Margarita Maramis
margarit@indosat.net.id
SMF/Dep. Psikiatri RS DR SOETOMO/FK UNAIR
Tim Medis AIDS RS DR SOETOMO SURABAYA
Wanita
Penjaja seks
4,9 Juta
menikah
dg pria risiko
tinggi
1,13 Juta
GWL
Anak-anak
Laki-laki
Perempuan
Pre-tes Konseling
(sebelum tes)
Tes HIV:
Untuk orang sehat
VCT/KTS
Untuk orang sakit saat
berobat PITC/TIPK
Pengambilan
darah
Konseling Paska-tes
(sesudah tes)
Pemberitahuan hasil tes
Pengertian VCT
VCT = Voluntary Counseling and Testing
Konseling and testing HIV secara sukarela
Syarat VCT:
Terdapat konseling sebelum (pre-test) dan sesudah test
(post-test)
Dilakukan secara sukarela
Terdapat persetujuan tertulis (informed consent)
Dilakukan secara rahasia
Correct test
Connection
1. Data epidemiologi
2. Karakteristik penyakit HIV/AIDS
3. Diagnosis berdampak psikologis, sosial, fisik,
spiritual
4. Stigma dan diskriminasi
5. Perawatan berkelanjutan seumur hidup masuk CST
6. Berhubungan dengan perilaku
30,000
28,215
25,000
21,591
21,031
21,511
20,000
15,000
Jumlah HIV
10,362
10,000
7,195
5,000
4,987
859
3,514
9,793
4,425
Jumlah AIDS
6,845
6,048
4,943
7,004
5,483
5,686
5,529
s.d. 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013*
15
spiritual
4. Stigma dan diskriminasi
5. Perawatan berkelanjutan seumur hidup masuk CST
6. Berhubungan dengan perilaku
18-Mar-16
1000
900
CD4 + sel T
800
1. Data epidemiologi
700
Sindrom infeksi
akut HIV
600
500
Asimtomatik
400
OHL
OC
200
Antibodi
0
HZV
Periode
jendela
300
100
TB
Bulan ke..
PPE
CMV, MAC
3 4
PCP
CM
spiritual
4. Stigma dan diskriminasi
5. Perawatan berkelanjutan seumur hidup masuk CST
6. Berhubungan dengan perilaku
9 10 11
Red=Inhibitory pathways to hypothalamuspituitaryadrenal (HPA) axis; Green=Stimulatory pathways to HPA axis; TNF=Tumor necrosis factor;
IL=Interleukin; DRG=Dorsal root ganglion; ACTH=Adrenocorticotropin hormone; BDNF=Brain-derived neurotrophic factor; CRH=Corticotropinreleasing hormone; DA=Dopamine; 5-HT=Serotonin; NE=Norepinephrine; HPA=Hypothalamicpituitaryadrenal. 1. Adapted from Maletic et al.
Int J Clin Pract 2007;61(12):203040. Copyright Blackwell Publishing Ltd (2007). 2. Blackburn-Munro et al. J Neuroendocrinol 2001;13(12):1009
23. Copyright Blackwell Publishing Ltd (2001).
spiritual
4. Stigma dan diskriminasi karena ketidaktahuan
5. Perawatan berkelanjutan seumur hidup masuk CST
6. Berhubungan dengan perilaku
RISKESDAS 2007. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Des. 2008.
spiritual
4. Stigma dan diskriminasi
5. Perawatan berkelanjutan seumur hidup masuk CST
6. Berhubungan dengan perilaku
beresiko
Tidak Terinfeksi
Mulainya AIDS
Pengidap HIV
Perawatan di rumah
ARV
Perawatan paliatif
Perawatan jenazah
Penderita
AIDS
Sakit
Terminal
spiritual
4. Stigma dan diskriminasi
5. Perawatan berkelanjutan seumur hidup masuk CST
6. Berhubungan dengan perilaku
Konseling
(sebelum tes)
Pengambilan
Darah
Konseling
(sesudah tes)
Pemberitahuan hasil tes
VCT
18-Mar-16
18-Mar-16
RUANG DALAM
VCT UPIPI
RS DR SOETOMO
Buka tiap hari kerja
Pk. 08.0014.00 WIB
18-Mar-16
PINTU SAMPING
18-Mar-16
PROSES KONSELING: (3 C)
CONFIDENTIAL (INFORMED) CONSENT - COUNSELLING
Sejarah VCT
2000
1986
1985
2004
2007
PITC in WHO/UNAIDS
policy statement
- TNI &POLRI
- Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan
- Lingkungan Kerja (Perusahaan Swasta dan BUMN)
- Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) dan Tenaga Kerja
Indonesia Purna (TKI Purna)
- Unit Transfusi Darah
10
Pasal 1
Pasal 26
6. Tes HIV atas Inisiatif Pemberi Pelayanan Kesehatan dan Konseling yang
selanjutnya disingkat TIPK adalah tes HIV dan konseling yang dilakukan kepada
seseorang untuk kepentingan kesehatan dan pengobatan berdasarkan inisiatif
dari pemberi pelayanan kesehatan.
7. Konseling dan Tes HIV Sukarela yang selanjutnya disingkat KTS adalah proses
konseling sukarela dan tes HIV atas inisiatif individu yang bersangkutan.
8. Konseling adalah komunikasi informasi untuk membantu klien/pasien agar
dapat mengambil keputusan yang tepat untuk dirinya dan bertindak sesuai
keputusan yang dipilihnya.
9. Surveilans Epidemiologi adalah pemantauan dan analisa sistematis terus
menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang
mempengaruhinya untuk melakukan tindakan penanggulangan yang efektif dan
efisien.
41
42
11
PITC
Pasien datang bukan untuk
HIV, biasanya ada penyakit
IO atau non-HIV, ditawarkan,
bila menolak harus ditawar
lagi
Pelaksana: petugas
kesehatan, harus pada
pasien TBC, IMS, Narkoba,
ibu hamil, kelompok risiko
Tujuan menemukan kasus,
untuk diagnostik
Informasi yang diperlukan
pasien
Lebih singkat
VCT
Pasien datang untuk tes HIV
biasanya stadium
asimtomatis
Pelaksana konselor terlatih
baik petugas kesehatan
maupun non-petugas
kesehatan
Tujuan untuk keperluan
pencegahan, dukungan
psikologis, masuk ke CST
Penularan HIV, perubahan
perilaku, faktor risiko,
Lebih lama
VCT
Kompetensi konselor (sudah
dilatih)
Untuk pengobatan tinggal
dirujuk ke CST karena
tentang pengobatan sudah
diberikan dalam konseling
Rujuk pada psikiater bila
diperlukan: belum menerima
penyakitnya, ada konflik
masa lalu yang belum
selesai, konselor yang
kesulitan
12
Peran Konselor
Konseling pasca tes
Konseling perubahan perilaku
Konseling pasangan
Konseling keluarga
Konseling pencegahan positif (positive
prevention)
Konseling kepatuhan minum obat
Konseling lanjutan
Konseling paliatif
Informasi/Edukasi
Individu/Kelompok
Bedakan
KIE
Psikoedukasi
Konsultasi
Konseling
Psikoterapi
Konseling
Individu/Kelompok
Tidak konfidensial
Konfidensial
Emosi netral
Bersifat umum
Berdasarkan kebutuhan
masyarakat
P.R.M.
HIV+
13
Kader
Community
Organizer
Rumah Sakit
Rujukan LKB
Puskesmas
Rujukan
Puskesmas
Satelit
Komunitas
Rumah Sakit
Rujukan
18-Mar-16
Rumah Sakit
Rujukan
LKB
Kader
Puskesmas
Satelit
Puskesmas
Rujukan
Kelompok
Dukungan
Seabaya
Community
Organizer
14
Penutup
PEMBINAAN
PERLINDUNGAN
KONSELOR
KONSELOR
PENGAWASAN
KONSELOR
KODE ETIK
/PELAPORAN
Prinsip pencegahan
Prinsip ABCD:
jauhi seks & narkoba (Abstinen)
bersikap saling setia pada pasangan (Be faithful)
TERIMA KASIH
terlarang (Drugs/NAPZA)
Seks aman adalah kegiatan seksual yang
menggunakan akal dan menjaga kesehatan
Seks aman memperlihatkan cinta, perhatian, rasa
hormat serta tanggung jawab untuk pasangan kita
maupun diri kita sendiri
15
Prinsip pencegahan
Katakan tidak untuk seks sebelum nikah
Katakan tidak untuk drugs
Bertanyalah kepada profesional bila kita
dari mereka
Tidak setiap ODHA mempunyai perilaku yang
buruk/amoral
Tidak perlu menanyakan dari mana dan mengapa
terkena HIV, bila yang bersangkutan tidak
menceritakan
Dukung secara positif ODHA untuk lebih berdaya,
mandiri dan mempunyai kualitas hidup yang baik
16
Penutup
Permenkes No. 21 Tahun 2013 Tentang Penanggulangan
17
18