu sama lainnya terlepas dari segala
kekhawatiran,ancaman, dan gangguan kamtibmas.
2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud penyusunan SOP pengaturan kepolisian adalah untuk memperjelas dan
mempertegas
kegiatan pengaturan serta untuk mudah di pahami dalam pelaksanaanya.
b. Tujuan
Tujuan penyusunan SOP pengaturan ini adalah agar anggota yang melaksanakan kegiatan
pengaturan dalam memelihara Kamtibmas dapat terlaksana secara efektif dan efisien
sehingga kegiatan masyarakat dapat berjaian sesuai dengan yang direncanakan
3. Dasar
a. Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 8 Januari 2012, tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
b. Perkap Nomor 23 Tahun 2010 tanggal 23 September 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kepolisian Sektor.
c. Program kegiatan Polres Gorontalo tahun 2016.
4. Ruang lingkup
Ruang lingkup dalam laporan ini meliputi objek persiapan dan pelaksanaan.
5. Sistematika
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PENDAHULUAN
OBJEK
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
PENUTUP
- 2 II. OBJEK
Objek dalam kegiatan pengaturan kepolisian ini meliputi :
a. Orang.
b. Tempat.
c. Kegiatan
d. Hewan / barang
III. PERSIAPAN
a. Sebelum melaksanakan giat pengaturan Kepolisian harus memperhatikan sebagai berikut :
- Mengecek perizinan apabila kegiatan masyarakat / pemerintahan tersebut.
- Menyiapkan sprin pelaksanaan tugas
- Menentukan pola / strategi bentuk kegiatan pengaturan yang akan dilaksanakan
- Menyiapkan kekuatan pehrgas sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
- Memberikan AAP kepada petugas yang telah dipersiapkan
b. Kemampuan petugas yang akan melaksanakan pengattran :
- Kemampuan polisi tugas umum
- Kemampuan polisi patroli
- Kemampuan sebagai penyidik
- kemampuan bantuan pertolongan dan penyelamatan korban bencana
IV. PELAKSANAAN
A. Pengaturan
1. Pengaturan terhadap orang antara lain meliputi :
a. Pejabat VVIP.
b. Pejabat VIP
c. Orang gila
d. Orang mabuk
e. Orang Asing
f. Pengungsi / imigran gelap
g. Orang berkelahi / tawuran massal
- 4 2. Pengaturan eksternal
Adalah semua kegiatan pengaturan yang berhubungan dengan semua aktivitas masyarakat
dan pemerintah yang berdampak terhadap terganggunya ketertiban umum.
VI. PENUTUP
Pada saat SOP Pengaturan kepolisian ini di berlakukan semua peraturan perundang
perundanganyang berkaitan dengan pengaturan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan SOP Pengaturan ini.
Limboto,
Januari 2016
a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR GORONTALO
KASAT SABHARA
TTD
EVENDY ABDUL, S.AP, M.Si
AJUN KOMISARIS POLISI NRP 69100080
PENGAWALAN
SATUAN SABHARA POLRES GORONTALO
I.
PENDAHULUAN
A.
B.
Dasar :
1.
2.
Latar belakang.
1. Pengawalan adalah suatu tugas Polri dalam memberikan pelayanan terhadap orang
maupun barang untuk memelihara keamanan serta menjaga jiwa dan harta benda
dari ancaman kejahatan.
2. Turjawali adalah suatu kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patrol lalu
lintas yang bertujuan untuk menciptakan Kamseltibkar Lantas dan menekan angka
Kecelakaan.
3. Turjawali terdiri dari kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli
C.
D.
Maksud.
Pengawalan untuk melakukan pencegahan dan penindakan kejahatan,
memelihara keamanan serta menjaga jiwa dan harta benda dari ancaman
kejahatan.
2.
Tujuan.
Untuk melakukan pengamanan dan keselamatan terhadap orang dan tahanan
serta keutuhan harta benda yang menjadi objek pengawalan.
2.
- 2 -
E.
3.
4.
F.
II.
Pengawalan Orang
Pengawalan Tahanan
Pengawalan Barang Berharga
Pengawalan Barang Berbahaya
Pengorganisasian
A). 1. Pengawalan di laksanakan pada tingkat Mabes Polri Sampasi Dengan tingkat
Kewilayaan oleh Fungsi Sat Sabhara atas Permintaan dari Fungsi Lain, Instansi
atau dari kalangan Masyarakat.
2. Permintaan bantuan Pengawalan di ajukan secara tertulis kepada Sat. Sabhara
setempat minimal 3 ( Tiga ) sebelum kegiatan dilaksanakan.
3. Permintaan bantuan Pengawalan yang bersifat Insidentil dalam keadaan
tertentu dapat dilakasanaknan sewaktu waktu dengan pemberitahuan Polisi
setempat.
B). 1. Pengawalan Orang / Tahanan dilaksanakan oleh Anggota Polri minimal 2 (dua)
Orang atau di sesuaikan dengan jumlah Tahahan yang akan di kawal.
2. Pengawalan Barang / Barang berharga dan barang berbahaya dilaksanakan oleh
Anggota Polri minimal 2 (dua) orang
C). Larangan bagi Petugas Pengawalan
1). Melepaskan stan stir Kenderaan bermotor
2). Melakukan pengawalan pada waktu malam hati jika terpaksa berada dalam hal
pengawalan tahanan maka dititipkan di kantor polisi terdekat.
3). Meninggalkan Objek pengawalan tanpa ada pengawasan dari petugas
pengawalan.
4). Memberikan makanan atau minuman dan berkomunikasi kepada tahanan selain
dalam penyidikan.
D. Kewajiban bagi petugas pengawalan.
1). Berpenampilan dan bersikap ramah, tanggap, tegas, peduli, etis, korek dan tidak
sewenang-wenang
2). Bersikap responsive terhadap situasi dan kondisi lingkungan sekitar.
3). Pengawasan daerah, route dan daerah yang dilalui.
- 3 4). senantiasa menjaga keamanan diri pada saat melaksanakan tugas pengawalan.
5). Melakukan pengecekan kembali sarana dan pra sarana baik perorangan maupun
satuan
f). Mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
III.
PENUTUP
Demikian Standar Operating Procedur ( SOP ) Pengawalan Satuan Sabhara Polres
Gorontalo untuk dapat dilaksanakan sesuai ketentuan dan aturan yang ada. Dan mohon
kiranya Pimpinan dapat menyempurnakan lagi susunan atau tata urut dalam pembuatan
Standar Operating Procedur ( SOP ) terutama penempatan kata, dan pengalimatannya yang
mungkin tidak sesuai / yang diharapkan.
Limboto,
Januari 2016
a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR GORONTALO
KASAT SABHARA
TTD
EVENDY ABDUL, S.AP, M.Si
AJUN KOMISARIS POLISI NRP 69100080
PENDAHULUAN
1. Umum
a.
Wilayah Kabupaten Gorontalo merupakan daerah yang penduduknya heterogen baik agama, adat
istiadat maupun suku bangsanya, disamping itu juga merupakan daerah yang arus lalu lintasnya
cukup padat mengingat Kabupaten Gorontalo merupakan pintu gerbangnya Provinsi Gorontalo
sebagai sumber keluar masuknya arus lalu lintas barang, kendaraan dan orang di kec Tibawa ada
bandara udara dan di kab Gorontalo utara melalui pelabuhan anggrek dan pelabuhan kwandang dan.
b.
Wilayah Gorontalo memiliki beberapa Kawasan Tertentu seperti PLTU Kab. Gorontalo Utara, Pasar
5 Lokasi, Pelabuhan 2 Lokasi, Bandar Udara 1 Lokasi, Bank 7 Lokasi, PLN 1 lokasi, Telkom 1
Lokasi dan Kawasan Wisata seperti pentadio resort, pantai biluhu timur, Pulau Saronde di Kab Gorut,
HTI (Hutan Tanam Industri) yang perlu diamanan yang sangat mempengaruhi perkembangan
perekonomian m asyarakat kabupaten Jembarana.
c. Dalam rangka menjaga keamanan obyek vital, diperlukan upaya secara simultan, sinergi dan
terpadu antara aparat dan instansi terkait serta segenap komponen masyarakat, guna menjaga
perekonomian tetap stabil.
d. Berkaitan dengan point a, b dan c tentang Standar Operasional Prosedur Pengamanan Obyek Vital
diperlukan kesamaan pendapat, kesamaan pandangan dan pola tindakan secara terkoordinasi dan
terpadu dari semua pihak yang terkait sehingga Prosedur tentang Pengamanan Obyek Vital di
wilayah hukum Polres Gorontalo
2. Dasar
a. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
b. Renja Polres Gorontalo TA. 2012
KAWASAN WISATA
1. Menara Limboto
Kerawanan yang mungkin terjadi :
a) Laka lantas ( terdapat persimpangan 4 jalur jalan yang terdapat di bawah menara).
b) Pencurian.
c) Perkelahian.
VI. P E N U T U P
Demikian Standar Operasional Prosedur ini dibuat, guna dapat dijadikan acuan bagi petugas di
lapangan, khususnya Sat Pam Obvit Polres Gorontalo dalam Pengamanan Obyek Vital di wilayah
hukum Polres Gorontalo.
Dikeluarkan
: Limboto
Pada tanggal
:
Januari
2015
a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR GORONTALO
KASAT SABHARA
TTD
I.
PENDAHULUAN
1. UMUM
a.
b.
Program kerja Akselerasi Transformasi Polri yang mandiri dan di percaya oleh
masyarakat.
c.
d.
1. DASAR
a
b.
Kep. Kapolri No.Pol :Kep / 37/ X / 2008, tanggal 27 Oktober 2008 tentang
Kebijakan Kapolri yaitu Akselerasi Transfortasi Polri yang mandiri, Profesional dan
di percaya masyarakat.
c.
2. PATROLI
Adalah merupakan program unggulan dalam rangka peningkatan kinerja kepolisian
,antara lain Patroli Sabhara polres Gorontalo.
3. PATROLI
POLRI
UNTUK
MENINGKATKAN
KINERJA
POLRI
MENUJU
- 2 4. PRINSIP DASAR :
a.
b.
c.
d.
5. KOMITMEN
Memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat
secara
cepat,
tepat,
Profesional,
Maksud
-
b.
Tujuan
-
Adapun tujuan dari pada pembuatan SOP adalah untuk mendapat petunjuk
dan arahan dari pimpinan agar lebih baik lagi di dalam pelaksanaannya.
7. MEKANISME PATROLI
SAT SABHARA
a.
b.
c.
d.
mengunakan 5
c.
d.
9. SUMBER DAYA
- 31.
2.
Personel :
a.
b.
Material
a.
3.
Makanan Petugas
b.
ATK
11. PATROLI R-2 SAT SABHARA POLRES GORONTALO DAN JAJARANNYA YANG
DIGUNAKAN UNTUK KEGIATAN PATROLI :
12.
1.
2.
RUANG LINGKUP
-
13.
SISTEMATIKA
I.
PENDAHULUAN
II.
PELAKSANAAN
PATROLI
SAT SABHARA
14.
TUGAS POKOK
a.
b.
c.
Longmat masyarakat yang butuh dan melakukan tindakan lain menurut Undang
Undang yang berlaku.
II. PELAKSANAAN
2. Pembagian Patroli :
- 4a.
b.
Senjata.
c.
HT
d.
Senter
e.
Rompi
f.
HP
g.
Borgol
h.
Tongkat.
4. Anggaran :
-
5. Pengorganisasian
-
Sesuai DSPP
HTCK
6. Sistem Patroli
a.
Lewat Telephone
2).
3).
GORONTALO.
1. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan Patroli diharapkan masyarakat yang ada di wilayah
Polres Gorontalo merasa puas didalam pelayanan Polri khususnya Polres Gorontalo.
2. Tingkatkan Patroli secara rutin.
V. PENUTUP
Demikian Pembuatan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Patroli Sebagai pedoman
dalam pelaksanaan tugas Patroli dibuat untuk dipergunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas Patroli bagi anggota Sat. Sabhara dilapangan dalam rangka melindungi,
mengayomi dan melayani masyarakat secara optimal.
Limboto,
Januari 2016
I. PENDAHULUAN
a. Dasar :
1.
2.
Skep / 551 / VII / 2003, Ttg petunjuk pelaksanaan pengaman obyek khusus.
b.
Latar belakang :
-
Bahwa personil piket jaga sat sabhara perlu Mencermati dari situasi dan kondisi yang
berada di mako polers Gorontalo
bangunan perkantoran, dokumen dokumen penting / data data dan selain itu
berdampingan dengan rumah Dinas para pejabat utama Polres Gorontalo.
Dengan kondisi yang ada tersebut perlu di tetapkan / di buat suatu standar pedoman
pengamanan yang lebih di kenal dengan sebutan SOP ( Standar Operasional Prosedur )
guna menangkal, mencegah, mengetahui hal hal yang dapat menimbulkan kerugian
organisasi kepolisian khususnya Polres Gorontalo, dan selain itu sekaligus memberikan
ketegasan dan tanggung jawab setiap personil yang sedang melaksanakan tugas / yang
berada di dalam lingkungan
Pengamanan Mako yang ada saat ini belum mencerminkan kepekaan personil tugas jaga
terhadap lingkungan Mako Polres Gorontalo.
SOP ini di buat untuk di pedomani bagi setiap anggota POLRI
Sabhara yang pada saat itu sedang melaksanakan tugas agar lebih cermat mengantisipasi
gangguan maupun ancaman yang berada di dalam lingkungan markas Polres Gorontalo.
1. Maksud :
Memberikan rasa aman terhadap personil Polres Gorontalo yang
berkediaman di markas komando, serta Menjadi pedoman atau dasar dalam
melakukan kegiatan pengamanan.
2. Tujuan
:
Sebagai petunjuk atau pedoman bagi personil Polres Gorontalo yang
sementara melaksanakan piket markas komando pada satuan fungsi masingmasing.
d. Tata urut :
BAB
BAB
BAB
BAB
II.
I
II
III
IV
PENDAHULUAN
SISTEM PENGAMANAN MAKO POLRES GORONTALO
KESIMPULAN DAN SARAN
PENUTUP
2.
3.
4.
Pengamanan
: suatu kegiatan Personil yang bertugas menjaga keamanan
Markas Komando dengan tujuan memberikan rasa aman dan tentram terhadap
personil dan tamu yang berkunjung.
Sasaran
a.
b.
c.
6.
piket
penjagaan
Mako
polres
gorontalo
Manusia
Pendekatan Pengamanan :
Pendekatan pengamanan lebih kepada pencegahan
kerugian baik kerugian materi maupun harta benda serta
kepercayaan.
dinas.
-3 -
7.
Sifat Pengamanan :
a.
Pengamanan tertutup.
Menentukan sumber daya pengamanan tertutup antara lain :
Mekanisme pemgamanan tertutup ( pengamatan & Pengambaran )
Kekuatan personil ( jumlah & standar kemampuan)
Sarana dan prasarana ( Alkom & ruangan wawancara )
b.
Pengamanan Terbuka.
Menentukan sumberdaya pengamanan terbuka antara lain :
Mekanisme pengamanan terbuka ( penjagaan & razia / sweping)
Kekuatan personil (jumlah & standart kemampuan)
Sarana & prasarana ( Metek, miror set, & ruang SPK )
2)
Metode Pengamanan :
a.
b.
8.
Ruang parkir
Route lalul lintas di dalam areal parkir Polres Gorontalo
Tempat penyimpanan barang inventaris Polres Gorontalo
- 4 -
b)
c)
9.
Ketentuan Lain-lain :
d)
e)
f)
III.
senpi Inventaris
Borgol
Tongkat T
Senter
Pluit
Miror set
metek
1.
Kesimpulan
Kegiatan Penjagaan Markas Komando merupakan tugas Kepolisian yang harus
diperhatiakan dan ditingkatkan oleh setiap anggota piket jaga Mako yaitu bidang Sat
Sabhara.
2.
Saran
Untuk lebih mengoptimalkan dan pencapaian sasaran dalam pelaksanaan tugas
dimohom kiranya dapat diberikan kebutuhan sarana dan prasarana.
- 5 -
IV.
PENUTUP
Limboto,
Januari 2016
a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR GORONTALO
KASAT SABHARA
TTD
EVENDY ABDUL, S.AP, M.Si
AJUN KOMISARIS POLISI NRP 69100080
TIPIRING
SATUAN SABHARA POLRES GORONTALO
I.
PENDAHULUAN
1.
2.
Umum :
a.
b.
Program kerja Akselerasi Transpormasi Polri yang mandiri dan di percaya oleh
masyarakat.
c.
d.
Dasar :
1.
2.
3.
4.
3.
4.
KOMITMEN.
Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat secara cepat, tepat, Propesional, Transparan
dan Akuntabel.
5.
Tujuan :
b. Untuk mendapatkan Petunjuk dan arahan dari Pimpinan agar lebih baik lagi
dalam pelaksanaanya.
6.
8.
SUMBER DAYA.
1.
2.
9.
Laporan Polisi/ Pengaduan Masyarakat yang di limpahkan Sat Reskrim kepada Sat.
Sabhara ( Tipiring ).
Membuat Rencana Penyidikan.
Surat Perintah Penyidikan.
SP2HP.
Panggil dan Riksa Saksi dan Tersangka.
Pemberkasan.
Pelimpahan Berkas Perkara Tipiring ke Pengadilan Negeri setempat untuk Gelar
Sidang Perkara.
Ruang Lingkup
Meliputi pelaksanaan Quick Response penanganan kasus tipiring Sat. Sabhara Polres
Gorontalo dan jajaranya
10.
TUGAS POKOK
Satuan Sabhara Polres Gorontalo dalam melaksanakan 6 kemampuan tugas pokok dan
terdapat tugas berupa penegakan hukum yakni melaksanakan tugas penanganan/
penyidikan kasus tindak pidana ringan ( Tipiring) yang berperan sebagai:
a. Sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat dan penegakan hukum
b. TPTKP
c. Melakukan penyidikan tindak pidana ringan ( Tipiring) yang dilimpahkan oleh satuan
Reskrim Polres Gorontalo
11.
SISTIMATIKA
- 3 I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
PENDAHULUAN
PERENCANAAN
PENGORGANISASIAN
PELAKSANAAN
ANALISA DAN EVALUASI
KOORDINASI DAN PENGENDALIAN
HASIL YANG INGIN DI CAPAI
PENUTUP
II. PERENCANAAN
Didalam melaksanakan tugas penyidikan tindak pidana ringan ( TIPIRING), telah membuat
perencanaan yang meliputi :
1. Membuat rencana kegiatan penyidikan ( REN SIDIK)
2. Memberikan petunjuk atau arahan kepada pers yang menangani kasus sesuai mekanisme
penyidikan Tipiring
III. PENGORGANISASIAN
Personil Satuan Sabhara Polres Gorontalo dan jajarannya yang di tunjuk sebagai
Penyidik dalam menangani Tindak Pidana Ringan ( TIPIRING) yakni :
1. Memiliki kemampuan dalam menangani kasus
2. Memiliki Skep Penyidik
3. Personil Satuan Sabhara Polres Gorontalo 3 Pers dan Polsek jajaran masing masing 2
pers
IV. PELAKSANAAN
Didalam pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana ringan ( TIPIRING) selalu mengacu
pada KUHAP, Juknis dan Juklak dengan mekanisme penyidikan sebagai berikut :
1. Melakukan pemanggilan terhadap para saksi saksi / korban untuk didengar
keterangannya
2. Melakukan pemanggilan terhadap tersangka
3. Terhadap tersangka yang di panggil pertama kali tidak memenuhi panggilan, maka akan
di lakukan pemanggilan ke dua dan jika tidak hadir maka diterbitkan Surat Perintah
membawa atau surat perintah penangkapan
4. Membuat Surat Pemberitahuan Perkembangan Penyidikan ( SP2HP) untuk di sampaikan
kepada pihak pelapor
5. Penyidikan kasus Tipiring dilaksanakan paling lama selama 30 hari berkas perkara sudah
di limpahkan ke Pengadilan Negeri Limboto untuk di sidangkan dengan menghadirkan
para saksi saksi dan tersangka
6. Anggaran
Biaya penyidikan TIPIRING menggunakan DIPA Polri
7. Dukungan Material
- Komputer / ATK
waktu, professional, transparan dan akuntable demi terwjudnya pelayanan Prima Polri
VIII. P E N U T U P
Demikianlah pembuatan Standar Oprasional prosedur ( SOP ) Quick Respons
penanganan TIPIRING Sat. Sabhara Polres Gorontalo untuk dapat dilaksanakan sesai
ketentuan dan aturan yang berlaku dengan harapan kiranya Pimpinan dapat menyempurnakan
apabila terdapat kekeliriuan dan kesalahan dfalam pembuatan Standar Oprasional Prosedur.
Limboto,
Januari 2014
a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR GORONTALO
KASAT SABHARA
TTD